Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Perlawanan Setan Terhadap Hukum

    Usaha setan yang paling pertama untuk menghancurkan hukum Allah— yang telah diadakan di antara penghuni sorga yang tidak berdosa itu—untuk sementara waktu kelihatannya telah berhasil. Sejumlah besar malaikat telah tertipu; tetapi apa yang seolah-olah merupakan kemenangan setan itu telah mengakibatkan kekalahan dan kerugian, perpisahan dari Allah, dan terusirnya mereka dari sorga.PB1 347.1

    Apabila pertentangan itu dilanjutkan di bumi ini, sekali lagi setan kelihatannya memperoleh kemenangan. Oleh pelanggaran, manusia menjadi tawanannya, dan kerajaan manusia juga telah diserahkan kepada tangan pemimpin pemberontak itu. Kini jalan seolah-olah terbuka bagi setan untuk mendirikan kerajaannya yang merdeka untuk menentang kekuasaan Allah dan AnakNya. Tetapi rencana keselamatan itu telah memungkinkan manusia dipulihkan kembali kepada keselarasan dengan Allah, dan untuk menyatakan penurutannya kepada hukumNya, dan bagi manusia dan juga bumi ini untuk akhirnya ditebus dari kuasa sijahat itu.PB1 347.2

    Kembali setan dikalahkan, dan sekali lagi ia menggunakan tipu daya dengan pengharapan akan mengubah kekalahannya itu menjadi satu kemenangan. Untuk membangkitkan pemberontakan di antara umat manusia yang telah berdosa itu, sekarang ia menampilkan Allah seakan-akan bertindak tidak adil dengan membiarkan manusia melanggar hukumNya. “Mengapa,” kata sipenggoda yang licik itu, “jikalau Allah telah mengetahui apa yang akan menjadi akibatnya, Ia membiarkan manusia untuk diuji, untuk berbuat dosa, dan mendatangkan penderitaan serta kematian?” Dan keturunan Adam, dengan melupakan rahmat yang panjang sabar yang telah memberikan kesempatan yang lain, dengan mengabaikan pengorbanan yang hebat dan ajaib dari Raja sorga yang telah diakibatkan oleh pemberontakannya itu, telah mendengarkan sipenggoda dan bersungut-sungut terhadap satu-satunya Oknum yang dapat menyelamatkan mereka dari kuasa setan yang membinasakan.PB1 347.3

    Dewasa ini ribuan orang yang mencetuskan kembali persungutan sebagai pemberontakan terhadap Allah. Mereka tidak menyadari bahwa dengan mengambil dari manusia kebebasannya untuk memilih adalah berarti merampas hak mutlaknya sebagai mahluk yang berpikir, dan menjadikan dia sebagai satu mesin semata-mata. Bukanlah maksud Allah untuk memaksa kemauan seseorang. Manusia telah diciptakan sebagai satu mahluk yang bebas untuk memilih. Seperti penghuni dunia-dunia yang lainnya, ia harus dikenakan kepada ujian penurutan; tetapi ia tidak pernah ditempatkan pada satu kedudukan dimana menyerah kepada dosa itu merupakan suatu keharusan. Tidak pernah ada suatu godaan atau suatu ujian yang dihadapkan kepada manusia untuk mana ia tidak akan sanggup mengatasinya. Allah telah mengadakan satu persediaan yang cukup agar manusia tidak perlu dikalahkan dalam pertarungan melawan setan.PB1 348.1

    Sementara manusia bertambah-tambah di atas dunia ini, hampir seluruh dunia menggabungkan diri dalam pemberontakan. Sekali lagi kelihatannya setan telah memperoleh kemenangan. Tetapi kuasa yang tidak terbatas itu kembali menghancurkan pekerjaan kejahatan itu, dan bumipun dibersihkan dari kekotoran akhlaknya oleh Air Bah.PB1 348.2

    Kata nabi itu, “Apabila hukumMu berlaku di atas bumi pada masa itu orang isi dunia pun belajar membuat barang yang benar. Jikalau dilakukan kasihan kepada orang fasik, tiada juga ia belajar membuat barang yang benar, melainkan salah juga perbuatannya di dalam negeri yang semata-mata betul, dan tiada dipandangnya akan kebesaran Tuhan.” Yesaya 26:9, 10. Demikian pula halnya setelah Air Bah. Terlepas dari hukumannya, penduduk dunia ini kembali memberontak terhadap Tuhan. Dua kali perjanjian Allah dan hukum-hukumNya telah ditolak oleh dunia. Baik orang-orang yang hidup pada zaman sebelum Air Bah, dan juga keturunan Nuh telah menyisihkan wewenang ilahi. Kemudian Allah telah mengadakan perjanjian dengan Ibrahim, dan mengambil bagi diriNya satu umat untuk menjadi pemelihara hukumNya. Untuk menipu dan membinasakan bangsa ini, setan dengan segera telah memasang jerat-jeratnya. Anak-anak Yakub digoda untuk mengadakan perkawinan dengan orang kapir dan menyembah berhala mereka. Tetapi Yusuf setia kepada Allah, dan kesetiaannya itu merupakan satu kesaksian yang tetap tentang iman yang benar. Adalah untuk memadamkan terang ini dimana setan telah bekerja melalui kecemburuan saudarasaudaranya untuk menyebabkan dia dijual sebagai seorang budak di dalam satu negeri kapir. Namun demikian, Allah telah mengendalikan peristiwaperistiwa itu sedemikian rupa sehingga pengetahuan tentang diriNya dapat diberikan kepada bangsa Mesir. Baik di dalam rumah Potifar ataupun di dalam penjara Yusuf telah menerima satu pendidikan dan latihan, yang dengan disertai takut akan Allah, telah menyediakan dia bagi pangkatnya yang tinggi sebagai perdana menteri bangsa itu. Dari istana Firaun pengaruhnya terasa di seluruh negeri itu, dan pengetahuan akan Allah tersebar luas kemana-mana. Bangsa Israel di Mesir telah menjadi makmur serta kaya, dan hal seperti ini bila disertai dengan kesetiaan kepada Allah akan memberikan satu pengaruh yang meluas. Imam-imam penyembah berhala itu dipenuhi rasa panik apabila mereka melihat bahwa agama yang baru ini disukai oleh orang banyak. Dengan diilhami oleh setan dengan roh permusuhannya sendiri terhadap Allah yang di sorga itu, mereka bertekad untuk memadamkan terang itu. Kepada imam-imam ini telah dipercayakan tugas untuk mendidik pewaris takhta kerajaan itu, dan roh untuk menentang Allah serta ketekunan dalam penyembahan berhala inilah yang telah membentuk tabiat calon-calon raja itu, dan telah menuntun mereka kepada tindakan yang kejam serta penganiayaan terhadap orang Ibrani.PB1 348.3

    Selama empat puluh tahun setelah Musa melarikan diri dari Mesir, penyembahan berhala kelihatannya telah memperoleh kemenangan. Tahun demi tahun pengharapan bangsa Israel semakin menipis. Baik raja dan rakyatnya telah bermegah-megah dalam kekuasaan mereka, dan mencemoohkan Allah orang Israel. Hal ini terus berkembang sampai kepada puncaknya bilamana Firaun didatangi oleh Musa. Pada waktu pemimpin orang Ibrani ini datang menghadap raja dengan membawa satu pesan dari “Tuhan, Allah Israel” bukanlah oleh sebab ia tidak kenal kepada Allah yang benar itu, melainkan roh untuk menentang kuasaNya itulah yang telah mencetuskan jawab, “Siapakah Tuhan itu sehingga aku harus menurut perintahnya? . . . Aku tidak mengenal Tuhan.” Dari awal hingga akhirnya, penolakan Firaun terhadap perintah ilahi bukanlah karena ia tidak mengetahui Allah tetapi olehkarena rasa benci serta kecongkakannya.PB1 349.1

    Sekalipun bangsa Mesir sudah begitu lama menolak pengetahuan akan Allah, Tuhan masih memberikan kepada mereka kesempatan untuk bertobat. Pada zaman Yusuf, Mesir menjadi satu tempat perlindungan bagi Israel; Allah telah dihormati dalam kemurahan yang ditunjukkan kepada umatNya; dan sekarang Oknum yang panjang sabar itu, yang tidak mudah marah dan penuh dengan belas kasihan, telah memberikan waktu kepada setiap hukuman untuk melaksanakan tugasnya; bangsa Mesir yang dikutuk melalui benda-benda yang telah mereka sembah sebagai dewanya, mempunyai bukti tentang kuasa Tuhan, dan semua orang yang mau, dapat menyerah kepada Allah serta terlepas dari hukumanNya. Kekerasan hati dan kesombongannya telah mengakibatkan tersebar luasnya pengetahuan akan Allah, dan menuntun banyak orang Mesir untuk menyerahkan diri kepada pelayananNya.PB1 349.2

    Karena Israel cenderung untuk mengadakan hubungan dengan orang kapir, dan meniru penyembahan berhala mereka bahwa Allah telah membiarkan mereka pergi ke Mesir, di mana pengaruh Yusuf terasa di mana-mana, dan dimana keadaan cukup baik bagi mereka untuk tetap sebagai satu bangsa yang berbeda. Di tempat ini juga penyembahan berhala Mesir yang keji dan kekejaman serta aniaya mereka selama pengembaraan orang Ibrani itu, seharusnya telah mengilhami mereka dengan rasa jijik terhadap penyembahan berhala itu, dan telah menuntun mereka untuk lari dan berlindung kepada Allah leluhur mereka. Tetapi pimpinan Allah ini telah dipakai sebagai alat oleh setan untuk mencapai tujuannya, dengan menggelapkan pikiran bangsa Israel dan menuntun mereka untuk meniru praktekpraktek majikan-majikan orang kapir itu. Olehkarena adanya semacam takhyul di kalangan orang Mesir yang mengagung-agungkan binatang, maka orang Ibrani tidak diijinkan, selama masa perbudakan mereka, untuk mempersembahkan korban. Dengan demikian pikiran mereka tidak diarahkan oleh upacara ini kepada Korban yang besar itu, dan iman merekapun dilemahkan. Apabila waktunya tiba bagi kelepasan Israel, setan telah bertekad untuk melawan maksud Allah ini. Ia bertekad agar bangsa yang besar itu, yang berjumlah lebih dari dua juta orang, dikekang dalam takhyul dan kebodohan. Bangsa, yang kepadanya Allah telah berjanji akan memberkati serta melipat-gandakannya, untuk menjadi satu kuasa di atas bumi ini, dan yang melaluinya Ia akan menyatakan pengetahuan akan kehendakNya itu—bangsa yang telah dijadikanNya sebagai penjaga hukumNya itu—bangsa inilah yang sedang diusahakan setan agar tetap berada dalam perbudakan serta terpencil, agar ia dapat menghapuskan dari pikiran mereka ingatan akan Allah.PB1 350.1

    Tatkala mujizat-mujizat diadakan di hadapan raja, setan ada di sana siap untuk melawan pengaruhnya, dan mencegah Firaun agar jangan mengakui keunggulan Allah dan menurut perintahNya. Setan menggunakan segenap usahanya untuk memalsukan pekerjaan Allah, dan menentang kehendakNya. Satu-satunya akibat dari hal itu ialah tersedianya jalan untuk diadakannya pertunjukan dari kuasa serta kemuliaan ilahi yang lebih hebat, dan untuk lebih menjelaskan, baik kepada orang Israel dan juga kepada bangsa Mesir, tentang pemerintahan dan tentang adanya Allah yang hidup dan benar itu.PB1 350.2

    Allah telah membebaskan Israel dengan pernyataan kekuasaanNya yang hebat, dan hukuman-hukuman terhadap semua dewa-dewa Mesir. “Ia telah membawa umatNya keluar dengan kesukaan dan umat pilihanNya dengan kegembiraan; . . . agar mereka dapat memeliharakan undang-undangNya dan menurut akan hukumNya.” Mazmur 105:4345. Ia telah melepaskan mereka dari perbudakan, agar Ia dapat membawa mereka ke satu negeri yang baik—satu negeri yang di dalam pimpinanNya telah disediakan bagi mereka sebagai satu tempat perlindungan dari musuh-musuh mereka, di mana mereka bisa tinggal di bawah naungan sayapNya. Ia membawa mereka kepada Dirinya, dan memeluk mereka di dalam lenganNya yang kekal itu; dan sebagai balasan mereka terhadap kebajikan dan rahmatNya, mereka dituntut untuk tidak mempunyai ilah-ilah lain di hadapanNya, Allah yang hidup, dan meninggikan namaNya, dan menjadikan namaNya itu mulia di atas muka bumi.PB1 350.3

    Selama masa perbudakan di Mesir banyak dari antara orang Israel yang telah, sebegitu jauh, kehilangan pengetahuan akan hukum Allah, dan telah mencampur-baurkan prinsip-prinsipnya dengan adat serta tradisi-tradisi orang kapir. Allah telah membawa mereka ke Sinai, dan di sana dengan suaraNya sendiri telah menyatakan hukumNya.PB1 351.1

    Setan dan malaikat-malaikat jahat ada di tempat ini. Pada saat-saat Allah sedang mengumumkan hukumNya kepada bangsaNya itu, setan sedang merencanakan untuk menggoda mereka berbuat dosa. Ia mau membinasakan bangsa yang telah dipilih Allah di hadapan sorga. Dengan memimpin mereka ke dalam penyembahan berhala, ia mau membinasakan kuasa daripada segala perbaktian; olehkarena bagaimanakah seorang manusia dapat ditinggikan oleh memuja sesuatu yang tidak lebih tinggi daripada dirinya, dan dapat dilambangkan oleh benda-benda buatan tangannya? Jikalau manusia dapat dibutakan terhadap kuasa, keagungan dan kemuliaan Allah yang tidak terduga itu dengan cara melambangkan Dia dengan sebuah patung ukiran, atau binatang sekalipun atau juga binatang melata; jikalau mereka dapat melupakan sedemikian rupa akan hubungan mereka dengan ilahi, yang dibentuk atas peta Khalik mereka, sehingga mereka mau bersujud kepada benda-benda mati dan menjijikkan ini—maka jalan terbuka untuk memperoleh kebebasan untuk melakukan kejahatan; nafsu jahat dari hati manusia tidak dikendalikan, dan setan akan berkuasa dengan sepenuhnya.PB1 351.2

    Di kaki gunung Sinai itu juga, setan telah mulai hendak melaksanakan rencana-rencananya untuk menghancurkan hukum Allah, dengan demikian meneruskan pekerjaan yang sama yang telah dimulainya di sorga. Selama empat puluh hari sementara Musa berada di atas gunung bersama Allah, setan sibuk membangkitkan kebimbangan, kemurtadan dan pemberontakan. Sementara Allah sedang menuliskan hukumNya, untuk diserahkan kepada umat perjanjianNya, bangsa Israel, dengan menyangkal kesetiaan mereka kepada Tuhan, telah menuntut agar dewa keemasan dibuat! Pada waktu Musa kembali dari hadirat kemuliaan ilahi yang hebat itu, dengan prinsipprinsip hukum itu di tangannya, untuk mana mereka telah berjanji akan menurutnya, ia dapati mereka, dengan terang-terangan melawan perintahNya, sedang menyembah sujud dalam perbaktian kepada sebuah patung emas.PB1 351.3

    Dengan memimpin Israel kepada penghujatan serta penghinaan yang dilakukan dengan beraninya terhadap Tuhan, setan sedang merencanakan untuk membinasakan mereka. Olehkarena mereka telah membuktikan bagaimana butanya mereka terhadap kesempatan-kesempatan serta berkatberkat yang telah ditawarkan Allah kepada mereka, dan buta kepada janjijanji yang khidmat bahwa mereka akan tetap setia kepada Tuhan, maka Tuhan, setan harapkan, pasti akan menceraikan mereka dari diriNya, dan membinasakan mereka. Dengan demikian maka musnahlah benih perjanjian yang akan memeliharakan pengetahuan akan Allah yang hidup, dan melaluinya Ia akan datang—Benih yang benar itu, yang akan mengalahkan setan. Pemberontak yang besar itu telah berencana untuk membinasakan Israel, dan dengan demikian akan menghalangi maksud-maksud Allah. Tetapi sekali lagi ia telah dikalahkan. Bagaimanapun kejinya dosa mereka, bangsa Israel tidak dibinasakan. Sementara mereka yang berkeras untuk berdiri di pihak setan itu telah dibinasakan, bangsa itu, dengan merendahkan diri serta bertobat, dengan penuh rahmat telah diampuni. Sejarah dosa ini harus berdiri sebagai satu kesaksian yang kekal akan dosa serta hukuman daripada penyembahan berhala, dan akan keadilan serta rahmat Allah yang panjang sabar itu.PB1 352.1

    Segenap alam semesta telah menjadi saksi akan peristiwa di Sinai itu. Di dalam pelaksanaan kedua pemerintahan itu telah terlihat perbedaan tajam antara pemerintahan Allah dan pemerintahan setan. Sekali lagi penghuni dunia-dunia lain yang tidak berdosa itu melihat akibat-akibat daripada kemurtadan setan, dan corak pemerintahan yang mau didirikannya di dalam sorga andaikata ia telah diijinkan untuk melaksanakannya.PB1 352.2

    Oleh menuntun manusia untuk melanggar hukum yang kedua, setan bertujuan merusak pandangan pikiran mereka sehubungan dengan Oknum ilahi. Dengan menyisihkan hukum yang keempat, ia mau menuntun manusia untuk melupakan Allah sama sekali. Tuntutan Allah untuk dihormati dan disembah, lebih daripada dewa-dewa kapir, didasarkan atas kenyataan bahwa Dialah Khalik itu, dan bahwa kepadaNya segala mahluk itu berhutang nyawa. Demikianlah hal itu dikemukakan dalam Alkitab. Kata nabi Yeremiah: “Tetapi Tuhan itulah Allah yang benar, Ialah Allah yang hidup dan Raja pada selama-lamanya! Oleh kehangatan murkaNya gempalah bumi dan barang suatu bangsapun tiada dapat menahan murkaNya. . . . Adapun segala dewata, yang tiada tahu menjadikan langit dan bumi, ia itu akan hilang dari atas bumi dan dari bawah langit ini. Tuhan yang sudah menjadikan bumi oleh kuasaNya, dan yang sudah melengkapkan semesta alam sekalian oleh hikmatNya dan yang sudah membentangkan langit oleh pengetahuanNya.” “Pada masa itu bodohlah dan tiada berpengetahuan segenap bangsa manusia; patutlah malu tiap-tiap tukang dari karena patung yang telah diperbuatnya, karena bohonglah perbuatannya; tiadalah nyawa di dalamnya. Sia-sia belaka adanya, suatu perbuatan persesatan, apabila tulah datang atasnya hilanglah sekaliannya. Tetapi bukan begitu Dia yang bahagian Yakub, karena Ialah Khalik semesta alam sekalian.” Yeremiah 10:10-12; 14-16. Sabat sebagai satu peringatan akan kuasa Allah yang menciptakan, menunjuk kepadaNya sebagai Khalik langit dan bumi. Oleh sebab itu Sabat merupakan saksi yang tetap akan adanya Allah, dan satu pengingat akan kebesaranNya, hikmatNya dan kasihNya. Jikalau hari Sabat selalu disucikan, maka tidak akan pernah ada seorang ateis atau seorang penyembah berhala.PB1 352.3

    Lembaga hari Sabat, yang berasal di Eden, adalah sama tuanya dengan bumi ini sendiri. Itu dipelihara oleh semua bapa-bapa mulai dari masa penciptaan dan seterusnya. Selama perbudakan di Mesir, bangsa Israel dipaksa oleh mandur-mandur mereka supaya melanggar Sabat, dan sebegitu jauh mereka telah kehilangan pengetahuan tentang kesuciannya. Pada waktu hukum itu diumumkan di Sinai, kata-kata yang pertama daripada hukum yang keempat adalah, “Ingatlah kamu akan hari Sabat supaya kamu sucikan akan dia,” menunjukkan bahwa Sabat bukan ditetapkan pada saat itu; kepada kita ditunjukkan kembali waktu penciptaan bumi ini sebagai asal-usulnya Sabat. Agar dapat menghapuskan Allah dari pikiran manusia, setan bertujuan menghancurkan peringatan yang besar ini. Jikalau manusia dapat dituntun untuk melupakan Khalik mereka, mereka tidak akan berusaha melawan kuasa kejahatan, dan setanpun pasti akan menguasai mangsanya.PB1 353.1

    Permusuhan setan terhadap hukum Allah telah memaksa dia untuk berperang melawan setiap peraturan dari Sepuluh Hukum itu. Prinsip kasih serta penurutan seorang anak terhadap orang tuanya erat sekali hubungannya dengan prinsip yang agung daripada kasih serta kesetiaan terhadap Allah, Bapa semua orang. Oleh sebab itu setan berusaha melemahkan tuntutan daripada hukum yang kelima. Di antara orang kapir, prinsip yang tercantum dalam hukum ini tidak begitu diperhatikan. Pada banyak bangsa, orang tua diabaikan atau dibunuh segera setelah usia membuat mereka itu tidak sanggup lagi untuk menyediakan keperluan hidup mereka. Di dalam rumah tangga, ibu tidak terlalu dihormati dan di saat suaminya mati, ia dituntut untuk menyerah kepada wewenang anak sulungnya. Penurutan seorang anak terhadap orang tuanya ditetapkan oleh Musa; tetapi apabila bangsa Israel berpaling dari Tuhan, hukum yang kelima itu, bersama-sama dengan yang lainnya, telah diabaikan.PB1 353.2

    Setan adalah “seorang pembunuh dari permulaannya” (Yohanes 8:44); dan segera setelah ia memperoleh kuasa terhadap umat manusia, ia bukan saja menghasut mereka untuk saling membenci dan membunuh satu dengan yang lainnya, tetapi lebih berani dari itu ialah untuk melawan wewenang Allah, ia telah menjadikan pelanggaran terhadap hukum yang keenam sebagai sebagian daripada agama mereka.PB1 354.1

    Oleh pemikiran yang keliru akan sifat-sifat ilahi, bangsa kapir telah dituntun untuk mempercayai bahwa persembahan jiwa manusia sebagai korban perlu diadakan untuk memperoleh belas kasihan dari dewa-dewa mereka; dan perbuatan kejam lainnya yang paling mengerikan telah dilakukan di dalam berbagai bentuk penyembahan berhala. Di antaranya ialah, praktek untuk menyuruh anak-anak mereka berjalan melalui api di hadapan berhalaberhala mereka. Apabila seorang dari antara mereka berhasil melalui ujian ini tanpa cedera, mereka mempercayai bahwa korban mereka telah diterima; dia yang selamat dalam ujian seperti itu dianggap sebagai seorang yang amat dikasihani oleh dewa-dewa, diberikan pemberian-pemberian yang banvak dan sejak saat itu ia akan dihormati; dan bagaimanapun besarnya kejahatan yang dilakukannya ia tidak akan pernah dihukum. Tetapi jikalau seseorang terbakar pada waktu melewati api itu, maka nasibnya dimeteraikan; mereka percaya bahwa kemarahan dewa-dewa itu dapat diredakan hanya dengan cara mengambil nyawa korban itu, dan kemudian iapun dipersembahkan sebagai satu korban. Pada zaman kemurtadan yang besar kekejian seperti itu telah merajalela, sebegitu jauh, di kalangan bangsa Israel.PB1 354.2

    Pelanggaran terhadap hukum ketujuh juga sejak zaman dulu telah dipraktekkan dalam nama agama. Upacara-upacara yang paling keji dan cabul telah dijadikan sebagai satu bagian daripada perbaktian kapir. Dewadewa itu sendiri digambarkan sebagai makhluk-makhluk yang najis, dan penyembah-penyembah merekapun dikendalikan oleh nafsu yang paling keji. Kejahatan-kejahatan yang luar biasa dan upacara-upacara keagamaan ditandai oleh kenajisan yang terang-terangan dan menyeluruh.PB1 354.3

    Poligami (beristeri banyak) telah dipraktekkan sejak dulu kala. Hal itu merupakan salah satu daripada dosa-dosa yang telah mendatangkan murka Allah ke atas bumi sebelum Air Bah. Namun demikian, setelah Air Bah, kembali hal itu telah merajalela. Hal itu merupakan usaha setan yang sudah dipelajari untuk merusakkan lembaga pernikahan, untuk melemahkan tuntutan-tuntutanNya dan mengurangi kesuciannya; karena tidak ada cara yang lebih pasti untuk menghapuskan peta Allah dari diri manusia, dan untuk membuka pintu kepada penderitaan dan kejahatan.PB1 354.4

    Sejak permulaan pertarungan yang besar itu, setan bertujuan menampilkan dengan cara yang salah akan tabiat Allah, dan membangkitkan pemberontakan melawan hukumNya, dan usaha ini kelihatannya berhasil. Orang banyak mau mendengar tipu daya Setan dan bertekad untuk melawan Tuhan. Tetapi di tengah-tengah pekerjaan si jahat ini, maksud Allah tetap bergerak maju menuju kepada kesempurnaannya; kepada semua mahluk yang berpikir Ia sedang menyatakan keadilan serta kebajikanNya. Melalui godaan-godaan setan segenap umat manusia telah menjadi pelanggarpelanggar hukum Allah, tetapi oleh pengorbanan AnakNya satu jalan telah terbuka melalui mana mereka akan disanggupkan untuk menurut kepada hukum Bapa. Dengan demikian di dalam setiap zaman, dari tengahtengah kemurtadan dan pemberontakan, Allah mengumpulkan satu umat yang setia kepadaNya—satu umat yang “di dalam hatinya terdapat hukumNya.” Yesaya 51:7.PB1 355.1

    Adalah melalui tipu muslihat dimana setan telah memperdayakan malaikat-malaikat; dengan cara seperti itulah sepanjang zaman ia telah menjalankan pekerjaannya di antara manusia dan ia akan terus menggunakan cara ini sampai kepada akhirnya. Jikalau dengan terang-terangan ia mengaku sedang berperang melawan Allah dan hukumNya, manusia akan waspada; tetapi ia telah menyelubungi dirinya dan mencampur-baurkan yang benar dengan yang salah. Kepalsuan yang paling berbahaya ialah kepalsuan yang bercampur dengan kebenaran. Dengan cara demikianlah yang salah telah diterima sehingga telah menawan dan membinasakan jiwa manusia. Oleh cara ini setan telah menguasai dunia ini. Tetapi harinya akan datang bilamana kemenangannya itu akan diakhiri untuk selama-lamanya.PB1 355.2

    Perlakuan Allah terhadap pemberontakan akan mengakibatkan terbukanya kedok pekerjaan yang semenjak lama telah dijalankan dengan tersembunyi. Akibat-akibat daripada pemerintahan setan, buah-buah yang telah dihasilkan dengan menyisihkan undang-undang ilahi, akan dibeberkan dengan jelas di hadapan semua mahluk yang berpikir. Hukum Allah akan dibenarkan. Akan terlihat bahwa segala tindakan Allah itu selalu dijalankan demi kebaikan umatNya, dan kebaikan bagi semua dunia yang telah diciptakanNya. Setan sendiri, di hadapan alam semesta yang menjadi saksi, akan mengakui keadilan pemerintahan Allah dan kebenaran hukum-Nya.PB1 355.3

    Waktunya tidak lama lagi bilamana Allah akan bangkit untuk membenarkan wewenangNya yang telah dihina. “Karena sesungguhnya Tuhan keluar dari dalam tempatNya hendak membalas segala kesalahan orang isi dunia kepadanya.” Yesaya 26:21. “Tetapi siapa gerangan akan menderita hari kedatanganNya? Dan siapa tahan berdiri, apabila kelihatanlah Ia?” Maleakhi 3:2. Bangsa Israel, olehkarena dosa mereka, dilarang mendekati gunung itu pada waktu Allah segera akan turun ke atasnya untuk mengumumkan hukumNya, agar supaya mereka jangan dibinasakan oleh kemuliaan hadiratNya yang menyala-nyala itu. Jikalau pernyataan kuasaNya yang seperti itu telah menandai tempat yang telah dipilihnya untuk mengumumkan hukum Allah, betapa dahsyatnya lagi pehukumanNya itu bilamana la datang untuk melaksanakan hukum-hukum yang suci ini. Bagaimana mereka yang telah menginjak-injak wewenangNya itu dapat bertahan terhadap kemuliaanNya pada hari pembalasanNya yang dahsyat itu? Kegentaran di Sinai kepada orang banyak itu menggambarkan pemandangan yang akan terjadi pada hari pehukuman. Bunyi terompet memanggil Israel untuk menghadap kepada Allah. Suara Penghulu Malaikat dan terompet Allah akan memanggil, dari seluruh bumi ini, baik yang hidup dan yang mati kepada hadirat Hakim mereka. Bapa dan Anak, didampingi oleh rombongan malaikat yang besar jumlahnya, hadir di atas gunung itu. Pada hari pehukuman yang besar itu Kristus akan datang “dalam kemuliaan Bapa dengan segala malaikatNya.” Matius 16:27. Pada waktu itu Ia akan duduk di atas takhta kemuliaanNya, dan di hadapanNya akan berhimpun segala bangsa.PB1 355.4

    Pada waktu Hadirat ilahi dinyatakan di Sinai, kemuliaan Tuhan adalah seperti api yang menghanguskan pada pemandangan bangsa Israel. Tetapi bilamana Kristus akan datang dalam kemuliaan dengan malaikat-malaikat suciNya segenap bumi ini akan menjadi terang benderang oleh cahaya yang hebat dari hadiratNya. “Bahwa Allah kami akan datang dan tiada Ia berdiam diriNya; api yang menghanguskan itu berjalan di hadapanNya dan kelilingnya adalah angin ribut yang menderu. Maka berserulah Ia kepada langit di atas dan kepada bumipun, bahwa Ia akan menghukumkan umatNya!” Mazmur 50:3, 4. Sebuah sungai api akan mengalir keluar dari hadapanNya, yang akan menyebabkan segala anasir-anasir itu mencair olehkarena panasnya, bumi ini juga, dan segala sesuatu yang ada di dalamnya akan terbakar. “Tuhan Yesus itu dinyatakan dari dalam sorga dengan segala bala tentara malaikatNya, dengan api yang bernyala, membalas atas segala orang yang tiada mengaku Allah, dan atas segala orang yang tiada mau menurut Injil Tuhan kita Yesus.” 2 Tesalonika 1:7, 8.PB1 356.1

    Semenjak manusia diciptakan belum pernah disaksikan satu pernyataan kuasa ilahi yang hebat itu seperti pada waktu hukumNya diumumkan di Sinai. “Bergempalah bumi dan langitpun tirislah di hadapan hadirat Allah, jikalau bukit Torsina sekalipun di hadapan hadirat Allah, yaitu Allah Israel.” Mazmur 68:9. Di tengah-tengah amukan alam yang paling dahsyat itu suara Allah, seperti terompet, terdengar dari dalam awan. Gunung itu bergetar mulai dari kaki sampai ke puncaknya, dan segenap bangsa Israel, pucat dan gemetar karena ketakutan, bersujud dengan mukanya sampai ke tanah. Ia yang suaraNya menggoncangkan bumi pada waktu itu telah menyatakan, “Bahwa lagi sekali kelak Aku ini akan mengguncangkan bukan saja bumi ini melainkan langit juga.” Ibrani 12:26. Kata Alkitab, “Bahwa Tuhan juga akan bertempik dari dalam tempat yang tinggi, diperdengarkannya bunyi suaraNya daripada arasy kesucianNya,” Yeremia 25:30, “langit dan bumi akan bergoncang.” Yoel 3:16. Pada hari yang dahsyat itu, langit sendiri akan hilang “seperti surat yang digulung.” Wahyu 6:14. Dan segala gunung dan pulau akan berpindah tempat. “Bumipun terhuyung-huyung seperti orang mabuk dan bergoncang-goncang seperti pondok tempat orang bermalam; karena beratlah kesalahannya menindih kepadanya, sehingga ia rebah dan tiada dapat bangkit pula.” Yesaya 24:20.PB1 356.2

    “Maka sebab itu lemahlah segala tangan,” muka mereka itu akan “menjadi pucat,” “dan hati semua manusia akan hancur. Dan mereka akan ketakutan: kesukaran dan kesakitan datang ke atas mereka itu.” “Dan Aku akan menghukumkan dunia ini atas kejahatannya,” kata Tuhan, dan “Aku akan memutuskan congkak orang sombong dan merendahkan jemawa orang lalim.” Yesaya 13:7, 8, 11; Yeremia 30:6.PB1 357.1

    Pada waktu Musa kembali dari Hadirat ilahi di atas bukit itu dimana ia telah menerima loh batu kesaksian itu, bangsa Israel tidak tahan terhadap terang yang memancar dari wajahNya. Bagaimana dapat orang-orang yang melanggar itu memandang kepada Anak Allah bilamana Ia kelihatan dalam kemuliaan BapaNya, yang dikelilingi oleh segenap bala tentara sorga, untuk melaksanakan pehukuman terhadap pelanggar-pelanggar daripada hukumNya, dan orang-orang yang menolak penebusanNya. Mereka yang telah mengabaikan hukum Allah dan menginjak-injak di bawah kakinya darah Kristus, “segala raja di bumi dan orang besar-besar, dan panglima, dan orang kaya-kaya, dan yang berkuasa,” akan menyembunyikan diri, “di dalam segala gua dan di celah-celah batu gunung,” dan mereka akan berseru kepada gunung-gunung batu itu, “Timpalah kami, lindungkanlah kami daripada wajah Dia yang duduk di atas arasy itu, dan daripada murka Anak-domba itu: karena hari yang besar, yaitu Hari murkaNya itu sudah tiba dan siapakah yang dapat menahan?” Wahyu 6:15-17. “Maka pada hari itu juga tiap-tiap orang akan membuang segala berhala emas dan segala berhala perak, . . . kepada dandam dan kelelawar, sambil lari masuk ke dalam celah-celah bukit batu dan ke dalam gua-gua di gunung, dari karena hebat Tuhan dan dari karena kemuliaan kebesaranNya, apabila Ia bangkit berdiri akan mengejutkan segala isi bumi.” Yesaya 2:20, 21.PB1 357.2

    Kemudian akan terlihat bahwa pemberontakan setan terhadap Allah telah berakibat dalam kehancuran kepada dirinya sendiri, dan kepada semua orang yang telah memilih untuk menjadi pengikutnya. Ia telah menyatakan bahwa kebajikan akan datang sebagai hasil daripada pelanggaran; tetapi akan ternyata bahwa “upah dosa itu adalah maut.” “Karena sesungguhnya hari itu datang bernyala-nyala seperti dapur, maka segala orang sombong dan segala orang yang berbuat jahat itu akan seperti jerami, dan hari yang akan datang itu kelak menyalakan mereka -itu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, sehingga baik akar baik cabang tiada lagi tinggal pada mereka.” Maleakhi 4:1. Setan, akar dari setiap dosa, dan semua orang yang mengerjakan kejahatan, yang merupakan cabang-cabangnya, akan dibinasakan sama sekali. Dosa, bersama dengan segala kutuk dan kehancuran yang telah diakibatkannya akan diakhiri. Pemazmur berkata, “Bahwa Engkau telah mengutuki orang kapir dan Engkau membinasakan orang fasik dan Engkau telah menghapuskan namanya sampai kekal selamalamanya. Maka seteru itu telah dihabiskan dengan kebinasaan yang tertentu.” Mazmur 9:6, 7.PB1 358.1

    Tetapi di tengah-tengah topan pehukuman ilahi itu anak-anak Allah tidak perlu merasa gentar. “Tetapi bagi umatNya Tuhan juga akan suatu perlindungan dan akan kuat bagi bani Israel.” Yoel 3:16. Hari yang mendatangkan kegentaran dan kehancuran kepada orang-orang yang melanggar hukum Allah, kepada yang menurut akan mendatangkan “kesukaan yang tak terkatakan dan penuh dengan kemuliaan.” “Kumpulkanlah umat kesucianKu kepadaKu,” kata Tuhan, “mereka yang telah mengadakan satu perjanjian dengan Aku oleh korban. Dan langit akan menyatakan kebenarannya: karena Allah adalah Hakim itu Sendiri.”PB1 358.2

    “Pada masa itu kamu akan menoleh dan melihat bedanya antara orang yang benar dengan orang fasik, antara orang yang berbakti kepada Allah dengan orang yang tiada berbakti kepadaNya!” Maleakhi 3:18. “Dengarlah olehmu akan Daku, hai kamu sekalian yang mengetahui kebenaran, hai segala umat yang dalam hatinya adalah hukumKu. ” “Bahwasanya Aku mengambil daripada tanganmu piala yang berisi barang yang memabukkan, . . . maka mulai dari sekarang tiada lagi Engkau akan meminumnya.” “Aku, bahkan Aku yang menghiburkan kamu.” Yesaya 51:7, 22, 12. “Karena jikalau segala gunung undur dan segala bukitpun goncang sekalipun, tetapi kemurahanKu tiada undur daripadamu dan perjanjian selamatkupun tiada akan tergoncang, demikianlah firman Tuhan, Murahimmu!” Yesaya 54:10.PB1 358.3

    Rencana penebusan yang besar itu akan membawa kembali dengan sempumanya seluruh dunia kepada keadaan yang diperkenankan Allah. Segala sesuatu yang telah hilang oleh dosa akan dipulihkan. Bukan hanya manusia tetapi bumi ini juga ditebus, untuk menjadi tempat tinggal yang abadi bagi orang-orang yang menurut. Enam ribu tahun lamanya setan telah bergumul untuk mempertahankan hak miliknya atas bumi ini. Kini maksud Allah yang semula dalam penciptaanNya telah terlaksana. “Segala kesucian Allah ta’ala akan menerima kerajaan dan mempunyai kerajaan itu kekal sampai selama-lamanya, bahkan, sampai selama-lamanya.” Daniel 7:18.PB1 358.4

    “Maka daripada terbit matahari sampai kepada masuknya biarlah nama Tuhan dipuji-puji.” Mazmur 113:3. “Dan pada hari itu Tuhan akan esa dan namaNyapun esa.” “Dan Tuhan akan menjadi Raja atas seluruh bumi.” Zakharia 14:9. Kata Alkitab, “Bahwa firmanMu, ya Tuhan! tetap berdiri untuk selama-lamanya dalam segala langit.” “Segala firmanNyapun kekal adanya.” “Ia itu tidak dapat diubahkan sampai selama-lamanya.” Mazmur 119:89; 111:7, 8. Hukum suci yang dibenci setan dan yang ia usahakan untuk membinasakannya, akan dihormati di seluruh alam semesta yang tidak berdosa itu. Dan “seperti bumi menerbitkan tumbuhannya dan seperti kebunpun menumbuhkan barang yang tertabur dalamnya, demikianpun Tuhan akan menumbuhkan kebenaran dan kepujian di hadapan mata segala bangsa.” Yesaya 61:11.PB1 359.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents