Kesalahan dalam Pendidikan

Banyak orang tua yang merasa bahwa mereka tidak memiliki waktu untuk mendidik anak. Untuk menyingkirkan mereka dan meredam keributan dan masalah yang ditimbulkan, anak-anak ini disekolahkan. Ruangan kelas adalah tempat yang keras untuk anak-anak yang memiliki tubuh lemah. Ruangan kelas biasanya tidak dibangun dengan mempertimbangkan sisi kesehatan, tetapi dengan pertimbangan biaya pembangunan. Ruangan tidak dirancang dengan ventilasi yang cukup tanpa mengekspos anak-anak pada suhu yang terlalu dingin. Kursi-kursi yang ada jarang dibuat agar anak dapat duduk dengan mudah dan menjaga tubuh mereka yang mungil dan sedang bertumbuh dalam postur yang memastikan paru- paru dan jantung berfungsi dengan sehat. Anak- anak kecil dapat bertumbuh ke dalam hampir semua bentuk dan oleh kebiasaan latihan dan posisi tubuh yang benar, mereka dapat mencapai kesehatan fisik. Tidak sehat bagi anak-anak kecil untuk duduk di ruang kelas, di atas kursi yang keras dan bentuk yang buruk, selama tiga sampai lima jam setiap harinya dan menghirup udara tidak murni yang dihasilkan oleh nafas anak lainnya. Paru-parunya yang masih lemah jadi terpengaruh, otak yang menghasilkan seluruh sistem energi saraf menjadi lemah karena harus bekerja keras sebelum kekuatannya cukup matang untuk menanggung kelelahan.SK 72.1

Dalam ruang kelas, fondasi bangunan sudah ditetapkan untuk berbagai jenis penyakit. Akan tetapi, lebih khusus organ yang paling rapuh, yaitu otak, seringkali dilukai secara permanen karena digunakan berlebihan. Ini biasanya menyebabkan peradangan, kemudian menggumpalnya cairan di otak dan kejang yang akibatnya mengerikan. Dengan demikian, hidup banyak anak dikorbankan demi ibu yang ambisius. Dari anak-anak yang tampaknya memiliki tubuh yang cukup kuat untuk menghadapi ini semua, ada banyak yang menanggung akibatnya pada sisa umurnya. Tenaga otak seringkali menjadi lemah sehingga ketika mereka dewasa adalah mustahil bagi mereka untuk terlalu banyak berpikir. Kekuatan dari otak tampaknya sangat dikuras.SK 73.1

Bukan hanya kesehatan mental dan fisik anak saja yang dibahayakan dengan masuk sekolah terlalu dini, tetapi mereka juga menjadi orang- orang yang kalah dalam pandangan moral. Mereka menjadi memiliki kesempatan untuk berteman dengan anak-anak yang tidak dididik sopan santunnya. Anak-anak kita ditempatkan di tengah-tengah teman yang kasar, berbohong, menyumpah, mencuri dan berdusta, yang dengan senang hati akan mengajari anak-anak yang lebih muda tentang hal-hal buruk. Anak-anak kecil, jika dibiarkan sendirian, akan mempelajari lebih banyak keburukan daripada kebaikan karena kebiasaan buruk sangat sesuai dengan hati alami manusia. Hal-hal yang mereka lihat dan dengar pada masa kecil tertanam dalam pikiran mereka sehingga bibit buruk disemai dalam hati mereka dan berakar hingga akhirnya menjadi duri tajam untuk melukai hati orang tua.SK 73.2

Selama enam atau tujuh tahun pertama kehidupan anak, perhatian khusus harus diberikan untuk melatih fisiknya daripada untuk kecerdasannya. Setelah periode ini, jika kesehatan fisiknya baik, barulah pendidikan untuk pikiran dan tubuh diberikan secara khusus. Masa kecil diperpanjang hingga usia enam atau tujuh tahun. Sebelum umur ini, anak-anak harus dibiarkan seperti domba kecil untuk menjelajahi rumah dan halaman, lompat tali, dan melompat sesuai dengan semangat anak-anak mereka, bebas dari khawatir dan masalah.SK 74.1

Orang tua, terlebih khusus ibu, harus menjadi guru satu-satunya untuk pikiran anak kecil. Mereka tidak boleh belajar dari buku. Anak-anak biasanya akan suka bertanya untuk mempelajari hal-hal di alam. Mereka akan bertanya tentang hal- hal yang mereka lihat dan dengar. Orang tua harus menggunakan kesempatan ini untuk mendidik dan dengan sabar menjawab pertanyaan anaknya. Dengan demikian, orang tua bisa menang melawan musuh dan membentengi pikiran anaknya dengan menabur benih yang baik di hati mereka dan tidak meninggalkan tempat untuk benih yang buruk berakar. Instruksi ibu yang penuh kasih adalah yang dibutuhkan anak dalam usia dini ini untuk membentuk karakternya.SK 74.2

Pelajaran pertama yang harus dipelajari anak adalah cara yang benar untuk menyangkal selera. Adalah tugas ibu untuk untuk memenuhi kebutuhan anaknya dengan menenangkan dan mengalihkan pikiran anak daripada dengan memberikan mereka makanan. Dengan demikian, orang tua dapat mengajari anak bahwa makanan adalah obat untuk sakit.SK 75.1

Jika saja para orang tua menerapkan pola hidup sehat dan puas dengan makanan yang sederhana, banyak pengeluaran yang dapat dihemat Ayah tidak akan bekerja melebihi kekuatannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Makanan yang sederhana namun bergizi tidak akan merusak sistem saraf dan membangkitkan nafsu yang tidak baik yang dapat membuat seseorang mudah marah dan kesal. Jika saja ayah hanya memakan makanan sederhana, kepalanya akan menjadi lebih jernih dan sarafnya normal, pencernaannya akan sehat. Dengan sistem tubuh yang bekerja baik, ia tidak akan dikalahkan oleh selera sehingga kondisi generasi sekarang akan lebih baik daripada yang terjadi saat ini. Akan tetapi meskipun sekarang sudah terlambat, sesuatu masih dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan. Seorang ayah yang bertarak tidak akan mengeluh meskipun di atas meja tidak terdapat bermacam-macam hidangan. Pola hidup sehat akan memperbaiki keadaan keluarga dalam setiap hal dan akan membuat waktu ibu tersedia untuk anak. Pelajaran terbesar yang harus dipelajari orang tua adalah tentang cara terbaik untuk mendidik anak-anak mereka agar berguna di masyarakat dan sesuai untuk surga. Mereka akan puas melihat anak-anak mereka memakai baju yang rapi, sederhana tetapi nyaman, dan bebas dari hiasan-hiasan. Mereka akan berusaha sungguh agar anak-anak memiliki kecantikan luar dan dalam, perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.SK 75.2

Sebelum seorang ayah Kristen berangkat untuk bekerja, ia akan mengumpulkan keluarganya dan berlutut di hadapan Tuhan untuk menyerahkan keluarganya dipelihara Tuhan. Kemudian ia akan berangkat kerja disertai dengan cinta dan restu dari istrinya dan cinta dari anak-anaknya yang akan membuat hatinya gembira sepanjang jam bekerja. Ibu yang akan menjalankan tugasnya akan menyadari tanggung jawab di pundaknya terhadap anak-anak selama ayah pergi bekerja. Ia akan merasa bahwa ia hidup untuk suami dan anaknya. Dengan mendidik anak-anak secara benar, mengajarkan mereka untuk bertarak, mengendalikan diri, serta mengetahui kewajiban mereka kepada Tuhan, ia telah membuat anak-anak memenuhi syarat untuk berguna di masyarakat, dan menaikkan standar moral yang ada, dan sanggup menghormati dan menaati hukum Tuhan. Dengan sabar dan tekun, ibu yang saleh akan mengajar anak-anaknya, memberikan mereka sedikit demi sedikit, dari ajaran ke ajaran, tidak dengan cara yang kasar dan memaksa, tetapi di dalam kasih dan kelembutan. Hal itu akan memenangkan mereka. Mereka akan menyadari pelajaran kasih dari seorang ibu dan dengan senang hati akan mendengarkan instruksi sang ibu.SK 76.1

Daripada menjauhkan anak dari hadapannya agar tidak terganggu dengan kebisingan anak dan menjadi kesal dengan perhatian yang diinginkan anak, ia akan merasa bahwa waktunya akan lebih baik digunakan untuk menenangkan dan mengalihkan pikiran mereka yang gelisah dan aktif dengan beberapa hiburanatau dengan pekerjaan yang ringan dan menyenangkan. Ibu akan mendapat imbalan yang setimpal untuk usaha yang ia buat dan waktu yang ia berikan untuk kebahagiaan anak-anaknya.SK 77.1

Anak-anak menyukai lingkungan sosial. Umumnya mereka tidak bisa bermain sendiri dan ibu harus merasa bahwa tempat seorang anak ketika ia sedang berada di rumah adalah di ruangan yang sama dengan ibunya sehingga ia bisa mengawasi anaknya, membenarkan kebiasaan yang salah, atau mengoreksi ketika ada keegoisan dan hasrat yang muncul, serta mengarahkan pikiran anak ke arah yang benar. Hal- hal yang disenangi anak, menurut mereka akan disenangi oleh sang ibu juga dan adalah wajar bagi anak untuk melapor kepada ibu jika mereka mengalami kesulitan kecil. Ibu tidak boleh melukai hati anak yang sensitif dengan tidak memedulikan masalahnya atau menolak untuk disusahkan dengan masalah sepele. Hal yang sepele bagi ibu merupakan hal yang besar bagi anak. Kata-kata pengarahan atau peringatan pada waktu yang tepat terbukti sangat bernilai. Tatapan menyetujui dan kata-kata yang memberi semangat akan menciptakan keceriaan di hati mereka sepanjang hari.SK 77.2

Pendidikan pertama yang harus diterima anak dari ibunya adalah mengenai kesehatan fisik. Anak- anak hanya boleh memakan makanan sederhana yang berkualitas yang akan menjaga kesehatan mereka di kondisi terbaik. Mereka hanya boleh makan pada waktu tertentu, tidak lebih dari tiga kali sehari dan dua kali makan lebih baik daripada tiga kali. Jika anak-anak dididik dengan baik, mereka akan segera belajar bahwa mereka tidak akan mendapat apa-apa dengan merengek dan bertingkah. Ibu yang bijaksana ketika mendidik anak tidak akan hanya memikirkan kemudahan sementara tetapi juga kebaikan anak pada masa depan. Ibu akan mengajari anaknya tentang pentingnya mengendalikan selera dan penyangkalan diri, bahwa mereka harus makan, minum, dan berpakaian yang sesuai dengan prinsip kesehatan.SK 78.1

Keluarga yang memiliki disiplin yang baik, yang mengasihi dan menaati Tuhan, akan menjadi keluarga yang ceria dan bahagia. Ketika pulang dari kerja, sang ayah tidak akan membawa kesusahannya ke rumah. Ia akan merasa bahwa rumah dan keluarga adalah daerah yang terlalu suci untuk dibebani dengan kesusahannya yang tidak bahagia. Ketika ia meninggalkan rumah, ia tidak akan meninggalkan Juruselamat dan agamanya di rumah. Keduanya adalah pendampingnya. Pengaruh yang manis dari rumah, restu dari istri, serta kasih sayang dari anak akan meringankan bebannya sehingga ia akan pulang ke rumah dengan damai di hatinya dan membawa kata-kata yang ceria dan memberikan semangat kepada istri dan anak yang dengan sukacita menantikan kepulangannya. Ketika ia berlutut bersama keluarganya di mezbah doa untuk menaikkan syukur kepada Tuhan dan untuk penjagaan-Nya kepada mereka sekeluarga sepanjang hari, malaikat Tuhan hadir di situ. Doa keluarga yang takut akan Tuhan ini akan naik ke surga bagaikan ukupan yang harum dan dijawab dengan berkat melimpah.SK 79.1

Orang tua harus menekankan kepada anak bahwa adalah dosa untuk memanjakan selera dan melukai pencernaan. Mereka harus menekankan kepada anak bahwa melanggar hukum kesehatan adalah dosa kepada Pencipta sehingga anak-anak dididik untuk mudah diatur. Mereka tidak akan mudah kesal, tidak memiliki temperamen yang berubah-ubah, dan akan ada dalam kondisi yang jauh lebih baik untuk menikmati kehidupan. Anak-anak yang demikian akan lebih siap dan mengerti kewajiban moral mereka. Anak-anak yang sudah diajar untuk menyerahkan keinginan dan kehendak mereka kepada orang tua akan lebih mudah dan siap untuk menyerahkan kehendak mereka kepada Tuhan serta menyerahkan diri untuk dikendalikan oleh Roh Kristus. Alasan mengapa begitu banyak orang yang mengaku Kristen memiliki banyak pencobaan dan membuat gereja terbebani adalah karena mereka tidak dididik dengan benar pada masa kecil, tetapi dibiarkan membentuk karakternya sendiri. Kebiasaan mereka yang salah dan ganjil, pembawaan mereka yang tidak bahagia tidak langsung dibetulkan. Mereka tidak diajar untuk menyerahkan kehendak mereka kepada orang tua. Seluruh pengalaman keagamaan mereka dipengaruhi oleh pendidikan mereka pada masa kecil. Jika saat itu mereka tidak dikendalikan, mereka tumbuh tanpa disiplin. Sekarang dalam pengalaman keagamaan mereka, sulit bagi mereka untuk berserah pada ajaran murni yang ada pada firman Tuhan. Orang tua seharusnya menyadari tanggung jawab yang ada pada mereka untuk mendidik anak sehubungan dengan agama.SK 79.2

Mereka yang memandang hubungan pernikahan sebagai salah satu lembaga Tuhan yang suci, yang dijaga oleh perintah kudus-Nya, akan dikendalikan oleh akal sehat Mereka akan mempertimbangkan dengan matang hasil dari setiap keistimewaan yang didapat dari pernikahan. Orang-orang seperti ini akan merasa bahwa anak adalah permata berharga yang dipercayakan kepada mereka oleh Tuhan, yang harus dihilangkan sifat kasarnya dengan didikan agar kilauan mereka boleh tampak. Mereka akan merasa bahwa mereka memiliki tanggung jawab yang besar untuk membentuk karakter agar mereka dapat berbuat baik di dunia, memberkati orang lain dengan terang yang mereka miliki, dan dunia akan menjadi tempat yang lebih baik untuk ditempati, dan akhirnya mereka akan layak untuk hidup di surga, di dunia yang baru, untuk bersinar di hadapan Tuhan dan Anak Domba selamanya.SK 80.1

—E.G.W