Mengukir Suatu Peta yang Sama Seperti Ilahi

Adalah Allah di dalam surga, maka terang dan kemuliaan dari takhtaNya menyinari seorang ibu yang setia sementara ia berusaha mendidik anak-anaknya melawan pengaruh kejahatan. Tidak ada pekerjaan lain yang sebanding pentingnya dengan pekerjaan seorang ibu. Ia tidak melu-kis bentuk keindahan di atas kanvas seperti halnya seorang pelukis atau pun seperti pengukir, ia tidak mengukirnya dari batu pualam. Ia tidak mewujudkan suatu pikiran yang mulia dalam kata-kata yang berkuasa seperti seorang pengarang, bukan pula seperti ahli-ahli musik ia mengu-capkan suatu rasa sentimen yang indah dalam lagu yang merdu. Dengan pertolongan Allah kesempatan ibulah untuk memperkembangkan dalam jiwa seorang manusia peta yang sama seperti ilahi.MKB 224.5

Ibu yang menghargai ini akan memandang segala kesempatan sebagai sesuatu yang bernilai harganya. Di dalam tabiatnya sendiri dan oleh caracara dia mengajar, ibu dengan tekun berusaha menyampaikan kepada anak-anaknya cita-cita yang lebih tinggi. Dengan tekun dan sabar serta dengan berani ia akan berusaha memperbaiki kesanggupannya, agar ia boleh menggunakan dengan benar segala kuasa pikiran yang tertinggi dalam mendidik anak-anaknya. Dengan tekun ia akan bertanya pada setiap langkah, “Apakah yang telah difirmankan Allah?” Dengan rajin ia akan menyelidiki firman-Nya. Ia akan mengarahkan pandangannya ke-pada Kristus, agar pengalamannya setiap hari, di dalam lingkungan pe-kerjaan dan kewajibannya yang hina boleh menjadi suatu bayangan yang benar dari kehidupan Kristus yang benar itu. ^{20MH, p. 377, 378}MKB 225.1