Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Hidup Yang Disucikan - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Menggantikan Perasaan dengan Pertimbangan

    Banyak orang yang mengaku suci sama sekali tidak menyadari arti pekerjaan kasih karunia dalam hati. Apabila diuji dan dicobai, mereka didapati seperti orang Farisi yang membenarkan diri. Mereka tidak akan bisa dibedakan. Mereka mengabaikan kemampuan berpikir dan menimbang, lalu bergantung sepenuhnya pada perasaan, mengalaskan tuntutan penyucian pada emosi yang telah mereka alami berulang kali. Dalam merebut kesucian secara keras kepala dan suka menentang dengan membabi buta mereka membela diri dengan banyak bicara, tetapi tidak menghasilkan buah-buah yang bernilai sebagai buktinya. Orang-orang yang merasa suci oleh usaha mereka ini, bukan saja menipu diri sendiri, tetapi juga memberi suatu pengaruh untuk menuntun orang banyak kesasar, yaitu mereka yang sungguh-sungguh ingin menyesuaikan diri dengan kehendak Allah. Mungkin kedengaran berulangkali mereka mengatakan, “Allah tuntunlah kami! Allah ajarlah kami! Kami hidup tanpa dosa!” Banyak orang yang berhubungan dengan roh seperti ini menghadapi suatu kegelapan dan misteri yang tak dapat dipahami. Tetapi semua melenceng tidak sesuai dengan Kristus, satu-satunya pola yang benar itu.HD 10.2

    Penyucian menurut Kitab Suci tidak termasuk emosi yang meluap-luap. Inilah yang menyebabkan orang banyak dituntun kepada kekeliruan. Mereka menjadikan perasaan sebagai ukuran. Bila merasa senang atau bahagia, mereka mengaku sudah suci. Perasaan senang atau tidak senang bukanlah suatu bukti bahwa seorang telah atau belum suci. Tak ada keadaan secepat itu disebut sebagai penyucian. Penyucian yang benar ialah pekerjaan setiap hari, dan berkelanjutan seumur hidup. Semua orang yang setiap hari bergumul melawan segala pencobaan, mengatasi kecenderungan-kecenderungan hati yang berdosa, dan mengupayakan kesucian hati dan hidup, tak perlu mengaku sudah mengalami penyucian yang menyombongkan diri. Mereka akan merasa haus dan lapar akan kebenaran. Kepada mereka, dosa akan tampak sebagaimana adanya.HD 11.1

    Ada orang yang mengaku mengalami penyucian membuat pengakuan kebenaran seperti saudara-saudara mereka, sehingga sulit dibedakan; tetapi perbedaannya ada. Kesaksian orang-orang yang menuntut pengalaman mulia seperti itu akan menyebabkan Roh Kristus menjauhi perhimpunan mereka, dan akan meninggalkan pengaruh yang mencekam bagi para hadirin, sedangkan jika mereka benar-benar hidup tanpa dosa, kehadiran mereka akan mengundang malaikat-malaikat suci dalam perhimpunan itu, dan percakapan mereka sudah tentu “seperti buah apel emas di pinggan perak. (Ams 25:11).HD 11.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents