Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    34 — UNDANGAN

    MARILAH kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.KSZ1 352.1

    Perkataan penghiburan ini diucapkan kepada orang banyak yang mengikuti Yesus. Juruselamat mengatakan bahwa hanya melalui Dia sa-jalah manusia menerima pengetahuan akan Allah. Ia telah mengatakan mengenai murid-murid-Nya sebagai orang-orang yang telah diberinya pengetahuan akan perkara-perkara surgawi. Tetapi Ia tidak membiarkan seorang pun merasa dirinya sendiri tertutup dari kasih dan penjagaan-Nya. Semua yang bekerja dan yang berbeban berat boleh datang kepada-Nya.KSZ1 352.2

    Ahli-ahli Taurat dan guru-guru besar, disertai dengan kecermatan me-reka kepada bentuk-bentuk upacara agama, merasakan kekurangan bah-wa upacara penebusan dosa tidak pernah dapat memuaskan. Pemungut cukai dan orang berdosa dapat berbuat pura-pura senang dengan hawa nafsu duniawi, tetapi di dalam hati mereka terdapat prasangka dan keta-kutan. Yesus melihat yang susah dan yang berat hati itu, yang pengha-rapannya telah rusak sama sekali, dan yang dengan kesukaan dunia men-cari ketenangan jiwa, dan Ia mengundang mereka semua untuk mencari perhentian di dalam-Nya.KSZ1 352.3

    Dengan lemah lembut Ia mengundang orang yang lelah: “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku. karena Aku lemah lembut dan jiwamu akan mendapat ketenangan.”KSZ1 353.1

    Di dalam perkataan ini Kristus berbicara kepada semua manusia. Apa-kah mereka tahu atau tidak, mereka semua lelah dan berbeban berat. Se-mua menanggung beban berat yang hanya Kristuslah yang dapat me-nanggalkannya. Beban terberat yang kita pikul ialah beban dosa. Jikalau kita dibiarkan memikul beban ini, kita akan diremukkannya. Tetapi Pri-badi yang tiada berdosa itu telah mengambil tempat kita. “Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.” Yesaya 53:6. Ia telah memikul beban kesalahan kita. Ia akan mengambil pikulan dari pundak kita yang lelah. Ia akan memberikan keteduhan kepada kita. Beban ke-sukaran dan duka akan ditanggung-Nya pula. Ia mengundang kita supaya menghempaskan kesusahan kita kepada-Nya, karena Ia menaruh kita di dalam hati-Nya.KSZ1 353.2

    Saudara Sulung kita ada di takhta yang kekal. Ia melihat setiap jiwa yang menoleh kepada-Nya sebagai Juruselamat. Melalui pengalaman Ia tahu kelemahan manusia, apa keperluan kita, dan di mana letak kekuatan pencobaan kita; karena Ia pernah dicoba seperti kita juga, tetapi tidak berdosa. Ia menjaga engkau, anak-anak Allah yang gemetar. Adakah engkau dicoba? Ia akan melepaskan. Adakah engkau lemah? Ia akan memberi kekuatan. Adakah engkau kurang pengetahuan? Ia akan memberi pengetahuan. Adakah engkau terkena luka? Ia akan menyembuhkan. Tuhan “menentukan jumlah bintang-bintang” dan “menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.” Mzm. 147:4, 3. “Marilah kepada-Ku,” itulah undangan-Nya. Apa pun kecemasan dan pencobaanmu, paparkanlah segala perkara kepada Allah. Jiwamu akan disalut ketahanan. Jalan akan dibukakan bagimu untuk melepaskan dirimu dari kesukaran dan kesulitan. Lebih lemah dan tidak berdaya engkau sadari dirimu, lebih kuat jadinya engkau dalam kekuatan-Nya. Makin berat bebanmu, maka akan lebih banyak berkat jika dilemparkan kepada Penanggung Beban itu. Sentosa yang disodorkan Kristus bergantung pada syarat-syarat tetapi syarat-syarat ini diterangkan dengan jelas. Ia mengatakan kepada kita bagaimana cara mendapatkan sentosa-Nya.KSZ1 353.3

    “Pikullah kuk yang Kupasang,” kata Yesus. Kuk itu adalah alat pela-yanan. Lembu mendapat kuk untuk bekerja, dan kuk itu perlu agar me-reka dapat bekerja dengan baik. Dengan perumpamaan ini Kristus meng-ajarkan kepada kita bahwa kita dipanggil bekerja seumur hidup. Kita mengenakan kuk-Nya atas kita, agar kita dapat bekerjasama dengan Dia.KSZ1 354.1

    Kuk yang mengikat kepada pelayanan ialah hukum Allah. Hukum ka-sih yang besar yang telah dinyatakan di Eden, dan diumumkan di Sinai, dan di dalam perjanjian baru ditulis di dalam hati, itulah yang mengikat manusia kepada kehendak Allah. Jikalau kita dibiarkan mengikuti ke-cenderungan kita sendiri, pergi ke mana kita suka pergi, maka kita akan jatuh ke dalam barisan Setan dan menjadi penganut sifatnya. Oleh sebab itu Tuhan menetapkan kita kepada kehendak-Nya, yang tinggi, dan mulia, dan mengangkat kita lebih tinggi, la ingin agar kita mengerjakan tugas-tugas pelayanan itu dengan sabar dan bijaksana. Kuk pelayanan Kristus Sendiri telah dipikul di dalam kemanusiaan. Ia berkata. “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Aliahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku.” Mzm. 40:9. “Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.” Yohanes 6:38. Kasih akan Allah, giat demi kemuliaan-Nya, dan kasih akan manusia yang telah jatuh, membawa Yesus ke dalam dunia untuk menanggung sengsar; dan mati. Inilah kuasa yang mengatur kehidupan-Nya. Prinsip ini yang Ia minta agar kita terima.KSZ1 354.2

    Sangat banyak orang yang sakit hatinya di bawah beban penderitaan sebab mereka ingin mencapai standar dunia. Mereka telah memilih Pela-yanannya, menerima kebingungannya, menerima kebiasaannya. Jadi sifat mereka telah rusak, dan kehidupan mereka dipenuhi kelelahan. Untuk menyenangkan ambisi dan keinginan duniawi, mereka melukai hati nu-rani dan menambahkan beban berat atas diri mereka itu. Kesusahan yang terus menerus melemahkan daya hidup. Tuhan kita ingin agar kuk per-budakan ini disingkirkan. Ia mengundang mereka supaya menerima kuk-Nya; Ia berkata: “Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” Ia mengundang mereka supaya terlebih dahulu mencari kerajaan Allah dan kebenaran Nya, dan janji-Nya ialah bahwa segala keperluan hidup mereka akan ditambahkannya kemudian. Kesusahan itu buta, dan tidak dapat melihat ke depan; tetapi Yesus melihat akhir dari permulaan. Di dalam setiap kesukaran Ia telah menyediakan jalan yang membawa kelegaan. Bapa kita yang di surga mempunyai beribu-ribu jalan yang disediakan untuk kita, yang kita tidak tahu. Mereka yang menerima prinsip pelayanan dan menghormati Allah, akan mendapati kesukaran itu lenyap, dan jalan yang terang terbentang di hadapan kaki mereka.KSZ1 354.3

    ’Belajarlah pada-Ku,” kata Yesus, “Karena Aku lembut dan rendah hati: dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” Kita harus masuk sekolah Kristus, belajar kelemahlembutan dan kerendahan hati dari pada-Nya. Penebusan ialah proses yang olehnya jiwa dilatih untuk surga. Latihan ini berarti suatu pengetahuan tentang Kristus. Itu berarti kelepasan dari buah pikiran, kebiasaan, dan praktik yang mungkin diperoleh di dalam sekolah raja kegelapan. Jiwa harus dilepaskan dari semua perkara yang menentang kesetiaan kepada Allah.KSZ1 355.1

    Di dalam hati Kristus, di mana bertakhta keselarasan yang sempurna dengan Allah, terdapatlah damai yang sempurna. Ia tidak pernah bangga oleh tepuk tangan pujian, tidak pula bersedih hati oleh celaan atau keke-cewaan. Di tengah-tengah perlawanan yang sangat besar dan perlakuan yang sangat kejam, Ia selamanya berani. Tetapi banyak yang mengaku pengikut-Nya khawatir, dan susah hatinya, sebab mereka takut berharap kepada Allah. Mereka tidak mengadakan penyerahan yang sepenuhnya kepada-Nya, karena mereka takut akan akibat-akibat yang berhubungan dengan penyerahan itu. Kecuali mereka melakukan penyerahan ini, me-reka tidak akan mendapat sentosa bagi dirinya. Kasih akan diri sendirilah yang membawa kegelisahan. Apabila kita dilahirkan dari atas, maka pi-kiran yang sama yang ada pada Yesus hendaknya ada pada kita, pikiran yang membawa Dia merendahkan diri-Nya sendiri sehingga kita dapat diselamatkan. Jadi kita tidak mencari kedudukan yang paling tinggi. Kita harus ingin duduk di kaki Yesus, dan belajar dari pada-Nya. Kita harus mengerti bahwa nilai pekerjaan kita bukanlah terdapat dalam mengadakan satu pertunjukan dan keributan di dunia, bekerja keras dan giat di dalam kekuatan diri kita sendiri. Nilai pekerjaan kita seimbang dengan pemberian Roh Kudus. Berharap kepada Allah membawa pikiran lebih suci, supaya oleh kesabaran kita boleh menguasai jiwa kita.KSZ1 355.2

    Kuk itu dikenakan pada lembu jantan untuk membantunya menarik muatan, meringankan beban. Demikian juga dengan kuk Kristus. Apabila kehendak kita dibenamkan di dalam kehendak Allah, dan kita meng-gunakan pemberian-Nya memberkati orang lain, maka akan kita dapati beban hidup itu ringan adanya. Orang yang berjalan di dalam hukumhukum Allah berarti berjalan di dalam rombongan Kristus, dan di dalam kasih-Nya hati menjadi sentosa. Bila Musa berdoa. Beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku,” maka jawab Tuhan, “Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu.” Dan melalui nabi-nabi kabar itu disampaikan: “Ambillah tempatmu di jalanjalan dan lihatlah, tanyakanlah jalan-jalan yang dahulu kala, di manakah jalan yang baik, tempuhlah itu, dengan demikian jiwamu mendapat kete-nangan.” Kel. 33:13, 14; Yer. 6:16. Dan Ia berkata: “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan ierus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pemah ber-henti.” Yesaya 48:18.KSZ1 355.3

    Barangsiapa yang menerima perkataan Kristus, dan menyerahkan ji-wanya pada tangan penjagaan-Nya. kehidupan mereka setuju dengan perintah-Nya, akan mendapat damai dan ketenangan. Tidak ada perkara dunia ini yang dapat menyedihkan mereka bilamana Kristus menggem-birakan mereka dengan kehadiran-Nya. Di dalam penyerahan yang sem-purna terdapatlah sentosa yang sempurna. Tuhan berkata. Kau jagai de-ngan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. Yes. 26.3. Boleh jadi kehidupan kita ini tampak kusut; tetapi jika kita menyerahkan diri kita kepada Khalik, Ia akan membawa pola hidup dan tabiat yang akan memuliakan nama-Nya. Dan tabiat yang demikian menyatakan kemu-liaan—tabiat—dari Kristus akan diterima masuk ke dalam Firdaus Allah. Manusia yang telah dibarui akan berjalan dengan Dia, karena mereka itu layak.KSZ1 356.1

    Bilamana melalui Yesus kita masuk ke dalam sentosa, maka surga mulai di sini. Kita menyambut undangan-Nya: Mari belajar h kepada-Ku, dan dalam hal yang demikian kita memulai hidup kekal. Surga ialah suatu pendekatan yang tiada hentinya kepada Allah melalui Kristus. Se-makin lama kita berada di dalam surga bahagia, semakin besar kemuliaan dibukakan bagi kita; dan semakin kita kenal Allah, semakin besarlah kebahagiaan kita. Jika kita berjalan dengan Yesus di dalam hidup ini, kita dapat dipenuhi dengan kasih-Nya, dipuaskan dengan kehadiranNya. Segala yang dapat disaksikan oleh manusia, dapat kita peroleh di sini. Tetapi dapatkah itu dibandingkan dengan yang akan datang? Di sana “mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” Wahyu 7:15-17.KSZ1 356.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents