Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pemerintahan Daud

    Segera setelah Daud diteguhkan di atas takhta Israel ia mulai mencari satu tempat yang lebih tepat untuk ibu kota kerajaannya. Dua puluh mil dari Hebron satu tempat telah dipilih sebagai ibu kota kerajaan itu untuk masa mendatang. Sebelum Yosua memimpin bala tentara Israel menyeberangi Sungai Yordan tempat itu disebut Salem. Di dekat tempat inilah Abraham telah menunjukkan dirinya setia kepada Allah. Delapan ratus tahun sebelum pelantikan Daud tempat ini merupakan rumah Melkisedek, imam Allah Yang Mahatinggi. Tempat ini terletak di tengah-tengah dan di bagian yang tinggi negeri itu, serta dikelilingi oleh bukit-bukit. Terletak di perbatasan antara Benyamin dan Yehuda, tempat itu dekat sekali ke Efraim dan mudah untuk didatangi oleh suku-suku yang lainnya.SRNJ2 365.1

    Untuk memperoleh tempat ini bangsa Ibrani harus mengusir sisa bangsa Kanaan, yang menduduki satu benteng di atas bukit Sion dan Moria. Benteng ini disebut Yebus dan penduduknya disebut Yebuzi. Berabad-abad lamanya Yebus dianggap sebagai satu benteng yang tidak dapat dikalahkan, tetapi benteng itu telah direbut oleh bangsa Ibrani di bawah pimpinan Yoab, yang sebagai upah dari keberaniannya itu, telah dijadikan sebagai penglima bala tentara Israel. Sekarang Yebus menjadi ibu kota bangsa itu, dan namanya telah diubah menjadi Yerusalem.SRNJ2 365.2

    Hiram, raja Tirus yang mewah, di tepi Laut Tengah itu, sekarang berusaha untuk bersekutu dengan raja Israel, dan memberikan pertolongannya kepada Daud di dalam pekerjaan mendirikan sebuah istana di Yerusalem. Para utusan telah dikirimkan dari Tirus, dengan disertai oleh para ahli bangunan dan pekerja-pekerja serta kereta-kereta yang dimuati dengan kayu-kayu yang mahal, pohon kayu alas dan bahanbahan yang mahal lainnya.SRNJ2 366.1

    Dengan bertambah kuatnya Israel dalam persatuan di bawah pimpinan Daud, direbutnya benteng Yebus, dan persekutuan dengan Hiram, raja Tirus, telah membangkitkan sikap permusuhan dari orang Filistin, dan sekali lagi mereka telah menyerang negeri itu dengan satu kekuatan tentara yang besar, sambil menempatkan mereka di lembah Refaim, tidak jauh dari Yerusalem. Daud dan tentaranya pergi ke benteng Sion, menunggu perintah Ilahi. “Bertanyalah Daud kepada Tuhan: ‘Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu? Akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku?’ Tuhan menjawab Daud: ‘Majulah, sebab Aku pasti akan menyerahkan orang Filistin itu ke dalam tanganmu.’” Dengan segera Daud bergerak maju menyerang musuh itu dan mengalahkan serta membinasakan mereka, dan merebut dari tangan mereka dewadewa yang mereka bawa bersama dengan mereka untuk memastikan kemenangan mereka. Marah oleh karena merasa hina atas kekalahannya itu, bangsa Filistin telah mengerahkan bala tentaranya yang lebih kuat lagi, dan kembali untuk berperang. Dan sekali lagi mereka “memencar di lembah Refaim.” Kembali Daud mencari Tuhan dan AKU ADA yang besar itu telah memimpin bangsa Israel.SRNJ2 366.2

    Allah memerintahkan Daud, sambil berkata, “Janganlah maju, tetapi buatlah gerakan lingkaran sampai ke belakang mereka, sehingga engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau. Dan bila engkau mendengar bunyi derap langkah di puncak pohon-pohon kertau itu, maka haruslah engkau bertindak cepat, sebab pada waktu itu Tuhan telah ke luar berperang di depanmu untuk memukul kalah tentara orang Filistin.” Jikalau Daud seperti Saul, telah memilih jalannya sendiri, sukses tidak akan menjadi bagiannya. Tetapi ia berbuat sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Tuhan, dan ia “memukul kalah tentara orang Filistin, mulai dari Gibeon sampai Gezer. Lalu termasyhurlah nama Daud di segala negeri, dan Tuhan mendatangkan rasa takut kepadanya atas segala bangsa.” I Tawarikh 14:16, 17.SRNJ2 366.3

    Sekarang Daud telah berdiri dengan teguhnya di atas takhta dan bebas dari serangan bangsa-bangsa asing, ia telah berpaling kepada satu tujuan yang telah diidam-idamkannya—untuk membawa tabut perjanjian itu ke Yerusalem. Bertahun-tahun lamanya tabut Allah itu telah disimpan di Kiryat-Yearim, yang jaraknya sembilan mil, tetapi sepatutnyalah bahwa ibu kota bangsa itu harus mendapat kehormatan dengan tanda dari Hadirat Ilahi.SRNJ2 367.1

    Daud telah menghimpunkan tiga puluh ribu tokoh orang Israel, karena maksudnya adalah untuk menjadikan peristiwa itu sebagai sesuatu yang menggembirakan sekali dan penuh dengan pertunjukan. Orang banyak menyambut panggilan itu dengan senang hati. Imam besar, dengan saudara-saudaranya yang ada di dalam pekerjaan yang suci itu, dan para pemuka serta para pemimpin suku bangsa, telah berkumpul di Kiryat-Yearim. Daud dipenuhi oleh semangat suci yang berkobar-kobar. Tabut itu dibawa dari dalam rumah Abinadab dan diletakkan di atas pedati baru yang ditarik oleh lembu, sementara kedua anak Abinadab mengawalnya.SRNJ2 367.2

    Orang Israel mengikutinya dengan sorak sorai dan nyanyian kesukaan, suara orang banyak bergabung menjadi satu dalam nyanyian sambil diiringi oleh bunyi alat-alat musik, “Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan Tuhan . . . diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap.” Sudah lama waktu berlalu semenjak Israel menyaksikan satu suasana kemenangan seperti itu. Dengan kegembiraan yang disertai suasana khidmat rombongan orang banyak itu berjalan menuju ke Kota Suci melalui bukit-bukit dan lembah-lembah.SRNJ2 367.3

    Tetapi “ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.” Satu kegentaran yang mendadak telah memenuhi rombongan orang banyak yang sedang bersuka-suka itu. Daud merasa heran dan panik sekali, dan di dalam hatinya ia meragukan keadilan Allah. Ia sedang berusaha untuk menghormati tabut itu sebagai satu tanda hadirat Ilahi. Kalau demikian, mengapa hukuman yang mengerikan itu telah dijatuhkan sehingga suasana yang penuh dengan kegembiraan itu telah berubah menjadi suasana sedih dan berkabung? Merasa bahwa tidaklah aman untuk membiarkan tabut itu berada di dekatnya Daud mengambil keputusan untuk membiarkan saja di mana tabut itu berada. Satu tempat tidak jauh dari situ telah ditemukan untuk menyimpan tabut itu, yaitu di rumah Obed-Edom orang Gat.SRNJ2 367.4

    Nasib Uza adalah merupakan satu hukuman Ilahi terhadap pelanggaran atas satu perintah yang paling nyata. Melalui Musa Tuhan telah memberikan petunjuk yang khusus sehubungan dengan pemindahan tabut itu. Tidak ada seorang pun kecuali para imam, turunan Harun, boleh menjamahnya, atau sekalipun hanya memandangnya tanpa penutupnya. Perintah Ilahi adalah, “Pada waktu perkemahan akan berangkat, barulah orang Kehat boleh masuk ke dalam untuk mengangkat barang-barang itu; tetapi janganlah mereka kena kepada barang-barang kudus itu, nanti mereka mati.” Bilangan 4:15. Para imam harus menutupi tabut itu, dan kemudian anak-anak Kehat harus mengangkatnya dengan memegang alat pengusungnya, yang diletakkan di dalam satu bulatan pada kedua belah sisi tabut itu, dan yang tidak boleh dipindahkan. Kepada bani Gerson dan Merari, yang bertanggung jawab atas tirai-tirai dan papan-papan serta tiang-tiang Kemah Suci, Musa telah memberikan pedati dan lembunya untuk alat pengangkutan dari apa yang telah diserahkan atas tanggung jawab mereka. “Tetapi kepada bani Kehat tidak diberikannya apa-apa, karena pekerjaan mereka ialah mengurus barang-barang kudus, yang harus diangkat di atas bahunya.” Bilangan 7:9. Dengan demikian, di dalam membawa tabut itu dari Kiryat-Yearim ada satu pelanggaran yang langsung dan tidak dapat dimaafkan terhadap perintah Tuhan.SRNJ2 368.1

    Daud dan orang banyak itu telah berhimpun untuk melaksanakan suatu tugas yang suci, dan mereka telah mengambil bagian di dalam pekerjaan itu dengan hati yang senang dan sukarela; tetapi Tuhan tidak dapat menerima pelayanan mereka, oleh karena itu tidak dilaksanakan sesuai dengan petunjuk-Nya. Bangsa Filistin yang tidak mempunyai pengetahuan tentang hukum Allah, telah menempatkan tabut itu di atas satu pedati yang baru pada waktu mereka mengembalikannya kepada Israel, dan Tuhan telah menerima usaha yang telah mereka adakan itu. Tetapi Israel memiliki di tangannya satu pernyataan yang jelas tentang kehendak Allah di dalam segala perkara ini, dan kelalaian mereka terhadap petunjuk-petunjuk ini merupakan suatu penghinaan kepada Allah. Di atas diri Uza tertanggung satu kesalahan yang lebih besar, yaitu perbuatan yang takabur. Pelanggaran terhadap hukum Allah telah mengurangi kepekaannya terhadap kesucian tabut itu, dan dengan dosa yang belum diakui terdapat di dalam dirinya ia telah di hadapan larangan Ilahi itu—berani menjamah lambang hadirat Ilahi. Allah tidak dapat menerima penurutan yang setengah-setengah, tidak menerima cara yang sembarangan dalam memperlakukan hukum-hukum-Nya. Dengan menghukum Uza Ia bermaksud untuk mengingatkan Israel akan pentingnya memberikan perhatian yang ketat terhadap segala tuntutan-Nya. Dengan demikian kematian seorang, dengan menuntun mereka epada pertobatan, akan dapat mencegah perlunya diturunkan hukuman ke atas ribuan orang.SRNJ2 368.2

    Dengan merasa bahwa hatinya sendiri belum beres seluruhnya dengan Allah, Daud, setelah melihat hukuman terhadap diri Uza, merasa takut terhadap tabut itu, karena jangan-jangan dosa yang sama di pihaknya akan mendatangkan hukuman ke atas dirinya. Tetapi Obed-Edom, sekalipun ia bersuka-suka dengan disertai kegentaran, telah menyambut lambang yang suci itu sebagai suatu perjanjian belas kasihan Allah terhadap orang yang menurut. Perhatian segenap Israel sekarang diarahkan kepada orang Gat dan seisi rumahnya, semua orang menunggununggu apa yang akan terjadi terhadap diri mereka. “Tuhan memberkati seisi rumah Obed-Edom.”SRNJ2 369.1

    Ke atas diri Daud teguran Ilahi telah mencapai tujuannya. Ia telah dituntun untuk menyadari sebagaimana yang belum pernah dilakukannya tentang kesucian hukum Allah, dan perlunya menunjukkan penurutan yang ketat. Kebajikan yang telah dinyatakan atas rumah tangga ObedEdom telah menUntun Daud untuk berharap bahwa tabut itu akan men- datangkan berkat ke atas dirinya dan kepada bangsa itu.SRNJ2 369.2

    Setelah tiga bulan berlalu ia mengambil keputusan untuk mencoba sekali lagi memindahkan tabut itu, dan sekarang ia telah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap setiap petunjuk Ilahi sampai kepada perkara yang kecil sekalipun. Sekali lagi para pemuka bangsa itu dihimpunkan, dan satu perkumpulan yang besar telah berhimpun di sekeliling tempat tinggal orang Gat itu. Dengan sikap yang hormat tabut itu sekarang diletakkan di atas bahu orang-orang yang telah ditetapkan oleh Ilahi, orang banyak itu berbaris, dan dengan hati yang gemetar rombongan orang banyak itu telah bergerak maju. Setelah maju enam langkah sangkakala berbunyi menandakan bahwa mereka harus berhenti. Oleh petunjuk Daud korban “seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan” dipersembahkan. Sekarang kesukaan menggantikan rasa kegentaran. Raja telah menanggalkan jubah kerajaannya dan mengenakan baju efod yang biasa, seperti yang biasa digunakan oleh para imam. Oleh tindakan ini ia tidaklah menyatakan bahwa ia akan melakukan pekerjaan imam, oleh karena baju efod kadang-kadang dipakai oleh orang lain selain imam. Tetapi di dalam upacara yang suci ini ia mau mengambil tempat, di hadapan Allah, sebagai seorang yang setaraf dengan bawahannya. Pada hari itu Tuhan harus ditinggikan. Ia harus menjadi satusatunya Pribadi yang dihormati.SRNJ2 370.1

    Kembali barisan manusia yang panjang itu bergerak maju, dan bunyi kecapi dan rebana, sangkakala dan gong, terangkat ke atas, bergabung bersama-sama dengan nyanyian orang banyak itu. “Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga,” di dalam kegembiraannya sambil menyesuaikan waktunya dengan panjangnya nyanyian itu.SRNJ2 370.2

    Dengan menarinya Daud disertai kegembiraan yang khidmat di hadapan Allah itu telah digunakan oleh orang-orang yang senang dengan kepelesiran sebagai satu dalih untuk membenarkan dansa-dansi yang sekarang ini banyak dilakukan, tetapi tidak ada dasar untuk alasan seperti itu. Pada zaman kita sekarang ini dansa dihubung-hubungkan dengan pesta-pesta tengah malam dengan segala kebodohannya. Kesehatan dan akhlak telah dikorbankan untuk kepelesiran. Oleh orang-orang yang sering berada di dalam tempat dansa, Allah tidak dijadikan sebagai satu bahan untuk dipikirkan dan dihormati; doa atau nyanyian pujian tidaklah dianggap sewajarnya di dalam perkumpulan mereka. Ujian ini amat menentukan. Hiburan-hiburan yang mempunyai suatu kecenderungan untuk melemahkan kasih kita terhadap perkara-perkara yang suci dan mengurangi kesukaan kita di dalam pelayanan kita kepada Allah janganlah dicari oleh orang Kristen. Musik dan tarian di dalam pujipujian yang penuh kesukaan bagi Allah pada waktu memindahkan tabut itu sedikit pun tidak menyerupai cara-cara dansa yang seperti sekarang ini. Yang satu cenderung untuk mengingat Allah dan meninggikan namaNya yang suci itu. Yang lain adalah satu alat Setan untuk membuat manusia melupakan Tuhan dan menghinakan Dia.SRNJ2 370.3

    Arak-arakan kemenangan itu memasuki ibu kota, sambil mengikuti lambang yang suci dari Raja mereka yang tidak kelihatan itu. Kemudian terdengar gemuruh nyanyian yang meminta para penjaga benteng itu supaya membuka pintu gerbang Kota Suci itu:SRNJ2 371.1

    “Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang,
    dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad,
    supaya masuk Raja Kemuliaan!”
    SRNJ2 371.2

    Serombongan penyanyi dan pemain musik menjawab:SRNJ2 371.3

    “Siapakah itu Raja Kemuliaan?”SRNJ2 371.4

    Dari rombongan yang lain terdengar sahutan:SRNJ2 371.5

    “Tuhan, jaya dan perkasa,
    Tuhan, perkasa dalam peperangan!”
    SRNJ2 371.6

    Kemudian ratusan suara, bergabung bersama-sama, menyanyikan lagu kemenangan:SRNJ2 371.7

    “Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang,
    dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad,
    supaya masuk Raja Kemuliaan!”
    SRNJ2 371.8

    Kembali pertanyaan yang menggembirakan itu terdengar, “Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?”Dan suara orang banyak itu, seperti “bunyi air yang banyak,” terdengar menjawab:SRNJ2 372.1

    “Tuhan semesta alam,
    Dialah Raja Kemuliaan!” Mazmur 24:7-10.
    SRNJ2 372.2

    Kemudian pintu gerbang itu dibuka lebar-lebar, rombongan itu masuk, dan dengan sikap yang hormat tabut itu disimpan di dalam kemah yang telah disediakan untuk penerimaannya. Sebelum mezbah korban yang suci itu didirikan, asap dari korban pendamaian dan korban bakaran, dan asap dupa, dengan doa dan puji-pujian orang Israel telah naik ke surga. Setelah upacara itu selesai, raja sendiri telah melayangkan doa berkat bagi bangsanya. Kemudian dengan limpahnya ia telah memberikan makanan dan air anggur untuk menjamu mereka.SRNJ2 372.3

    Semua suku bangsa diwakili dalam upacara ini, perayaan dari satu peristiwa yang paling suci yang menandai pemerintahan Daud. Roh yang memberikan inspirasi turun ke atas raja, dan sekarang sementara pancaran yang terakhir dari matahari yang sedang tenggelam itu menerangi Bait Suci itu dengan sinar yang redup, hatinya terangkat dalam rasa syukur kepada Allah di mana lambang hadirat-Nya yang penuh berkat itu begitu dekat dengan takhta Israel.SRNJ2 372.4

    Dengan renungan seperti itu, Daud kembali ke istananya, “untuk memberi salam kepada seisi rumahnya.” Tetapi ada seorang yang menyaksikan peristiwa yang penuh kegembiraan ini dengan satu roh yang amat berbeda dengan roh yang menggerakkan hati Daud. “Ketika tabut Tuhan itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan Tuhan. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya.” Di dalam kegetiran nafsunya itu ia tidak dapat menunggu kembalinya Daud ke istana, tetapi ia telah pergi keluar untuk menemui dia, dan terhadap ucapan selamat Daud yang manis itu tercetuslah katakata yang pedas. Sungguh menyayat dan menusuk sindiran perkataannya itu:SRNJ2 372.5

    “Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!”SRNJ2 373.1

    Daud merasa bahwa pekerjaan Allah itulah yang telah dicela dan dihina oleh Mikhal, dan dengan tegas ia menjawab: “Di hadapan Tuhan, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat Tuhan, yakni atas Israel,—di hadapan Tuhan aku menari-nari, bahkan aku akan menghinakan diriku lebih daripada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati.” Dengan teguran Daud ditambahkan pula teguran dari Tuhan: oleh sebab kesombongan dan kecongkakannya, Mikhal “binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.”SRNJ2 373.2

    Upacara khidmat yang menyertai dipindahkannya tabut itu telah meninggalkan kesan yang dalam kepada orang Israel, dan telah mem-bangkitkan suatu perhatian yang lebih dalam terhadap upacara-upacara Bait Suci dan menyalakan kembali semangat mereka bagi Tuhan. Daud berusaha dengan segala macam cara yang ada di dalam kekuasaannya untuk memperdalam kesan ini. Nyanyian dijadikan sebagai bagian yang tetap dari upacara keagamaan, dan Daud telah menggubah Mazmur, bukan hanya untuk digunakan oleh imam-imam di dalam upacara baitsuci, tetapi juga untuk dinyanyikan oleh orang banyak di dalam perjalanan mereka menuju mezbah bangsa itu pada pesta-pesta tahunan. Pengaruh yang akan diberikan dengan cara demikian sangat meluas, dan itu mendatangkan hasil dalam membebaskan bangsa itu dari penyembahan berhala. Banyak dari antara bangsa-bangsa di sekelilingnya, dengan memperhatikan kemakmuran Israel, telah dituntun agar berpikir tentang perkara yang baik-baik yang berkaitan dengan Allah Israel, yang telah berbuat perkara yang sedemikian besarnya bagi umat-Nya.SRNJ2 373.3

    Kemah Suci yang didirikan oleh Musa, dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan upacara-upacaranya, kecuali tabut itu, masih berada di Gibea. Daud bermaksud untuk menjadikan Yerusalem sebagai satu pusat keagamaan bangsa itu. la telah mendirikan satu istana bagi dirinya, dan ia merasa bahwa tidaklah sepatutnya bilamana tabut Allah itu disimpan di dalam sebuah kemah. la memutuskan untuk mendirikan tempat bagi penyimpanan tabut itu sebuah bangunan Bait Suci yang begitu megah sehingga akan merupakan ungkapan penghargaan Israel terhadap kehormatan yang telah diberikan kepada bangsa itu dengan adanya hadirat Tuhan Raja mereka di antara mereka. Setelah menyampaikan niatnya kepada Nabi Natan, ia telah memperoleh jawab yang memberikan semangat, “Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau.”SRNJ2 374.1

    Tetapi pada malam yang sama itu juga firman Allah datang kepada Natan, memberikan kepadanya satu berita bagi raja. Daud harus dicegah dari memperoleh kesempatan untuk mendirikan sebuah rumah bagi Allah, tetapi ia diberi jaminan akan belas kasihan Ilahi terhadap dirinya, kepada turunannya, dan kepada kerajaan Israel: “Beginilah Firman Tuhan semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu.”SRNJ2 374.2

    Apabila Daud ingin mendirikan sebuah rumah bagi Allah, janji telah diberikan, “Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. . . . Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian. . . . Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengukuhkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya.”SRNJ2 374.3

    Alasan mengapa Daud tidak boleh mendirikan bangunan Bait Suci telah dijelaskan: “Telah kautumpahkan banyak darah dan telah kaulakukan peperangan yang besar; engkau tidak akan mendirikan ru- mah bagi nama-Ku. . . .Sesungguhnya, seorang anak laki-laki akan lahir bagimu; ia akan menjadi seorang yang dikaruniai keamanan. Aku akan mengaruniakan keamanan kepadanya dari segala musuhnya;... la akan bernama Salomo; sejahtera dan sentosa akan Kuberikan atas Israel pada zamannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku.” 1 Tawarikh 22:8-10.SRNJ2 374.4

    Sekalipun rencana yang diidam-idamkan itu telah ditolak dari padanya, Daud menerima kabar itu dengan rasa syukur. “Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini? Dan hal ini masih kurang di mata-Mu, ya Tuhan Allah; sebab itu Engkau telah berfirman juga tentang keluarga hamba-Mu ini dalam masa yang masih jauh dan telah memperlihatkan kepadaku serentetan manusia yang akan datang, ya Tuhan Allah,” dan kemudian ia membarui perjanjiannya dengan Allah.SRNJ2 375.1

    Daud mengetahui bahwa akan menjadi satu kehormatan kepada namanya dan akan mendatangkan kemuliaan kepada pemerintahannya untuk melaksanakan pekerjaan yang telah direncanakannya di dalam hatinya, tetapi ia sedia menyerahkan kehendaknya kepada kehendak Allah. Penyerahan yang disertai dengan rasa syukur yang dinyatakan seperti itu jarang terlihat, sekalipun di antara orang Kristen. Betapa seringnya mereka yang telah melewati batas kekuatan manusia berpegang kepada harapan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang besar yang telah direncanakan di dalam hatinya, tetapi untuk mana mereka tidak pantas lagi untuk melakukannya! Pimpinan Alla boleh jadi berbicara kepada mereka, sebagaimana nabi-Nya kepada Daud, menyatakan bahwa pekerjaan yang mereka ingini itu tidaklah diserahkan kepada mereka. Bagian merekalah untuk mengadakan persiapan bagi orang lain, untuk melaksanakannya. Tetapi gantinya dengan rasa syukur menyerah kepada petunjuk Ilahi, banyak yang telah undur seakan-akan merasa telah ditolak dan direndahkan, sambil merasa bahwa jikalau mereka tidak dapat berbuat satu perkara yang mereka inginkan untuk melaksanakannya, maka mereka tidak akan berbuat apa-apa. Banyak yang berpegang dengan segenap tenaganya kepada tanggung jawab yang tidak sanggup mereka tanggung, dan dengan sia-sia berusaha untuk melaksanakan satu tugas untuk mana mereka tidak mampu, sementara perkara yang mereka sanggup lakukan diabaikan begitu saja. Dan oleh sebab adanya kurang kerja sama seperti ini di pihak mereka, maka pekerjaan yang lebih besar telah terhalang atau terbengkalai.SRNJ2 375.2

    Daud, di dalam perjanjiannya dengan Yonatan, telah bersepakat bahwa bilamana ia tidak lagi mendapat gangguan dari musuh-musuhnya maka ia akan melakukan perbuatan-perbuatan baik terhadap isi rumah Saul. Di dalam kemakmurannya, sambil mengingat perjanjian ini, ia telah bertanya. “Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan.” Kepadanya diberitahukan bahwa ada anak laki-laki Yonatan, Mefiboset, yang lumpuh semenjak lahirnya. Pada waktu kekalahan Saul oleh orang Filistin di Yizreel, inang pengasuh anak ini, sambil berusaha melarikan diri bersama dengan dia, telah terjatuh, dengan demikian telah menyebabkan dia timpang seumur hidupnya. Sekarang Daud memerintahkan agar anak itu dibawa menghadap kepadanya di istana dan menyambutnya dengan penuh kemurahan hati. Harta milik pribadi Saul telah dikembalikan kepadanya untuk membiayai rumah tangganya: tetapi anak Yonatan itu sendiri harus menjadi tamu yang tetap di istana itu, setiap hari duduk sehidangan dengan raja. Melalui laporan-laporan dari musuh Daud, Mefiboset telah memendam rasa syak wasangka terhadap Daud sebagai seorang perampok; tetapi penerimaan Daud yang murah hati dan sopan santun itu, dan kebajikannya yang terus-menerus itu telah menawan hati orang muda ini; ia menjadi terikat erat kepada Daud, dan seperti Yonatan ayahnya, ia merasa bahwa perhatiannya adalah satu dengan perhatian raja yang telah dipilih oleh Allah itu.SRNJ2 376.1

    Setelah diteguhkannya Daud di atas takhta Israel bangsa itu menikmati masa damai yang lama. Bangsa-bangsa di sekelilingnya, melihat kekuatan dan kesatuan kerajaan itu, dengan segera berpikir bahwa satu kebijaksanaanlah untuk menahan diri dari permusuhan yang terangterangan; dan Daud, sibuk dengan organisasi dan pembangunan kerajaannya itu, menahan dirinya dari mengadakan serangan-serangan. Namun demikian, pada akhirnya ia telah mengadakan peperangan dengan musuh lama Israel, bangsa Filistin, serta bangsa Moab. dan telah berhasil mengalahkan kedua-duanya dan menjadikan mereka sebagai negara-negara pembayar upeti.SRNJ2 376.2

    Kemudian telah dibentuk satu persekutuan yang amat besar dari antara bangsa-bangsa sekeliling untuk melawan kerajaan Daud, sejak timbulnya peperangan yang terbesar dan kemenangan-kemenangan dalam pe-merintahannya dan kenaikannya kepada kekuasaan yang paling tinggi. Persekutuan yang jahat ini, yang semata-mata timbul sebagai akibat kecemburuan terhadap kekuasaan Daud yang semakin bertambah itu, sama sekali tidak dirangsang oleh tindakan Daud. Keadaan-keadaan yang telah menuntun sehingga hal itu telah terjadi adalah sebagai berikut:SRNJ2 377.1

    Berita telah diterima di Yerusalem yang memberitahukan tentang kematian Nahas, raja bangsa Amon—seorang raja yang telah menunjukkan kebajikan kepada Daud pada waktu ia melarikan diri dari kemarahan Saul. Sekarang, ingin menyatakan penghargaan atas kebaikannya pada waktu ia berada dalam kesusahan, Daud telah mengirimkan utusannya dengan satu ucapan belasungkawa kepada Hanun, ana dan pengganti raja Amon itu. “Lalu berkatalah Daud: ‘Aku akan menunjukkan persahabatan kepada Hanun bin Nahas, sama seperti ayahnya telah menunjukkan persahabatan kepadaku.”SRNJ2 377.2

    Tetapi tindakannya yang sopan ini telah disalahtafsirkan. Bangsa Amon membenci Allah yang benar dan merupakan musuh besar Israel. Tindakan yang kelihatannya penuh dengan kebajikan yang diperbuat oleh Nahas kepada Daud semata-mata telah didorong oleh perseteruannya kepada Saul sebagai raja Israel. Kabar dari Daud telah disalahtafsirkan oleh para penasihat Hanun. Mereka berkata kepada Hanun, tuannya: “Apakah menurut anggapanmu Daud hendak menghormati ayahmu, karena ia telah mengutus kepadamu orang-orang yang menyampaikan pesan turut berdukacita? Bukankah dengan maksud untuk menyelidik kota ini, untuk mengintainya dan menghancurkannya maka Daud mengutus pegawai-pegawainya itu kepadamu?” Juga atas usul para penasihat ini, Nahas setengah abad sebelumnya, telah dituntun untuk mengadakan syarat-syarat yang kejam terhadap orang-orang di Yabesy-Gilead, pada karena dikepung oleh bangsa Amon, mereka meminta diadakannya janji perdamaian. Nahas telah menuntut agar kepadanya diberikan kesempatan untuk mencungkil mata mereka yang sebelah kanan. Bangsa Amon masih mengingat dengan jelas bagaimana raja Israel telah menghalangi rencana mereka yang kejam itu, dan telah menyelamatkan bangsa yang akan mereka jajah dan binasakan itu. Kebencian yang sama terhadap Israel masih terpendam di dalam hati mereka. Mereka tidak dapat mengerti akan roh Daud yang murah hati dalam mengirimkan ucapan simpatinya itu. Apabila Setan mengendalikan pikiran manusia, ia akan membangkitkan iri hati dan kecurigaan yang akan menyalahtafsirkan maksud yang paling baik sekalipun. Dengan mendengar para penasihatnya itu, Hanun menganggap pesuruh-pesuruh Daud itu sebagai mata-mata, dan menghujani mereka dengan ejekan dan nistaan.SRNJ2 377.3

    Bangsa Amon telah diizinkan untuk melaksanakan niat mereka yang jahat itu tanpa batas, agar supaya tabiat mereka yang sebenarnya bisa dinyatakan kepada Daud. Bukanlah kehendak Allah Israel harus memasuki satu persekutuan dengan bangsa kafir yang jahat ini.SRNJ2 378.1

    Pada masa dulu, sebagaimana halnya sekarang ini, tugas seorang duta dianggap suci. Undang-undang bangsa-bangsa memberikan jaminan yang melindungi mereka dari kekejaman ataupun penghinaan. Duta berdiri sebagai wakil rajanya, setiap penghinaan yang dilemparkan kepadanya menuntut balas dendam yang cepat. Bangsa Amon, menyadari bahwa penghinaan yang dilemparkan kepada Israel pasti akan dibalas, telah mengadakan persiapan untuk berperang. “Setelah dilihat bani Amon, bahwa mereka telah membuat dirinya dibenci oleh Daud, maka Harun dan bani Amon itu mengirim seribu talenta perak untuk menyewa kereta dan orang-orang berkuda dari Aram-Mesopotamia, dari AramMaakha dan dari Aram-Zoba. Mereka menyewa tiga puluh dua ribu kereta, serta raja negeri Maakha dengan tentaranya, yang datang berkemah dekat Medeba. Juga bani Amon itu berkumpul dari kota-kota mereka dan datang untuk berperang.” 1 Tawarikh 19:6, 7.SRNJ2 378.2

    Sungguh mereka ini merupakan satu persekutuan yang kuat sekali. Penduduk daerah yang terdapat di antara sungai Efrat dan Laut Tengah telah bersekutu dengan bangsa Amon. Bagian utara dan timur tanah Kanaan telah dikepung oleh tentara yang bersenjata, yang bergabung bersama-sama untuk menghancurkan kerajaan Israel.SRNJ2 378.3

    Bangsa Ibrani tidak menunggu serangan terhadap negeri mereka. Bala tentara mereka, di bawah pimpinan Yoab, telah menyeberangi Yordan dan bergerak maju menuju ke ibu kota negeri Amon. Apabila pemimpin bangsa Ibrani ini membawa tentaranya menuju medan pertempuran, ia berusaha untuk memberikan semangat kepada mereka untuk berperang dengan berkata, “Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. Tuhan kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.” 1 Tawarikh 19:13. Bala tentara gabungan sekutu itu telah dikalahkan dalam peperangan yang pertama. Tetapi mereka belum mau menyerah, dan pada tahun berikutnya mereka telah memperbarui peperangan itu. Raja negeri Aram menghimpunkan bala tentaranya, sambil mengancam Israel dengan satu kekuatan yang hebat. Daud, menyadari bagaimana besarnya akibat daripada peperangan ini, telah mem mpin langsung peperangan ini, dan oleh berkat Tuhan telah berhasil mengalahkan bangsa Aram sedemikian rupa sehingga mulai dari Libanon sampai ke Sungai Efrat, bangsa itu bukan hanya kalah perang tetapi juga menjadi negara pembayar upeti kepada Israel. Daud telah berperang melawan bangsa Amon dengan gigihnya, sehingga benteng-benteng mereka jatuh dan seluruh daerah mereka telah dikuasai oleh Israel.SRNJ2 379.1

    Bahaya-bahaya yang telah mengancam bangsa itu dengan kebinasaan menyeluruh, oleh pimpinan Allah, terbukti telah menjadi alat yang olehnya bangsa itu telah nai-k ke puncak kebesarannya. Dalam memperingati kelepasan yang hebat ini, Daud menyanyikan:SRNJ2 379.2

    “Tuhan hidup! Terpujilah gunung batuku,
    dan mulialah Allah Penyelamatku,
    Allah, yang telah mengadakan pembalasan bagiku,
    yang telah menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku,
    yang telah meluputkan aku dari pada musuhku.
    Bahkan, Engkau telah meninggikan aku mengatasi mereka yang
    bangkit melawan aku; Engkau telah melepaskan aku dari
    orang yang melakukan kelaliman.
    Sebab itu aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu
    di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan,
    dan aku mau menyanyikan Mazmur bagi nama-Mu.
    Ia mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang
    diangkat-Nya, dan menunjukkan kasih setia
    kepada orang yang diurapi-Nya,
    yaitu Daud dan kepada anak cucunya untuk selamanya. Mazmur 18:47-51.
    SRNJ2 379.3

    Dan di seluruh nyanyian Daud ini pikiran umat-Nya diingatkan bahwa Tuhan adalah kekuatan dan pembebas mereka:SRNJ2 380.1

    “Seorang raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa;
    seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besarnya kekuatan.
    Kuda adalah harapan sia-sia untuk mencapai kemenangan,
    yang sekalipun besar ketangkasannya
    tidak dapat memberi keluputan.” Mazmur 33:16, 17.
    SRNJ2 380.2

    “Engkau Rajaku dan Aliahku yang memerintahkan
    kemenangan bagi Yakub.
    Dengan Engkaulah kami menanduk para lawan kami,
    dengan nama-Mulah kami menginjak-injak orang-orang
    yang bangkit menyerang kami.
    Sebab bukan kepada panahku aku percaya,
    dan pedangkupun tidak memberi aku kemenangan,
    tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan
    terhadap para lawan kami,
    dan orang-orang yang membenci kami Kauberi malu.” Mazmur 44:4-7.
    SRNJ2 380.3

    “Orang ini memegahkan kereta
    dan orang itu memegahkan kuda, tetapi
    kita bermegah dalam nama Tuhan, Allah kita.” Mazmur 20:7.
    SRNJ2 380.4

    Kerajaan Israel sekarang telah mencapai sepenuhnya kegenapan perjanjian yang telah diberikan kepada Abraham, dan setelah itu diulangi kepada Musa: “Kepada keturunanmulah Kuberi negeri ini, mulai dari Sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, Sungai Efrat.” Kejadian 15:18. Israel telah menjadi satu bangsa yang kuat, disegani dan ditakuti oleh bangsa-bangsa sekelilingnya. Di dalam wilayah pemerintahannya kekuasaan Daud sangat besar. Ia telah berhasil menawan, di mana hanya sedikit saja raja pada zaman mana pun yang dapat melakukannya, kasih dan kesetiaan bangsanya. Ia telah menghormati Allah, dan sekarang Allah sedang menghormati dia.SRNJ2 381.1

    Tetapi di tengah-tengah kemakmuran seperti ini bahaya sedang mengintai. Pada zaman kejayaannya ini Daud sedang berada dalam bahaya yang amat besar, dan telah menghadapi kekalahannya yang paling mengecewakan.SRNJ2 381.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents