Go to full page →

Kenabian Menggunakan Kitab Suci KN 377

Telah diakui bahwa jika kita menganggap hermeneutika alkitabiah Ellen G. White, penggunaannya atas Kitab Suci mendukung baik dengan cara di mana penulis Kitab Suci yang diilhami yang belakangan memanfaatkan tulisan-tulisan yang diilhami sebelumnya dan dengan keilmuan Kitab Suci kontemporer yang boleh di percaya” 68Cottrell, “Ellen G. White’s Use of the Bible,” 149. Lih. juga Gerhard Pfandl, “Ellen G. White and Hermeneutics,” 314; lihat juga Clinton Wahlen, “The Use of Scripture by Bible Writers” (bab 4, sebelumnya). Dalam pengertian ini, seseorang dapat mengatakan bahwa Ellen G. White menggunakan Kitab Suci bukan hanya secara homiletik atau dalam pengertian pastoral, seperti halnya penasihat atau pengkhotbah lain mungkin me-lakukannya. Sebaliknya, dia menggunakan Kitab Suci dengan bimbingan kenabian dan pengertian yang mendalam. Ini melibatkan berbagai aspek yang berbeda.” KN 377.2

Sering kali dia menggunakan Kitab Suci dalam penjelasan yang cukup mudah, di mana penggunaannya faktual dan historis, dalam arti bahwa ia menegaskan historisitas dan deskripsi faktual yang dapat dipercaya mengenai peristiwa-peristiwa alkitabiah. 69Lih., misalnya, deskripsinya tentang air bah di seluruh dunia pada zaman Nuh (E.G. White, Patriarchs and Prophets, 90ff.) Atau peristiwa eksodus dari Mesir (idem, Patriarchs and Prophets, 281 f£), keduanya sangat diperdebatkan dalam ilmu pengetahuan kritis modern. Sering kali, ketika ia menceritakan suatu peristiwa Kitab Suci atau membahas suatu bagian Kitab Suci, ia membuat kutipan langsung dari bagian itu. 70Lih, misalnya, The Desire of Ages (Oakland: Pacific Press®, 1898), 114, di mana dia berbicara tentang Yesus yang dibiarkan masuk ke padang belantara oleh Roh. Penggunaan faktual dan historis dari Kitab Suci ini dapat terlihat khususnya dalam karya-karyanya seperti Thoughts From the Mount of Blessing, di mana khotbah-khotbah utama Kristus dicatat; atau Christ’s ObjectLessons, di mana dia membicarakan tentang perumpamaan-perumpamaan Kristus; atau dalam bukunya Patriarchs and Prophets, Prophets and Kings, The Desire of Ages, dan The Acts of the Apostles , di mana dia berurusan dengan sejarah alkitabiah tentang orangorang dan berbagai peristiwa mulai dari penciptaan hingga gereja Perjanjian Baru. Tidak jarang dalam eksposisi Kitab Suci untuk menemukan konfirmasi dari beberapa perincian yang dilaporkan dalam beberapa Injil atau buku-buku Kitab Suci tetapi tidak pada yang lain, sehingga menegaskan dan memperkuat apa yang dikatakan Kitab Suci di beberapa tempat meskipun tidak disebutkan di tempat lain. Karena karunia kenabiannya dia bahkan memberikan informasi faktual tambahan tentang beberapa rincian catatan Kitab Suci yang melampaui apa yang telah dinyatakan oleh para penulis Kitab Suci, sambil menghindari kontradiksi dari teks Kitab Suci. 71Misalnya, ketika dia menggambarkan adegan ketika Rasul Paulus berdiri di hadapan Nero, membela imannya, dalam Ellen G. White, The Acts of theApostles (Mountain View, California: Pacific Press®, 1911), 492-497. Atau ketika dia menggambarkan situasi orang Israel saat mereka meninggalkan Mesir (idem, Patriarchs and Prophets , 283, 284), atau ketika Maria dan Yusuf melarikan diri ke Mesir (idem, The Desire of Ages , 65). Demikian pula, deskripsinya tentang apa yang terjadi di surga ketika konflik kosmik antara Iblis dan Allah dimulai adalah contoh lain yang menonjol dari fenomena ini, di mana ia memberikan wawasan kenabian lebih lanjut ke dalam pernyataan Alkitab yang jauh lebih singkat (lih. Why. 12: 1—9 dan uraian Ellen G. White dalam perincian yang jauh lebih besar dalam, Patriarchs and Prophets , 33—43; idem, Spiritual Gifts , [vol 1] [Battle Creek, Mich.: James White, 1858], 17-18; idem, The Great Controversy, di setiap bagian). Kadang-kadang dia memberikan informasi di mana tidak ada dalam teks Kitab Suci. 72Misalnya, ketika dia menyatakan bahwa kitab Ibrani ditulis oleh Rasul Paulus (lih. Ellen G. White, The Great Controversy , 347, 411; Patriarchs and Prophets , 357). KN 377.3