Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    21 — BETESDA DAN SANHEDRIN

    DI Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang kusta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air itu.”KSZ1 205.1

    Pada saat-saat tertentu air kolam ini bergoncang, dan menurut kepercayaan umum air itu bergoncang oleh suatu kuasa gaib, dan siapa yang pertama-tama meloncat ke dalamnya selagi air kolam itu bergoncang, ia akan disembuhkan dari penyakit apa saja yang dideritanya. Beratus-ratus penderita mengunjungi tempat itu; tetapi karena begitu banyak orang yang berebutan bila air itu bergoncang maka orang-orang yang agak lemah sering terpijak oleh orang-orang yang lebih kuat. Banyak yang tidak dapat menghampiri kolam itu. Banyak pula yang telah berhasil tiba pada kolam itu tetapi telah meninggal dunia di tepinya. Banyak tempat berteduh telah dibangun di sekeliling tempat itu, agar orang-orang sakit itu dapat terlindung dari panas pada siang dan dingin pada malam. Ada pula yang menunggu sepanjang malam pada serambi-serambi itu, merayap ke tepi kolam itu dari hari ke hari tetapi sia-sia belaka usaha mereka itu.KSZ1 205.2

    Yesus kini berada kembali di Yerusalem. Setelah Ia menyendiri dan minta doa sendirian Ia datang ke kolam itu. Ia melihat para penderita yang malang sedang memandang dengan penuh perhatian pada kolam itu karena pada sangka mereka hanya inilah satu-satunya kesempatan bagi mereka untuk sembuh. Ia rindu menyatakan kuasa-Nya dan menyem-buhkan setiap penderita ini. Tetapi hari itu adalah hari Sabat. Orang ba-nyak sedang menuju ke Bait Suci untuk berbakti dan Ia mengetahui bahwa penyembuhan semacam itu akan menimbulkan prasangka orang Yahudi sehingga dapat mengakhiri pekerjaan-Nya dengan tiba-tiba.KSZ1 205.3

    Tetapi Juruselamat melihat seorang yang sangat menderita, Ia adalah seorang yang telah menjadi lumpuh tiga puluh delapan tahun lamanya. Penyakitnya sebenarnya sebagian besar disebabkan oleh dosanya sendiri, dan dianggap sebagai hukuman dari Allah. Karena sendirian dan tidak ada sanak saudara, serta merasa bahwa pintu kasihan Allah telah tertutup baginya, si penderita itu hidup merana bertahun-tahun lamanya. Pada saat ia mengharap bahwa air akan bergoncang, mereka yang merasa kasihan atas dirinya yang tidak berdaya itu menolong mengangkat dia ke serambi kolam itu. Tetapi pada saat air itu bergoncang tidak seorang pun yang menolong memasukkan dia ke dalam kolam itu. Ia telah melihat air itu bergoncang, tetapi malang benar, ia tidak dapat beringsut melewati tepi kolam itu. Orang-orang lain yang lebih kuat terjun mendahului dia. Ia tidak dapat berlomba dengan orang banyak yang bersifat mementingkan diri yang berebutan terjun ke kolam. Usahanya yang tekun untuk mencapai maksudnya, serta kecemasan dan kekecewaannya yang terusmenerus, dengan cepat menghabiskan tenaganya yang masih tersisa.KSZ1 206.1

    Orang sakit itu sedang berbaring di atas tikarnya, dan sering mengang-kat kepalanya melihat ke kolam itu; pada saat itulah dengan wajah yang penuh belas kasihan seorang membungkuk di hadapannya, dan perkataan, “Maukah engkau sembuh?” menarik perhatiannya. Harapan timbul dalam hatinya. Ia merasa bahwa rupanya ia akan mendapat pertolongan. Tetapi seri wajahnya yang penuh harapan itu tiba-tiba menjadi suram kembali. Ia teringat betapa seringnya ia telah berusaha mencapai kolam itu dan kini hanya tinggal sedikit harapan baginya untuk hidup hingga air itu bergoncang kembali. Ia berpaling dengan badan yang lemah, seraya berkata “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku .”KSZ1 206.2

    Yesus tidak meminta si penderita ini menggunakan iman kepada-Nya Ia hanya berkata, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.”KSZ1 207.1

    Tetapi iman orang ini berpegang teguh pada perkataan-Nya itu. Setiap urat saraf dan otot bergetar dengan hayat yang baru dan tenaga hidup kembali pada anggota-anggota tubuhnya yang lumpuh itu. Dengan tidak ragu-ragu ia mengambil keputusan untuk menurut perintah Kristus dan segenap ototnya menyambut kemauannya. Setelah melompat, ia merasa bahwa dirinya telah menjadi seorang yang sehat kembali.KSZ1 207.2

    Yesus tidak memberikan kepadanya jaminan pertolongan Ilahi. Jika orang ini telah berhenti sejenak untuk meragu-ragukan perkataan-Nya ia akan kehilangan kesempatan untuk sembuh. Tetapi ia percaya akan perkataan Kristus, dan dalam berbuat menurut perkataan Tuhan ia menerima kekuatan.KSZ1 207.3

    Melalui iman yang sama pula kita boleh mendapat kesembuhan ro-hani. Oleh dosa kita telah diceraikan dari hidup Allah. Jiwa kita pun telah menjadi lumpuh. Dengan kekuatan kita sendiri kita tidak sanggup hidup suci sebagaimana orang yang tidak bertenaga itu tidak sanggup berjalan. Banyak orang sadar akan keadaan mereka yang tidak berdaya itu, dan merindukan suatu kehidupan rohani yang akan menyesuaikan kehidupan mereka dengan kehendak Allah; mereka sedang berusaha dengan sia-sia untuk memperolehnya. Dalam keadaan putus asa mereka berseru “Aku manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Roma 7:24. Biarlah orang-orang yang sedang dalam keadaan putus asa memandang ke atas. Juruselamat sedang menundukkan diri-Nya kepada mereka yang ditebus dengan darah-Nya, sambil berkata dengan kelemahlembutan dan belas kasihan yang tidak terperikan, “Maukah engkau sembuh?” Ia menyuruh engkau bangkit berdiri dalam keadaan sehat dan penuh damai. Jangan menunggu hingga engkau merasa telah sembuh. Percayalah akan perkataan-Nya maka itu akan digenapi. Taruhlah kehendak hatimu pada pihak Kristus. Mau untuk melayani Dia dan dalam berbuat menurut perkataan-Nya, engkau akan menerima kekuatan Kebiasaan yang buruk dan hawa nafsu apa pun sudah lama dimanjakan dan mengikat jiwa dan tubuh kita, Kristus sanggup dan rindu untuk me-lepaskannya. Ia akan memberikan hidup kepada jiwa yang “mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu” Efesus 2:1. Ia akan membebaskan tawanan yang terbelenggu oleh kelemahan dan kemalangan dan rantai dosa.KSZ1 207.4

    Orang lumpuh yang telah disembuhkan itu membungkuk hendak mengangkat tempat tidurnya, yang hanya terdiri dari tikar dan selimut dan pada saat ia menegakkan dirinya kembali dengan perasaan gembira, ia melihat keliling untuk mencari Orang yang telah menyembuhkan dia; tetapi Yesus sudah berada di tengah orang banyak. Orang itu khawatir jangan-jangan ia tidak akan mengenal Dia jika ia bertemu dengan Dia kembali. Pada perjalanan pulang dengan langkah yang tegap dan leluasa, sambil memuji Allah, dan bersuka-suka dalam kekuatan yang baru diperolehnya, bertemulah ia dengan beberapa orang Farisi, dan dengan segera ia memberitahukan pada mereka dari hal kesembuhannya. Ia sangat terkejut melihat sambutan yang dingin ketika mereka mendengarkan penuturan ceritanya.KSZ1 208.1

    Dengan mengerutkan kening mereka menyela pembicaraannya, dan bertanya mengapa ia membawa tempat tidurnya pada hari Sabat. Dengan tegas mereka memperingatkan kepadanya bahwa adalah melanggar Taurat memikul sesuatu pada hari Tuhan. Karena kegirangannya orang ini telah lupa bahwa hari itu adalah hari Sabat; tetapi ia merasa tidak bersalah karena ia mentaati perintah Seorang yang mempunyai kuasa daripada Allah. Ia menjawab dengan berani ‘’Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya siapa orang itu yang telah berkata demikian, tetapi ia tidak dapat memberitahukannya. Penghulu-penghulu ini mengetahui dengan jelas bahwa hanya Seorang yang telah menunjukkan diri-Nya sanggup mengadakan mukjizat ini; tetapi mereka mengingini bukti yang nyata bahwa ialah Yesus, agar mereka dapat menuduh Dia sebagai seorang pelanggar Sabat. Pada penilaian mereka Ia bukan saja telah melanggar hukum karena menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat, tetapi juga telah melakukan suatu kecemaran karena menyuruh dia memikul tempat tidurnya.KSZ1 208.2

    Orang Yahudi sudah begitu hebat memutar balikkan arti Taurat itu, sehingga mereka menjadikannya suatu kuk perhambaan. Segala tuntutan mereka yang tidak berarti telah menjadi buah mulut di kalangan bangsa- bangsa lain. Secara istimewa Sabat itu dipagari dengan segala macam Iarangan yang tidak masuk akal. Bagi mereka hari itu bukan lagi menjadi suatu hari kesukaan, yang patut disucikan bagi Tuhan, yang harus dihormati. Katib-katib dan orang Farisi telah menjadikan pemeliharaan hari itu suatu beban yang tidak mengenal ampun. Seorang Yahudi tidak diizinkan menyalakan api atau memasang lilin pada hari Sabat. Sebagai akibatnya banyak orang Yahudi yang bergantung pada orang kafir untuk melakukan pekerjaan yang tidak dapat mereka lakukan sendiri karena dilarang oleh peraturan itu. Mereka tidak mau memikirkan bahwa jika perbuatan ini adalah dosa, mereka yang menyuruh orang lain melakukannya, sama bersalah seperti mereka sendiri telah melakukan pekerjaan itu. Mereka merasa bahwa keselamatan itu hanya terbatas pada orang Yahudi, dan keadaan semua orang lain, yang tidak berpengharapan lagi tidak dapat menjadi lebih buruk. Tetapi Allah tidak memberikan hukum-hukum yang tidak dapat diturut oleh semua orang. Hukum-hukum-Nya tidak membenarkan larangan yang tidak masuk akal atau bersifat mementingkan diri.KSZ1 208.3

    Di dalam Bait Suci, Yesus bertemu dengan orang yang telah disembuhkan-Nya itu. Orang itu datang untuk membawa korban karena dosa dan juga persembahan syukur karena rahmat yang besar yang telah diperolehnya. Ketika Yesus melihat dia di antara orang banyak itu, Yesus pun memperkenalkan diri-Nya, dengan perkataan amaran, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.”KSZ1 209.1

    Orang yang telah disembuhkan itu sangat bersuka karena bertemu kembali dengan Pelepasnya. Dengan tidak mengetahui akan permusuhan terhadap Yesus, ia telah memberitahukan pada orang Farisi yang telah bertanya padanya dulu, bahwa inilah Dia yang telah menyembuhkan dia. “Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.”KSZ1 209.2

    Yesus dibawa menghadap Sanhedrin untuk menjawab tuduhan karena pelanggaran akan hari Sabat. Jika pada saat ini bangsa Y ahudi telah menjadi suatu bangsa yang merdeka, maka tuduhan yang semacam itu tentu akan menguatkan maksud mereka untuk membunuh Dia. Tetapi oleh karena mereka masih di bawah kekuasaan Roma, maka maksud ini terhalang. Orang Yahudi tidak mempunyai kuasa untuk menjatuhkan hukuman yang besar dan tuduhan yang dibawa mereka itu untuk menentang Kristus tidaklah berat pada pengadilan Roma. Tetapi ada pu a tujuan lain yang mereka harapkan untuk dicapai. Mengenai usaha mereka untuk menentang pekerjaan-Nya, Kristuslah yang telah menang hingga di Yerusalem pun pengaruh-Nya adalah lebih besar daripada pengaruh mereka itu. Orang banyak yang tidak tertarik oleh pidato rabi-rabi itu telah tertarik oleh pengajaran-Nya. Mereka dapat memahami perkataan-Nya, dan hati mereka itu pun dikuatkan dan mendapat penghiburan. la menyatakan bahwa Allah itu bukanlah sebagai seorang hakim yang bengis, tetapi sebagai seorang bapa yang lemah lembut, dan dinyatakan-Nya pula bahwa peta Allah itu adalah sebagai yang dicerminkan di dalam diri-Nya. Perkataan-Nya adalah bagaikan minyak parem yang menyembuhkan roh yang luka. Baik perkataan-Nya maupun perbuatan kasihan-Nya keduaduanya telah memecahkan tradisi lama dan hukum-hukum buatan manusia dan telah mengemukakan kasih Allah di dalam kesempurnaannya yang tidak terhingga itu.KSZ1 209.3

    Di dalam salah satu nubuatan yang mula-mula tentang Kristus, telah tersurat “Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. “Kejadian 49:10. Orang banyak sedang berkumpul mengerumuni Kristus. Hati orang banyak yang menaruh simpati telah menerima ajaran cinta dan perbuatan baik yang bertentangan dengan upacara yang kaku yang dituntut oleh imam-imam. Jikalau imam-imam dan rabi-rabi tidak akan mencegahNya, maka pengajaran-Nya itu akan dapat mengadakan suatu perubahan yang belum pernah disaksikan oleh dunia. Tetapi untuk mempertahankan kekuasaan mereka sendiri, pemimpin-pemimpin ini mengambil suatu keputusan untuk menghancurkan pengaruh Yesus. Tuduhan mereka itu di hadapan Sanhedrin; dan ajaran-Nya yang mengutuk yang diberikan di hadapan umum akan membantu menghasilkan niat hati mereka; karena orang banyak masih mempunyai penghargaan yang besar terhadap pe-mimpin-pemimpin mereka. Siapa yang berani mengutuk akan tuntutantuntutan rabi, atau coba meringankan beban yang mereka telah berikan pada orang banyak, mereka akan dianggap sebagai orang-orang yang bersalah, dan bukan hanya sebagai penghujatan tetapi sebagai pengkhianatan. Atas dasar inilah rabi-rabi mengharap untuk merangsang perasaan curiga terhadap Kristus. Mereka menuduh Dia seakan-akan Ia berusaha untuk merombak adat istiadat yang telah ada, yang dapat menyebabkan perpecahan di antara orang banyak, dan menyediakan jalan untuk penaklukan yang mutlak oleh orang Roma.KSZ1 210.1

    Tetapi rencana yang sedang dikerjakan oleh rabi-rabi dengan begitu giat berasal dari majelis lain selain daripada Sanhedrin. Setelah Setan gagal mengalahkan Kristus di padang belantara, ia mengerahkan seluruh tentaranya untuk melawan Dia di dalam pekeijaan-Nya, dan jika mungkin untuk mematahkan pekeijaan-Nya. Ia telah mengambil keputusan bahwa apa yang tidak dapat diselesaikannya oleh usaha pribadi yang langsung, ia akan menyerangnya dengan memakai strategis. Segera setelah ia mengalami kekalahan di padang belantara, maka dalam rapat dengan segala tentaranya ia mematangkan rencananya untuk tetap membutakan pikiran bangsa Yahudi agar mereka tidak akan mengenal Penebus mereka. Ia bermaksud bekerja melalui alat-alat manusia di dalam dunia agama, oleh memasukkan pada mereka itu roh permusuhan untuk menentang pahlawan kebenaran. Ia bermaksud memimpin manusia untuk menolak Kristus dan menjadikan hidup-Nya sepahit-pahitnya, agar dapat mengecewakan Dia di dalam pekerjaan-Nya. Dan orang Israellah yang menjadi perkakas Setan dalam peperangan-Nya melawan Juruselamat.KSZ1 211.1

