Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Mengasuh Anak-anak

    Anak-anak kecil dan orang tua menderita sedikit banyak hukuman akibat pelanggaran hukum kesehatan. Jalan yang ditempuh sejak anak-anak masih kecil adalah perlawanan secara terus menerus pada hukum kesehatan. Mereka terpaksa menerima warisan buruk penyakit dan kelemahan, bahkan sebelum mereka lahir, karena kebiasaan orang tua yang salah yang sedikit banyak akan mempengaruhi mereka sepanjang hidup. Keadaan ini bertambah buruk ketika orang tua meneruskan jalan mereka yang salah saat mendidik fisik anak-anak mereka waktu kecil.SK 55.1

    Orang tua menunjukkan ketidakpedulian dan kecerobohan yang luar biasa dalam hal kesehatan tubuh anak-anak mereka, yang seringkali berujung pada rusaknya kesehatan yang dimiliki anak dan membuatnya meninggal pada akhirnya. Anda akan sering mendengar orang tua yang meratapi Tuhan yang sudah mengambil anak mereka. Bapa kita di Surga terlalu bijak untuk melakukan kesalahan dan terlalu baik untuk menyakiti kita, la tidak bahagia ketika melihat ciptaan-Nya menderita. Ribuan orang telah rusak hidupnya karena orang tua mereka tidak bertindak sesuai dengan hukum kesehatan. Mereka digerakkan oleh dorongan emosi daripada mengikuti ajaran akal sehat yang wajar.SK 55.2

    Hal terpenting pertama yang harus dicapai dalam mendidik anak adalah memastikan anak memiliki kesehatan fisik yang akan mempersiapkan jalan dalam ukuran yang besar untuk pendidikan mental dan moral. Kesehatan fisik dan moral berhubungan erat. Betapa besar tanggung jawab yang terlihat yang ada pada orang tua ketika kita melihat bahwa jalan yang mereka ambil sebelum kelahiran anak ternyata memiliki kaitan erat pada perkembangan karakter setelah mereka lahir.SK 55.3

    Banyak anak yang tidak mendapat perhatian dari orang tuanya. Umumnya, para ayah terutama bersalah dalam hal ini karena kurang memperhatikan istri dan anaknya. Seorang petani yang murah hati akan mengambil waktu dan menggunakannya untuk memikirkan cara terbaik untuk mengelola ternaknya. la akan memperhatikan agar kudanya tidak bekerja terlalu keras, makan terlalu banyak atau diberi makan pada waktu yang salah agar mereka tidak sakit. Petani ini akan menyediakan waktu untuk merawat ternaknya agar mereka tidak terluka oleh perawatan yang salah dan tidak layak sehingga hewan ternaknya tidak berkurang harganya. Ia akan mengawasi keteraturan jam makan ternaknya dan akan tahu jumlah pekerjaan yang dapat ditanggung tanpa menyakiti mereka. Agar dapat menjalankan hal ini, ia akan memberikan mereka makanan yang paling sehat dalam jumlah seimbang dan dalam waktu tertentu. Dengan mengikuti cara demikian, petani akan sukses dalam merawat ternaknya. Jika saja setiap ayah melakukan hal yang sama kepada istri dan anaknya yang jauh lebih berharga dari para hewan tersebut, maka akan terjadi perubahan menyeluruh di setiap keluarga dan penderitaan manusia akan jauh berkurang.SK 56.1

    Perhatian besar harus ditunjukkan orang tua dalam memberikan makanan paling bergizi untuk diri mereka sendiri dan anak-anak. Dalam keadaan apapun tidak boleh mereka memberikan makanan yang mereka tahu tidak baik bagi kesehatan anak- anak dan akan membahayakan organ pencernaan. Orang tua tidak mempelajari hubungan sebab akibat pada anak-anak dan tidak mengerti bahwa bekerja secara berlebihan dan makan setelah berkegiatan dengan sangat aktif dan kelelahan akan merusak kesehatan manusia, dan dapat membuat tubuh menjadi sakitSK 57.1

    Para ayah seringkali lebih memperhatikan pekerjaan daripada keluarganya. Para ibu ketika sedang mengandung diizinkan untuk bekerja pagi- pagi sekali dan hingga larut malam, sehingga darahnya menjadi panas, untuk menyiapkan beragam makanan yang tidak sehat untuk selera makan keluarga dan tamu yang rusak. Seharusnya kekuatan ibu benar- benar dijaga. Persiapan makanan yang sehat dan bergizi akan memakan setengah waktu yang dihabiskan untuk makanan tidak sehatSK 57.2

    Para ibu sebelum melahirkan diizinkan bekerja melebihi tenaganya. Bebannya seringkali tidak dikurangi dan waktu istirahatnya akhirnya jadi waktu yang melelahkan, sedih, dan muram. Dengan pekerjaan keras yang berlebihan pada pihak ibu, ia mengambil nutrisi yang alam sediakan bagi janinnya, dan dengan membuat darahnya menjadi panas, ia menanamkan nutrisi yang memiliki kualitas buruk. Vitalitas bayi dalam kandungan dirampas, kekuatan fisik dan mentalnya juga dirampas. Para calon ayah seharusnya mempelajari cara untuk membuat istrinya bahagia. Ia tidak boleh pulang ke rumah dengan murung. Jika ia mengalami kesusahan dalam usahanya, ia tidak boleh, kecuali itu harus, untuk berdiskusi dengan istrinya yang sedang mengandung dan memberatinya dengan masalah seperti itu. Istri memiliki kesulitan dan pencobaannya sendiri dan harus dihindarkan dari beban yang tidak perlu.SK 57.3

    Para ibu terlalu sering mendapatkan perlakuan dingin dari suaminya. Jika segala sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan suami, maka ia akan menyalahkan istrinya dan tampaknya tidak peduli dengan beban dan persoalan yang dialami istri setiap hari. Pria yang melakukan hal-hal ini sedang bekerja melawan kepentingan dan kebahagiaannya sendiri. Istrinya menjadi putus asa. Harapan dan keceriaan menjauh darinya. Pekerjaannya sudah menjadi rutinitas yang otomatis dilakukan setiap hari yang akhirnya melemahkan kesehatan tubuh dan mental. Anak-anak yang dilahirkan ibu ini menderita berbagai penyakit dan Tuhan memandang orang tua bersalah karena kebiasaan salah orang tualah yang mempercepat penyakit pada janin yang belum lahir yang harus mereka tanggung sepanjang hidup. Seumur hidup mereka dibayangi oleh kelemahan. Ibu dengan cemas mengamati hidup anaknya dan menjadi sangat sedih ketika anaknya meninggal. Seringkali, ibu menyalahkan Tuhan sebagai penyebab semua penderitaan ini dimana pada kenyataannya orang tua adalah penyebabnya.SK 58.1

    Para ayah harus mengingat bahwa perlakuan yang diterima istri ketika ia mengandung akan sangat berpengaruh pada pembawaan ibu ketika hamil dan akan berpengaruh banyak terhadap karakter yang akan dikembangkan oleh anak setelah ia dilahirkan. Banyak ayah yang sangat ingin menjadi kaya dalam waktu singkat sehingga perkara yang lebih tinggi dikorbankan. Para pria lain dengan bersalah telah mengabaikan istri dan anaknya dan seringkali hidup mereka dikorbankan karena keinginan suami yang kuat untuk mengumpulkan harta. Banyak yang tidak serta merta menerima hukuman dari perbuatannya ini. Kondisi sang istri terkadang hampir sama seperti seorang pelayan dan terkadang ia sama bersalahnya dengan suaminya, dalam hal memboroskan kekuatan fisiknya untuk memperoleh harta demi hidup mewah. Adalah kejahatan bagi orang tua seperti ini untuk memiliki anak karena anak mereka akan sering mengalami kelemahan fisik, mental, dan moral, dan akan mewarisi sifat egois orang tua hingga pada akhirnya dunia akan dikutuk dengan jalan mereka.SK 59.1

    Adalah kewajiban bagi manusia untuk bijaksana dalam bekerja. Mereka tidak boleh memboroskan tenaga mereka untuk hal yang tidak perlu, karena dengan bekerja berlebihan mereka tidak hanya membuat diri sendiri menderita, tetapi juga membawa kecemasan, kelemahan, dan penderitaan pada orang-orang yang mereka cintai. Apa yang membuat seseorang bekerja dengan begitu keras? Tidak adanya pengendalian diri dalam hal makan, minum, dan hasrat untuk menjadi kaya adalah penyebabnya. Jika selera dikendalikan dan hanya makanan yang sehat dimakan, maka pengeluaran dapat banyak dihemat sehingga manusia tidak harus bekerja di luar kemampuannya dan tidak perlu melanggar hukum kesehatan. Keinginan manusia untuk memperoleh harta tidaklah berdosa jika dalam usahanya mereka tidak melupakan Tuhan, tidak melanggar enam hukum Tuhan yang terakhir yang mengatur kewajiban manusia terhadap sesamanya, dan tidak menempatkan diri mereka di posisi dimana mereka tidak bisa memuliakan Tuhan. Jika dalam ketergesaan untuk menjadi kaya mereka menguras tenaga secara berlebihan dan melanggar hukum kesehatan, maka mereka sudah menempatkan diri mereka pada kondisi dimana mereka tidak bisa memberikan pelayanan yang sempurna kepada Tuhan dan sedang mengejar jalan dosa. Kekayaan akhirnya diperoleh dengan pengorbanan besar.SK 59.2

    Kerja keras dan kekhawatiran dunia seringkali membuat para ayah gelisah, mudah kehilangan kesabaran, dan menjadi menuntut. Mereka tidak memperhatikan istri mereka yang sudah kelelahan yang bekerja sama kerasnya dengan sang suami dengan tenaganya yang lemah. Para suami ini menyiksa diri sendiri dengan usahanya yang keras dan keinginannya yang besar untuk menjadi kaya. Mereka tidak menyadari kewajiban mereka terhadap keluarga dan tidak mengetahui kesanggupan istri dalam bekerja. Istri menyadari bahwa ia telah bekerja melampaui kemampuannya, tetapi ia tetap bekerja karena menurutnya pekerjaan harus diselesaikan. Secara terus menerus ini terjadi dan sang istri hidup dengan menggunakan cadangan tenaganya di masa depan. Pada saat ia memerlukan kekuatannya, tenaga itu sudah habis dan akibatnya adalah kematian atau jika tidak, tubuh menjadi sakit- sakitan.SK 60.1

    Jika saja sang ayah memahami hukum kesehatan, ia akan lebih memahami kewajiban dan tanggung jawabnya. Ia akan melihat bahwa ternyata ia sudah bersalah karena telah melukai anaknya. Ia menaruh banyak beban kepada istrinya dan membuatnya bekerja melebihi kekuatannya saat sedang mengandung hanya untuk mendapat kekayaan. Para ayah ini kemudian merawat anak-anaknya yang menderita, dan seringkali meninggal sebelum waktunya dengan tidak menyadari bahwa jalan merekalah yang telah membawa akibat ini. Akan jauh lebih baik untuk melindungi ibu dari kelelahan karena bekerja dan kecemasan pikiran sehingga anak-anak mewarisi tubuh yang sehat. Dengan demikian, mereka mendapat bekal untuk menghadapi kerasnya kehidupan, tidak bergantung pada harta sang ayah tetapi dari kekuatan mereka sendiri. Pengalaman yang nantinya mereka dapatkan akan lebih berharga daripada rumah dan tanah yang didapat ayah dengan mengorbankan kesehatan ibu dan anak.SK 61.1

    Tampaknya adalah wajar bagi sebagian pria untuk menjadi muram, egois, menuntut, dan suka memaksa. Mereka tidak pernah mempelajari pelajaran pengendalian diri dan tidak mau menahan perasaan mereka yang tidak masuk di akal. Para pria yang seperti ini akan mendapatkan akibatnya dengan melihat pasangan mereka menjadi sakit dan putus asa dan anak-anak mereka mewarisi karakter mereka yang buruk.SK 62.1

    Setiap pasangan suami istri memiliki kewajiban untuk mempelajari bagaimana cara agar tidak menyakiti perasaan pasangannya. Mereka harus mengendalikan setiap pandangan dan ekspresi, kejengkelan, dan hasrat Mereka harus tahu hal-hal kecil dan besar yang membuat pasangannya bahagia, menunjukkan perhatian yang lembut, dan mengucapkan terima kasih untuk kebaikan pasangannya serta memelihara sopan santun. Hal-hal kecil ini tidak boleh diabaikan karena itu sama pentingnya untuk kebahagiaan suami istri sebagaimana makanan penting untuk menunjang kesehatan tubuh. Suami harus mendorong istri untuk bersandar pada kasih sayangnya yang besar. Kata-kata yang ceria, baik, dan memberikan semangat dari suami akan lebih bermanfaat bagi istri daripada obat apapun. Kata-kata simpati yang menyenangkan ini akan membawa terang akan sukacita pada hati sang istri atau ibu dan kebahagiaannya akan dikembalikan pada hati sang ayah.SK 62.2

    Sebagian suami akan sering melihat istrinya kelelahan dan menjadi lemah, mengalami penuaan dini dalam bekerja menyiapkan makanan untuk selera suami yang rusak. Ia memanjakan seleranya dan hanya memakan makanan yang memerlukan waktu dan tenaga yang besar, dan memberikan kecenderungan bagi si penyantap untuk menjadi gelisah dan mudah kesal. Sang istri menjadi sering mengalami sakit kepala dan anak-anak menderita akibatnya karena memakan makanan yang tidak sehat, kemudian hubungan antara orang tua dan anak menjadi sangat kurang sentuhan kasih sayang dan kesabaran. Semua menjadi menderita karena kesehatan telah dikorbankan demi memuaskan nafsu selera. Pada akhirnya, anak-anak ketika masih di kandungan sudah mendapatkan penyakit karena selera orang tua yang tidak sehat. Sifat ibu yang mudah kesal, gugup, dan putus asa akan diwarisi oleh anaknya.SK 63.1

    Jika saja para ibu mengerti hukum kesehatan, maka mereka akan mengerti bahwa anak-anak mereka akan mewarisi sebagian besar kesehatan tubuh, moral, serta kemampuan berpikir mereka. Ketidaktahuan mereka dalam hal yang sangat penting ini merupakan kejahatan. Banyak wanita yang seharusnya tidak boleh memiliki anak. Darah mereka dipenuhi dengan bakteri tuberkulosis, yang diturunkan dari orang tua mereka, dan menjadi semakin berkembang biak karena cara hidup yang tidak bersih. Kecerdasan mereka merosot dan diperhamba untuk melayani selera yang rendah, dan anak-anak, yang dilahirkan dari orang tua yang seperti itu, menjadi menderita dan tidak berguna bagi masyarakat.SK 63.2

    Hal ini telah menjadi salah satu penyebab terbesar akan merosotnya generasi dari zaman dahulu sampai kepada saat ini. Para istri dan ibu yang seharusnya memiliki pengaruh yang berguna bagi masyarakat dalam mengangkat standar moral, menjadi kurang berguna bagi masyarakat karena banyaknya pekerjaan rumah, cara memasak yang mengikut tren masa kini dan merusak kesehatan, dan juga sebagai konsekuensi karena terlalu sering melahirkan anak. Inilah yang menjadi penyebab- penyebab kemunduran generasi saat ini. Ibu terpaksa mengalami penderitaan yang tidak perlu, tubuhnya sakit, dan kecerdasannya melemah karena tenaganya sangat terkuras. Anak-anaknya mewarisi kelemahan sang ibu dan akibatnya mereka menjadi kurang berguna di masyarakat karena ibu mereka tidak sanggup mendidik mereka.SK 64.1

    Jika saja para ibu ini hanya memiliki sedikit anak dan hanya memilih mengonsumsi makanan yang dapat menjaga kesehatan fisik dan kekuatan mental, maka mereka akan sanggup mendidik anak-anak mereka tumbuh menjadi orang yang berguna bagi masyarakat.SK 64.2

    Jika saja para orang tua pada generasi sebelumnya dengan keteguhan pada tujuan menundukkan tubuh mereka lewat pikiran dan tidak membiarkan pemikiran dikuasai oleh nafsu, maka saat ini kehidupan di bumi akan sangat berbeda. Jika saja sang ibu ketika sedang mengandung selalu menerapkan pengendalian diri, dengan menyadari bahwa ia akan mewariskan karakternya pada keturunannya pada generasi mendatang, maka masyarakat pada masa kini tidak akan mengalami kemunduran seperti yang sudah terjadi sekarang.SK 65.1

    Semua wanita yang akan menjadi seorang ibu, apapun yang terjadi di sekelilingnya, harus tetap memelihara sikap yang bahagia, ceria, dan puas. Karena ia tahu bahwa setiap usahanya itu akan dibayar sepuluh kali lipat dalam bentuk kebaikan fisik, moral, dan karakter anaknya. Jika ia tidak memiliki pembawaan itu, ia dapat membiasakan diri untuk berpikir ceria sehingga pikiran menjadi bahagia dan dengan demikian memancarkan semangat kebahagiaannya pada keluarganya serta orang-orang yang bersentuhan dengannya. Kesehatan wanita ini juga akan meningkat pesat Tubuh akan mendapatkan kekuatan dan darah akan mengalir lancar. Tidak demikian halnya jika ia membiarkan dirinya untuk menjadi putus asa dan murung. Kekuatan dari kemauan akan mengalahkan keinginan hati dan akan menjadi obat bagi saraf. Anak-anak yang kesehatan nya kurang baik karena warisan dari orang tua harus dirawat dengan saksama. Dengan perhatian penuh pada hukum kesehatan, maka kondisi anak itu dapat membaik.SK 65.2

    Periode selama anak menerima nutrisi langsung dari ibunya adalah periode yang sangat penting. Banyak ibu ketika menyusui anaknya, bekerja terlalu keras dan darahnya menjadi panas karena memasak. Hal ini sangat memengaruhi kualitas ASI, bukan saja karena nutrisi ASI yang berkurang, tetapi juga karena darah bayi mendapatkan racun dari makanan ibu yang tidak sehat, yang memberatkan seluruh sistem tubuh ibu, sehingga mempengaruhi makanan bayi itu. Bayi juga sangat dipengaruhi oleh kondisi pikiran sang ibu. Jika ibu tidak bahagia, mudah kesal, marah, dan membiarkan dirinya terbawa nafsu, maka gizi dari sang ibu untuk bayi akan menjadi tidak baik sehingga seringkali bayi menderita sakit perut bahkan kejang pada beberapa bayi.SK 66.1

    Karakter anak juga sedikit banyak dipengaruhi oleh kualitas gizi yang ia peroleh dari ASI ibunya.Jika demikian, betapa pentingnya bagi ibu ketika sedang menyusui untuk menjaga pikirannya tetap senang dan mengendalikan rohnya dengan sempurna. Dengan melakukan hal itu, ASI untuk anak tidak dirusak dan pembawaan ibu yang tenang dan penuh pengendalian diri dalam merawat anak akan sangat berarti dalam membentuk pikiran anak-anak. Jika bayi memiliki pembawaan gelisah dan mudah kesal, maka pembawaan ibu yang hati-hati dan sabar akan memberikan pengaruh perbaikan dan kesehatan bayi akan banyak meningkat.SK 66.2

    Anak-anak balita telah sangat dirusak oleh penanganan yang salah. Jika mereka rewel, maka biasanya mereka akan diberi makan agar diam. Padahal pada sebagian besar kasus, alasan utama mengapa mereka rewel adalah karena mereka menerima terlalu banyak makanan, satu hal yang merugikan anak-anak oleh karena kebiasaan ibu yang salah. Lebih banyak makanan membuat situasi memburuk karena perut mereka sudah terlalu penuh.SK 67.1

    Sejak dari ranjang bayi, anak-anak pada umumnya sudah dilatih untuk memanjakan selera dan mereka diajar bahwa mereka hidup untuk makan. Ibu memiliki banyak pengaruh dalam hal pembentukan karakter anak dalam masa kecilnya. Ia bisa melatih mereka untuk mengendalikan selera atau melatih mereka untuk memanjakan selera dan menjadi seorang yang rakus. Para ibu biasanya memiliki daftar pekerjaan yang harus mereka selesaikan dalam sehari, dan ketika sang anak mengganggunya, bukannya mengambil waktu untuk menghibur kesedihan kecil sang anak atau mengalihkan perhatian mereka, ibu malah memberikan mereka sesuatu untuk dimakan untuk mendiamkan mereka. Hal ini akan bermanfaat untuk sementara waktu, tetapi akhirnya akan membuat keadaan menjadi lebih buruk. Perut anak-anak terlalu banyak dijejali makanan ketika mereka tidak membutuhkannya. Yang mereka perlukan hanyalah sedikit perhatian dan waktu ibu. Akan tetapi, ibu memandang waktunya terlalu berharga untuk dihabiskan bersama anak-anaknya. Mungkin ia lebih memilih untuk mendekorasi rumahnya agar dipuji oleh tamu atau untuk menyajikan makanan lezat. Ini semua lebih ia pentingkan daripada kebahagiaan dan kesehatan anak-anak.SK 67.2

    Kebiasaan tidak bertarak dalam makan dan bekerja telah melemahkan orang tua dan seringkali membuat mereka gugup, sehingga mereka tidak dapat melaksanakan kewajibannya kepada anak- anak. Tiga kali sehari, orang tua dan anak berkumpul di meja makan yang dipenuhi dengan beraneka ragam makanan. Usaha dari setiap hidangan harus diuji. Mungkin sang ibu telah bekerja sampai ia merasa panas dan sangat lelah, dan tidak dalam kondisi untuk dapat memakan makanan yang sederhana sampai ia beristirahat terlebih dahulu. Makanan yang ia masak yang membuatnya sangat lelah adalah tidak layak sepenuhnya bagi dirinya sendiri kapan saja, tetapi secara khusus memberatkan organ pencernaannya ketika darah dipanaskan dan sistem tubuh menjadi sangat lemah. Mereka yang terus menerus melanggar hukum kesehatan kelak harus membayar akibat dari perbuatannya itu.SK 68.1

    Ada alasan-alasan mengapa ada begitu banyak wanita gelisah di dunia ini yang mengeluh tentang pencernaannya yang terganggu. Semua masalah ada penyebabnya. Adalah mustahil bagi seorang yang tidak bertarak untuk dapat menjadi sabar. Pertama- tama mereka harus mengubah kebiasaan buruknya dan belajar untuk hidup sehat, baru kemudian akan menjadi mudah baginya untuk menjadi sabar. Banyak orang yang tidak mengerti hubungan antara pikiran dan tubuh. Jika sistem tubuh dijejali dengan makanan yang tidak sehat, maka otak dan saraf akan terpengaruh dan hal-hal kecil sekalipun akan membuat seseorang kesal. Kesulitan-kesulitan kecil bagi mereka adalah masalah yang sangat besar. Orang-orang yang demikian tidak cocok untuk mendidik anak. Hidup mereka dihiasi oleh keekstreman. Terkadang mereka sangat memanjakan dan pada waktu lain mereka menjadi keras untuk hal-hal kecil yang tak perlu dipersoalkan.SK 68.2

    Para ibu seringkali menghindari anak-anaknya karena ia merasa tidak sanggup menghadapi keributan yang terjadi karena pembawaan anak-anak yang ceria. Akan tetapi tanpa kehadiran ibu yang mengawasi mereka untuk memuji atau menegur di waktu yang tepat, mereka menjadi tidak bahagia. Sebuah kata dari ibu akan memperbaiki hal ini. Anak- anak tanpa didikan ibunya akan menjadi bosan dan ingin perubahan. Mereka pergi ke jalan untuk mencari kesenangan. Tak lama kemudian, pikiran mereka yang mumi dan lugu dengan mudah mendapatkan pergaulan yang buruk dan pembicaraan jahat yang mereka dengar merusak kebiasaan baik. Sang ibu seringkali tidak menyadari hal ini hingga ia dengan sedih mendapati tingkah laku buruk dari sang anak. Bibit kejahatan yang ditaburkan di pikiran muda ini menjanjikan panen yang berlimpah. Hal ini mengherankan ibu mengapa anaknya cenderung melakukan hal yang salah. Orang tua seharusnya memulai sejak dini untuk menanamkan pada anaknya prinsip yang benar dan baik. Para ibu sebisa mungkin harus mendampingi anaknya dan menaburkan bibit berharga pada hati mereka.SK 69.1

    Waktu ibu secara khusus dimiliki oleh anak- anaknya. Mereka memiliki hak untuk waktu ibu mereka yang tidak dimiliki oleh orang lain. Pada umumnya, para ibu lalai untuk mendidik anaknya, karena menurut mereka itu akan menghabiskan banyak waktu yang ingin mereka habiskan untuk memasak atau untuk menyiapkan bajunya dan baju anak-anaknya sesuai mode yang dapat menumbuhkan kesombongan pada hati anak. Untuk membuat anak mereka tetap tenang, mereka memberikan kue atau permen pada sembarang waktu sehingga perut anak-anak dijejali dengan makanan yang membahayakan kesehatan. Wajah anak yang pucat membuktikan fakta bahwa ibu sedang merusak kesehatan anak-anak malang ini. Organ pencernaan seringkali terbebani dan tidak memiliki waktu istirahat. Organ hati mereka menjadi tidak aktif dan darah menjadi tercemar. Anak-anak ini pun menjadi mudah sakit dan kesal karena mereka adalah korban sesungguhnya dari ketidakbertarakan dan mustahil bagi mereka untuk jadi sabar.SK 70.1

    Orang tua pun bertanya-tanya mengapa anak- anak menjadi lebih sukar dikendalikan dari sebelumnya Dalam banyak kasus, pengaturan salah dari orang tualah yang menyebabkannya. Kualitas makanan yang disajikan di meja dan dorongan orang tua agar anak-anak selalu makan, membangkitkan nafsu yang tidak baik dan melemahkan moral serta kecerdasan. Banyak anak yang mengalami gangguan pencernaan pada masa kecilnya karena cara salah yang dilancarkan oleh orang tua. Para orang tua harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka ini kepada Tuhan.SK 71.1

    Banyak orang tua yang tidak mendidik anak- anak mereka dalam hal pengendalian diri. Orang tua memanjakan selera anaknya dan menyusahkan anak dengan membentuk kebiasaan makan dan minum menurut keinginan anak-anak itu sendiri. Ini akan terus berlanjut hingga masa muda mereka. Hasrat mereka tidak dikendalikan dan ketika mereka beranjak dewasa, mereka tidak hanya memanjakan selera makan mereka tetapi juga melanjutkan pemanjaan itu ke hal-hal lain. Mereka akan memilih teman-teman sendiri meskipun teman-teman itu tidak baik. Mereka tidak suka dilarang oleh orang tua. Mereka akan membiarkan hasrat mereka yang salah dituruti dan tidak memedulikan kemurnian atau kebaikan. Inilah alasan mengapa sangat sedikit ditemui kemurnian dan moral yang baik di kalangan anak muda pada masa sekarang ini. Ini pula alasan besar mengapa manusia tidak memiliki ketaatan pada hukum Tuhan. Sebagian orang tua tidak mengendalikan diri mereka sendiri. Mereka tidak mengendalikan selera mereka yang salah atau temperamen mereka yang berapi-api sehingga mereka sendiri tidak dapat mendidik anak mereka untuk menyangkal selera atau mengajarkan anak untuk mengendalikan diri.SK 71.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents