Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Hidup Yang Disucikan - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pasal 4 - Dapur Api Yang Membara

    PADA TAHUN yang sama ketika Daniel dan rekan-rekannya bertugas sebagai pegawai tinggi raja Babel, ber bagai peristiwa terjadi untuk menguji kesetiaan orang-orang muda Ibrani ini dan membuktikan di hadapan suatu bangsa penyembah berhala kuasa dan kesetiaan Allah bangsa Israel.HD 32.1

    Sementara Raja Nebukadnezar membayangkan jauh ke depan dengan kekuatiran yang menakutkan tentang hari esok, ia mendapat suatu mimpi luar biasa, sehingga ia sangat ketakutan, “hatinya gelisah dan ia tidak dapat tidur” (Dan 2:1). Tetapi walaupun mimpi pada malam itu membangkitkan kesan mendalam pada benaknya, ternyata dia tidak bisa mengingat kembali rincian mimpi itu. Ia meminta para ahli astrologi dan ahli nujum dengan suatu janji kekayaan besar serta kedudukan terhormat jika mereka dapat menceritakan mimpinya itu beserta maknanya. Tetapi mereka berkata, “Ceritakanlah kepada hamba-hambamu mimpi itu, maka kami akan memberitahukan maknanya” (ayat 4).HD 32.2

    Raja tahu bahwa jika sekiranya mereka benar-benar dapat memberikan maknanya, sudah tentu mereka akan dapat juga menceritakan mimpinya. Tuhan dalam pimpinan-Nya memberi Nebukadnezar mimpi ini membuat dia lupa rincian mimpi itu, sedangkan kesan menakutkan dibiarkan melekat dalam benaknya, agar dapat menyingkap kepura-puraan para cerdik pandai kerajaan Babel. Raja begitu geram dan memerintahkan agar mereka semua dibunuh, jika dalam batas waktu yang ditentukan mimpi itu tidak diberitahukan. Berarti Daniel dan rekan-rekannya harus mati bersama nabi-nabi palsu itu; tetapi dengan mempertaruhkan nyawanya, Daniel memberanikan diri menghadap raja, meminta agar dia diberi waktu supaya dapat menyatakan mimpi beserta maknanya.HD 32.3

    Raja menyetujui permohonan ini; kemudian Daniel mengumpulkan rekan-rekannya, dan dengan sehati mereka menghadapkan masalah ini kepada Allah, memohon hikmat dan kebijaksanaan dari Sumber segala terang dan pengetahuan. Meskipun mereka tinggal di istana raja, dikelilingi pencobaan, mereka tidak melupakan tanggung jawab mereka terhadap Allah. Mereka teguh dalam angan-angan hati, sehingga dalam pimpinan-Nya mereka telah berada di tempat mana mereka ada; agar mereka melaksanakan pekerjaan-Nya, memenuhi tuntutan kebenaran serta tugas. Mereka yakin kepada Allah. Mereka berpaling kepada-Nya untuk mendapat kekuatan saat menghadapi kebingungan dan bahaya, dan bagi mereka Dia adalah penolong yang selalu siap sedia.HD 33.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents