Setan berusaha supaya manusia berpikir, bahwa kalau mereka sudah ada perasaan gembira, lalu mereka sudah bertobat. Tetapi pengalaman mereka tinggal biasa saja. Perbuatan mereka masih sama seperti dahulu. Kehidupan mereka tidak membawa buah-buah yang baik. Mereka banyak kali berdoa dan doanya panjang-panjang, dan mereka terlalu menyaksikan tentang perasaan-perasaan yang mereka telah dapat waktu ini dan pada waktu itu. Tetapi mereka tidak hidup dalam satu kehidupan yang baharu. Mereka disesatkan. Pengalaman mereka tidak menjadi lebih dalam daripada hanya perasaan saja. Mereka membangunkan rumahnya di atas pasir, dan kalau angin ribut datang maka rubuhlah rumah itu. AML 65.3
Banyak jiwa-jiwa yang celaka meraba-raba dalam kegelapan, sementara menantikan perasaan yang orang lain ceritakan telah pernah dirasainya. Mereka lupa akan hal bahwa seorang yang percaya kepada Kristus harus mengerjakan keselamatannya sendiri dengan takut dan gentar. Orang ber-dosa yang sudah sadar harus berbuat apa-apa. Dia harus bertobat serta menunjukkan satu kepercayaan yang benar. AML 65.4
Waktu Yesus berkata tentang hati yang baharu maksudNya yaitulah pikiran, kehidupan, segenap keadaan manusia. Mendapat perubahan dalam hati artinya membuangkan segala cita-cita dunia, dan ikat segala cita-cita itu kepada Kristus. Mempunyai hati yang baharu artinya mempunyai pikiran yang baharu, maksud-maksud yang baharu dan gerakan hati yang baharu. Apakah tandanya satu hati yang baharu? —Satu kehidupan yang telah diubahkan. Tiap-tiap hari dan tiap-tiap jam kita harus mati kepada kekikiran dan kesombongan. AML 65.5