Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    10 — SUARA DI PADANG BELANTARA

    DARI antara orang-orang yang setia di kalangan orang Israel, yang telah lama menantikan kedatangan Mesias, bangkitlah sang pelopor bagi Kristus. Imam Zakharia yang sudah tua dan istrinya Elisabet “keduanya ... adalah benar dihadapan Allah;” dan dalam hidup mereka yang tenang dan suci cahaya iman bersinar seperti sebuah bintang dalam kegelapan hari-hari yang penuh kejahatan itu. Kepada suami istri yang beribadah ini telah dijanjikan seorang anak laki-laki, yang akan “berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya.”KSZ1 87.1

    Zakharia tinggal “di seluruh pegunungan Yudea,” tetapi ia telah pergi ke Yerusalem untuk bekerja seminggu lamanya dalam Bait Suci, suatu kewajiban yang dituntut dua kali setahun dari imam-imam menurut gilirannya. “Pada suatu hari, waktu giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimamatan di hadapan Tuhan. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.”KSZ1 87.2

    Ia sedang berdiri di muka mezbah keemasan di dalam bilik yang suci di Bait Suci. Asap dupa bersama doa bangsa Israel sedang naik di hadirat Allah. Tiba-tiba sadarlah ia akan hadirat Ilahi. Seorang malaikat Tuhan “berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.” Tempat malaikat itu berdiri adalah sebuah penunjuk bahwa ia membawa kabar baik, tetapi Zakharia tidak menghiraukan hal ini. Bertahun-tahun lamanya ia telah mendoakan kedatangan Penebus; kini surga mengutus pesuruhnya untuk memberitahukan bahwa doa itu sudah hampir dijawab; akan tetapi kemurahan Allah tampaknya terlalu besar baginya untuk dipercaya. Ia dipenuhi dengan ketakutan dan penyesalan diri.KSZ1 87.3

    Tetapi ia disapa dengan jaminan yang menggembirakan hati: “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elizabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus. ... Ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapabapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya. Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan istriku sudah lanjut umurnya”KSZ1 88.1

    Zakharia tahu betul bagaimana kepada Abraham di masa tuanya telah dikaruniakan seorang anak sebab ia percaya bahwa Ia yang telah berjanji itu setia adanya. Tetapi seketika lamanya imam yang sudah tua itu mengalihkan pikirannya ke arah kelemahan kemanusiaan. Ia lupa bahwa apa yang telah dijanjikan Allah, Ia sanggup melaksanakannya. Alangkah besarnya perbedaan antara sifat kurang percaya ini dengan iman yang polos dan indah dari mana gadis Nazaret itu, yang jawabnya terhadap pemberitahuan ajaib dari malaikat itu ialah, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Luk. 1:38.KSZ1 88.2

    Lahirnya seorang anak bagi Zakharia, seperti juga lahirnya anak Abraham, dan anak Maria, haruslah mengajarkan suatu kebenaran rohani yang besar, suatu kebenaran yang tidak gampang kita pelajari dan lekas melupakannya. Dalam diri kita sendiri, kita tidak sanggup berbuat sesuatu perkara yang baik; tetapi apa yang tidak dapat kita perbuat, akan terjadi oleh kuasa Allah dalam tiap-tiap jiwa yang menyerah dan percaya. Oleh percayalah anak perjanjian dikaruniakan. Oleh iman pula hidup kerohanian dilahirkan dan kita disanggupkan untuk melakukan pekerjaan kebenaran.KSZ1 88.3

    Untuk menjawab pertanyaan Zakharia, malaikat itu berkata, “Akulah Gabriel yang .melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.” Lima ratus tahun sebelumnya, Gabriel sudah memberi tahu kepada Nabi Daniel masa nubuatan yang berlangsung hingga kedatangan Kristus. Pengetahuan bahwa akhir masa ini sudah dekat, telah menggerakkan Zakharia untuk mendoakan kedatangan Mesias itu. Kini justru utusan yang telah menyampaikan nubuatan itu, sudah datang untuk mengumumkan kegenapannya.KSZ1 89.1

    Perkataan malaikat itu, “Akulah Gabriel yang melayani Allah,” menunjukkan bahwa ia menduduki suatu jabatan yang amat terhormat di istana surga. Ketika ia datang dahulu membawa kabar kepada Daniel, ia berkata, “Tidak ada satu pun yang berdiri di pihakku dengan tetap hati melawan mereka, kecuali Mikhael (Kristus), pemimpinmu itu.” Daniel 10:21. Tentang Gabriel, Juruselamat berfirman dalam Wahyu, bahwa “disuruhkan-Nya malaikat-Nya menyatakan dia kepada Yohanes, hamba-Nya.” Wahyu 1:11. Dan kepada Yohanes malaikat itu menandaskan, “Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi.” Why. 22:9. Pikiran yang sungguh mengagumkan-bahwa malaikat yang setingkat di bawah Anak Allah dalam hal kemuliaan, ialah yang dipilih untuk memaparkan maksud-maksud Allah kepada manusia yang berdosa.KSZ1 89.2

    Zakharia telah menyatakan kebimbangan akan perkataan malaikat itu. Ia terpaksa tidak boleh berbicara lagi hingga perkataan itu digenapi. “Sesungguhnya,” kata malaikat itu, “engkau akan menjadi bisu, . . . sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.” Adalah kewajiban imam dalam upacara ini untuk melayangkan doa pengampunan dosa orang banyak dan bangsa itu serta kedatangan Mesias; tetapi ketika Zakharia mencoba hendak melakukan ini, sepatah kata pun tidak dapat diucapkannya.KSZ1 89.3

    Setelah keluar hendak mendoakan orang banyak, “ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.” Mereka sudah menunggu lama, dan sudah mulai merasa agak khawatir, jangan-jangan ia sudah dibinasakan oleh hukuman Allah. Tetapi ketika ia keluar dari bilik yang suci, wajahnya bersinar-sinar dengan kemuliaan Allah, “dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci.” Zakharia memberitahukan kepada mereka dengan isyarat apa yang telah dilihat dan didengamya; dan “ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah.”KSZ1 90.1

    Tidak lama setelah anak yang dijanjikan itu lahir terurailah lidah bapa itu, “Lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkan dan berkata: Menjadi apakah anak ini nanti?” Semuanya ini mengandung maksud untuk menaruh perhatian kepada kedatangan Mesias, yang untuk itu Yohanes harus menyediakan jalan.KSZ1 90.2

    Roh hinggap atas Zakharia, dan dalam ucapan yang indah ini ia bernubuat tentang tugas anaknya:KSZ1 90.3

    “Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, Untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka,
    oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita,
    dengan mana Ia akan melawat kita,
    untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”
    KSZ1 90.4

    “Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.” “Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus” Allah telah memanggil anak Zakharia itu untuk melakukan pekerjaan yang besar, yang terbesar yang pernah diamanatkan kepada manusia. Untuk dapat melaksanakan pekerjaan ini, ia mesti bekerja bersama-sama dengan Tuhan. Maka Roh Allah akan menyertai dia kalau ia memperhatikan petunjuk malaikat itu.KSZ1 90.5

    Yohanes harus tampil sebagai utusan Yahweh, untuk membawa terang Allah kepada manusia. Ia wajib memberikan suatu tujuan yang baru bagi pikiran mereka. Ia wajib menekankan ke dalam pikiran mereka kesucian tuntutan-tuntutan Allah, dan keperluan mereka akan kebenaranNya yang sempuma itu. Seorang utusan semacam itu haruslah suci. Wajiblah ia merupakan suatu bait suci untuk tempat kediaman Roh Allah. Untuk dapat menjalankan tugasnya itu, wajiblaih ia memiliki badan yang sehat dan tenaga pikiran serta rohani yang kuat. Itulah sebabnya perlu baginya mengendalikan selera dan nafsunya. Ia mesti sanggup mengendalikan segala kuasanya sedemikian rupa hingga ia dapat berdiri di antara manusia dengan tidak tergoncang oleh keadaan di sekelilingnya seperti bukit-bukit batu dan gunung-gunung di padang belantara.KSZ1 91.1

    Pada zaman Yohanes Pembaptis, keserakahan terhadap kekayaan, dan cinta akan kemewahan dan pertunjukan sudah merajalela. Kepelesiran cabul, pesta-pesta dan minum-minum, sedang menimbulkan penyakitpenyakit badani serta kemerosotan, menumpulkan pengertian rohani, dan mengurangi daya rasa terhadap dosa. Yohanes harus berdiri sebagai seorang pembaru. Oleh hidupnya yang bertarak dan pakaiannya yang sederhana ia harus mengecam segala keterlaluan yang terjadi pada zamannya. Itulah sebabnya petunjuk-petunjuk diberikan kepada orangtua Yohanes—sebuah pelajaran pertarakan oleh seorang malaikat dari singgasana surga.KSZ1 91.2

    Pada masa kanak-kanak dan masa mudalah tabiat paling mudah mendapat kesan. Kuasa pengendalian diri sendiri seharusnya dimiliki pada masa itu. Di sekitar perapian dan di meja makan keluarga, pengaruh-pengaruh diberikan, yang hasilnya akan tahan selama-lamanya bagaikan zaman yang kekal. Lebih daripada bakat yang mereka miliki, segala kebiasaan pada masa kanak-kanak menentukan apakah seseorang akan menang atau kalah dalam peperangan kehidupan. Masa mudalah masa menabur. Masa ini menentukan jenis panen bagi kehidupan ini dan bagi kehidupan yang akan datang.KSZ1 91.3

    Sebagai seorang nabi, Yohanes harus “membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.” Dalam mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kristus yang pertama kalinya ia mengibaratkan orang-orang yang akan mempersiapkan suatu umat bagi kedatangan Tuhan kita yang kedus kalinya. Dunia sudah terjerumus ke dalam jurang pemanjaan diri. Kesalahan dan cerita dongeng berlimpah-limpah. Jerat-jerat Setan guna memusnahkan jiwa-jiwa dilipatgandakan. Semua orang yang mau me-nyempurnakan kesucian dalam takut akan Allah, wajib memahami pelajaran pertarakan dan pengendalian diri. Selera dan segala nafsu wajib ditundukkan ke bawah kuasa pikiran yang lebih tinggi. Pengendalian diri ini sangat penting bagi tenaga pikiran dan pengertian rohani, yang akan menyanggupkan kita untuk mengerti dan untuk mempraktikkan kebenaran-kebenaran firman Allah yang suci. Oleh sebab ini pertarakan mendapat tempatnya dalam pekerjaan persiapan bagi kedatangan Kristus yang kedua kali.KSZ1 91.4

    Menurut keadaan yang sewajarnya, anak Zakharia itu harus dididik bagi keimamatan. Akan tetapi pendidikan di sekolah rabi-rabi pasti akan menjadikan dia tidak cocok untuk pekerjaannya. Allah tidak menyuruh dia pergi kepada guru-guru agama untuk belajar bagaimana menafsirkan Alkitab. Dipanggil-Nya dia ke padang belantara, supaya ia dapat belajar dari alam kejadian dan Allah alam kejadian itu.KSZ1 92.1

    Di suatu daerah yang sunyi ia tinggal, di antara bukit-bukit yang tandus, jurang-jurang yang dalam, dan gua-gua batu. Tetapi adalah kemauannya sendiri untuk meninggalkan segala kesenangan dan kemewahan hidup demi disiplin yang keras di padang belantara. Di sana keadaan di sekelilingnya cocok bagi kebiasaan-kebiasaan kesederhanaan dan penyangkalan diri. Dalam keadaan tidak terganggu oleh keramaian dunia, ia dapat mempelajari pelajaran-pelajaran dari alam kejadian, dari wahyu dan dari Allah. Perkataan malaikat kepada Zakharia itu telah sering diulangi kepada Yohanes oleh ayah bundanya yang beribadah itu. Sejak kecil tugasnya itu telah dinyatakan kepadanya, dan ia telah menerima kewajiban yang kudus itu. Baginya kesunyian padang belantara itu merupakan suatu tempat menjauhkan diri dari masyarakat di mana kecurigaan, sikap kurang percaya, dan percabulan yang sudah hampir merata. Ia tidak percaya pada kuasanya sendiri untuk melawan pencobaan, dan menjauhkan diri dari hubungan yang tetap dengan dosa, agar ia jangan kehilangan rasa akan kedahsyatan dosa itu.KSZ1 92.2

    Karena telah diserahkan kepada Allah sebagai seorang nazir Allah sejak lahir, ia sendiri menunaikan nazar itu dalam penyerahan seumur hidup. Pakaiannya adalah seperti pakaian nabi-nabi purbakala, pakaian yang diperbuat dari bulu unta, diikat dengan sebuah ikat pinggang kulit. Ia makan “belalang dan madu hutan” yang terdapat di padang belantara itu, dan minum air jemih yang datang dari bukit-bukit.KSZ1 93.1

    Tetapi kehidupan Yohanes tidak dihabiskannya untuk bermalasmalas, untuk semata-mata bertekun dengan muka muram, atau mengasingkan diri untuk kepentingan diri sendiri. Kadang-kadang ia pergi berbaur dengan orang banyak; dan ia selamanya merupakan seorang pengamat yang menujukan perhatian besar terhadap apa yang terjadi di dunia. Dari tempat kediamannya yang sunyi itu ia mengamat-amati perkembangan peristiwa. Dengan penglihatan yang diterangi oleh Roh Ilahi dipelajarinya tabiat-tabiat manusia, supaya ia tahu bagaimana cara men-capai hati mereka dengan pekabaran dari surga. Beban tugasnya dipikulnya. Dalam kesunyian oleh renungan dan doa, ia berusaha memperkuat jiwanya guna pekerjaan hidup yang ada di hadapannya.KSZ1 93.2

    Sungguh pun jauh di padang belantara, tidaklah ia bebas dari penggodaan. Sedapat-dapatnya ia menutup setiap jalan yang dapat dimasuki oleh Setan namun ia masih juga diserang oleh penggoda itu. Tetapi pandangan rohaninya terang; ia telah mengembangkan tenaga dan keputusan tabiat, maka dengan pertolongan Roh Kudus ia sanggup mengenal bujukan Setan, dan melawan kuasanya.KSZ1 93.3

    Yohanes mendapat sekolah dan tempat pemukiman di padang belantara. Sebagaimana halnya dengan Musa dahulukala di antara pegunungan Midian, Ia dikelilingi oleh hadirat Allah, serta dikelilingi dengan tandatanda kuasa-Nya. Bukanlah nasibnya untuk tinggal, sebagaimana halnya dengan pemimpin besar Israel itu dahulukala, di tengah-tengah kesunyian pegunungan yang hebat dan mulia; tetapi di hadapannya adalah gunung-gunung Moab, di seberang Yordan, yang berbicara tentang Dia yang telah mendirikan gunung-gunung itu, serta memperlengkapinya dengan kekuatan. Pemandangan alam yang suram dan ngeri di tempat kediamannya di padang belantara itu dengan jelas melukiskan keadaan Israel. Kebun anggur Tuhan yang subur itu sudah menjadi padang gurun yang sunyi. Tetapi di atas padang gurun itu langit melengkung terang dan indah. Awan-awan yang berkumpul, gelap dengan badai, dilengkungi dengan pelangi perjanjian. Demikianlah di atas kehinaan Israel bersinarlah kemuliaan kerajaan Mesias yang telah dijanjikan itu. Awan murka dilingkungi pelangi perjanjian kemurahan-Nya.KSZ1 93.4

    Seorang diri pada waktu malam yang sunyi ia membaca janji Allah kepada Abraham tentang benih yang tidak terhitung seperti bintang-bintang banyaknya. Cahaya fajar, yang menyepuh pegunungan Moab, bercerita tentang Dia yang akan menjadi seperti “fajar di waktu pagi, pagi yang tidak berawan.” 2 Samuel 23 :4. Dan dalam kegemilangan siang hari dilihatnya kemegahan kenyataan Nya, manakala kemuliaan Tuhan akan dinyatakan, dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersamasama.” Yesaya 40:5KSZ1 94.1

    Dengan roh yang segan namun penuh sukacita ia memeriksa dalam gulungan-gulungan surat nubuatan segala kenyataan tentang kedatangan Mesias,—benih perjanjian yang akan meremukkan kepala ular itu, Silo, “pemberi damai itu,” yang akan menampakkan diri sebelum seorang raja berhenti berkerajaan di atas takhta Daud. Kini waktunya sudah tiba. Seorang pemerintah bangsa Romawi bersemayam dalam istana di atas Bukit Sion. Oleh firman Tuhan yang pasti, Kristus itu pun sudah lahir.KSZ1 94.2

    Gambaran Yesaya yang indah tentang kemuliaan Mesias menjadi pelajarannya siang dan malam,—Pucuk dari akar Isai; seorang Raja yang akan memerintah dalam kebenaran, “menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan;” “perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut... naungan batu yang besar, di yang tandus, Israel tiada lagi akan disebut “yang ditinggalkan suami,” ataupun tanahnya “yang sunyi,” melainkan akan disebut oleh Tuhan, yang berkenan kepada-Ku,” dan tanahnya “bersuami.” Yesaya 11:4; 32:2; 62:4. Hati orang buangan yang kesunyian itu dipenuhi dengan penglihatan yang mulia.KSZ1 94.3

    Ia memandang kepada Raja itu dalam kemuliaan-Nya, lalu diri pun dilupakan. Ia melihat kemuliaan kesucian, lalu merasa dirinya tidak sanggup dan tidak layak. Ia sudah sedia untuk pergi sebagai utusan surga, tiada gentar oleh kemanusiaan, sebab ia telah memandang kepada Ilahi. Ia dapat berdiri tegak dan berani di hadapan raja-raja duniawi, sebab ia sudah sujud di hadapan Raja segala raja.KSZ1 94.4

    Yohanes belum mengerti betul sifat kerajaan Mesias itu. Ia mengharap bahwa Israel akan dilepaskan dari musuh-musuh bangsanya; tetapi kedatangan seorang Raja dalam kebenaran, dan penetapan Israel sebagai suatu bangsa yang suci, merupakan tujuan harapannya yang besar itu. Demikianlah ia percaya akan digenapkannya nubuatan yang diberikan pada waktu ia lahir,KSZ1 95.1

    “Dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus. .. ”KSZ1 95.2

    Supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dan dapat beribadah kepadaNya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.”KSZ1 95.3

    Ia melihat bangsanya tertipu, merasa puas akan diri sendiri, dan tidur dalam dosa-dosanya. Ia ingin membangunkan mereka kepada cara hidup yang lebih suci. Kabar yang telah diberikan Allah kepadanya supaya disiarkan, dimaksudkan untuk mengejutkan mereka dari kelalaiannya dan membikin mereka gemar karena kejahatannya yang besar itu. Sebelum benih Injil dapat ditanamkan, tanah hati itu mesti dihancurkan. Sebelum mereka mencari kesembuhan dari Yesus mereka wajib disadarkan lebih dahulu akan bahaya mereka dari luka-luka dosa.KSZ1 95.4

    Allah tidak mengutus pesuruh untuk memuji-muji orang berdosa. Ia tidak memberikan kabar damai, untuk membuai orang-orang yang belum disucikan ke dalam keamanan maut, Ia meletakkan beban berat di atas angan-angan hati orang yang bersalah, serta menusuk jiwa dengan anak panah keyakinan. Malaikat-malaikat yang melayani menghadapkan kepadanya hukuman Allah yang mengerikan untuk memperdalam rasa keperluan, serta mendorong orang itu berseru “Apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?” Kemudian tangan yang telah merendahkan ke dalam abu itu mengangkat orang yang bertobat itu. Suara yang telah menempelak dosa, dan mendatangkan malu kepada kecongkakan dan sifat suka mencari nama, bertanya dengan belas kasihan yang selembutlembutnya, “Apakah kau kehendaki Kuperbuat padamu?”KSZ1 95.5

    Ketika pekerjaan Yohanes mulai, bangsa itu sedang berada dalam keadaan gelisah dan rasa tidak puas, di pinggir api revolusi. Setelah Arkhelaus dipecat, Yudea telah berada langsung di bawah kekuasaan Roma. Kelaliman dan pemerasan yang dilakukan oleh gubemur-gubernur Romawi, dan usaha mereka yang kuat dan tetap hendak memasukkan segala lambang dan kebiasaan kafir, mengobarkan api pemberontakan, yang telah dipadamkan dalam darah beribu-ribu pahlawan Israel. Semuanya ini mempertebal kebencian nasional terhadap Roma, serta menambahkan kerinduan hendak dibebaskan dari kuasanya.KSZ1 95.6

    Di tengah pertikaian dan pergolakan itu, suatu suara terdengar dari padang belantara, suatu suara yang mengagetkan dan keras, namun penuh harapan: “Bertobatlah, sebab kerajaan surga sudah dekat.” Dengan suatu kuasa yang baru dan asing digerakkannya hati bangsa itu. Nabi-nabi telah menubuatkan kedatangan Kristus sebagai suatu peristiwa yang masih jauh di masa depan; tetapi di sinilah suatu pengumuman yang mengatakan bahwa kedatangan itu sudah dekat. Munculnya Yohanes secara istimewa itu membawa pikiran para pendengarnya kembali kepada pelihatpelihat dahulu kala. Dalam cara-cara serta pakaiannya ia menyerupai nabi Elia. Dengan roh dan kuasa Elia ditegurnya kebejatan bangsa itu dan ditempelaknya dosa-dosa yang telah merajalela. Perkataannya tegas, tajam, dan meyakinkan. Banyak orang percaya bahwa ialah seorang dari nabi-nabi yang bangkit dari antara orang mati. Seluruh bangsa itu tergerak hatinya. Berduyun-duyun orang pergi ke padang belantara.KSZ1 96.1

    Yohanes memaklumkan kedatangan Mesias, serta mengajak bangsa itu kepada pertobatan. Sebagai lambang penyucian dari dosa, dibaptiskannya mereka itu di Sungai Yordan. Demikianlah dengan suatu pelajaran penting yang mengandung arti dinyatakannya bahwa orang-orang yang mengaku dirinya umat pilihan Allah itu sudah dinajiskan oleh dosa, dan bahwa dengan tiada penyucian hati dan hidup, mereka itu tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Mesias itu.KSZ1 96.2

    Penghulu-penghulu dan rabi-rabi, serdadu-serdadu, para pemungut cukai, dan para petani datang untuk mendengar nabi itu. Seketika lamanya amaran yang tekun yang datang dari Allah itu mengejutkan hati mereka. Banyak yang bertobat dan menerima baptisan. Orang dari segala lapisan masyarakat menyerahkan diri kepada tuntutan Pembaptis itu, supaya boleh mendapat bahagian dalam kerajaan yang diumumkannya itu.KSZ1 96.3

    Banyak dari antara ahli-ahli taurat dan orang Farisi datang mengakui dosa mereka dan minta dibaptiskan. Mereka telah meninggikan diri sendiri sebagai orang yang lebih baik daripada orang lain, dan telah menuntun orang banyak untuk memandang tinggi kesalahan mereka; sekarang segala rahasia hidup mereka yang bersalah itu tersingkap. Tetapi Yohanes diberi tahu oleh Roh Suci bahwa banyak dari orang-orang ini tidak menaruh keyakinan akan dosa. Mereka adalah pengikut jalannya waktu. Sebagai sahabat nabi itu mereka berharap akan mendapat keridlaan dari Raja yang akan datang itu. Maka oleh menerima baptisan dari tangan guru muda yang termasyhur ini, mereka bermaksud memperkuat pengaruh mereka dalam masyarakat.KSZ1 96.4

    Yohanes menghadapi mereka dengan pertanyaan yang tajam ini, “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!”KSZ1 97.1

    Orang Yahudi telah salah menafsirkan janji Allah tentang kecintaan yang kekal terhadap Israel: “Beginilah firman Tuhan, yang memberi matahari untuk menerangi siang, yang .menetapkan bulan dan bintangbintang untuk menerangi malam, yang mengharu biru laut, sehingga gelombang-gelombangnya ribut,—Tuhan semesta alam nama-Nya: Sesungguhnya, seperti ketetapan-ketetapan ini tidak akan beralih dari hadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan, demikianlah keturunan Israel juga tidak akan berhenti menjadi bangsa di hadapan-Ku untuk sepanjang waktu. Beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya, seperti langit di atas tidak terukur dan dasar-dasar bumi di bawah tidak terselidiki, demikianlah juga Aku tidak akan menolak segala keturunan Israel, karena segala apa yang dilakukan mereka, demikianlah firman Tuhan.” Yeremia 31:3537. Orang Yahudi mengira karena mereka keturunan Abraham mereka berhak atas janji ini. Tetapi mereka mengabaikan syarat-syarat yang telah ditentukan Allah. Sebelum memberikan janji itu, Ia telah berfirman, “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku . . . sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.” Yeremia 31:33, 34.KSZ1 97.2

    Kepada suatu bangsa yang dalam hatinya hukum-Nya tertulis, kasih sayang Allah dipastikan. Mereka satu dengan Dia. Tetapi orang Yahudi telah memisahkan diri dari Allah. Karena dosa mereka menderita di bawah hukum-Nya. Inilah yang menyebabkan perhambaan mereka kepada bangsa kafir. Pikiran mereka sudah digelapkan oleh pelanggaran, dan oleh sebab pada waktu yang lalu Tuhan telah memberikan kepada mereka kasih sayang yang begitu besar, mereka memaafkan segala dosa mereka. Mereka memuji-muji diri dengan mengatakan bahwa mereka lebih baik daripada orang lain, dan berhak mendapat berkat-berkat-Nya.KSZ1 98.1

    Hal ini “dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.” 1 Kor. 10:11. Betapa sering kita salah menafsirkan berkat-berkat Allah, serta memuji diri kita sendiri bahwa kita beroleh kasih sayang karena sesuatu kebaikan yang ada dalam diri kita. Allah tidak dapat melakukan bagi kita apa yang ingin dilakukan. Segala karunia-Nya telah digunakan untuk memperbesar kepuasan diri kita sendiri serta untuk mengeraskan hati kita dalam keadaan kurang percaya dan dosa.KSZ1 98.2

    Yohanes menandaskan kepada guru-guru Israel itu bahwa kecongkakan hati, sifat mementingkan diri, serta kebengisan mereka itu menunjukkan bahwa mereka adalah keturunan ular beludak, suatu kutuk yang sungguh amat berbahaya bagi orang banyak, bukannya anak-anak Abraham yang adil dan penurut itu. Mengingat terang yang telah mereka terima dari Allah, mereka bahkan lebih jahat lagi daripada orang kafir, terhadap siapa mereka merasa diri sendiri jauh lebih tinggi. Mereka sudah melupakan batu yang dari padanya mereka telah dipahat, dan lobang yang dari dalamnya mereka telah digali. Allah tidak bergantung pada mereka untuk melaksanakan maksud-Nya. Sebagaimana Ia telah memanggil Abraham keluar dari suatu bangsa kafir, demikian pula Ia dapat memanggil orang lain ke dalam pekerjaan-Nya. Hati mereka mungkin tampak tidak bernyawa sekarang ini sama seperti batu-batu di padang belantara, tetapi Roh-Nya dapat menghidupkan mereka untuk melakukan kehendak-Nya, serta menerima kegenapan janji-Nya.KSZ1 98.3

    “Dan lagi,” kata nabi itu, “Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.” Bukan oleh namanya, melainkan oleh buahnya nilai sesuatu pohon ditentukan. Kalau buahnya tidak berguna, maka namanya tidak dapat menyelamatkan pohon itu dari kebinasaan. Yohanes menegaskan kepada orang Yahudi bahwa kedudukan mereka di hadapan Allah harus ditentukan oleh tabiat serta kehidupan mereka. Pengakuan tidak berguna. Kalau kehidupan dan tabiat mereka tidak sesuai dengan hukum Allah, mereka itu bukanlah umat-Nya.KSZ1 98.4

    Akibat perkataannya yang menusuk hati itu, para pendengarnya diyakinkan. Mereka datang kepadanya dengan pertanyaan, “Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?” Jawabnya, “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.” Dan diberinya amaran kepada para pemungut cukai supaya jangan berlaku curang, dan kepada serdadu-serdadu supaya jangan melakukan kekerasan.KSZ1 99.1

    Semua orang yang menjadi rakyat kerajaan Kristus katanya, akan membuktikan adanya iman dan pertobatan. Kebaikan hati, kejujuran dan kesetiaan akan tampak dalam kehidupan mereka. Mereka akan menolong fakir miskin, dan membawa persembahan mereka kepada Allah. Mereka akan melindungi orang yang tidak mempunyai perlindungan, serta memberikan teladan kebajikan dan belas kasihan. Demikianlah para pengikut Kristus akan memberikan bukti akan kuasa Roh Suci yang mengubahkan itu. Dalam kehidupan sehari-hari, keadilan, kemurahan, dan kasih Allah, akan kelihatan. Jika tidak demikian maka mereka adalah seperti sekam, yang dicampakkan ke dalam api.KSZ1 99.2

    “Aku membaptiskan kamu dengan air,” kata Yohanes; “tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.” Matius 3:11. Nabi Yesaya telah menandaskan bahwa Tuhan akan membersihkan umat-Nya dari segala kejahatan mereka “dengan roh yang mengadili dan yang membakar.” Firman Tuhan kepada Israel ialah, “Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda, dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya.” Yes. 4:4; 1:25. Bagi dosa, di mana saja pun terdapat, “Allah kita adalah api yang menghanguskan.” Ibrani 12:29. Dalam diri semua orang yang menyerah kepada kuasa-Nya, Roh Allah akan menghanguskan dosa. Tetapi kalau orang berpegang teguh kepada dosa, mereka akan menjadi satu dengan dosa. Maka kemuliaan Allah, yang membinasakan dosa itu, mesti membinasakan mereka. Yakuh sesudah malam pergumulannya dengan seorang malaikat berkata, “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!” Kejadian 32:30. Yakub telah melakukan suatu dosa yang besar dalam perlakuannya terhadap Esau; tetapi ia sudah bertobat. Pelanggarannya sudah diampuni, dan dosanya dibasuh; oleh sebab itu ia pun sanggup melihat kenyataan hadirat Allah. Tetapi di mana saja manusia datang menghadap Allah sementara dengan sengaja menyimpan kejahatan, mereka akan di-binasakan. Pada kedatangan Kristus yang kedua kali nanti orang-orang jahat akan dihanguskan “dengan napas mulut-Nya,” serta “memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.” 2 Tes. 2:8. Cahaya kemuliaan Allah, yang memberi hidup kepada orang benar, justru akan membinasakan orang yang jahat.KSZ1 99.3

    Pada zaman Yohanes Pembaptis, Kristus sudah hampir kelihatan sebagai seorang yang menyatakan tabiat Allah. Hadirat-Nya sendiri akan menyatakan kepada manusia dosa mereka. Hanya bila mereka itu mau dibasuh dari dosa, mereka dapat masuk ke dalam persekutuan dengan Dia. Hanya orang yang suci hatinya dapat tinggal di hadirat-Nya.KSZ1 100.1

    Demikianlah Pembaptis itu menyatakan pekabaran Allah kepada Israel. Banyak yang memperhatikan segala pengajarannya. Banyak yang mengorbankan segala sesuatu, agar dapat menurut. Banyak sekali orang yang mengikuti guru baru ini dari satu tempat ke tempat yang lain, dan tidak sedikit pula yang mengharap bahwa mungkin dialah Mesias itu. Tetapi ketika Yohanes melihat orang banyak itu berpaling kepadanya, dicarinyalah setiap kesempatan untuk mengarahkan iman mereka kepada Dia yang akan datang itu.KSZ1 100.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents