Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    28 — MATIUS — LEWI

    SELAIN DARI tentara Roma di Palestina, tidak ada orang yang paling ^dibenci oleh rakyat daripada seorang pemungut cukai. Sebabnya ialah pajak yang dituntut oleh kuasa asing adalah merupakan gangguan yang terus menerus kepada bangsa Yahudi, karena hal ini hanyalah mengingatkan pada mereka bahwa kemerdekaan mereka telah hilang. Dan pemungut cukai ini bukan saja menjadi alat penindasan Roma, tetapi mereka juga mencari keuntungan diri sendiri dengan menggaruk harta orang banyak. Seorang Yahudi yang menerima pekerjaan ini di bawah pengawasan bangsa Roma dianggap sebagai seorang pengkhianat bangsanya Ia dihina sebagai seorang yang telah murtad dan digolongkan dengan orang yang terjahat dalam masyarakat.KSZ1 286.1

    Matius orang Lewi ini termasuk dalam golongan ini, seorang yang telah dipanggil untuk bekerja bagi Kristus setelah empat murid yang lain dipanggil di Nazaret. Orang Farisi menghakimi Matius menurut peker- jaannya, tetapi Yesus melihat di dalam orang ini suatu hati yang terbuka untuk menerima pekabaran. Matius telah mendengar pengajaran Juruselamat. Pada saat Roh Allah yang meyakinkan itu menyatakan akan hidupnya yang penuh dosa itu, ia rindu mencari pertolongan dari Kristus, tetapi ia telah biasa dikucilkan dari para rabi dan tidak berpikir bahwa Guru Besar ini akan memperhatikan dirinya.KSZ1 286.2

    Pada suatu hari sementara ia duduk di kursi pemungut cukai, ia melihat Yesus yang sedang datang menuju padanya. Ia sangat heran mendengar perkataan yang ditujukan kepada dirinya, “Ikutlah Aku.”KSZ1 287.1

    Matius “meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.” Tidak ter-dapat keragu-raguan dalam hatinya, atau pertanyaan dalam pikirannya mengenai pekerjaannya yang akan diganti dengan kemiskinan dan kesu-karan. Telah cukup baginya jika ia telah bersama-sama dengan Yesus, agar ia boleh mendengar akan firman-Nya, dan bersatu dengan Dia di dalam pekerjaan-Nya.KSZ1 287.2

    Demikian pula dengan murid-murid yang mula-mula dipanggil. Apabila Yesus memanggil Petrus dan kawan-kawannya untuk mengikuti Dia, dengan segera mereka meninggalkan perahu dan jala mereka itu. Beberapa dari murid-murid ini mempunyai kawan-kawan yang hidupnya bergantung pada mereka itu; tetapi bila mereka menerima undangan Juruselamat, mereka tidak ragu-ragu dan bertanya “Bagaimana saya akan hidup dan membiayai keluargaku?” Mereka patuh pada panggilan-Nya. dan setelah itu bila Yesus bertanya kepada mereka, “Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?” Maka jawab mereka itu, “Tidak.”KSZ1 287.3

    Kepada Matius dengan kekayaannya dan kepada Andreas serta Petrus dengan kekurangannya, ujian yang sama telah diberikan dan penyerahan yang sama pula dibuat oleh masing-masing mereka. Pada saat mereka makmur, ialah bila jala mereka itu penuh dengan ikan dan di saat dorongan kehidupan yang lama menjadi lebih kuat, Yesus minta kepada murid-murid yang berada di tepi pantai itu untuk meninggalkan segala sesuatu untuk pengabaran Injil. Oleh sebab itu tiap-tiap jiwa diuji di dalam hal manakah yang lebih kuat kerinduannya bagi harta duniawi atau persekutuannya dengan Kristus.KSZ1 287.4

    Prinsip selamanya tepat. Tidak ada seorang dapat maju di dalam pe-kerjaan Allah kecuali seluruh hatinya berada di dalam pekerjaan itu dan ia menganggap segala sesuatu itu kerugian demi keutamaan pengetahuan tentang Kristus. Tidak seorang pun yang masih mempunyai cadangan dalam hidupnya yang dapat menjadi murid Kristus, ataupun menjadi teman kerja-Nya. Apabila manusia menghargai keselamatan yang besar itu, maka pengorbanan diri yang dilihat di dalam kehidupan Kristus akan terlihat dalam hidup mereka itu juga. Ke mana saja Ia pergi, dengan gembiranya mereka itu akan mengikut Dia.KSZ1 287.5

    Panggilan pada Matius menjadi seorang murid Kristus, telah menim-bulkan suatu kemarahan yang besar. Bagi seorang guru agama memilih seorang pemungut cukai dengan secara tiba-tiba menjadi seorang pengikut-Nya adalah suatu hal yang menentang syarat-syarat agama, so-sial dan adat istiadat bangsa. Dengan membangkitkan prasangka orang banyak, orang Farisi berharap dapat mengubah aliran perasaan orang ba-nyak untuk menentang Yesus.KSZ1 288.1

    Di antara pemungut cukai telah timbul suatu perhatian yang baru. Hati mereka tertarik kepada Guru Ilahi. Dalam kesukaannya karena telah menjadi seorang murid yang baru, Matius rindu membawa kawan-ka-wannya kepada Yesus. Itulah sebabnya ia telah mengadakan suatu pesta di rumahnya sendiri, dan telah mengundang kaum keluarga dan sahabatsahabatnya. Bukan saja pemungut cukai yang hadir, tetapi banyak yang lain lagi yang nama baiknya diragukan, dan yang dipersalahkan oleh tetangga-tetangga mereka yang lebih teliti.KSZ1 288.2

    Pesta ini telah diadakan untuk menghormati Yesus, dan Ia tidak menolak untuk menerima kehormatan ini. la mengetahui dengan pasti bahwa hal ini akan menyinggung cara-cara pesta orang Farisi, dan janggal pada pemandangan orang banyak. Tetapi tidak ada soal peraturan yang dapat mempengaruhi tindakan-Nya itu. Bagi-Nya perbedaan luar itu tidak ada artinya. Apa yang menarik hati-Nya ialah jiwa yang haus akan air hidup.KSZ1 288.3

    Yesus duduk sebagai seorang tamu terhormat di meja pemungut cukai, oleh perasaan simpati dan keramah-tamahan-Nya, menunjukkan bahwa Ia mengenal akan keagungan kemanusiaan itu; dan manusia rindu mendapat kepercayaan-Nya. Di atas hati mereka yang haus perkataanNya tertabur bersama kuasa yang memberkati serta memberikan hidup. Dorongan yang baru telah dibangunkan, dan kemungkinan suatu hidup yang baru terbuka bagi suatu masyarakat yang terpencil dan dibenci ini.KSZ1 288.4

    Pada perkumpulan seperti ini, bukan sedikit orang yang telah digerak-kan oleh pengajaran Juruselamat, yang tidak mengenal Dia sampai sesudah kenaikan-Nya. Apabila Roh Kudus dicurahkan, tiga ribu jiwa yang telah ditobatkan dalam sehari, dan dari antara jiwa-jiwa ini banyak orang yang untuk pertama kali mendengar akan kebenaran di meja pe-mungut cukai ini dan beberapa dari mereka itu telah menjadi pengabar Injil. Bagi Matius sendiri, teladan Yesus di pesta itu menjadi suatu pelajaran yang meresap di dalam jiwanya. Pemungut cukai yang dihina itu menjadi salah seorang pengabar Injil yang paling berserah, dan di dalam pekerjaannya sendiri ia mengikut dengan teliti akan jejak-jejak Tuhannya.KSZ1 288.5

    Apabila para rabi mengetahui bahwa Yesus menghadiri pesta Matius, mereka mengambil kesempatan menuduh Dia. Tetapi mereka memilih untuk memperalat murid-murid-Nya. Dengan membangkitkan prasangka mereka, maka mereka mengharap dapat merenggangkan muridmurid dari Tuhan mereka. Adalah menurut peraturan mereka untuk menuduh Kristus kepada murid-murid-Nya dan murid-murid itu kepada Kristus, $ambil mengarahkan anak panah mereka ke sasaran di mana mereka lebih suka dilukai. Inilah caranya Setan bekerja sejak pemberontakan di surga, dan segala orang yang mencoba untuk menyebabkan perpecahan dan keretakan dihasut oleh roh Setan ini.KSZ1 289.1

    “Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” tanya para rabi yang penuh dengki itu.KSZ1 289.2

    Yesus tidak menunggu murid-murid-Nya menjawab tuduhan ini, tetapi Ia sendiri yang telah menjawabnya dengan: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” Orang Farisi mengaku sehat rohani, sebab itu tidak perlu lagi seorang tabib, di saat mereka menganggap pemungut cukai dan orang kafir sedang dibinasakan oleh penyakit rohani. Bukankah ini pekerjaan-Nya, sebagai seorang tabib, pergi kepada tiap-tiap golongan manusia yang memerlukan pertolongan-Nya?KSZ1 289.3

    Tetapi walaupun orang Farisi menganggap diri mereka begitu tinggi, sebenarnya mereka berada di dalam suatu keadaan yang lebih buruk daripada orang-orang yang mereka anggap hina itu. Pemungut cukai itu tidak menyombongkan diri dan merasa diri mereka sanggup, sehingga hati mereka lebih terbuka bagi kebenaran. Yesus berkata kepada rabirabi itu: “Pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan.” Dengan demikian Ia me-nunjukkan bahwa tatkala mereka mengaku menafsirkan firman Allah, sebenarnya mereka tidak tahu sama sekali akan rohnya.KSZ1 289.4

    Orang Farisi berdiam seketika lamanya, tetapi hanya menjadi lebih keras dalam permusuhan mereka. Sesudah itu mereka pergi mencari murid-murid Yohanes Pembaptis, dan mencoba menghasut mereka untuk menentang Juruselamat. Orang-orang Farisi ini tidak menerima pekerjaan pekabaran Yohanes Pembaptis. Mereka menunjuk dengan hina pada kehidupannya yang bertarak, kebiasaannya yang sederhana, pakaiannya yang kasar serta menyatakan bahwa ia adalah seorang yang fanatik. Oleh karena ia menempelak sifat mereka yang pura-pura itu, mereka menolak pekabarannya dan berusaha menghasut orang banyak untuk melawan Yohanes. Roh Allah telah bekerja di dalam hati pengolok-pengolok ini, meyakinkan segala dosa mereka itu; tetapi mereka telah menolak nasihat Allah, dan mengatakan bahwa Yohanes telah dirasuk roh Setan.KSZ1 290.1

    Kini apabila Yesus datang berbaur dengan orang banyak, makan dan minum bersama-sama di hadapan meja, mereka menuduh Dia sebagai seorang pelahap dan seorang pemabuk. Orang yang mengajukan tuduhan ini sebenarnya bersalah. Sebagaimana Allah disalahgambarkan, dan dibungkus oleh Setan dengan sifatnya sendiri, demikian juga dengan pesuruh-pesuruh Allah telah dipalsukan oleh orang-orang jahat ini.KSZ1 290.2

    Orang-orang Farisi tidak mau memikirkan bahwa Yesus duduk makan bersama pemungut cukai dan orang berdosa ini untuk membawa terang surga kepada mereka yang sedang berada dalam kegelapan. Mereka tidak melihat bahwa tiap-tiap perkataan yang terbit dari bibir Guru Besar ini adalah sebagai suatu benih yang hidup yang akan bertumbuh dan menge-luarkan buah-buah bagi kemuliaan Allah. Mereka telah bertekad untuk tidak menerima terang itu; dan walaupun mereka telah menentang peker-jaan Yohanes Pembaptis, mereka kini sedia untuk mengadakan persa-habatan dengan murid-muridnya sambil mengharap dapat bekerja sama dengan mereka itu untuk menentang Yesus. Mereka mengatakan bahwa Yesus telah meniadakan tradisi-tradisi dahulu kala; dan mereka mem-bandingkan kesucian dan kesetiaan Yohanes Pembaptis dengan sikap Yesus di dalam turut bersama dalam pesta pemungut cukai dan orang berdosa.KSZ1 290.3

    Murid-murid Yohanes saat itu sedang berada dalam dukacita yang besar. Saat itu ialah sebelum kunjungan mereka kepada Yesus dengan menyampaikan berita mengenai Yohanes. Guru mereka yang sangat di-kasihi kini meringkuk di dalam penjara dan mereka sangat bersusah hati dengan hal ini. Dan Yesus pun tidak berusaha untuk melepaskan Yo-hanes, dan juga seakan-akan merendahkan pengajarannya. Jikalau Yo-hanes telah diutus oleh Allah, mengapakah Yesus dan murid-murid-Nya memberikan pelajaran yang sangat berbeda?KSZ1 291.1

    Murid-murid Yohanes tidak mempunyai pengertian yang jelas me-ngenai pekerjaan Kristus; mereka merasa bahwa ada alasan untuk tuduh-an orang Farisi. Mereka mengikuti banyak peraturan yang dikeluarkan oleh para rabi dan juga mengharap dibenarkan oleh perbuatan Taurat. Berpuasa dijalankan oleh orang Yahudi sebagai suatu perbuatan keba-jikan dan orang yang benar-benar beragama berpuasa dua hari dalam se-tiap minggu. Orang-orang Farisi serta murid-murid Yohanes sedang ber-puasa bila mereka datang pada Yesus dengan pertanyaan, “Mengapa ka-mi dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?”KSZ1 291.2

    Dengan sangat lemah lembut Yesus menjawab mereka itu. Ia tidak mencoba mengoreksi pengertian mereka yang salah tentang berpuasa, tetapi Ia hanya menjelaskan pada mereka itu mengenai pekerjaan-Nya sendiri.KSZ1 291.3

    Dan Ia mengemukakan hal ini dengan gambaran yang sama yang telah digunakan oleh Yohanes sendiri dalam kesaksiannya dari hal Yesus. Yohanes telah berkata, “Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.” Yohanes 3:29. Murid-murid Yohanes tidak dapat melupakan perkataan guru mereka, dan sementara mengemukakan ilustrasi ini, Yesus berkata: “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka?”KSZ1 291.4

    Putra surga sedang berada di antara umat-Nya. Anugerah Allah yang terbesar telah diberikan kepada dunia. Kesukaan kepada orang miskin; karena Kristus telah datang untuk menjadikan mereka ahli waris kerajaan-Nya. Kesukaan kepada orang kaya; karena Ia akan mengajar mereka itu bagaimana mendapat kekayaan yang kekal. Kesukaan kepada yang kurang pintar; karena Ia akan menjadikan mereka bijaksana kepada ke-selamatan. Kesukaan kepada yang terpelajar; karena Ia akan membuka pada mereka rahasia yang lebih dalam daripada yang mereka pernah selami; kebenaran yang telah tersembunyi sejak bumi ini dialaskan akan dibuka kepada manusia oleh pekerjaan Juruselamat.KSZ1 291.5

    Yohanes Pembaptis telah bersuka melihat Juruselamat. Alangkah gembiranya bila seorang murid mendapat kesempatan berjalan-jalan dan berkata-kata dengan Raja surga. Ini bukan saatnya bagi mereka untuk berduka dan berpuasa. Mereka patut membuka hati mereka untuk me-nerima terang kemuliaan-Nya, agar mereka dapat memancarkan terang itu kepada mereka yang berada dalam kegelapan dan dalam bayang maut.KSZ1 292.1

    Suatu gambaran yang terang yang diingatkan oleh perkataan Kristus; tetapi di seberangnya terletak suatu bayangan yang gelap, yang hanya dapat dilihat oleh mata-Nya sendiri. “Tetapi akan datang waktunya,” kata Yesus, “Apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa.” Apabila mereka melihat Tuhan dikhianati dan disalibkan, murid-murid akan berduka dan berpuasa. Dalam perkataanNya yang terakhir di ruangan atas, Ia berkata: “Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku? Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia, akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.” Yohanes 16:19, 20.KSZ1 292.2

    Pada saat Ia keluar dari dalam kubur, dukacita mereka akan berubah menjadi sukacita. Setelah Ia naik, maka secara pribadi Ia tidak bersamasama dengan mereka itu lagi; tetapi melalui Penghibur, Ia akan tetap bersama-sama dengan mereka dan tidak patut lagi mereka berdukacita. Hal inilah yang dikehendaki Setan. Ia menghendaki mereka memberikan kepada dunia suatu kesan bahwa mereka telah ditipu dan dikecewakan; tetapi oleh percaya, mereka harus memandang pada Bait Suci yang di dalam surga, di mana Yesus sedang bekerja bagi mereka itu; mereka harus membuka hati mereka kepada Roh Kudus, wakil-Nya dan bersukacita di dalam terang hadirat-Nya. Tetapi walaupun demikian, hari-hari pencobaan dan ujian akan tiba, apabila mereka akan dibawa untuk berperang melawan penguasa-penguasa dunia ini dan pemimpin-pemimpin kerajaan kegelapan; serta apabila Kristus secara pribadi tidak dapat ber-sama-sama mereka, dan mereka gagal melihat Penghibur itu, maka ada baiknya bagi mereka untuk berpuasa.KSZ1 292.3

    Orang Farisi mencoba meninggikan diri mereka dengan perbaktian secara bentuk, tetapi hati mereka dipenuhi dengan perasaan cemburu dan perbantahan. “Pandanglah” kata Kitab Suci, “sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kau sebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan?” Yesaya 58:4, 5.KSZ1 293.1

    Puasa yang benar bukanlah hanya mengikuti acara yang biasa. Kitab Suci menerangkan bahwa puasa yang telah dipilih Allah,— “membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk... apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kau inginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas.” Yesaya 58:6, 10. Di sinilah letaknya roh dan sifat pekerjaan Kristus. Seluruh kehidupan-Nya dikorbankan untuk menyelamatkan dunia. Baik di saat berpuasa di padang pencobaan, atau ketika makan sehidangan dengan pemungut-pemungut cukai pada pesta Matius, Ia memberikan kehidupan-Nya untuk menebus yang hilang. Bukan dalam dukacita yang malas atau di dalam pengorbanan badani dan di hadapan orang banyak, roh penyerahan yang benar itu dinyatakan, tetapi haruslah ditunjukkan di dalam penyerahan diri, di dalam kerelaan hati untuk melayani Allah dan sesama manusia.KSZ1 293.2

    Melanjutkan jawab-Nya kepada murid-murid Yohanes, Yesus telah memberikan sebuah perumpamaan katanya: “Tidak seorang pun menam-balkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika de-mikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.” Pekabaran Yohanes Pembaptis tidak patut dicampur baur de-ngan tradisi dan takhayul. Suatu usaha untuk mencampurkan kemunafikan orang Farisi dengan penyerahan Yohanes, hanyalah lebih menyatakan perbedaan di antara mereka itu.KSZ1 293.3

    Atau sama pula dengan mencampurkan asas pengajaran Kristus dengan agama orang Farisi yang secara bentuk saja. Kristus tidak akan menutup keretakan yang telah dibuat oleh ajaran Yohanes. Ia akan lebih menjelaskan pemisahan di antara yang lama dan yang baru. Lebih lanjut Yesus menerangkan fakta ini katanya: “Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru di dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu. Kantong kulit yang dipergunakan untuk mengisi anggur baru, setelah beberapa waktu akan menjadi kering dan rapuh dan tidak layak lagi dipakai untuk maksud yang sama. Dalam ilustrasi yang biasa ini Yesus mengemukakan keadaan para pemimpin Yahudi. Para imam dan ahli-ahli Taurat serta para penguasa telah diikat oleh roda upacara dan tradisi. Hati mereka telah rapuh, sebagaimana kantong kulit air anggur yang telah kering itu. Selama mereka tetap merasa puas dengan suatu agama legal isme, maka mustahillah bagi mereka untuk menjadi tempat simpanan kebenaran surga yang hidup itu. Mereka merasa bahwa cukuplah dengan kebenaran mereka sendiri, dan tidak menghendaki lagi suatu bahan yang baru yang harus dimasukkan ke dalam agama mereka. Kehendak Allah yang baik bagi manusia tidak diterima oleh mereka karena sesuatu yang terpisah dari diri mereka sendiri. Mereka menghubungkan hal itu dengan kebaji-. kan mereka sendiri karena perbuatan-perbuatan baik mereka. Iman yang bekerja oleh kasih dan menyucikan jiwa tidak mendapat tempat di dalam agama orang Farisi yang hanya terdiri dari upacara-upacara dan syaratsyarat buatan manusia. Usaha untuk mempersatukan ajaran Kristus dengan agama buatan itu akan sia-sia belaka. Kebenaran Allah yang penting ini, sebagai anggur yang baru, akan memecahkan berkas tradisi bangsa Farisi yang lama serta yang sedang membusuk itu.KSZ1 294.1

    Orang Farisi merasa diri mereka terlalu pandai sehingga mereka tidak lagi memerlukan petunjuk; merasa diri mereka terlalu benar sehingga tidak lagi memerlukan keselamatan: merasa diri mereka terlalu tinggi sehingga tak lagi memerlukan penghormatan yang berasal dari Kristus. Juruselamat berbalik dari mereka dan mencari orang lain yang akan menerima pekabaran dari surga. Dalam diri nelayan yang tidak terdidik ini, dalam diri pemungut cukai yang bekerja di pasar-pasar, dalam diri perempuan Samaria, dalam diri orang banyak yang suka mendengar Dia dengan suka hati inilah Ia mendapat kantong untuk anggur yang baru itu. Perkakas yang akan dipergunakan di dalam pekeriaan Injil ini adalah jiwa-jiwa yang dengan gembira menerima terang yang diberikan Allah kepada mereka itu. Mereka inilah yang menjadi alat-alat-Nya untuk memberikan pengetahuan dari hal kebenaran kepada seluruh isi dunia. Jika oleh anugerah Kristus umat-Nya akan menjadi kantong yang baru, Ia akan mengisi mereka itu dengan anggur yang baru pula.KSZ1 294.2

    Ajaran Kristus, walaupun itu diumpamakan dengan air anggur yang baru, bukanlah berarti bahwa itu adalah suatu doktrin yang baru pula tetapi sebaliknya adalah suatu kenyataan tentang apa yang telah diajarkan sejak permulaan dunia. Tetapi kepada orang Farisi kebenaran Allah itu telah hilang artinya yang asli serta keindahannya. Bagi mereka itu ajaran Kristus adalah sangat baru hampir dalam segala segi, dan hal itu tidak dikenal serta tidak diketahui.KSZ1 295.1

    Yesus menunjukkan kuasa pengajaran palsu yang membinasakan penghargaan dan kerinduan seseorang terhadap kebenaran. “Tiada seorang pun” kata-Nya, “yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik.” Segala kebenaran yang telah diberikan kepada dunia melalui para nabi dan bapa bersinar dalam suatu keindahan yang baru dalam perkataan Kristus. Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang Farisi tidak merindukan anggur yang baru itu. Sehingga walaupun kosong dari tradisi lama, adat istiadat, serta kebiasaan, dalam hati mereka tidak terdapat suatu tempat apa pun bagi pengajaran Kristus. Mereka bergantung pada syarat-syarat agama yang mati, dan berpaling dari kebenaran yang hidup dan dari kuasa Allah.KSZ1 295.2

    Hal inilah yang membawa kebinasaan bangsa Yahudi, dan hal ini pu-lalah yang akan membawa kebinasaan banyak jiwa pada zaman kita sekarang ini. Beribu-ribu orang melakukan kesalahan yang sama seperti orang Farisi yang telah ditegur oleh Kristus pada pesta Matius itu. Daripada membuang beberapa pendapat yang dipelihara atau menyingkirkan beberapa pikiran terhadap berhala, banyak yang menolak kebenaran yang datang dari Bapa terang. Mereka menaruh percaya pada diri mereka sendiri, dan bergantung pada kepandaian mereka sendiri serta tidak mau menyadari kekurangan kerohanian mereka. Mereka bertahan dengan suatu pendapat bahwa merekalah yang dapat diselamatkan dengan melakukan beberapa pekerjaan yang penting. Apabila mereka melihat bahwa tidak ada jalan untuk mengikutsertakan diri dalam pekerjaan itu, mereka menolak akan keselamatan yang telah disediakan.KSZ1 295.3

    Agama legal isme tidak pernah akan membawa jiwa kepada Kristus, karena tidak mempunyai kasih dan tidak mempunyai Kristus. Berpuasa atau berdoa yang didorong oleh roh mementingkan diri sendiri menjadi suatu kebencian pada pemandangan Allah. Perkumpulan perbaktian yang tekun, ucapan-ucapan agama bersama, kerendahan hati secara lahir, korban yang mengesankan, itu semua menyatakan bahwa orang yang berbuat perkara-perkara itu menganggap dirinya sebagai seorang yang suci dan berhak masuk dalam kerajaan surga, tetapi semuanya itu adalah suatu penipuan belaka. Perbuatan kita sendiri tidak dapat membeli keselamatan dalam bentuk apa pun.KSZ1 296.1

    Sebagaimana pada zaman Kristus, begitu pula pada zaman ini, orangorang Farisi tidak mengetahui kekurangan kerohanian mereka. Kepada mereka itu datanglah pekabaran ini, “Karena engkau berkata. Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin. buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Wahyu 3: I7, 18.KSZ1 296.2

    Iman dan kasih adalah emas yang telah diuji di dalam api. Tetapi bagi kebanyakan orang, emas itu telah pudar dan harta yang mewah itu telah hilang. Kebenaran Kristus bagi mereka itu bagaikan suatu jubah yang tidak dapat dipakai, suatu sumber air yang tidak dapat dijamah. Bagi mereka itu dikatakan “Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.” Wahyu 2:4, 5.KSZ1 296.3

    “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.” Mazmur 51:17. Seorang harus mengosongkan dirinya sebelum ia dapat menjadi seorang pengikut Kristus dalam arti yang sepenuhnya. Apabila diri itu disingkirkan, maka Tuhan dapat menjadikan seseorang suatu ciptaan yang baru. Kantong yang baru dapatlah diisi dengan air anggur yang baru pula. Kasih Kristus akan memberikan pada orang percaya itu suatu kehidupan yang baru. Di dalam diri orang yang memandang kepada sumber dan penyempurnaan dari iman kita, tabiat Kristus akan nyata.KSZ1 297.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents