Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Nasihat Bagi Sidang - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    PASAL 3. — MENGADAKAN PERSIAPAN UNTUK BERTEMU DENGAN TUHAN

    Saya melihat bahwa kita tidak boleh menangguhkan kedatangan Tuhan. Malaikat berkata: “Bersedialah, bersedialah, untuk apa yang akan datang ke atas bumi. Biarlah perbuatanmu sesuai dengan imanmu.” Saya melihat bahwa pikiran harus tinggal tetap dalam Tuhan, dan pengaruh kita harus bersaksi bagi Allah dan kebenaran-Nya. Kita tidak dapat menghormati Tuhan bila kita kurang hati-hati dan bersikap acuh tak acuh. Kita tidak dapat memuliakan Dia bila kita sedang putus asa. Kita harus bersungguh-sungguh mencari keselamatan jiwa kita sendiri, dan menyelamatkan orang lain. Kita harus menganggap hal ini mahapenting, dan segala sesuatu yang lain harus kita anggap kurang penting.NBS 35.1

    Saya melihat keindahan surga. Saya mendengar malaikat-malaikat menyanyikan nyanyian mereka yang sangat menggembirakan, memberikan puji-pujian, kehormatan, dan kemuliaan kepada Yesus. Dengan demikian saya dapat menyadari sesuatu tentang kasih Anak Allah yang ajaib itu. Ia meninggalkan segala kemuliaan, segala kehormatan yang dimiliki-Nya di surga, dan menaruh perhatian besar pada keselamatan kita sehingga dengan sabar-Nya dan dengan lemah lembut ditanggung-Nya setiap perlakuan kasar dan penghinaan yang ditimpakan manusia kepada-Nya. Ia dilukai, dipalu, dan dihancurkan; Ia direntangkan di salib Kalvari dan menderita kematian yang paling menyedihkan guna menyelamatkan kita dari kematian, agar kita dibasuh dalam darah-Nya dan dibangkitkan untuk tinggal dengan Dia di dalam tempat kediaman yang sedang disediakan-Nya bagi kita, untuk menikmati terang dan kemuliaan surga, untuk mendengar malaikat-malaikat menyanyi, dan menyanyi dengan mereka.NBS 35.2

    Saya melihat bahwa segenap surga menaruh minat dalam keselamatan kita; dan apakah kita mau bersikap acuh tak acuh? Apakah kita hanya bersikap kurang peduli, seolah-olah soal selamat atau hilang hanyalah suatu perkara kecil saja? Apakah kita meremehkan pengorbanan yang diadakan bagi kita? Ada orang yang telah berbuat demikian. Mereka telah meremehkan kemurahan yang ditawarkan, dan murka Allah adalah di atas mereka. Roh Allah tidak selamanya akan didukakan. Roh itu akan meninggalkannya kalau didukakan lebih lama lagi. Sesudah segala sesuatu yang dapat diperbuat Allah untuk menyelamatkan mereka bahwa mereka meremehkan kemurahan yang ditawarkan Yesus, maka kematian akan menjadi bagian mereka. Itulah suatu kematian yang mengerikan; karena mereka akan terpaksa merasakan sengsara yang dirasakan Kristus di salib untuk membeli bagi mereka penebusan yang telah ditolak oleh mereka-hidup kekal dan warisan yang tidak akan binasa. Pengorbanan yang besar yang telah diadakan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa menunjukkan kepada kita betapa besar nilai jiwa itu. Bila jiwa yang berharga itu sudah sekali hilang, jiwa itu sudah hilang selama-lamanya.NBS 35.3

    Saya telah melihat malaikat yang berdiri dengan neraca di tangannya menimbang pikiran dan minat umat Allah, terutama orang-orang muda. Dalam satu daun neraca terdapatlah pikiran dan minat yang cenderung ke surga; dalam daun neraca yang lain terdapatlah pikiran dan minat yang cenderung ke bumi. Dan dalam daun neraca ini dimasukkan segala pembacaan buku cerita, pikiran tentang pakaian dan pertunjukan, sifat suka berlagak, kesombongan, dan lain-lain. Oh, betapa hebatnya saat itu! Malaikat-malaikat Allah berdiri dengan neraca, menimbang pikiran orang-orang yang mengaku anak-anak-Nya-mereka yang mengaku mati bagi dunia dan hidup bagi Allah. Daun neraca yang dipenuhi dengan pikiran tentang dunia sifat suka berlagak, dan kesombongan turun dengan cepatnya, meskipun berat dikeluarkan sebagian demi sebagian dari neraca itu. Daun neraca yang penuh pikiran dan minat yang cenderung ke surga naik dengan cepatnya sedangkan yang lain turun, dan oh, alangkah ringannya bagian itu! Saya dapat menceritakan hal ini seperti yang saya lihat; tetapi tidak pernah saya dapat memberikan kesan yang serius dan jelas yang tertera di atas pikiran saya sebagaimana saya melihat malaikat dengan neraca menimbang pikiran dan minat umat Allah. Malaikat berkata: “Dapatkah orang seperti itu masuk surga? Tidak, tidak, tidak pernah. Katakanlah kepada mereka bahwa pengharapan yang ada pada mereka sia-sia adanya, dan kecuali mereka bertobat dengan cepat dan mendapat keselamatan, mereka mesti binasa.”NBS 35.4

    Suatu bentuk kesalehan tidak akan menyelamatkan seseorang. Semuanya harus mempunyai suatu pengalaman yang dalam dan hidup. Hanya inilah yang akan menyelamatkan mereka pada masa kesukaran. Dengan demikian pekerjaan mereka akan diuji untuk melihat jenisnya; dan kalau itu daripada emas, perak, dan batu-batu yang berharga, mereka akan disembunyikan dalam pondok-Nya. Tetapi jika pekerjaan mereka daripada kayu, rumput, dan jerami, suatu pun tiada dapat melindungi mereka daripada kehangatan murka Yahwe.NBS 36.1

    Saya melihat bahwa umumnya mereka saling mengukur diri mereka sama sendirinya, dan membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupan orang lain. Hal ini hendaknya jangan demikian. Tidak seorang pun kecuali Kristus diberikan kepada kita sebagai suatu teladan. Ialah Teladan kita yang benar, dan setiap orang harus berusaha sedapat-dapatnya dalam meniru Dia. Kita bekerja sama dengan Kristus, kalau tidak kita bekerja sama dengan musuh. Kita mengumpulkan dengan Kristus kalau tidak kita mencerai-beraikan. Kitalah orang Kristen yang tetap teguh dan sungguh-sungguh hati, atau tidak sama sekali. Kristus mengatakan: ” Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.” Why. 3:15,16.NBS 36.2

    Saya melihat bahwa hingga sekarang ada orang hampir tidak mengetahui apa artinya penyangkalan diri atau pengorbanan atau apa artinya menderita untuk kebenaran. Tetapi tidak seorang pun akan masuk surga tanpa mengadakan suatu pengorbanan. Roh penyangkalan diri dan pengorbanan harus dipelihara dalam hati. Ada orang belum mengorbankan diri, tubuh mereka sendiri, di atas mezbah Allah. Mereka memanjakan perangai yang terburu-buru dan tidak teratur, memuaskan nafsu makan mereka, dan meladeni kepentingan diri sendiri, tanpa menghiraukan pekerjaan Allah. Mereka yang mau mengadakan pengorbanan untuk hidup kekal, akan mendapatkannya; dan memang pantas kita menderita, menyalibkan diri, dan mengorbankan setiap ilah untuk hal itu. Kemuliaan yang jauh lebih besar dan kekal melenyapkan segala perkara dan menyuramkan setiap kepelesiran dunia.NBS 36.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents