Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Dva Belas Mata-mata

    Sebelas hari setelah meninggalkan Gunung Horeb bangsa Ibrani itu berkemah di Kades, di padang belantara Paran, yang letaknya tidak jauh dari perbatasan Tanah Perjanjian itu. Di tempat ini orang banyak itu mengusulkan agar mata-mata disuruh menyelidiki negeri itu. Hal ini dikemukakan Musa kepada Tuhan, dan ijin diberikan kepada mereka, dengan perintah agar salah seorang dari pemimpin-pemimpin tiap-tiap suku bangsa dipilih untuk maksud ini. Orang-orang itu telah dipilih sesuai dengan perintah tadi, dan Musa menyuruh mereka pergi dan menyelidiki negeri itu, negeri apa itu, bagaimana keadaannya, dan keuntungan-keuntungan apa yang dapat diberikan oleh tanah itu; dan orang-orang yang menduduki tempat itu, apakah mereka itu kuat atau lemah, sedikit atau banyak; dan juga memeriksa keadaan tanahnya dan kesuburannya serta membawa buah-buahan hasil dari negeri itu.PB1 407.1

    Merekapun pergi dan menyelidiki seluruh negeri itu, masuk dari perbatasan sebelah selatan dan terus sampai ke ujung yang di sebelah utara. Setelah empat puluh hari merekapun kembali. Bangsa Israel mempunyai pengharapan yang muluk-muluk dan menunggu-nunggu dengan penuh kerinduan. Kabar tentang kembalinya mata-mata itu telah tersiar dari satu suku ke suku bangsa lainnya, dan disambut dengan kegembiraan. Orang banyak bergegas-gegas pergi keluar menyongsong mereka, yang telah selamat darj bahaya dalam menjalankan tugas mereka. Mata-mata itu telah membawa contoh buah-buahan, untuk menunjukkan kesuburan negeri itu. Pada waktu itu adalah musim buah anggur, dan mereka telah membawa begitu banyak anggur sehingga harus dipikul oleh dua orang. Mereka juga membawa buah ara dan buah delima yang tumbuh dengan limpahnya di sana.PB1 407.2

    Orang banyak merasa gembira oleh karena mereka akan memiliki satu negeri yang subur seperti itu, dan mereka mendengarkan dengan sungguhsungguh atas laporan yang diberikan kepada Musa agar jangan satu katapun hilang dari pendengaran mereka. Mata-mata itu memulai dengan berkata, „Kami telah sampai ke negeri, yang telah tuan suruhkan kami ke sana, bahwasanya ia itu berkelimpahan air susu dan madu, dan inilah buah-buahnya.” Orang banyak itu dipenuhi dengan semangat; mereka ingin cepat-cepat melaksanakan perintah Tuhan itu, dan pergi untuk mewarisi negeri itu. Tetapi setelah menggambarkan keindahan dan kesuburan tanah itu, semua mata-mata itu kecuali dua orang telah membesar-besarkan kesulitan-kesulitan dan bahaya-bahaya yang ada di hadapan bangsa Israel kalau mereka berani pergi dan mencoba menaklukkan Kanaan. Mereka menghitung bangsa-bangsa yang kuat yang berada di berbagai tempat di negeri itu, dan mengatakan bahwa kota-kotanya mempunyai tembok-tembok yang besar dan bangsa yang ada di tempat itu amat kuat, dan mustahil mengalahkan mereka itu. Mereka juga menceritakan bahwa mereka telah melihat raksasa-raksasa, bani Enak, di sana dan tidak ada gunanya memikirkan untuk dapat memiliki tanah itu.PB1 407.3

    Sekarang pemandangan berubah. Pengharapan dan semangat telah diganti oleh rasa takut bercampur kecewa, apabila mata-mata itu mencetuskan perasaan hati mereka yang tidak percaya itu, yang dipenuhi oleh kekecewaan yang ditimbulkan oleh setan. Sikap mereka yang tidak percaya itu telah melemparkan suatu bayang yang gelap ke atas perhimpunan itu, dan kuasa Allah yang hebat, yang begitu sering dinyatakan untuk bangsa pilihan itu, telah terlupakan. Orang banyak itu tidak berhenti sejenak untuk merenungrenungkan; mereka tidak memikirkan bahwa Dia yang telah membawa mereka sebegitu jauh tentu akan memberikan kepada mereka negeri itu; mereka tidak mengingat bagaimana ajaibnya Allah telah melepaskan mereka dari penjajah-penjajah mereka, bagaimana Ia telah membelah laut Merah serta membinasakan bala tentara Firaun yang sedang mengejar mereka. Mereka melupakan Allah sama sekali, dan bertindak seolah-olah mereka harus bergantung hanya kepada kekuatan senjata saja.PB1 408.1

    Di dalam sikap tidak percaya ini mereka telah membatasi kuasa Allah dan tidak mempercayai tangan yang sampai saat itu telah menuntun mereka dengan selamat. Dan mereka telah mengulangi kesalahan mereka yang dulu-dulu yaitu bersungut-sungut terhadap Musa dan Harun. Mereka berkata, „Kalau demikian, inilah akhir daripada harapan kita yang mulukmuluk itu. Inilah tanah untuk mana kita telah mengadakan perjalanan yang begitu jauh dari Mesir.” Mereka menuduh pemimpin-pemimpin mereka itu telah menipu dan mendatangkan kesusahan kepada bangsa Israel.PB1 408.2

    Orang banyak itu merasa sangat kecewa dan putus asa. Ratapan kesedihan bercampur dengan suara persungutan terdengar. Kaleb mengerti akan keadaan ini, dan dengan penuh keberanian membela firman Allah, ia telah berbuat dengan segenap kesanggupannya untuk melawan pengaruh jahat dari rekan-rekannya yang tidak setia itu. Sesaat lamanya orang banyak itu masih mau mendengar perkataannya yang memberikan harapan dan semangat sehubungan dengan negeri yang baik itu. Ia tidak menyangkal apa yang telah dikatakan; tembok-tembok kota itu tinggi dan orang Kanani itu kuat-kuat. Tetapi Allah telah menjanjikan tanah itu bagi bangsa Israel. “Marilah kita pergi sekarang juga dan miliki tanah itu,” kata Kaleb, “karena kita sanggup untuk mengalahkannya.”PB1 408.3

    Tetapi kesepuluh orang itu dengan memotong pembicaraannya, telah menggambarkan segala rintangan-rintangan itu dengan lebih parah lagi daripada sebelumnya. Mereka berkata, “Tiada boleh kita mendatangi bangsa itu, karena mereka itu lebih kuat daripada kita. Maka demikian disampaikannya kabar yang jahat daripada negeri, yang telah diintainya itu, katanya kepada bani Israel: Adapun negeri yang telah kami lalui itu, yaitu suatu negeri yang makan orang isinya, dan akan bangsa yang telah kami lihat dalamnya, yaitu semuanya orang tinggi besar belaka; Dan lagi kami melihat di sana orang pahlawan, bani Enak turun temurun orang pahlawan, maka pada pemandangan kami adalah kami seperti belalang juga, dan kepada pemandangan mereka itu kamipun demikian.”PB1 409.1

    Orang-orang ini, setelah mengikuti jalan yang salah, dengan keras kepala telah bertekad melawan Kaleb dan Yusak, melawan Musa dan Allah. Setiap langkah membuat mereka lebih nekad. Mereka memutuskan akan menghentikan segala usaha untuk memiliki tanah Kanaan itu. Mereka telah memutar-balikkan agar dapat menguatkan pengaruh jahat mereka itu. Itu “adalah satu negeri yang memakan penduduknya,” kata mereka. Ini bukanlah cuma merupakan satu kabar yang jahat tetapi juga satu laporan yang palsu. Hal itu bertentangan sama sendirinya. Mata-mata itu telah menyatakan bahwa negeri itu makmur dan subur dan orang-orangnya tinggi besar, semuanya ini mustahil bisa terjadi kalau iklimnya amat tidak menyehatkan sehingga tanah itu dapat dikatakan “memakan penduduknya.” Tetapi apabila manusia menyerahkan hatinya kepada sikap tidak percaya mereka menempatkan diri di bawah pengendalian setan, dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui sampai berapa jauh setan akan memimpin mereka.PB1 409.2

    “Maka pada masa itu segenap sidang itu menyaringkan suaranya dengan tiada berkeputusan dan orang banyak itupun menangislah semalam-malaman.” Pemberontakan terbuka kemudian menyusul; olehkarena setan telah mengendalikan dengan sepenuhnya, dan orang banyak itu seolah- sudah kehilangan akal. Mereka memaki-maki Musa dan Harun, sambil melupakan bahwa Allah mendengar kata-kata mereka yang jahat itu, dan bahwa, terselindung di dalam tiang awan itu, malaikatNya menyaksikan luapan amarah mereka itu. Dalam keadaan yang getir mereka berseru, “Wai baiklah kiranya kami telah mati di Mesir atau dalam padang belantara ini sungguh baiklah kami telah mati.” Kemudian perasaan mereka bangkit melawan Allah: “Mengapa Tuhan hendak membawa kami masuk ke dalam negeri itu, supaya kami dimakan pedang dan anak bini kami menjadi tawanan! Bukankah baik kami balik kembali ke Mesir sahaja? Maka kata mereka itu seorang akan seorang: Mari, kita mengangkat akan seorang kita jadi kepala lalu balik ke Mesir!” Dengan demikian mereka telah menuduh bukan cuma Musa, tetapi Allah sendiri, bahwa mereka itu telah menipu orang banyak dengan menjanjikan satu negeri yang mustahil dapat diperoleh. Dan mereka telah pergi begitu jauh sehingga mau mengangkat seorang pemimpin untuk membawa mereka kembali ke negeri tempat mereka telah menderita dan diperbudak, dari tempat mana mereka telah dibebaskan oleh tangan yang Mahakuasa itu.PB1 409.3

    Dengan rasa sedih, “Musa dan Harun tersungkur dengan mukanya ke bumi di hadapan perkumpulan segenap sidang bani Israel,” tidak mengetahui apa yang harus mereka lakukan untuk membalikkan mereka dari maksud mereka yang ceroboh itu. Kaleb dan Yusak berusaha menenangkan kegaduhan itu. Dengan jubah mereka yang tercarik-carik sebagai tanda sedih bercampur marah, mereka berlari ke tengah-tengah orang banyak itu, dan teriakan mereka itu terdengar lebih nyaring daripada suara ratapan dan kegaduhan mereka itu: “Bahwa negeri yang kami lalui hendak mengintai dia, yaitu suatu negeri yang terlalu baik. Maka jikalau Tuhan berkenan akan kita, niscaya dibawanya akan kita ke dalam negeri itu dan dikaruniakannya kepada kita, yaitu suatu negeri yang berkelimpahan air susu dan madu. Hanya janganlah kamu mendurhaka kepada Tuhan, dan jangan kamu takut akan bangsa negeri itu, karena kita dapat menelan akan dia! Bahwa bayang-bayangnyapun telah lalu daripadanya, dan Tuhan adalah serta dengan kita, sebab itu jangan kamu takut akan mereka itu!”PB1 410.1

    Kejahatan bangsa Kanaan telah mencapai puncaknya dan Tuhan tidak akan membiarkan mereka lagi. PerlindunganNya telah diangkat dan mereka akan menjadi mangsa yang empuk. Oleh perjanjian Allah negeri itu telah dipastikan akan menjadi milik Israel. Tetapi laporan palsu daripada mata mata yang tidak setia itu telah diterima dan melalui laporan ini mereka telah tersesat. Pengkhianat-pengkhianat itu telah berhasil di dalam tugas mereka. Jikalau hanya dua orang yang membawa laporan palsu itu, dan yang sepuluh orang lainnya mendorong mereka untuk mempusakai tanah itu di dalam nama Tuhan, mereka tetap akan menerima anjuran dari kedua orang ini gantinya laporan yang sepuluh itu, olehkarena sikap tidak percaya mereka yang jahat itu. Tetapi hanya dua orang saja yang memberikan anjuran yang benar sedangkan kesepuluh orang lainnya berada di pihak pemberontak.PB1 410.2

    Mata-mata yang tidak setia itu memaki-maki Kaleb dan Yusak dengan keras, dan teriakan terdengar untuk melempari mereka dengan batu. Orang banyak yang sudah tidak waras itu memungut batu untuk membunuh orang-orang yang setia itu. Mereka maju ke depan sambil berteriak-teriak seperti orang gila, dan dengan mendadak batu-batu itu berjatuhan dari tangan mereka, satu suasana hening telah mencengkam diri mereka, dan merekapun gemetar ketakutan. Allah telah turun tangan untuk menghalangi usaha mereka mengadakan pembunuhan. Kemuliaan hadiratNya, seperti terang yang menyala-nyala, menerangi kaabah. Semua orang melihat tanda dari Tuhan. Seorang yang lebih berkuasa daripada mereka telah menyatakan diriNya, dan tidak seorangpun berani meneruskan perlawanan mereka. Mata-mata yang membawa laporan palsu itu membungkuk penuh ketakutan dan dengan nafas yang terengah-engah pergi ke kemah mereka.PB1 411.1

    Sekarang Musa bangkit dan memasuki kaabah. Tuhan berkata kepadanya, “Bahwa Aku hendak memalu mereka itu dengan bala sampar serta membinasakan mereka itu, dan Aku menjadikan dikau satu bangsa yang besar lagi kuat daripada bangsa ini.” Bilangan 14:12. Tetapi sekali lagi Musa berdoa bagi bangsanya itu. Ia tidak setuju mereka dibinasakan dan dirinya dijadikan sebagai satu bangsa yang besar. Sambil memohon akan rahmat Allah, Ia berkata: “Maka sekarang biarlah kiranya kuasa Tuhan dipermuliakan, setuju dengan firman Tuhan ini: Bahwa Tuhanlah panjang sabar dan besarlah kemurahannya. . . . Ampunilah kiranya kejahatan bangsa ini sekadar kebesaran kemurahanMu, sebab Tuhan telah menyabarkan bangsa ini dari Mesir sampai ke mari.” Bilangan 14:17-19.PB1 411.2

    Tuhan beijanji akan meluputkan Israel dari kebinasaan yang segera; tetapi olehkarena sikap tidak percaya dan sikap pengecut mereka itu. Ia tidak dapat menyatakan kuasaNya untuk mengalahkan musuh mereka. Oleh sebab itu di dalam rahmatNya Ia telah memerintahkan mereka, sebagai satu-satunya jalan yang selamat, untuk kembali ke Laut Merah.PB1 411.3

    Di dalam pemberontakan mereka, orang banyak itu berseru, “Biarlah kami ini mati di padang belantara ini!” Sekarang doa mereka ini harus dikabulkan. Tuhan berkata, “Sesungguh-sungguhnya Aku hidup, jikalau tiada Aku berbuat akan kamu sebagaimana telah kamu katakan pada pendengaranKu! Di padang ini juga akan rebah bangkaimu kelak, dan bangkai segala orangmu yang terbilang, seturut segenap bilangannya, yang umur dua puluh tahun atau lebih. . . . Maka adapun anak-anakmu itu, yang telah kamu katakan akan halnya, bahwa ia menjadi tawanan kelak, ia itu akan kubawa masuk ke dalamnya dan diketahuinya akan negeri yang kamu celakan itu.” Dan tentang Kaleb, Ia berkata, “Kecuali hambaku Kaleb, sebab sertanya adalah roh yang lain dan iapun telah tetap menurut akan Aku, maka Aku akan membawa dia ke dalam negeri yang telah ia masuk ke dalamnya, dan benihnyapun akan mempusakai dia.” Bilangan 14:24. Sebagaimana mata-mata itu telafy memakai empat puluh hari dalam perjalanan mereka, maka bangsa Israel itu akan mengembara di padang belantara selama empat puluh tahun.PB1 411.4

    Pada waktu Musa memberitahukan kepada orang banyak itu tentang keputusan ilahi, kemarahan mereka berubah menjadi kemurungan. Mereka mengetahui bahwa hukuman ke atas diri mereka adil. Kesepuluh mata-mata yang tidak setia itu, telah dikutuk oleh Tuhan dan binasa di hadapan orang Israel; dan di dalam nasib mereka itu orang Israel dapat membaca dari bencana yang akan menimpa mereka.PB1 412.1

    Sekarang mereka kelihatannya dengan sungguh-sungguh bertobat atas tindakan mereka yang keji itu; tetapi mereka itu merasa sedih oleh sebab akibat kejahatan mereka, dan bukan olehkarena kesadaran bahwa mereka sudah bersikap tidak berterima kasih dan tidak menurut. Pada waktu mereka mendapati bahwa Tuhan tidak mau mengubah keputusanNya, kekerasan hati mereka timbul kembali, dan mereka menyatakan bahwa mereka tidak mau kembali ke padang belantara itu. Dalam memerintahkan mereka supaya undur dari musuh mereka, Allah sedang menguji apa yang kelihatannya seperti penurutan, dan ternyata itu tidak benar. Mereka mengetahui bahwa mereka telah berbuat dosa dengan membiarkan perasaan marah mengendalikan mereka, dan juga dalam usaha mereka untuk membunuh kedua mata-mata yang mendesak mereka untuk menurut Allah; tetapi mereka menjadi gentar pada waktu mendapati bahwa mereka telah berbuat kesalahan yang besar yang akibatnya ternyata sangat dahsyat terhadap diri mereka. Hati mereka tak terubahkan dan mereka hanya mencari-cari dalih untuk mengadakan satu pemberontakan yang sama. Hal ini terjadi pada waktu Musa, oleh wewenang Allah, memerintahkan mereka untuk kembali ke padang belantara.PB1 412.2

    Perintah agar Israel jangan memasuki Kanaan selama empatpuluh tahun lamanya merupakan satu kekecewaan yang amat menggetirkan bagi Musa dan Harun, Kaleb dan Yusak; tetapi tanpa persungutan mereka menerima keputusan ilahi. Tetapi mereka yang telah bersungut-sungut atas perlakuan Allah terhadap mereka itu, dan menyatakan bahwa mereka ingin kembali ke Mesir, menangis dan meratap pada waktu berkat-berkat yang telah mereka tidak acuhkan itu ditarik dari mereka. Mereka telah menangis tanpa alasan, dan sekarang Allah telah memberikan sebab untuk menangis. Jikalau mereka telah meratap karena dosa mereka pada waktu itu dinyatakan kepada mereka dengan sebenarnya, maka hukuman ini tidak akan diucapkan; tetapi mereka meratap karena hukuman itu; kesedihan mereka bukan merupakan satu penyesalan, dan hukuman mereka tidak dapat diubahkan.PB1 412.3

    Malam itu dilalui dengan ratap tangis, tetapi dengan datangnya pagi hari datang pula suatu pengharapan. Mereka bertekad untuk menebus sikap mereka yang pengecut itu. Pada waktu Allah menyuruh mereka maju dan mengambil tanah itu, mereka telah menolak; dan sekarang pada waktu Allah menyuruh mereka mundur mereka memberontak. Mereka bertekad merebut negeri itu dan memilikinya; boleh jadi Allah akan menerima usaha mereka itu dan mengubah maksudNya bagi mereka.PB1 413.1

    Allah telah menjadikannya sebagai satu kesempatan dan satu tugas bagi mereka untuk memasuki negeri itu pada waktu yang telah ditetapkanNya, tetapi melalui kelalaian mereka yang disengaja maka ijin itu telah ditarik kembali. Setan telah mencapai tujuannya dalam menghalangi mereka untuk memasuki Kanaan; dan sekarang ia menganjurkan kepada mereka untuk terus melakukan, sekalipun telah ada larangan ilahi, apa yang mereka enggan melakukannya pada waktu Tuhan memerintahkanNya. Dengan demikian sipenipu besar itu telah memperoleh kemenangan oleh menuntun mereka kepada pemberontakan untuk kedua kalinya. Mereka tidak mempercayai kuasa Allah untuk bekerja sama dengan usaha mereka, untuk memperoleh tanah Kanaan itu; tetapi sekarang mereka mau mengandalkan kekuatan mereka sendiri untuk melaksanakan tugas itu tanpa pertolongan ilahi. Mereka berseru, “Bahwa kami telah berdosa kepada Tuhan, maka kami hendak pergi berperang menurut segala firman Tuhan.” Ulangan 1:41. Oleh pelanggaran mereka telah dibutakan sama sekali. Tuhan tidak pernah memerintahkan mereka supaya “pergi dan berperang.” Bukanlah maksudNya agar mereka itu memperoleh negeri itu melalui peperangan, melainkan oleh penurutan yang seksama atas perintah-perintahNya.PB1 413.2

    Sekalipun hati mereka itu tidak diubahkan, orang banyak itu telah mengakui kekejian dan kebodohan daripada pemberontakan mereka pada waktu mendengar laporan mata-mata itu. Mereka sekarang melihat nilai berkat-berkat yang secara semberono telah mereka buangkan. Mereka mengaku bahwa adalah sikap tidak percaya mereka yang telah menghalangi mereka dari tanah Kanaan. “Kami telah berdosa,” kata mereka, sambil mengakui bahwa kesalahan ada di pihak mereka, dan bukan pada Tuhan yang mereka telah tuduh gagal dalam menggenapkan janjiNya kepada mereka. Sekalipun pengakuan mereka itu tidak berasal dari pertobatan yang sejati, tetapi itu telah membenarkan keadilan Allah dalam perlakuanNya terhadap mereka.PB1 413.3

    Tuhan masih bekerja dalam satu cara yang sama untuk mempermuliakan namaNya, dengan menuntun mereka untuk mengakui keadilanNya. Apabila mereka yang mengaku cinta kepadaNya bersungut-sungut kepada pimpinanNya, mencemoohkan janji-janjiNya, dan menyerah kepada pencobaan, bersatu dengan malaikat-malaikat jahat untuk menggagalkan maksud Allah, maka sering Tuhan mengatur keadaan itu sedemikian rupa sehingga orangorang ini, sekalipun mereka tidak mempunyai pertobatan yang sejati, mereka akan diyakinkan akan dosa mereka, dan akan dipaksa mengakui kejahatan hidup mereka, dan keadilan serta kebajikan Allah dalam perlakuanNya terhadap mereka. Demikianlah caranya Allah menyatakan pekerjaan kegelapan itu. Dan sekalipun roh yang telah mendorong mereka untuk berbuat jahat itu tidak diubahkan secara radikal, pengakuan diadakan yang akan membenarkan kehormatan Allah dan membenarkan orang-orang yang telah menempelak bangsa itu, yang telah menentang dan menyalah-tafsirkan mereka. Demikian pula akan terjadi bilamana murka Allah akan diturunkan pada akhirnya. Apabila Tuhan “datang dengan berpuluh-puluh ribu orang sucinya hendak memutuskan hukumNya atas orang sekalian,” Ia juga akan “meyakinkan orang jahat di antara mereka itu akan kejahatan-kejahatan mereka.” Yehuda 14, 15. Setiap orang berdosa akan dituntun melihat dan mengakui keadilan hukuman yang dijatuhkan ke atas diri mereka.PB1 414.1

    Dengan tidak menghiraukan hukuman ilahi, orang Israel siap pergi merebut Kanaan. Dengan memperlengkapi diri dengan alat-alat dan senjata perang, mereka merasa diri sudah siap untuk bertarung; tetapi mereka sebenarnya sama sekali tidak berdaya pada pemandangan Allah dan di hadapan hamba-hambaNya yang sedih itu. Apabila, hampir empat puluh tahun kemudian, Tuhan memerintahkan Israel supaya pergi dan merebut kota Yerikho, Ia berjanji akan menyertai mereka. Peti yang berisi hukumNya dipikul di hadapan tentara mereka. Pemimpin-pemimpin yang telah ditetapkanNya harus mengatur gerakan mereka di bawah pengawasan ilahi. Dengan pimpinan seperti itu tidak akan ada bahaya yang datang atas mereka. Tetapi sekarang, bertentangan dengan perintah Allah dan larangan-larangan pemimpin-pemimpin mereka, tanpa peti perjanjian itu dan tanpa Musa, mereka telah pergi menghadapi tentara musuh.PB1 414.2

    Terompet menyatakan satu tanda bahaya, dan Musa dengan segera pergi menemui mereka dengan satu amaran, “Mengapa kamu hendak melalui firman Tuhan pula? niscaya kamu tiada akan selamat. Jangan kiranya kamu berjalan, karena Tuhan akan tiada di antara kamu; kalau-kalau kamu alah di hadapan segala musuhmu. Bahwasanya orang Amalek dan Kanani adalah di hadapanmu, dan kamupun akan rebah dimakan pedang.” Bilangan 14:41-43.PB1 414.3

    Bangsa Kanani sudah mendengar tentang kuasa ajaib yang kelihatannya telah memimpin bangsa itu, dan tentang keajaiban-keajaiban yang telah terjadi bagi mereka, dan sekarang mereka mengerahkan satu pasukan yang kuat untuk membendung penyerang-penyerangnya itu. Bala tentara penyerang itu tidak mempunyai pemimpin. Tidak ada doa yang dilayangkan agar Allah akan memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka bertekad bulat untuk mengubah nasib mereka atau mati dalam peperangan. Sekalipun tidak terlatih dalam peperangan, jumlah mereka sangat besar dan pula lengkap dengan senjata, dan mereka berharap oleh serangan yang hebat dan mendadak, akan dapat menghancurkan musuh. Dengan beraninya mereka menantang musuh yang tidak berani menyerang mereka.PB1 415.1

    Bangsa Kanani mendirikan pos-pos pertahanan mereka di tempat yang berbatu-batu yang dapat dicapai hanya dengan melalui jalan-jalan yang sulit dan pendakian yang curam serta berbahaya. Jumlah orang Ibrani yang amat besar itu telah menyebabkan kekalahan mereka itu lebih hebat lagi. Dengan pelahan-lahan mereka menyusuri jalan-jalan yang ada di gunung itu, dan mereka terbuka terhadap lemparan batu-batu yang mematikan dari musuh mereka yang ada di atas gunung. Batu-batu besar dengan dahsyatnya telah menimpa bala tentara Israel, menjadikan jalan mereka itu berlumuran darah. Mereka yang tiba di puncaknya, yang kehabisan tenaga karena perjalanan mendaki gunung itu, telah dihancurkan dengan kejamnya dan dipukul mundur dengan suatu kerugian yang besar. Medan pertempuran itu dipenuhi oleh mayat-mayat. Bala tentara Israel sama sekali dikalahkan. Kehancuran dan kematian adalah akibat pemberontakan mereka itu.PB1 415.2

    Dipaksa untuk menyerah akhirnya, mereka yang masih hidup, “kembali dan menangis di hadapan Tuhan;” tetapi “Tuhan tidak mau mendengar” suara mereka. Ulangan 1:45. Oleh kemenangan mereka yang gemilang itu, musuh Israel, yang tadinya menunggu kedatangan bala tentara yang besar itu dengan gemetar ketakutan, telah memperoleh keberanian melawan mereka. Segala laporan yang mereka pernah dengar tentang keajaiban yang telah diadakan Allah bagi umatNya, sekarang mereka anggap sebagai laporan palsu, dan mereka merasa bahwa tidak ada alasan untuk takut. Kekalahan Israel yang pertama itu, yang mengilhami bangsa Kanani dengan semangat dan tekad, telah menambah sulitnya penaklukkan mereka itu. Tidak ada sesuatu yang dapat dilakukan oleh Israel kecuali lari dari hadapan musuh mereka yang menang itu ke padang belantara, dengan menyadari bahwa tempat inilah yang akan menjadi kuburan bagi seluruh generasi itu.PB1 415.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents