Dan sepanjang jalan curam yang menuju kepada hidup yang kekal adalah pancaran kesukaan untuk menyegarkan orang yang lelah. Semua orang yang berjalan dalam jalan akal budi adalah luar biasa gembiranya, meski dalam sengsara sekalipun; karena Dia yang disayangi oleh jiwa mereka itu berjalan dengan tidak kelihatan di sebelah mereka. Pada tiap-tiap langkah ke atas, mereka melihat lebih nyata pegangan tanganNya; pada tiap-tiap langkah, sinar kemuliaan yang lebih terang dari yang Tidak Kelihatan menerangi jalannya; maka nyanyian puji-pujian mereka, yang makin lama makin tinggi, naiklah bersama-sama dengan nyanyian- nyanyian malaikat di hadapan arasy itu.— Thoughts from the Mount of Blessing, hal. 202. AML 135.4