    Yesus telah datang untuk “memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia.” Ia tidak mengurangi keagungannya, melainkan telah meninggikannya. Alkitab berkata, “Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi,” Yesaya 42: 21, 4. Ia telah datang untuk membebaskan Sabat dari tuntutan-tuntutan yang berat yang telah menjadikan Sabat itu suatu kutuk gantinya suatu berkat.KSZ1 211.2

    Oleh karena inilah Ia telah memilih Sabat itu untuk mengadakan pe-nyembuhan di kolam Betesda. Ia sebenarnya dapat menyembuhkan orang sakit itu pada hari-hari lain dalam minggu itu; atau Ia hanya dapat menyembuhkan dia, tanpa menyuruh dia membawa tempat tidurnya, Tetapi hal ini tidak akan memberikan Dia kesempatan yang dirindukanNya. Suatu maksud yang bijaksana terdapat dalam setiap tindak tanduk kehidupan Kristus di atas dunia ini. Segala sesuatu yang diperbuat-Nya semuanya penting, baik dalam bentuknya maupun pengajaran-Nya. Di antara orang-orang yang menderita di kolam Betesda itu, la telah memilih suatu keadaan yang paling buruk atasnya la dapat menyatakan kuasa-Nya untuk menyembuhkan, dan maksud-Nya menyuruh orang itu membawa tempat tidurnya melalui kota ialah untuk memasukkan pekerjaan besar yang telah dilakukan atas diri orang ini. Karena hal ini akan menimbulkan pertanyaan apakah perbuatan ini layak dilakukan pada hari Sabat dan akan membuka jalan bagi-Nya untuk merombak segala larangan orang Yahudi mengenai hari Tuhan, dan menyatakan kesia-siaannya segala tradisi mereka itu.KSZ1 211.3

    Yesus berkata kepada mereka bahwa pekerjaan melepaskan orang yang menderita adalah sesuai dengan hukum hari Sabat. Sesuai pula dengan pekerjaan malaikat-malaikat Allah, yang senantiasa turun naik antara surga dan bumi ini, melayani manusia yang menderita. Yesus berkata: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, dan Aku pun bekerja juga. Segala hari adalah kepunyaan Allah, hari-hari mana untuk melaksanakan rencana-Nya bagi bangsa manusia. Jikalau interpretasi orang Yahudi mengenai hukum itu benar, maka Yehova itu salah, dalam pekeijaan-Nya menghidupkan dan menetapkan segala makhluk hidup pada saat Ia meletakkan alasan bumi ini; dan juga Ia yang telah berkata bahwa pekerjaan-Nya itu baik adanya, dan telah mendirikan Sabat sebagai peringatan seharusnya menghentikan segala pekeijaan-Nya yang berarti pula menghentikan rutin semesta alam ini.KSZ1 212.1

    Haruskah Allah melarang matahari melakukan pekerjaannya pada hari Sabat, memutuskan cahayanya untuk memanaskan bumi ini dan meng-hidupkan tumbuh-tumbuhan. Haruskah sistem dunia ini berdiam sepanjang hari yang suci ini? Haruskah Ia memerintahkan segala mata air jangan mengalirkan air ke ladang-ladang dan hutan-hutan dan melarang ombak-ombak lautan menghentikan pasang surumya? Haruskah gandum dan jagung itu berhenti bertumbuh? Haruskah pohon-pohon dan kembang-kembang tidak mengeluarkan putik atau kembang pada hari Sabat?KSZ1 212.2

    Jika hal-hal ini teijadi, maka manusia tidak akan mendapat hasil bumi dan berkat-berkat yang diingini. Alam harus melanjutkan tugasnya yang tidak berubah-ubah itu. Allah tidak dapat sedikit pun menghentikan tangan-Nya, kalau tidak manusia itu akan pingsan dan mati. Maka manusia pun mempunyai suatu pekerjaan yang patut dilakukan pada hari ini. Kebutuhan hidup harus diteruskan, orang sakit patut dirawat, keperluan yang berkekurangan harus disediakan. Ia dianggap bersalah jika tidak menolong orang-orang yang menderita pada hari Sabat. Hari perhentian Allah yang suci dijadikan bagi manusia, dan perbuatan kebajikan adalah sesuai dengan maksud hari itu. Allah tidak mengingini makhluk kejadian-Nya menderita kesakitan yang dapat disembuhkan pada hari Sabat ataupun pada hari yang lain.KSZ1 212.3

    Tuntutan Allah bagi hari Sabat adalah lebih besar daripada hari-hari yang lain. Umat-Nya harus meninggalkan pekerjaan yang biasa, dan menggunakan waktu itu untuk merenung dan berbakti. Mereka memohon kebaikan lebih daripada-Nya pada hari Sabat dibanding hari-hari yang lain. Mereka menuntut perhatian-Nya yang istimewa. Mereka merindukan berkat-berkat-Nya yang istimewa. Allah tidaklah menunggu hingga Sabat itu lalu, barulah la mengabulkan permohonan ini. Pekerjaan surga tidak pernah berhenti, dan manusia tidak patut berhenti dari pekerjaan berbuat baik. Sabat itu bukanlah dimaksudkan untuk menjadi suatu waktu untuk pekerjaan yang tidak berguna. Taurat melarang pekerjaan badani pada hari perhentian Tuhan; pekerjaan mencari nafkah haruslah berhenti; tidak ada pekerjaan bagi kesenangan, atau keuntungan dunia ini yang diizinkan pada hari itu, tetapi sebagaimana Allah telah berhenti dari pekerjaan-Nya menjadikan, dan berhenti pada hari Sabat dan memberkati hari itu, begitu pula manusia harus meninggalkan pekerjaan hidup setiap hari, dan mengabdikan tiap jam yang suci itu untuk perhentian yang sehat, berbakti, dan melakukan perbuatan yang suci. Pekerjaan Kristus menyembuhkan orang sakit adalah sesuai dengan Taurat. Karena perbuatan itu adalah menghormati akan hari Sabat.KSZ1 213.1

    Yesus mengaku hak-hak yang sama dengan Allah di dalam melakukan suatu pekerjaan yang sama sucinya, dan tabiat yang sama yang menghu-bungkan Dia dengan Bapa-Nya yang di dalam surga. Tetapi orang-orang Farisi masih juga marah. Karena menurut pengertian mereka Ia bukan saja melanggar Taurat, tetapi juga menyebut Allah “adalah Bapa-Nya.” Yohanes 5:18, yang menyatakan bahwa Ia sama dengan Allah.KSZ1 213.2

    Seluruh bangsa Yahudi menyebut Allah itu Bapa mereka, oleh sebab itu mereka tidak menjadi begitu marah, jika Kristus telah kemukakan diri-Nya dalam hubungan yang sama dengan Allah. Tetapi mereka menuduh Dia telah menghujat, menunjukkan bahwa mereka memahami Dia mengadakan pengakuan ini dalam pengertian yang tertinggi.KSZ1 213.3

    Musuh-musuh Kristus ini tidak mempunyai jawaban untuk menghadapi kebenaran yang telah dikemukakan-Nya, yang telah menyentuh hati mereka. Mereka hanya dapat menyebut adat istiadat dan tradisi mereka dan hal ini nampaknya lemah dan mati bila dibandingkan dengan alasanalasan yang Yesus tarik dari firman Allah dan peredaran alam yang tetap. Jikalau rabi-rabi itu telah mempunyai perasaan untuk menerima terang, maka mereka akan sadar bahwa Yesus telah berkata tentang kebenaran. Akan tetapi mereka telah menghindari hal-hal yang telah dikemukakanNya mengenai Sabat, dan berusaha untuk menimbulkan amarah untuk menentang Dia karena Ia telah mengakui diri-Nya sama dengan Allah. Penghuiu-penghulu itu menjadi sangat marah. Kalau mereka tidak takut akan orang banyak, maka imam-imam dan rabi-rabi itu telah membunuh Yesus di tempat dan di saat itu juga. Tetapi perasaan yang mengagungagungkan perbuatan baik-Nya dari orang banyak itu sangatlah besar. Banyak yang mengenal Yesus sebagai seorang sahabat yang telah menyembuhkan penyakit mereka dan memberi penghiburan dalam kesusahan mereka, sebab itu mereka membenarkan penyembuhan-Nya terhadap orang yang menderita di kolam Betesda itu. Oleh karena itu terpaksa pemimpin-pemimpin Yahudi menahan kebencian mereka.KSZ1 214.1

    Yesus menolak tuduhan mereka bahwa Ia menghujat. Kuasa-Ku, kataNya, untuk melakukan pekerjaan yang kamu tuduh itu, adalah menunjukkan bahwa Akulah Anak Allah, satu dengan Dia di dalam keadaan, kehendak, dan maksud. Dalam pekerjaan-Nya menjadikan dan memelihara saya bekerjasama dengan Allah. “Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya.” Imam-imam dan rabi-rabi sedang memperdaya atau mempersulit Anak Allah kepada pekeijaan yang oleh-Nya Ia telah diutus ke dalam dunia ini. Oleh dosa-dosa mereka, maka mereka telah menceraikan diri dari Allah dan dalam kesombongan, mereka sedang berusaha untuk bertindak sendiri tanpa Dia. Mereka merasa bahwa diri mereka sudah cukup dalam segala sesuatu dan tidak memerlukan lagi suatu hikmat yang lebih tinggi untuk memimpin perbuatan mereka. Tetapi Anak Allah telah menyerahkan diri-Nya kepada kehendak Allah dan bergantung atas kuasa-Nya. Kristus sangat mengosongkan diri-Nya sehingga Ia tidak mengadakan rencana lain bagi diri-Nya. Ia menerima rencana Allah bagi-Nya dan tiap hari Bapa menyatakan rencana-Nya. Oleh sebab itu, patutlah kita bergantung kepada Allah, agar hidup kita boleh menjadi tempat pelaksanaan yang sederhana bagi kehendak-Nya.KSZ1 214.2

    Ketika Musa hendak membangun sebuah Bait Suci sebagai tempat bagi kediaman Allah, ia telah diperintah untuk melakukan segala perkara menurut teladan yang telah ditunjukkan kepadanya di atas gunung. Musa dengan semangat mengerjakan pekerjaan Allah; orang-orang yang paling bertalenta dan yang sangat cakap telah dipilih untuk menjalankan rencananya. Tetapi ia tidak boleh membuat sebuah lonceng, atau buah delima, utas tali, rambu-rambu tirai atau bejana apa pun dalam Bait Suci itu, selain dari teladan yang telah ditunjukkan kepadanya. Allah telah memanggil dia ke atas gunung, dan menunjukkan kepadanya perkaraperkara surga. Tuhan telah membungkus dia dengan kemuliaan-Nya sendiri, agar ia dapat melihat teladan itu dan menurut teladan itulah segala sesuatu telah diperbuatnya. Jadi kepada bani Israel yang diingini-Nya untuk dijadikan tempat kediaman-Nya, Ia telah menyatakan keluhuran tabiat-Nya yang mulia. Contoh itu ditunjukkan kepada mereka di atas gunung di saat sepuluh hukum itu diberikan di Gunung Sinai, dan ketika Tuhan lalu di hadapan Musa dan berseru: “Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang meng-ampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa.” Keluaran 34:6, 7.KSZ1 215.1

    Tetapi bani Israel telah memilih jalan mereka sendiri. Mereka telah membangun tidak sesuai dengan contoh; tetapi Kristus, Bait Suci yang benar bagi tempat kediaman Allah itu, telah membentuk seluk beluk hidup-Nya yang terkecil pun di atas dunia ini sesuai dengan cita-cita Allah. Ia berkata, “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Aliahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku.” Mazmur 40:9. Oleh sebab itu tabiat kita harus dibangunkan “untuk menjadi suatu tempat kediaman Allah oleh Roh-Nya.” Dan kita patut “turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh” “karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.” Efesus 2:22; Ibrani 8:5; I Petrus 2:21.KSZ1 215.2

    Perkataan-perkataan Kristus menandaskan bahwa kita patut menganggap diri kita sebagai suatu ikatan yang tidak dapat dipisahkan dan Bapa di surga. Apa saja kedudukan kita, kita patut bergantung kepada Allah, karena segala nasib ada di tangan-Nya. Ia telah menetapkan pekerjaan kita dan telah menyediakan kita dengan kesanggupan dan sarana bagi pekerjaan itu. Selama kita menyerahkan kehendak kita kepada Allah, dan menaruh harap kepada kekuatan dan hikmat-Nya, kita akan dipimpin ke jalan yang aman, untuk menggenapi bagian kita yang telah itentukan di dalam rencana-Nya yang besar itu. Tetapi seorang yang bergantung hanya pada kepintaran dan kuasanya sendiri akan memisahkan dirinya dari Allah. Gantinya bekerja sama dengan Kristus, ia sedang menggenapi rencana musuh Allah dan manusia.KSZ1 216.1

    Seterusnya Juruselamat berkata: ‘’Sebab apa yang dikenakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.... Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Orang Saduki percaya bahwa tidak ada kebangkitan tubuh; tetapi Yesus berkata kepada mereka itu bahwa salah satu pekerjaan yang terbesar dari Bapa-Nya ialah membangkitkan orang mati, dan bahwa Ia sendiri mempunyai kuasa untuk melakukan pekerjaan yang sama. “Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya akan hidup. Orang Farisi percaya pada kebangkitan orang mati. Kristus menyatakan bahwa sampai saat ini kuasa yang memberikan hidup kepada orang mati berada di antara mereka, dan mereka harus melihat kenyataannya. Kuasa kebangkitan sama yang memberikan kehidupan kepada jiwa yang “mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.” Efesus 2:1. Roh kehidupan di dalam Kristus Yesus, “Kuasa kebangkitannya,” membebaskan manusia dari ‘’hukum dosa dan maut itu.” Flp. 3:10; Rm. 8:2. Kerajaan kejahatan diruntuhkan, dan melalui iman jiwa dipelihara dari dosa. Ia yang membuka hatinya bagi Roh Kristus akan mendapat bagian dalam kuasa yang hebat itu yang akan membangkitkan tubuhnya dari dalam kubur.KSZ1 216.2

    Seorang Nazaret yang rendah hati menyatakan keagungan-Nya yang sebenarnya. Ia naik tinggi melebihi kemanusiaan, membuang segala samaran dosa dan malu, dan tegak berdiri sebagai seorang malaikat agung, sebagai Anak Allah, seorang yang bersama Khalik semesta alam. Para pendengar-Nya tercengang. Tidak seorang yang pernah berkata seperti Dia atau yang membawa diri-Nya yang seagung Dia. Ucapan-Nya terang dan jelas, menyatakan pekerjaan-Nya, dan kewajiban dunia ini. “Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Di. . . . Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.”KSZ1 216.3

    Imam-imam dan penghulu-penghulu telah menganggap diri mereka itu sebagai hakim, yang menghakimi pekerjaan Kristus, tetapi Ia membe-ritahukan bahwa Ia sendiri adalah hakim mereka itu, dan hakim dunia ini. Dunia ini telah diserahkan kepada Kristus dan melalui Dia telah datang segala berkat dari Allah pada umat manusia yang telah jatuh itu. Ia adalah Penebus sebelum penjelmaan-Nya. Segera setelah ada dosa, maka telah ada seorang Juruselamat. Ia telah memberikan terang dan hidup pada segala manusia, dan sesuai dengan terang yang diberikan itu, masingmasing akan diadili. Ia yang telah memberikan terang, la yang telah mengikuti jiwa-jiwa dengan cara yang lemah lembut, berusaha untuk menarik mereka itu dari dosa datang kepada kesucian, adalah Pembela dan juga Hakim. Dari permulaan pergumulan besar di surga, Setan telah mempertahankan alasan-alasannya oleh penipuan; dan Kristus sedang bekerja untuk membuka tipu dayanya dan menghancurkan kekuasaannya. Maka la yang telah menghadapi penipuan dan sepanjang zaman berusaha bergumul untuk menyentak tawanan-tawanan dosa dari genggamannya, Ia juga yang akan menjatuhkan hukuman pada tiap-tiap jiwa.KSZ1 217.1

    Dan Allah “telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.” Oleh karena Ia telah merasakan segala kepahitan penderitaan dan pencobaan manusia, dan mengerti akan kele-mahan dan dosa manusia; karena untuk kepentingan kita, dengan gagah Ia telah melawan penggodaan Setan, dan dengan adil dan lemah lembut ia akan memperlakukan jiwa-jiwa yang telah mengakibatkan tertumpahnya darah-Nya untuk menyelamatkan mereka itu, oleh karena ini, Anak manusia ditentukan untuk menjalankan pehukuman.KSZ1 217.2

    Tetapi pekerjaan Kristus bukanlah untuk menghukum, melainkan untuk menyelamatkan. “Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” Yohanes 3:17. Dan di hadapan Sanhedrin Yesus berkata, “Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.” Yohanes 5:24.KSZ1 218.1

    Memohon agar pendengar-pendengar-Nya jangan heran, Kristus telah membuka di hadapan mereka itu dengan pandangan yang lebih luas akan rahasia masa depan. “Sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.” Yohanes 5:28, 29.KSZ1 218.2

    Jaminan hidup masa depan ini, yang telah lama dinanti-nantikan oleh orang Yahudi, dan telah diharapkan untuk diterima pada waktu kedatangan Mesias. Satu-satunya cahaya yang dapat menerangi kegelapan kubur, sedang bersinar di hadapan mereka itu. Tetapi mereka dibutakan oleh perasaan cinta diri. Yesus telah melanggar tradisi rabi-rabi, dan tidak menghormati lagi kekuasaan mereka; maka itulah sebabnya mereka tidak percaya.KSZ1 218.3

    Waktu, tempat, peristiwa, dan tegangnya perasaan yang menguasai orang banyak itu, semuanya digabungkan untuk menjadikan perkataan Yesus di hadapan Sanhedrin itu sangat berkesan. Pimpinan agama tertinggi dalam bangsa itu berusaha untuk membunuh Dia yang menyatakan diri-Nya sebagai pembangun bangsa Israel. Tuhan hari Sabat diadili di hadapan pengadilan duniawi untuk menjawab tuduhan karena telah melanggar hukum hari Sabat. Apabila dengan berani Ia menyatakan pekerjaan-Nya, hakim-hakim memandang kepada-Nya dengan keheranan dan kemarahan; tetapi perkataan-Nya tidak dapat dijawab. Mereka tidak dapat menghukum Dia. Ia menolak hak imam-imam dan rabi-rabi untuk bertanya pada-Nya, atau mencampuri pekerjaan-Nya. Mereka tidak mendapat kekuasaan seperti itu. Pengakuan mereka itu didasarkan atas kesombongan dan kecongkakan. Ia menolak akan kesalahan menurut tuduhan mereka, atau diajar oleh mereka itu.KSZ1 218.4

    Gantinya Ia meminta maaf atas perbuatan-Nya karenanya Ia diperintahkan untuk menjelaskan alasan-Nya dalam berbuat itu, Yesus telah membalikkan hal itu kepada penghulu-penghulu, dengan demikian yang dituduh telah menjadi penuduh. Ia telah menegur mereka karena kekerasan hati mereka, dan kebodohan mereka mengenai Alkitab. Ia berkata bahwa mereka itu telah menolak Dia yang telah diutus oleh Allah. “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku.” Yohanes 5:39.KSZ1 219.1

    Dalam tiap-tiap halaman, baik sejarah, atau ajaran, atau nubuatan, Per-janjian Lama disinari oleh kemuliaan Anak Allah. Sebegitu jauh sebagai suatu lembaga Ilahi seluruh peraturan Yahudi adalah himpunan nubuatan Injil. Kepada Kristus “segala nabi-nabi pun menyaksikan.” Kisah 10:43. Dari perjanjian yang diberikan kepada Adam, sampai kepada bapa-bapa dan orang percaya terang surga yang mulia itu menjelaskan jejak-jejak Penebus. Orang Majus melihat Bintang Betlehem, Silo yang akan datang, sementara perkara-perkara masa depan lalu di hadapan mereka itu dalam suatu cara yang misterius. Dalam tiap pengorbanan, kematian Kristus ditunjukkan. Dalam tiap asap dupa, kebenaran-Nya naik. Dalam tiap bunyi nafiri, nama-Nya yang dibunyikan. Dalam kehebatan tempat yang suci dari yang mahasuci, di sana kemuliaan-Nya berdiam.KSZ1 219.2

    Orang Yahudi memiliki Kitab Suci, dan menyangka bahwa dengan pengetahuan mereka secara luar saja, mereka telah beroleh hidup yang kekal. Tetapi Yesus berkata, “firman-Nya tidak menetap di dalam hatimu.” Dengan menolak perkataan Kristus, mereka menolak diri Yesus sendiri. “Namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu,” kata-Nya.KSZ1 219.3

    Para pemimpin Yahudi telah mempelajari ajaran nubuatan mengenai kerajaan Mesias; tetapi mereka telah berbuat hal ini bukan dengan kerinduan yang sungguh-sungguh untuk mengetahui kebenaran, tetapi dengan maksud untuk mencari bukti untuk mempertahankan harapan mereka. Bila Kristus telah datang dalam cara yang bertentangan dengan harapan mereka, maka mereka tidak menerima Dia; dan untuk membenarkan diri mereka itu, mereka coba membuktikan bahwa Ia adalah seorang penipu. Sekali mereka telah meletakkan kaki mereka di atas jalan ini, maka mudahlah bagi Setan untuk menguatkan perlawanan mereka terhadap Kristus. Perkataan-perkataan yang sepatutnya diterima sebagai bukti Keilahian-Nya, telah dibalikkan untuk melawan Dia. Dengan jalan ini mereka mengubah kebenaran Allah itu kepada dusta, dan makin langsung Juruselamat berkata pada mereka dalam pekerjaan rahmat-Nya, makin tegas mereka menolak terang itu.KSZ1 219.4

    Yesus berkata, “Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.” Bukannya pengaruh Sanhedrin, atau kuasa mereka yang dirindukan-Nya. Ia tidak akan menerima kehormatan dari persetujuan mereka. Ia disirami dengan kehormatan dan kuasa dari surga. Jikalau Ia mengingini kehormatan itu, maka malaikat-malaikat akan datang untuk menghormati Dia; dan Allah Bapa pun akan menyatakan kembali Keilahian-Nya. Tetapi untuk kepentingan mereka itu, dan kepentingan bangsanya, di mana mereka adalah sebagai pemimpin-pemimpinnya, Ia mengingini agar penghulu Yahudi akan melihat tabiat-Nya dan menerima berkat-berkat yang dibawa-Nya kepada mereka itu.KSZ1 220.1

    “Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.” Yesus telah datang dengan kuasa Allah, membawa peta-Nya, menggenapi firman-Nya, dan mencari kemuliaan-Nya, tetapi Ia tidak diterima oleh para pemimpin Israel; tetapi bila orang lain akan datang dengan memakai nama Kristus, tetapi menurut kemauan mereka sendiri dan mencari kemuliaan mereka sendiri, mereka akan diterima. Dan mengapa? Karena ia yang mencari kemuliaannya sendiri biasanya disambut baik oleh roh kerinduan meninggikan dirinya lebih dari orang lain. Halhal inilah yang disetujui oleh orang banyak. Mereka menerima guru palsu karena memuja kesombongan mereka itu dan meninggikan pendapat dan tradisi mereka yang dibanggakan itu. Tetapi ajaran Kristus tidak sesuai dengan pendapat mereka itu. Ajaran itu bersifat rohani, dan menuntut penyangkalan diri; oleh sebab itu mereka tidak menerima ajaran itu. Mereka tidak mengenal Allah, dan bagi mereka itu suara-Nya melalui Kristus adalah sebagai suara seorang asing.KSZ1 220.2

    Bukankah hal yang sama pula telah terulang pada zaman kita ini? Bu-kankah banyak orang sampai kepada para pemimpin agama sedang me-ngeraskan hati mereka itu dalam menentang Roh Suci sehingga mereka tidak lagi mengenal suara Allah? Bukankah mereka itu sedang menolak firman Allah, agar mereka dapat memelihara tradisi mereka itu sendiri?KSZ1 221.1

    “Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa,” kata Yesus, “Tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?” Kristuslah yang telah berkata kepada orang Israel melalui Musa. Jika mereka mendengar suara Ilahi yang berkata melalui pemimpin besar mereka, mereka akan mengenal suara itu dalam ajaran Kristus. Jikalau mereka percaya pada Musa, mereka harus percaya akan Dia yang telah dituliskan oleh Musa.KSZ1 221.2

    Yesus telah mengetahui bahwa imam-imam dan rabi-rabi berniat untuk membunuh Dia; tetapi dengan jelas la telah menerangkan kepada mereka itu tentang persatuan-Nya dengan Bapa, dan hubungan-Nya dengan dunia ini. Mereka melihat bahwa tuduhan mereka terhadap Dia tidak beralasan sama sekali, tetapi kebencian dalam hati mereka belum juga padam. Mereka menjadi takut, bila mereka menyaksikan kuasa yang besar berada dalam pekerjaan-Nya; tetapi mereka tetap menolak panggilan-Nya, dan menutup diri mereka dalam kegelapan.KSZ1 221.3

    Secara nyata mereka telah gagal untuk meruntuhkan kekuasaan Yesus, atau menarik penghargaan dan perhatian orang banyak yang mana terbanyak dari orang-orang itu telah digerakkan oleh firman-Nya. Penghulu-penghulu itu sendiri telah merasa sangat takut bila Ia menyatakan kesalahan yang bersarang dalam angan-angan hati mereka; tetapi hal ini hanyalah menjadikan mereka bertambah ganas melawan Dia. Mereka berniat akan membunuh Dia. Mereka mengirim utusan ke seluruh negeri untuk menghasut orang agar menentang Yesus sebagai seorang penipu. Mata-mata telah dikirim untuk mengamat-amati Dia dan melaporkan apa yang telah dikatakan dan diperbuat-Nya. Juruselamat yang indah kini agak lebih jelas sedang berdiri di bawah bayangan salib.KSZ1 221.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents