Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Dari Sinai Ke Kades

    Pembangunan kaabah dimulai setelah Israel tinggal di Sinai beberapa waktu lamanya, dan bangunan yang suci itu telah dimulai pada tahun yang kedua setelah keluar dari Mesir. Kemudian hal ini diikuti oleh penyerahan imam-imam, perayaan Paskah, menghitung jumlah bangsa itu dan menyelesaikan beraneka ragam masalah yang perlu bagi tata cara keagamaan serta perkara-perkara sipil bangsa itu, jadi hampir satu tahun lamanya mereka bermukim di Sinai. Di tempat inilah perbaktian mereka telah mengambil satu bentuk yang lebih pasti, hukum telah diberikan untuk pemerintahan bangsa itu dan satu organisasi yang lebih mantap telah diadakan sebagai persiapan bagi mereka untuk memasuki tanah Kanaan.PB1 392.1

    Pemerintahan Israel ditandai oleh organisasi yang paling sempurna, ajaib baik di dalam kesempurnaannya dan juga kesederhanaannya. Tata tertib yang dinyatakan dengan jelas sekali di dalam menyempurnakan dan mengatur segala hasil ciptaan Allah, kelihatan dengan jelas di dalam pemerintahan bangsa Ibrani. Allah adalah pusat daripada kekuasaan dan pemerintahan Israel. Musa berdiri sebagai pemimpin mereka yang kelihatan, yang ditetapkan Allah, untuk menjalankan hukumNya atas namaNya. Dari antara pemimpin-pemimpin suku-suku bangsa itu kemudian telah dipilih satu majelis yang terdiri dari tujuh puluh orang untuk membantu Musa di dalam segala urusan yang umum di dalam bangsa itu. Kemudian datang imam-imam, yang meminta nasihat dengan Tuhan di dalam kaabah.PB1 392.2

    Penghulu-penghulu atau kepala-kepala memerintah suku-suku itu. Di bawah mereka ini terdapatlah “kepala atas seribu orang, kepala atas seratus orang, kepala atas limapuluh orang dan kepala atas sepuluh orang,“ dan yang terakhir pegawai-pegawai yang diangkat untuk melaksanakan tugas-tugas khusus. Ulangan 1:15.PB1 392.3

    Perkemahan orang Ibrani ini disusun dengan teratur sekali. Mereka dibagi menjadi tiga bahagian yang besar, masing-masing mempunyai kedudukan yang telah ditetapkan di dalam perhimpunan itu. Di tengahtengah terdapat kaabah, tempat tinggalnya Raja yang tidak kelihatan itu. Di sekelilingnya ditempatkan imam-imam dan orang Lewi. Sesudah mereka barulah terdapat kemah-kemah semua suku yang lain.PB1 393.1

    Kepada orang Lewi diserahkan tugas dalam kaabah dan segala sesuatu yang berhubungan dengan itu, baik pada waktu mereka sedang berkemah ataupun dalam perjalanan. Bilamana mereka hendak memulai peijalanan orang Lewi ini harus membongkar kemah yang suci ini; dan apabila mereka tiba di satu tempat perhentian mereka pula yang harus memasang kembali kemah tersebut. Tidak seorangpun dari suku lain yang diijinkan datang mendekat, kematianlah sebagai hukuman terhadap pelanggaran ini. Suku Lewi ini dibagi dalam tiga bahagian sesuai dengan keturunan ketiga anakanak lelaki Lewi dan kepada masing-masing diberikan jabatan dan pekerjaan yang khusus. Di depan kaabah itu, dan yang paling dekat kepadanya, terdapat kemah Musa dan Harun. Di sebelah selatan suku bangsa Kehat, yang tugasnya menjaga peti perjanjian dan perkakas-perkakas lainnya; di sebelah utara suku bangsa Merari yang ditugaskan untuk menjaga tiang-tiang, kakinya, papan-papan dan lain sebagainya, di bagian belakang adalah suku bangsa Gerson yang ditugaskan untuk menjaga tirai dan kain-kain yang lainnya.PB1 393.2

    Jabatan masing-masing suku itu juga ditentukan. Masing-masing harus beijalan dan berkemah di bawah benderanya sendiri sebagaimana yang telah diperintahkan Tuhan, “Hendaklah segala bani Israel mendirikan kemahnya masing-masing di bawah Panjinya dengan alamat rumah bapabapanya, maka hendaklah mereka itu duduk bertentangan keliling kemah perhimpunan.” “Dan sama seperti mereka itu mendirikan kemahnya begitulah hendaknya mereka itu berjalan.” Bilangan 2:12, 17. Bangsa campuran yang telah menyertai Israel dari Mesir tidak diijinkan menempati daerali yang sama dengan suku-suku bangsa itu, tetapi harus tinggal di bagian luar perkemahan itu; dan keturunan mereka harus dipisahkan dari perhimpunan itu sampai generasi yang ketiga. Ulangan 23:7, 8.PB1 393.3

    Kebersihan yang seksama sebagaimana juga tata tertib yang ketat di seluruh perkemahan dan lingkungannya, telah ditetapkan. Peraturanperaturan kesehatan yang teliti dijalankan. Setiap orang yang dinodai oleh sesuatu sebab tidak diijinkan memasuki perkemahan itu. Peraturanperaturan ini sangat mutlak untuk memelihara kesehatan di antara bangsa yang sangat besar jumlahnya itu; dan perlu juga diadakan tata tertib dan kesucian yang sempurna dipertahankan, agar bangsa Israel dapat menikmati hadirat Allah yang suci. Dengan demikian Ia berkata, “Tuhan Aliahmu berjalan di tengah-tengah perhimpunanmu, untuk melepaskan kamu dan menyerahkan musuh kepada tanganmu; oleh sebab itu hendaklah perkemahanmu itu suci adanya.”PB1 393.4

    Di dalam seluruh perjalanan bangsa Israel, “tabut perjanjian Tuhan berjalan di hadapan mereka, . . . untuk mencari satu tempat perhentian bagi mereka.” Bilangan 10:33. Dengan dipikul oleh anak-anak Kehat, peti suci yang berisi hukum Allah yang suci itu harus memimpin orang banyak itu. Di belakangnya berjalanlah Musa dan Harun; dan imam-imam sambil membawa terompet perak, ditempatkan. di dekatnya. Imam-imam ini menerima petunjuk-petunjuk dari Musa, yang harus mereka sampaikan kepada orang banyak melalui terompet itu. Pemimpin-pemjmpin setiap regu bertugas memberikan petunjuk-petunjuk yang pasti tentang segala gerakan yang harus diadakan sesuai dengan bunyi terompet itu. Barangsiapa yang lalai mentaati petunjuk yang diberikan itu dapat dijatuhi hukuman mati. Allah adalah Allah yang teratur. Segala sesuatu yang berhubungan dengan sorga adalah dalam tata tertib yang sempurna; ketaatan serta disiplin yang ketat menandai pergerakan dari bala tentara malaikat. Sukses hanya akan terjadi bila ada pekerjaan yang teratur dan serasi. Allah menuntut adanya tata tertib serta sistim yang teratur di dalam pekerjaanNya sekarang ini sama seperti pada zaman Israel.PB1 394.1

    Semua orang yang bekerja bagi Dia haruslah bekerja dengan penuh pemikiran, jangan dengan cara yang kurang hati-hati atau membahayakan. Ia mau agar pekerjaanNya dilaksanakan dengan iman dan ketelitian agar Ia dapat memberikan meterai persetujuanNya ke atas pekerjaan itu.PB1 394.2

    Allah sendiri yang mengatur Israel di dalam perjalanan mereka. Tempat perkernahan mereka dinyatakan oleh turunnya tiang awan; dan selama mereka harus tinggal dalam kemah itu, awan tadi berhenti di atas kaabah itu. Apabila mereka harus melanjutkan perjalanan mereka maka awan itu terangkat tinggi di atas kemah yang suci itu. Satu doa yang khidmat selalu menandai saat mereka berhenti atau memulai keberangkatan mereka. “Maka jadilah apabila tabut itu mulai berjalan, bahwa sembah Musa: Bangkitlah kiranya, ya Tuhan! dan biarlah segala seterumu dicerai-beraikan dan segala pembencimu lari dari hadapan hadliratmu! Maka apabila ia berhenti adalah sembahnya: Kembalilah kiranya, ya Tuhan! kepada beribulaksa orang Israel.”PB1 394.3

    Jarak antara Sinai dengan kades, di perbatasan Kanaan adalah sebelas hari perjalanan; dan adalah dengan pengharapan akan segera memasuki tanah yang subur itu dimana bangsa Israel telah memulai perjalanan mereka pada waktu akhirnya awan itu memberikan tanda untuk bergerak maju. Tuhan telah mengadakan perkara-perkara ajaib pada waktu membawa mereka keluar dari Mesir, dan berkat apa yang tidak dapat mereka harapkan sekarang ini dimana mereka telah berjanji secara resmi untuk menerima Dia sebagai Pemerintah mereka, dan merekapun telah diakui sebagai umat pilihan dari yang Mahatinggi?PB1 394.4

    Namun demikian banyak dari antara mereka yang hampir-hampir merasa enggan untuk menanggalkan tempat mereka telah lama berkemah. Mereka telah menganggap tempat itu sebagai rumah mereka. Di bawah naungan dinding-dinding batu gunung itu Allah telah mengumpulkan umatNya, terpisah dari bangsa-bangsa lain untuk memberikan kembali kepada mereka hukumNya itu. Mereka senang memandang ke gunung yang suci itu, yang di atas puncaknya yang putih dan tandus itu kemuliaan ilahi sering dinyatakan. Pemandangan itu telah dihubungkan dengan erat sekali kepada kehadiran Allah dan malaikat-malaikat suciNya sehingga seolah-olah tempat itu terlalu suci untuk ditinggalkan dengan begitu saja sekalipun dengan rasa gembira.PB1 395.1

    Namun demikian, apabila tanda dari peniup-peniup terompet itu terdengar seluruh perhimpunan itu bergerak maju, dengan kaabah dipikul di tengah-tengah mereka dan masing-masing suku pada kedudukan yang telah ditetapkan di bawah benderanya masing-masing. Semua mata dengan penuh kerinduan diarahkan untuk melihat jurusan mana awan itu akan memimpin mereka. Apabila awan itu bergerak ke sebelah timur, tempat terdapatnya hanya barisan gunung-gunung saja, yang sunyi dan gelap, satu perasaan sedih dan bimbang timbul di hati mereka.PB1 395.2

    Apabila mereka bergerak maju, jalan mereka menjadi semakin sukar. Jalan mereka terbentang melalui tebing-tebing batu dan padang yang tandus. Di sekeliling mereka terdapat padang belantara yang luas. “Satu tanah yang tandus dan yang berlekuk-lekuk, satu tanah yang sangat kering dan berbayang kematian, satu tanah yang tidak pernah dilalui orang dan tidak pernah didiami.” Yermia 2:6. Jalan yang berbatu-batu itu, jauh dan dekat, dipenuhi oleh orang laki-laki, perempuan dan anak-anak, dengan binatang-binatang dan pedati, dan deretan yang panjang dari kawanan kambing dan domba, perjalanan mereka lambat dan memenatkan; dan orang banyak itu setelah lama berkemah tidak bersedia untuk menahan bahaya-bahaya dan kesulitan-kesulitan sepanjang jalan.PB1 395.3

    Setelah tiga hari perjalanan persungutan yang terang-terangan mulai terdengar. Ini berasal dari bangsa campuran itu, banyak dari antara mereka tidak sepenuhnya bergabung dengan Israel dan selalu mencari sebab-sebab untuk mengeritik. Orang-orang yang bersungut ini tidak merasa senang dengan arah perjalanan mereka itu, dan mereka selalu mencari-cari salah dalam caranya Musa memimpin mereka, sekalipun mereka mengetahui dengan baik bahwa dia, sebagaimana halnya mereka itu, sedang mengikuti awan yang memimpin mereka. Rasa tidak puas adalah sesuatu yang bisa menular dan dengan segera itu berjangkit di seluruh perkemahan itu.PB1 395.4

    Sekali lagi mereka mulai menginginkan daging untuk dimakan. Sekalipun disediakan manna dengan limpahnya mereka merasa tidak puas. Bangsa Israel, selama perbudakan di Mesir, telah dipaksa untuk hidup dengan makanan yang paling sederhana, tetapi selera makan yang telah ditimbulkan oleh kerja berat dan kesukaran-kesukaran telah menjadikan makanan itu terasa sedap. Namun demikian banyak dari antara orang Mesir yang sekarang ada di antara mereka, yang sudah terbiasa dengan makanan yang mewah; dan mereka inilah yang pertama-tama telah bersungut. Pada waktu diberikannya manna, sesaat sebelum Israel tiba di Sinai, Tuhan telah memberikan daging sebagai jawab atas tuntutan mereka; tetapi itu diberikan kepada mereka hanya untuk satu hari.PB1 396.1

    Allah sebenarnya dapat menyediakan daging bagi mereka semudah seperti ia telah menyediakan manna, tetapi satu pembatasan telah diadakan untuk kebaikan mereka. MaksudNya adalah untuk menyediakan bagi mereka makanan yang lebih cocok dengan kebutuhan mereka daripada makanan yang merangsang telah mereka biasakan waktu di Mesir. Selera makan yang telah rusak itu harus dipulihkan kepada keadaan yang lebih sehat, agar mereka dapat menikmati makanan yang sejak semula telah disediakan bagi manusia hasil-hasil tanah yang telah diberikan Allah kepada Adam dan Hawa di Taman Eden. Itulah sebabnya orang Israel telah dibatasi sedemikian jauh daripada makanan yang berasal dari daging binatang.PB1 396.2

    Setan telah menggoda mereka untuk menganggap pembatasan ini sebagai tindakan yang tidak adil dan kejam. Ia telah menyebabkan mereka untuk menginginkan perkara-perkara yang dilarang, oleh sebab ia melihat bahwa pemanjaan selera makan yang tidak dikendalikan akan cenderung membangkitkan nafsu birahi, dan dengan cara ini orang banyak akan dengan lebih mudah dikuasainya. Penyebab penyakit dan penderitaan itu akan menyerang manusia dimana dia dapat memperoleh sukses yang amat besar. Melalui pencobaan yang berhubungan dengan selera makan ia telah, sedemikian jauh, menuntun manusia ke dalam dosa semenjak ia telah memperdayakan Hawa untuk memakan buah larangan. Dengan cara yang serupa inilah ia telah menuntun Israel bersungut terhadap Allah. Sikap tidak bertarak dalam makan dan minum, dengan menuntun seseorang kepada pemanjaan nafsu birahi membuka jalan bagi manusia untuk mengabaikan segala tanggung jawab moral. Apabila diserang oleh penggodaan, mereka hanya mempunyai sedikit saja kuasa untuk menentangnya.PB1 396.3

    Allah telah membawa Israel keluar dari Mesir, agar Ia dapat meneguhkan mereka di tanah Kanaan, sebagai satu bangsa yang suci bersih dan berbahagia. Di dalam pelaksanaan tujuan ini Ia telah memberikan kepada mereka disiplin baik untuk kebaikan mereka sendiri, dan juga bagi keturunan mereka. Andaikata mereka rela menahan diri dalam soal selera makan, dengan mentaati laranganNya yang bijaksana itu, maka kelemahan dan penyakit tidak akan terdapat di antara mereka. Keturunan mereka akan memiliki baik kekuatan jasmani dan juga pikirani. Mereka akan memiliki pandangan yang jelas terhadap kebenaran dan tanggung jawab, memiliki kesanggupan untuk membedakan yang baik dan jahat serta pertimbangan yang baik. Tetapi keengganan mereka untuk taat kepada pembatasan dan tuntutan-tuntutan Allah, mencegah mereka, sedemikian jauh, untuk dapat mencapai ukuran yang tinggi yang dikehendakiNya dari kita, dan untuk dapat menerima berkat-berkat yang ingin diberikanNya kepada mereka.PB1 397.1

    Kata Pemazmur: “Maka dicobainya akan Allah dalam hatinya, dikehendakinya makanan setuju dengan nafsunya. Maka mereka itu telah berkata-kata durhaka kepada Allah, katanya: Dapatkah disajikan Allah makanan di padang belantara? Sesungguhnya telah dipalunya akan gunung batu, sehingga keluarlah air daripadanya dan anak sungaipun mengalirlah dengan limpahnya, maka dapatkah diberinya roti juga? dapatkah disediakannya daging bagi segala umatnya? Maka kedengaranlah ia itu kepada Tuhan, lalu Iapun murkalah, maka suatu api dinyala-nyalakan dalam Yakub dan murkanyapun menjulang-julang akan Israel.” “Maka lapun murkalah.” Persungutan dan kegaduhan sering terjadi selama dalam perjalanan dari laut Merah ke Sinai, tetapi oleh karena merasa kasihan atas kebodohan dan kebutaan mereka pada waktu itu, Allah tidak memberikan hukuman atas dosa mereka. Tetapi sejak waktu itu Ia telah menyatakan diriNya kepada mereka di Horeb, mereka telah menerima terang yang besar, olehkarena mereka telah menjadi saksi-saksi terhadap rahmat, kuasa dan kemuliaan Allah; dan sikap tidak percaya serta tidak puas mereka itu mendatangkan kesalahan yang lebih besar lagi. Lebih jauh lagi, mereka telah berjanji untuk menerima Tuhan sebagai raja mereka dan menurut wewenangnya. Sekarang persungutan mereka adalah pemberontakan dan hal seperti ini harus segera dihukum dengan nyata, jikalau Israel ingin dipelihara dari kekacauan dan kehancuran. “Api dari Tuhan menyalanyala di antara mereka dan membakar mereka yang ada di ujung tempat perkemahan itu.” Yang paling bersalah dalam persungutan ini telah mati disambar petir dari awan itu.PB1 397.2

    Dalam ketakutan orang banyak berusaha mencari Musa supaya memohon kepada Tuhan demi kebaikan mereka. Ia memenuhinya dan apipun padamlah. Untuk memperingati hukuman ini ia menamai tempat itu Tabera, “satu pembakaran.”PB1 398.1

    Tetapi dengan segera kejahatannya menjadi lebih buruk keadaannya daripada sebelumnya. Gantinya hal ini telah membuat mereka yang masih hidup itu merendahkan diri dan bertobat, hukuman yang menakutkan ini kelihatannya hanya menambah persungutan mereka. Di mana-mana orang banyak telah berkumpul di pintu kemah mereka sambil menangis dan meratap. “Maka bangsa kacau, yang di antara mereka itu, beringin-inginlah lalu pulang, maka pada masa itu menangislah bani Israel, katanya; Siapa gerangan akan memberi kita makan daging? Terkenanglah kita akan segala ikan yang kita makan di Mesir dengan tiada harganya dan akan segala kemendikai dan labu dan bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kurus-keringlah kita; satupun tiada di hadapan mata kita melainkan manna ini sahaja.” Dengan demikian mereka menyatakan rasa tidak puas mereka terhadap makanan yang disediakan Khalik mereka bagi mereka. Tetapi mereka mempunyai bukti yang tetap bahwa itu telah disesuaikan dengan kebutuhan mereka; karena sekalipun adanya kesulitan-kesulitan yang mereka derita tetapi tidak ada seorangpun yang lemah di dalam segenap suku bangsa mereka itu.PB1 398.2

    Hati Musa hancur. Ia telah meminta agar Israel jangan dibinasakan, sekalipun keturunannya sendiri di kemudian hari bisa menjadi satu bangsa yang besar. Di dalam kasihnya bagi mereka ia telah berdoa agar namanya saja dihapuskan dari buku alhayat daripada bangsa itu harus dibiarkan jadi binasa. Ia telah mengorbankan segala sesuatunya bagi mereka dan inilah yang menjadi balasan dari mereka. Untuk segala kesulitan mereka, mereka telah menuduh Musa sebagai penyebabnya; dan persungutan mereka yang jahat itu menjadikan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya menjadi dua kali lebih berat menindih diri Musa. Di dalam kesusahannya itu ia tergoda untuk tidak mempercayai Allah. Doanya hampir merupakan satu persungutan. “Mengapa Tuhan menduka-citakan hambamu demikian; mengapa hamba tiada beroleh kasihan dari hadapan hadliratmu, maka tanggungan segenap bangsa ini Tuhan tanggungkan kepada hamba? Darimana gerangan dapat hamba beroleh daging hendak diberikan kepada segenap bangsa ini? Karena tangisnya adalah kepada hamba sambil katanya: Berikanlah kami daging, supaya dapat kami makan! Bahwa hamba seorang-orang tiada dapat menanggung segenap bangsa ini; sesungguhnya ia itu terlalu berat kepada hamba.”PB1 398.3

    Tuhan mendengar doanya dan menyuruh dia untuk mengumpulkan ketujuh puluh tua-tua orang Israel, orang-orang yang bukan saja tua dalam usia, tetapi juga memiliki wibawa, pertimbangan yang baik dan pengalaman. Ia berkata, “Himpunkanlah bagiku tujuh puluh orang daripada segala tua-tua Israel, yang telah kauketahui akan halnya mereka itu tua-tua bangsa dan penghulu-penghulu di antaranya lalu datanglah engkau serta dengan mereka itu ke kemah perhimpunan, supaya mereka itu berdiri di sana serta dengan dikau. Maka Aku akan turun kelak dan berfirman kepadamu di sana dan Aku akan mengambil daripada Roh yang padamu itu serta membunuh dia pada mereka itu, supaya mereka itu menanggung keberatan bangsa ini serta dengan dikau dan tiada lagi engkau menanggung dia seorang-orang.”PB1 399.1

    Tuhan mengijinkan Musa memilih bagi dirinya orang-orang yang paling setia dan mantap untuk ambil bahagian dalam tanggung jawab bersama dengan dia. Pengaruh mereka akan menolong dalam membendung kejahatan orang banyak itu, dan mengatasi pemberontakan; tetapi kejahatan yang cukup parah telah terjadi sebagai akibat daripada pengangkatan mereka itu. Mereka tidak akan pernah dipilih jikalau Musa telah menyatakan iman sehubungan dengan bukti-bukti yang telah disaksikannya tentang kuasa dan kebajikan Allah. Tetapi ia telah membesar-besarkan beban dan pekerjaannya, sehingga hampir-hampir kehilangan pandangan terhadap kenyataan bahwa dia hanyalah sekedar alat oleh mana Allah telah bekerja. Ia tidak mempunyai maaf dalam memanjakan roh persungutan, betapapun kecilnya, yang merupakan kutuk orang Israel. Kalau saja ia telah bergantung kepada Allah dengan sepenuhnya, Tuhan telah memimpin dia senantiasa, dan akan memberikan kepadanya kekuatan untuk menghadapi setiap keadaan darurat.PB1 399.2

    Musa diperintahkan untuk mempersiapkan orang banyak untuk hal yang Allah akan segera lakukan bagi mereka. “Sucikanlah dirimu bagi esok hari, maka kamu akan makan daging kelak; karena sesungguhnya kamu telah menangis di hadapan telinga Tuhan sambil katamu: Siapakah memberikan kami makan daging? dan baiklah kami lagi di Mesir! Sebab itu Tuhan kelak memberikan kamu makan daging, dan kamupun akan makan dia, bukan sehari dua hari lamanya kamu akan makan dia, bukan lima hari atau sepuluh hari atau duapuluh hari lamanya. Melainkan sebulan suntuk, sehingga ia itu keluar pula dari dalam hidungmu dan kamupun jemu akan dia, maka yaitu sebab kamu telah menghinakan Tuhan, yang ada di antara kamu, dan kamu telah menangis di hadapan hadliratnya sambil katamu: Apatah gunanya kami telah keluar dari Mesir?” Musa berseru, “Enampuluh laksa orang banyaknya bangsa yang hamba ini ada di tengahnya, maka firman Tuhan juga: Aku memberikan mereka itu kelak daging, yang cukup akan dimakan sebulan suntuk! Terdapatkah domba dan lembu yang cukup akan dibantai bagi mereka itu sekalian? Bolehkah dikumpulkan segala ikan dari laut, supaya cukup bagi mereka itu?”PB1 399.3

    Ia telah ditegur atas sikapnya yang tidak percaya itu, “Masakan tangan Tuhan kurang kuat? Sekarang bolehlah engkau melihat, jikalau firmanKu telah sampai kepadamu atau tidak.” Musa mengulangi kembali kepada perhimpunan akan firman Tuhan, dan mengumumkan tentang pengangkatan ketujuh puluh tua-tua Israel itu. Amanat Musa kepada ketujuh puluh tua-tua itu dapat dijadikan sebagai satu contoh daripada kejujuran secara hukum bagi hakim-hakim pembuat hukum pada zaman modern: “Dengarlah kamu akan segala perkara saudaramu dengan saudaranya, dan putuskanlah hukum yang adil antara seorang dengan saudaranya atau dengan orang dagang. Maka dalam hukum itu janganlah kamu pandang akan muka orang; baik akan orang hina, baik akan orang mulia hendaklah mengindahkan barang seorang juapun, karena hukum itulah Allah punya.”PB1 400.1

    Musa sekarang memanggil ketujuh puluh tua-tua itu ke kaabah. “Maka turunlah Tuhan dalam awan itu lalu berfirmanlah Ia kepadanya, dan diambil Tuhan daripada Roh yang padanya, dianugerahkannya kepada tujuhpuluh orang tua-tua; serta datanglah Roh itu kepadanya, maka mereka itu mulai bernubuat dengan tiada berkeputusan.” Seperti murid-murid pada hari Pentakosta, mereka dipenuhi oleh “kuasa dari atas.” Dengan cara demikian Allah senang menyediakan mereka bagi pekerjaan mereka, dan menghormati mereka di hadapan perhimpunan itu agar kepercayaan terhadap mereka ini diteguhkan sebagai orang-orang yang dipilih ilahi untuk bersatu dengan Musa dalam menjalankan pemerintahan bangsa Israel.PB1 400.2

    Sekali lagi dibuktikan adanya roh yang agung dan tidak mementingkan diri di dalam hati Musa, dua dari antara ketujuh puluh tua-tua itu, yang dengan rendah hati merasa tidak layak untuk memegang jabatan yang penuh tanggung jawab seperti itu, tidak bergabung bersama-sama dengan saudara-saudara mereka di kaabah; tetapi Roh Allah turun ke atas diri mereka di tempat mereka berada, mereka juga telah mengadakan karunia nubuatan. Pada waktu diberitahukan tentang kejadian ini, Yusak mencoba mencegah ketidakberesan seperti ini, khawatir jangan-jangan ini akan menimbulkan perpecahan. Rindu untuk membela kehormatan tuannya, ia berkata, “Tuanku Musa, laranglah mereka itu.” Jawabnya adalah, “Mengapa engkau menyusahkan dirimu akan halku? Hai, biarlah kiranya segenap bangsa ini nabi Tuhan adanya dan dianugerahi Tuhan dengan Rohnya!”PB1 400.3

    Kini angin yang kencang bertiup dari arah lautan membawa burung puyuh, “Kira-kira perjalanan sehari jauhnya sebelah sana dan perjalanan sehari jauhnya sebelah sini keliling tentara itu dan tingginya kira-kira dua hasta dari atas bumi.” Bilangan 11:31. Sepanjang hari dan malam itu, dan keesokan harinya, orang banyak itu bekerja untuk mengumpulkan makanan yang telah disediakan dengan ajaib. Mereka telah mengumpulkan banyak sekali. “Orang yang mengumpulkan paling sedikit telah mengumpulkan sepuluh timbunan yang besar-besar.” Semua yang tidak akan digunakan saat ini telah disimpan dengan cara mengeringkannya, sehingga persediaan mereka itu, seperti yang dijanjikan, akan cukup untuk sepanjang bulan.PB1 401.1

    Allah telah memberikan kepada mereka apa yang sebenarnya bukan yang terbaik bagi mereka, olehkarena mereka telah berkeras menghendaki makanan itu; mereka tidak merasa puas dengan apa yang sebenarnya akan terbukti bermanfaat bagi mereka. Keinginan mereka yang disertai dengan pemberontakan itu telah dikabulkan tetapi mereka dibiarkan untuk menanggung akibat-akibatnya. Mereka berpesta pora tanpa batas dan keadaan yang berlebih-lebihan ini dengan segera telah dihukum. “Allah telah menghukum mereka dengan satu kutuk yang amat besar.” Banyak dari antara mereka telah binasa oleh penyakit demam panas yang tinggi, sedangkan yang paling bersalah di antara mereka telah dibunuh segera setelah mereka mengecap makanan yang mereka inginkan itu.PB1 401.2

    Di Hazirot, tempat perkernahan mereka yang berikutnya setelah meninggalkan Tabera, satu ujian yang lebih pahit menunggu kedatangan Musa. Harun dan Miryam menduduki satu jabatan yang terhormat dalam kepemimpinan bangsa Israel. Kedua-duanya dikaruniai dengan karunia nubuatan dan kedua-duanya telah ditetapkan Allah untuk bekerja sama dengan Musa dalam membebaskan Israel. “Aku menyuruh Musa, Harun dan Miryam berjalan di hadapanmu” (Mikha 6:4), adalah firman Allah melalui nabi Mikha. Keteguhan tabiat Miryam sejak mulanya telah dinyatakan pada waktu sebagai seorang kanak-kanak ia telah mengamat-amati di tepi sungai Nil akan keranjang kecil di dalam mana bayi Musa disembunyikan. Allah telah menjadikan sifat pengendalian diri dan bijaksana itu sebagai alat untuk memelihara hidup daripada pembebas umatNya itu. Dengan bakatnya dalam bidang musik dan syair, Miryam telah memimpin kaum wanita Israel dalam nyanyian dan tari-tarian di pantai laut Merah. Pada pemandangan bangsa itu, dan juga di hadapan sorga, ia berdiri setingkat saja lebih rendah daripada Musa dan Harun. Tetapi kejahatan yang sama yang pertama kali telah membawa perpecahan di sorga, timbul di dalam hati wanita Israel ini, dan iapun telah mendapat simpati sehubungan dengan rasa tidak puasnya itu.PB1 401.3

    Di dalam pengangkatan ketujuh puluh tua-tua itu Miryam dan Harun tidak diajak berunding, dan kecemburuan mereka telah timbul terhadap Musa. Pada waktu kunjungan Jetero, sementara bangsa Israel berada dalam perjalanan ke Sinai, penerimaan Musa terhadap nasihat mertuanya itu telah menimbulkan di dalam diri Harun dan Miryam, perasaan takut bahwa pengaruhnya terhadap Musa akan lebih besar daripada pengaruh mereka. Di dalam mengangkat majelis tua-tua Israel itu mereka merasa bahwa kedudukan dan wewenang mereka telah diabaikan begitu saja. Miryam dan Harun tidak pernah mengetahui betapa beratnya pekerjaan dan tanggung jawab yang ada di bahu Musa; tetapi olehkarena mereka telah dipilih untuk membantu dia mereka menganggap diri mereka mempunyai bahagian yang sama dalam tanggung jawab kepemimpinan, dan mereka menganggap pengangkatan pembantu-pembantu yang lainnya itu tidak diperlukan.PB1 402.1

    Musa merasa pentingnya pekerjaan yang besar yang telah diserahkan kepadanya sebagaimana tidak ada seorang lainpun yang telah merasakannya. Ia menyadari akan kelemahannya, dan ia menjadikan Allah sebagai penasihatnya. Harun menganggap dirinya lebih tinggi dan kurang berharap kepada Tuhan. Ia telah gagal pada waktu diberi tanggung jawab, memberikan bukti tentang kelemahan tabiatnya oleh bersepakat dalam hal penyembahan berhala di Sinai. Tetapi Miryam dan Harun, buta oleh rasa cemburu dan ambisi, telah kehilangan pandangan akan hal ini. Harun telah dihormati oleh Allah di dalam pengangkatan keluarganya kepada pekerjaan keimamatan yang suci; tetapi sedangkan hal ini sekarang telah menambahkan keinginan untuk meninggikan diri. “Dan mereka berkata: Adakah Tuhan berfirman hanya kepada Musa saja? Bukankah kepada kitapun Tuhan telah berfirman juga?” Menganggap bahwa diri mereka sama pada pemandangan Allah, mereka merasa bahwa mereka berhak untuk memperoleh jabatan dan wewenang yang sama. Dengan menyerah kepada roh tidak puas, Miryam telah memperoleh alasan untuk bersungut di dalam peristiwa-peristiwa dimana Allah telah mengendalikannya. Pernikahan Musapun tidak menyenangkan hatinya. Bahwa ia harus memilih seorang perempuan dari bangsa lain, yang gantinya mengambil seorang isteri dari antara orang Ibrani, merupakan satu penghinaan kepada keluarganya, dan terhadap rasa kebangsaan terhadap bangsanya.PB1 402.2

    Zippora dengan diam-diam diperlakukan dengan tidak baik. Sekalipun disebut seorang “perempuan Kusyi” (Bilangan 12:1), isteri Musa ini adalah seorang Midian, dan dengan demikian adalah keturunan Ibrahim. Di dalam penampilan pribadinya ia berbeda dari orang Ibrani olehkarena kulitnya agak hitam. Sekalipun ia bukan orang Israel, Zippora adalah seorang penyembah Allah yang benar. Ia agak pemalu, mempunyai kecenderungan untuk menyendiri, lemah lembut dan berbelas kasihan, dan merasa susah bilamana melihat penderitaan; dan oleh sebab ini Musa dalam perjalanannya ke Mesir telah setuju agar dia kembali ke Midian. Ia mau agar dia terhindar dari rasa sakit hati bilamana menyaksikan hukuman-hukum an yang jatuh kepada orang-orang Mesir.PB1 402.3

    Pada waktu Zippora menggabungkan diri kembali dengan suaminya di padang belantara, ia melihat bahwa beban suaminya itu terlalu berat dan iapun menyatakan khawatirnya kepada Jetero,yang kemudian memberikan anjuran untuk meringankan bebannya itu. Inilah sebenarnya yang menjadi sebab utama daripada rasa antipati Miryam terhadap Zippora. Tertekan oleh perasaan bahwa dirinya dan Harun telah diabaikan, ia menganggap isteri Musalah penyebabnya, dan berkesimpulan bahwa pengaruh isterinya itu telah mencegah dia untuk bermusyawarah dengan mereka seperti waktu-waktu sebelumnya. Andaikata Harun telah berdiri teguh pada pihak yang benar, ia akan dapat mencegah kejahatan itu; tetapi gantinya menunjukkan kepada Miryam kekejian daripada perbuatannya itu, ia telah bersimpati dengan Miryam dan mendengar kepada kata-kata persungutannya, dengan demikian iapun ambil bahagian dalam rasa cemburunya.PB1 403.1

    Tuduhan-tuduhan mereka itu ditanggung oleh Musa tanpa persungutan sedikitpun. Ini adalah pengalaman yang diperolehnya selama tahun-tahun yang penuh kesukaran di Midian—roh kerendahan hati dan panjang sabar telah dikembangkan di tempat ini—yang telah mempersiapkan Musa untuk menghadapi dengan sabar sikap tidak percaya dan persungutan daripada orang banyak itu, dan kesombongan serta iri-hati daripada mereka yang seharusnya menjadi penolong yang tetap baginya. Musa “adalah seorang yang amat lemah lembut perangainya, terlebih lembut ia daripada segala orang yang di atas bumi,” dan inilah yang menyebabkan mengapa telah dikaruniai dengan hikmat dan pimpinan ilahi lebih daripada semua orang yang lainnya. Kata Alkitab, “Bahwa Ia memimpin orang yang rendah hatinya kepada yang benar dan diajarkannya jalannya akan orang yang lemah-lembut hatinya.” Orang yang lemah-lembut dipimpin oleh Tuhan olehkarena mereka bisa diajar, mau untuk diberi petunjuk. Mereka mempunyai satu keinginan yang sungguh-sungguh untuk mengetahui dan melakukan kehendak Allah. Janji Juruselamat adalah, “Jikalau barang seorang suka melakukan kehendek Bapa, ia akan mengerti pengajaran ini. Yohanes 7:17. Dan melalui rasul Yakub, Ia berkata, “Jikalau ada orang di antara kamu yang kurang bijak, hendaklah ia memohonkan kepada Allah, yang mengaruniakan dengan murahnya kepada tiap-tiap orang dengan tiada membangkit-bangkitkan, niscaya dikaruniakannya kelak kepadanya.” Tetapi janjiNya ini hanyalah bagi mereka yang mau mengikut Tuhan dengan segenap hatinya. Allah tidak memaksa kemauan seorangpun; oleh sebab itu Ia tidak dapat memimpin mereka yang terlalu sombong untuk diajar, yang cenderung untuk mengikuti jalannya sendiri. Tentang orang yang pikirannya bercabang—ia berusaha mengikuti kemauannya sendiri, sementara mengaku sedang melakukan kehendak Allah—telah tertulis, “Maka orang yang semacam itu janganlah menyangka, bahwa ia akan beroleh barang apapun daripada Tuhan.”PB1 403.2

    Allah telah memilih Musa dan telah mencurahkan RohNya ke atas dirinya; Miryam dan Harun, oleh persungutan mereka, telah bersalah dalam hal tidak setia, bukan saja kepada pemimpin mereka yang telah ditetapkan itu, tetapi juga kepada Allah sendiri. Orang-orang yang telah bersungutsungut itu kemudian dipanggil ke kaabah dan dibawa menghadap muka dengan muka kepada Musa. “Maka turunlah Tuhan dalam tiang awan lalu berdiri di pintu kemah, sambil dipanggilnya Harun dan Miryam, maka keduanyapun tampil ke hadapan.” Pengakuan mereka telah memperoleh karunia nubuatan tidaklah disangkal; Allah sebenarnya dapat berbicara kepada mereka di dalam khayal dan mimpi. Tetapi kepada Musa yang telah dikatakan Allah sendiri “yang setiawan dalam segenap rumahKu,” satu hubungan yang lebih erat telah diadakan. Dengan dia, Allah berbicara muka dengan muka. “Maka bagaimana tiada kamu takut berbantah-bantah dengan Musa hambaku ini? Demikianlah murka Tuhan bernyala-nyala kepada keduanya, lalu Tuhanpun gaiblah.”PB1 404.1

    Awan itu meninggalkan kaabah sebagai tanda murka Allah, dan Miryam telah dihukum. Ia “menderita penyakit kusta, putih seperti salju.” Harun selamat, tetapi dengan hukuman terhadap Miryam itu dirinya telah ditempelak. Kini, kesombongan mereka dicampakkan ke tanah, Harun mengakui dosa mereka dan memohon agar saudaranya itu jangan dibiarkan binasa oleh kutuk yang memuakkan dan mematikan itu. Sebagai jawab kepada doa Musa penyakit kustanya itu telah disembuhkan. Namun demikian, Miryam diasingkan dari perkemahan itu selama tujuh hari. Setelah ia dikeluarkan dari perkemahan itu selama tujuh hari, barulah tanda daripada kasihan Allah itu kelihatan kembali di atas kaabah. Dengan penuh rasa hormat atas jabatannya yang tinggi, dan dengan rasa sedih atas hukuman yang telah menimpa dirinya itu, seluruh perhimpunan yang tinggal di Hazirot itu, menunggu-nunggu kedatangannya kembali.PB1 404.2

    Pernyataan murka Tuhan ini dimaksudkan untuk menjadi satu amaran kepada semua orang Israel, untuk mencegah berkembangnya roh tidak puas dan memberontak. Jikalau roh tidak puas dan iri hati Miryam tidak ditempelak dengan keras maka itu akan menimbulkan kejahatan yang lebih besar lagi. Iri hati adalah salah satu sifat iblis yang paling jahat yang dapat timbul di dalam hati manusia, dan itu adalah salah satu sifat yang paling jahat yang dapat timbul di dalam hati manusia, dan itu adalah salah satu sifat yang jahat dalam pengaruhnya. Kata orang yang bijaksana itu, “Bahwa bengislah adanya nyala-nyala amarah, dan murka itu seperti air bah yang meliput, tetapi cemburuan, siapa gerangan dapat menahankan dia?” Adalah sifat iri hati yang pertama-tama telah menyebabkan kekacauan di sorga dan pemanjaan akan sifat itu telah mengakibatkan kejahatan yang tak dapat dilukiskan di antara manusia. “Karena barang di mana ada perasaan yang dengki dan perbantahan, di situlah huru-hara dan segala perbuatan yang jahat.”PB1 404.3

    Janganlah dianggap sebagai satu perkara remeh untuk berbicara jahat tentang orang lain atau menjadikan diri kita hakim terhadap tindakan dan motif mereka. “Adapun orang yang mencela saudaranya atau menyalahkan saudaranya, ialah mencela hukum serta menyalahkan hukum. Tetapi jikalau engkau menyalahkan hukum itu, bukannya engkau penurut hukum itu, melainkan hakimnya.” Hanya ada satu hakim saja—yakni Dia “yang akan menerangkan barang yang tersembunyi di dalam gelap dan akan menyatakan segala kasad hati orang.” 1 Korinti 4:5. Dan barangsiapa yang menghakimkan dan menghukumkan sesamanya, dia merebut hak mutlak daripada Khalik itu.PB1 405.1

    Alkitab secara khusus mengajarkan kepada kita agar berhati-hati dalam menuduh mereka yang telah dipilih Allah untuk bertindak sebagai dutadutaNya. Rasul Petrus, dalam menggambar segolongan orang yang merupakan orang berdosa yang terbuang, berkata, “Mereka itu berani dan beraja di hati, dan tiada gentar mengumpat segala yang mulia-mulia, pada hal segala malaikat, walaupun lebih besar kuat-kuatnya, tiada me-ngumpat mereka itu kepada Tuhan.” Dan Paulus, di dalam petunjuknya bagi mereka yang diberi tanggung jawab atas sidang itu, berkata, “Jangan engkau menerima tuduhan atas seorang ketua-ketua, kecuali jikalau ada dua tiga orang saksi.” Ia yang telah memberikan kepada manusia tanggung jawab yang berat sebagai pemimpin-pemimpin dan guru-guru umatNya akan meminta pertanggungan jawab atas cara-cara oleh mana orang-orang itu telah memperlakukan hamba-hambaNya itu. Kita harus menghormati mereka yang telah dihormati Allah. Hukuman yang dijatuhkan ke atas diri Miryam haruslah menjadi satu tempelakan kepada semua orang yang menyerah kepada sifat cemburu dan bersungut-sungut terhadap mereka yang kepadanya Allah telah mempercayakan pekerjaanNya.PB1 405.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents