Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Iman dan Perbuatan - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pekerjaan Allah dan Pekerjaan Manusia

    Allah telah memberikan manusia kecakapan dan kemampuan. Pekerjaan Allah bekerja sama dengan anugerah yang diberikan kepada manusia, dan ma-nusia mengambil bagian dari sifat Ilahi dan melakukan pekerjaan Kristus, dapat menjadi pemenang dan memenangkan kehidupan yang kekal. Allah tidak menawarkan kepada manusia pekerjaan di mana Ia telah menganugerahkan kuasa sebelumnya. Tugas manusia harus diselesaikan. Manusia harus menjadi pekerja bersama dengan Allah, berpasangan dengan Allah, mempelajari tentang penurutan, dan kerendahan hati. Allah adalah pengatur semua kekuasaan. Ia memberkati semua pemberian-Nya; manusia menerimanya dan bertindak dengan kekuasaan dan kemurahan Kristus sebagai perwakilan yang hidup.IP 34.2

    “Karena kami adalah kawan sekerja Allah” (1 Korintus 3:9). Pikiran kita harus dipekerjakan, dika-lahkan, dibajak, disisir, ditanami, untuk dapat dituai bagi Allah dalam pekerjaan yang baik. “Tetapi engkau adalah bait Allah.” Engkau tidak dapat membangun dirimu sendiri. Ada kuasa di luar dirimu yang dapat melakukan pembangunan gerejamu, menyusun batu demi batu, dan selalu bekerja sama dengan karunia kecakapan dan kuasa yang diberikan Allah kepada manusia. Penebus harus menemukan rumah-Nya di dalam bangunan itu. Pekerjaan Allah dan pekerjaan manusia. Harus ada pembicaraan yang terus-menerus mengenai pemberian Allah, karena mungkin ada penyaluran karunia-karunia ini kepada orang lain. Ini merupakan penerimaan dan pemulihan yang berkelanjutan. Tuhan telah menyediakan suatu cara agar jiwa dapat dipelihara oleh- Nya, untuk dapat dipekerjakan bagi maksud-Nya. Supaya ada berkat yang disalurkan, maka harus ada pemasukan Ilahi kepada kemanusiaan. “Aku akan diam bersama-sama dengan mereka, dan berjalan dengan mereka” (2 Korintus 6:16).IP 35.1

    Jiwa adalah bait yang harus diasingkan, suci, murni dan tidak tercemar. Seharusnya ada suatu persekutuan di mana semua kuasa dan kemuliaan adalah milik Allah. Tanggung jawab itu ada pada kita. Kita harus menerimanya di dalam pikiran dan perasaan, agar dapat memberikan ekspresi kembali akan hal itu. Jika hukum dari manusia dan kuasa Ilahi digabungkan maka siapa pun yang mendapatkan dua hal ini akan dapat bekerja bagi Allah. Dengan cara ini, manusia dapat dipersatukan dengan Keilahian, melakukan pekerjaan Allah. Kemanusiaan menyentuh kemanusiaan. Jika kuasa Ilahi digabungkan dengan kemanusiaan maka akan terbentuk suatu kesuksesan yang sempurna, karena kebenaran Allah yang akan menyelesaikan segalanya.IP 36.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents