Bab 20 - Zat-Zat Perangsang
Pernyataan-pernyataan Umum
482. Penggunaan perangsang yang tidak alami itu merusak kesehatan, dan memiliki pengaruh kebas pada otak, sehingga membuat otak sulit menghargai hal-hal abadi.— T., jld. 5, hlm. 549.HM 131.1
483. Jangan sampai terlibat dalam penggunaan bahan-bahan perangsang; karena ini tidak hanya mengakibatkan reaksi dan hilangnya kekuatan fisik, tetapi pada intelektual yang menjadi lemah. — T., jld. 4, hlm. 214.HM 131.2
484. Zat-zat perangsang yang menyakitkan inilah yang sudah pasti merusak jasmani dan menyiapkan sistem tubuh untuk penyakit-penyakit akut, dengan merusak mesin tubuh yang baik, dan melemahkan pertahanan tubuh yang dibangun untuk melawan penyakit dan kerusakan dini.— T., jld. 1, hlm. 549.HM 131.3
485. Karena zat-zat perangsang ini untuk sementara waktu menghasilkan akibat yang disukai, banyak yang menyimpulkan bahwa mereka benar-benar membutuhkannya, dan terus memakainya. Tetapi selalu ada satu reaksi. Sistem saraf, karena telah digairahkan secara berlebihan, meminjam kekuatan untuk digunakan saat itu dari sumber kekuatan cadangan. Semua kegairahan sistem sementara ini diikuti oleh depresi. Sebagaimana zat-zat perangsang ini sementara waktu menggairahkan sistem, begitu pula ia akan melemahkan kekuatan organ-organ yang digiatkan setelah rangsangan itu kehilangan kekuatannya.— T., jld. 3, hlm. 487.HM 131.4
486. Semangat itu akan diikuti oleh penekanan.— R. and H., 1883, No. 19.HM 132.1
Teh dan Kopi
487. Teh memiliki suatu pengaruh menggairahkan saraf, dan kopi melemahkan otak; keduanya sama-sama berbahaya.— T., jld. 4, hlm. 365.HM 132.2
488. Teh, kopi, dan daging menghasilkan efek langsung. Di bawah pengaruh racun-racun ini sistem saraf digairahkan, dan pada beberapa kasus, untuk sementara waktu, intelektual tampaknya dikuatkan, dan imajinasi sepertinya lebih hidup.— T., jld. 3, hlm. 487.HM 132.3
489. Sampai tingkatan tertentu, teh menghasilkan keadaan mabuk. Teh memasuki sirkulasi, dan secara perlahan merusak energi tubuh dan pikiran. Ia merangsang, menggairahkan, dan mempercepat gerakan mesin tubuh, memaksanya melakukan aksi yang tidak wajar, dan dengan demikian memberikan kesan pada para peminum bahwa teh itu hebat, memberikan kekuatan. Ini suatu kekeliruan. Teh menarik kekuatan saraf, dan membuatnya sangat lemah. Ketika pengaruhnya hilang dan aksi meningkat yang diakibatkan oleh penggunaannya berkurang, kemudian apa hasilnya?—Kelesuan dan kelemahan yang bertalian dengan kegairahan palsu akibat teh. Ketika sistem sudah terkuras tenaganya dan memerlukan istirahat, penggunaan teh memacu alam dengan perangsangan untuk melakukan aksi yang tak biasa, tak alami, dan dengan demikian mengurangi kekuatannya untuk bekerja, dan kemampuan untuk bertahan; dan kekuatannya hilang lama sebelum waktu yang sudah dirancang Sorga. Teh itu beracun bagi sistem tubuh. Orang-orang Kristen harus menjauhinya.... Efek kedua dari minum teh adalah sakit kepala, tidak bisa tidur, jantung berdebar, ketidaksanggupan mencerna, saraf bergetar, dan banyak keburukan lainnya.— T., jld. 2, hlm. 64, 65.HM 132.4
490. Pengaruh kopi sama tingkatannya dengan teh, namun efeknya pada sistem lebih buruk lagi. Pengaruhnya menggairahkan, dan sebagaimana besar tingkatannya naik, maka ia juga akan melelahkan dan melemahkannya dengan tingkatan ke bawah yang sama besar. Peminum teh dan kopi membawa tanda pada wajah mereka. Kulit menjadi pucat, dan memperlihatkan penampilan yang tak hidup. Pancaran kesehatan tidak terlihat pada air mukanya.HM 133.1
Teh dan kopi tidak memelihara sistem. Kelegaan yang diperoleh darinya itu tiba-tiba, sebelum lambung memiliki waktu untuk mencernanya. Ini menunjukkan bahwa apa yang para pengguna zat-zat perangsang ini sebut sebagai kekuatan hanya diterima dengan menggairahkan saraf-saraf lambung, yang membawa iritasi pada otak, dan ini pada saatnya ditimbulkan untuk memberikan tambahan aksi pada jantung, dan energi jangka pendek kepada seluruh sistem. Ini semua adalah kekuatan palsu, yang merugikan kita. Hal itu tidak memberikan partikel kekuatan alamiah.— T., jld. 2, hlm. 65.HM 133.2
491. Diet dan minuman yang merangsang pada zaman ini tidak mendatangkan keadaan sehat yang terbaik. Teh, kopi, dan tembakau semuanya itu merangsang, dan mengandung racun. Itu semua bukan hanya tidak perlu, tetapi berbahaya, dan harus disingkirkan bila kita ingin mengendalikan diri.— R. and H., 1888, No. 8.HM 133.3
492. Terang telah diberikan yang menunjukkan efek berbahaya dari teh, kopi, dan daging; tetapi terang ini telah diabaikan, bahkan oleh beberapa orang yang mengaku percaya pada Kesaksian itu. Mereka bahkan merasa bahwa dengan meniadakan zat-zat yang merusak kesehatan ini berarti membatasi kebebasan mereka. Bila dijauhkan sementara dari daging, teh, dan kopi, mereka merasakan kehilangan, karena penurutan kehendak hati sebelumnya, dan selalu memohon untuk dibiarkan menggunakannya dalam beberapa bentuk. Cerahkan pikiran mereka dengan cara ceramah-ceramah dan amaran, mengenai efek teh, kopi, dan daging, dan dengan demikian menuntun mereka untuk memperbaiki kebiasaan dengan kemauan sendiri.— U. T.HM 134.1
493. Ia mengajak mereka untuk meninggalkan berhala mereka. Mereka harus meninggalkan zat-zat perangsang seperti tembakau, teh, dan kopi.— T., jld. 1, hlm. 224.HM 134.2
494. Daging yang sangat berbumbu dan teh serta kopi, yang dianjurkan oleh beberapa ibu untuk digunakan anak-anak mereka, menyiapkan mereka untuk menginginkan lebih banyak zat perangsang, seperti tembakau.— T., jld. 3, hlm. 488.HM 134.3
Tembakau
495. Penggunaan tembakau mendorong selera untuk minuman keras; dan penggunaan tembakau dan minuman keras tanpa kecuali mengurangi kekuatan saraf.— T., jld. 3, hlm. 488.HM 134.4
496. Dengan penggunaan minuman beralkohol dan narkotik serta daging hewan berpenyakit, manusia telah mengubah dan melumpuhkan susunan ilahi Tuhan. Alam melakukan yang terbaik untuk mengeluarkan tembakau obat beracun, namun seringkali ia terlalu keberatan, menyerah, dan hidup dikorbankan dalam konflik itu.— U. T., 11 Januari 1897.HM 134.5
497. Tembakau, dalam bentuk apa pun ia digunakan, diperlihatkan oleh keadaan jasmani. Itu adalah racun yang lambat. Tembakau mempengaruhi otak dan melemahkan kepekaan agar pikiran tidak bisa melihat hal-hal rohani, terutama kebenaran yang akan memiliki kecenderungan untuk memperbaiki kegemaran yang merusak ini. Mereka yang menggunakan tembakau dalam berbagai bentuk tidak bersih di hadapan Allah. Dalam kebiasaan cemar seperti itu adalah tidak mungkin bagi mereka untuk memuliakan Allah dalam tubuh dan roh mereka, yang adalah milik-Nya. Dan sementara mereka menggunakan racun yang lambat dan pasti, yang sedang merusak kesehatan mereka dan merendahkan kemampuan pikiran, Allah tidak bisa menyetujuinya. Ia mungkin bermurah hati kepada mereka selagi mereka larut dalam kebiasaan merusak dalam mengabaikan bahaya yang sedang mengancam mereka; tetapi ketika permasalahan itu dihadapkan kepada mereka dalam terang yang sesungguhnya, maka mereka bersalah di hadapan Allah jika mereka terus larut dalam selera yang jahat ini.— F. of F., hlm. 126.HM 135.1
498. Tembakau adalah racun dengan jenis yang paling memperdayakan dan ganas, setelah mengalami kegairahan, kemudian kelumpuhan, mengenai saraf tubuh. Itu semua lebih berbahaya karena efeknya terhadap sistem begitu lambat, dan pada awalnya hampir tidak terasa.— F. of F., hlm. 128.HM 135.2
499. Tembakau adalah racun yang lambat, membahayakan, dan efeknya jauh lebih sulit dibersihkan dari sistem tubuh daripada efek minuman keras.— T., jld. 3, hlm. 569.HM 135.3
500. Penggunaan tembakau merupakan suatu kebiasaan yang seringkali mempengaruhi sistem saraf dalam cara yang lebih kuat daripada penggunaan alkohol. Ia mengikat korban dalam ikatan perbudakan yang lebih kuat daripada cangkir yang memabukkan; kebiasaannya lebih sulit ditaklukkan. Dalam banyak kasus, tubuh dan pikiran, lebih menyeluruh teracuni dengan penggunaan tembakau daripada minuman keras; karena itu merupakan racun yang lebih halus.— T., jld. 3, hlm. 562.HM 135.4
501. Tetap berada dalam gerbong kereta api atau dalam ruangan yang penuh sesak yang tidak berventilasi sepenuhnya itu tidak menyenangkan, kalau tidak berbahaya, di mana atmosfirnya dipenuhi dengan minuman keras dan tembakau. Penghuninya memperlihatkan bukti dengan nafas dan pengeluaran tubuh bahwa sistem dipenuhi dengan racun minuman keras dan tembakau.— T., jld. 3, hlm. 562.HM 136.1
502. Tembakau dan minuman keras membius dan mencemarkan si pemakai. Tetapi bahayanya tidak sampai di situ. Ia menularkan sifat pemarah, darah yang tercemar, intelektual yang lemah, dan moral lemah kepada anak-anaknya, dan membuatnya bertanggung jawab atas semua akibat buruk dari gaya hidupnya yang salah dan berfoya-foya itu pada keluarga dan komunitasnya. — T., jld. 4, hlm. 30.HM 136.2
503. Tembakau dan minuman keras memabukkan dan menajiskan pengguna. Tapi kejahatan tidak berhenti di sini. Dia menransmisikan emosi marah, darah tercemar, memperlemah kecerdasan, dan minggu moral untuk anak-anaknya, dan membuat dirinya bertanggung jawab atas semua hasil kejahatan yang dipelajarinya salah dan merisaukan hidup yang membawa pada keluarganya dan masyarakat.— T, jld. 4, hlm. 30.HM 136.3
Alkohol
504. Meja-meja warga Amerika biasanya disiapkan untuk menciptakan para pemabuk.... Dengan penggunaan teh dan kopi suatu selera dibentuk untuk tembakau, dan ini mendorong selera terhadap minuman keras.... Orang muda secara umum dikuasai oleh gerak hati dan menjadi budak selera. Pada diri seorang gelojoh, penggemar tembakau, peminum anggur, dan pemabuk, kita melihat akibat buruk dari pendidikan yang rusak.— T., jld. 3, hlm. 563.HM 136.4
505. Satu-satunya cara yang aman adalah dengan tidak menyentuh, tidak mencicipi, tidak memegang, teh, kopi, minuman anggur, tembakau, opium, dan minuman beralkohol.— T., jld. 3, hlm. 488.HM 137.1
506. Jika manusia mau bertarak dalam segala hal, jika mereka bersedia untuk tidak menyentuh, tidak mencicipi, tidak menangani, minuman keras dan obat-obat narkotika, akal sehat akan memegang kendali di tangannya, dan mengendalikan hawa nafsu dan selera hewani.— T., jld. 3, hlm. 561.HM 137.2
507. Orang-orang bisa sama mabuknya terhadap minuman anggur dan sari buah apel sebagaimana halnya minuman yang lebih keras, dan kemabukan yang terburuk dihasilkan oleh minuman- minuman yang disebut ringan ini. Hasratnya lebih jahat; perubahan karakternya lebih besar, lebih nekat. Beberapa gelas sari buah apel atau anggur manis bisa membangkitkan keinginan untuk rasa yang lebih kuat, dan banyak yang sudah menjadi pemabuk tetap dengan cara demikian telah meletakkan landasan untuk kebiasaan minum.... Minum dalam jumlah sedang adalah sekolah dimana orang-orang menerima pendidikan menempuh karir pemabuk. Cita rasa untuk bahan-bahan perangsang dilatih; sistem saraf dirusakkan; Setan menjaga pikiran dalam kegelisahan; dan sang korban yang malang itu, yang membayangkan dirinya sendiri sama sekali aman, terusmenerus melakukannya, sampai tiap rintangan dirubuhkan, tiap prinsip dikorbankan.— R. and H., 1884, No. 13.HM 137.3
508. Tidak ada satu pun dalam Alkitab mengajarkan peng-gunaan anggur yang memabukkan, entah itu sebagai minuman atau sebagai simbol darah Kristus. Kita perhatikan alasan alamiah apakah darah Kristus lebih baik dilambangkan dengan sari buah anggur murni dalam keadaannya yang alami, atau setelah diubah menjadi anggur yang sudah beragi dan memabukkan.... Kita mengamarkan agar yang terakhir jangan pernah disajikan di atas meja Tuhan.... Kita membantah bahwa Kristus tidak pernah membuat anggur yang memabukkan; perbuatan seperti itu akan bertentangan dengan semua ajaran dan teladan kehidupan-Nya.... Anggur yang Kristus jadikan dari air oleh mujizat kuasa-Nya adalah sari buah anggur murni.— H. R.HM 137.4
Efek Penggunaan Minuman Beralkohol
509. Penggunaan tembakau dan minuman keras tanpa kecuali mengurangi kekuatan saraf.— T., jld. 3, hlm. 489.HM 138.1
510. Suatu kecenderungan terhadap berbagai jenis penyakit, seperti sakit gembur-gembur, keluhan hati, saraf yang gemetaran, dan kurangnya darah menuju otak, diakibatkan dari kebiasaan penggunaan sari apel asam. Dengan penggunaannya banyak yang mendatangkan penyakit pada dirinya sendiri. Beberapa orang mati mengkonsumsinya atau kena penyakit ayan hanya dari penyebab ini saja. Beberapa orang menderita karena dispepsia (pencernaan terganggu). Tiap fungsi vital menolak bekerja, dan dokter memberitahu mereka bahwa mereka mengalami gangguan hati, padahal bila mereka mau menjauhi tong berisi sari buah apel, dan tidak pernah membiarkan jalan pada godaan untuk menggantikannya, kekuatan hidup mereka yang disalahgunakan akan memulihkan tenaga mereka.— R. and H., 1884, No. 13.HM 138.2
511. Satu gelas anggur bisa membuka pintu godaan yang akan menuntun pada kebiasaan mabuk.— T., jld. 4, hlm. 578.HM 138.3
512. Ketika selera untuk minuman keras diturutkan, orang itu dengan sengaja menaruh dalam bibirnya, tegukan yang membuat dia, yang dijadikan sesuai gambar Allah, berada pada sifat yang kejam. Pertimbangan dilumpuhkan, intelektual dilemahkan, hasrat hewani dibangkitkan, dan kemudian kejahatan-kejahatan yang paling merendahkan tabiat.— T., jld. 3, hlm. 561.HM 138.4
513. Hukum memberikan wewenang untuk menjual minuman keras, dan kemudian membangun penjara-penjara untuk korbannya; karena sembilan persepuluh dari mereka yang dibawa ke penjara adalah mereka yang sudah belajar meminumnya.— R. and H., 1894, No. 19.HM 139.1
514. Berapa banyak kejadian menakutkan terjadi melalui pengaruh minuman.... Apakah gerangan yang bisa didapat seseorang dari minuman keras yang sangat buruk ini, dan bisa aman dengan hidup manusia? Ia bisa aman hanya ketika ia menjauhkan diri dari minuman. Tidak ada minuman keras yang bisa masuk melalui bibirnya; kemudian bila malapetaka tiba, orang-orang yang berada dalam posisi bertanggung jawab bisa melakukan yang terbaik, dan memenuhi tugasnya dengan memuaskan, apa pun permasalahannya.— R. and H., 1894, No. 22.HM 139.2
515. Orang-orang yang meminum minuman keras bisa dilihat dimana saja. Intelektual mereka dilemahkan, kuasa moral mereka jadi lemah, kepekaan mereka berkurang, dan pernyataan- pernyataan sorga dan Allah tidak disadari, perkara-perkara kekal tidak dihargai. Alkitab menyatakan bahwa tidak ada seorang pun pemabuk yang akan mewarisi kerajaan Allah.... Hal kehilangan penguasaan diri dalam bentuk apapun merupakan jenis terburuk dari sifat mementingkan diri sendiri.— T., jld. 4, hlm. 30, 31.HM 139.3