Bahwa cinta itu adalah satu tanaman yang berasal dari surga. Bukannya hal itu tidak masuk di akal; bukan pula buta. Cinta itu bersih dan suci. Tetapi hawa-nafsu hati jasmani itu berlainan semata- mata. Sementara cinta suci akan memasukkan Allah ke dalam segala maksud-maksudnya, dan akan sesuai dan sempurna dengan Roh Allah, hawa-nafsu itu akan bersifat keras kepala, terburu nafsu, tidak masuk di akal, tidak mau menerima segala larangan, dan akan menjadikan pilihannya itu satu berhala. AML 430.4
Di dalam segala perangai seorang yang mempunyai cinta yang benar, rahmat Allah akan ditunjukkan. Kesopanan, kesederhanaan, ketulusan, kesusilaan, dan agama akan menjadi tanda dari tiap-tiap langkah kepada perhubungan dalam perkawinan. Orang-orang yang diperintahkan dengan demikian rupa tidak akan dihisap di dalam pergaulan satu sama lain, sehingga kehilangan perhatian, dalam waktu doa permohonan dan segala upacara peribadatan. . . . AML 431.1