Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    38 — “MARILAH, BERISTIRAHATLAH SEKETIKA”

    DALAM perjalanan kembali dari pengabaran Injil, “Kemudian rasulrasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Ia berkata kepada mereka: Marilah ke tempat yag sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika! Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat” Murid-murid itu datang kepada Yesus dan mengabarkan segala sesuatu kepada-Nya. Hubungan mereka yang erat dengan Yesus memberanikan mereka untuk mengemukakan kepada-Nya pengalaman-pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, kesukaan mereka atas hasil pekerjaannya, dan dukacita mereka atas kegagalan, kesalahan-kesalahan mereka, dan kelemahan-kelemahan mereka. Mereka telah mengadakan kesalahan-kesalahan di dalam pekerjaan mereka selaku evangelis-evangelis yanag pertama, dan sedang mereka mengaku terus terang kepada Yesus pengalamam mereka, Yesus melihat bahwa mereka me-merlukan lebih bayak lagi petunjuk. Ia melihat bahwa mereka telah letih, dan mereka memerlukan istirahat.KSZ1 388.1

    Tetapi ke mana saja mereka pergi mereka tidak berhasil mengasing-kan diri sebentar, “Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.” Orang banyak mengerumuni Kristus, ingin disembuhkan, dan rindu mendengar perkataan-Nya. Banyak yang tertarik kepada-Nya; karena bagi mereka Ia menjadi sumber segala berkat. Banyak di antara mereka yang datang mengerumuni Kristus untuk menerima anugerah kesehatan yang amat berharga menerima Dia sebagai Juruselamat mereka. Banyak juga yang lain, yang takut mengakui Dia, sebab orang-orang Farisi, telah dipertobatkan pada waktu turunnya Roh Kudus, dan di hadapan imam-imam serta raja-raja yang bengis, mengakui Dia sebagai Anak Allah.KSZ1 389.1

    Tetapi sekarang Kristus ingin beristirahat sebentar, agar Ia dapat ber-sama-sama dengan murid-murid-Nya; karena banyak yang harus Ia kata-kan kepada mereka. Di dalam pekerjaan mereka itu telah melalui berba-gai kesukaran, dan telah mendapat banyak perlawanan di dalam berma-cam-macam bentuk. Sampai saat ini mereka harus meminta nasihat Kristus di dalam segala hal; tetapi kadang-kadang mereka sendirian dan pada saat itu mereka mendapat banyak kesulitan untuk mengetahui apa yang akan diperbuat. Mereka telah mendapat dorongan yang membera-nikan di dalam pekerjaan mereka; karena Kristus tidak mengutus mereka tanpa disertai Roh-Nya, dan melalui iman di dalam Dia mereka meng-adakan banyak mukjizat; tetapi sekarang mereka perlu makan Roti Hidup. Mereka perlu pergi ke suatu tempat untuk mengasingkan diri, di mana mereka dapat berhubungan dengan Yesus dan menerima petunjuk untuk pekerjaan yang akan datang.KSZ1 389.2

    “Lalu Ia berkata kepada mereka: Marilah ke tempat yang sunyi, su-paya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika! ” Kristus penuh kele-mahlembutan dan belas kasihan kepada sekalian orang yang bekerja di dalam pekerjaan-Nya. Ia ingin menunjukkan kepada murid-murid-Nya bahwa Allah tidak menuntut pengorbanan, melainkan rahmat. Mereka telah memasrahkan segenap jiwa mereka bekerja untuk orang banyak, dan inilah yang meletihkan tenaga tubuh dan pikiran mereka. Patutlah mereka beristirahat.KSZ1 389.3

    Ketika murid-murid melihat hasil yang baik atas pekerjaan mereka, mereka sedang berada dalam bahaya memuji diri sendiri, dalam bahaya mengasihi kesombongan rohani, dan oleh karena itu jatuh di bawah pencobaan-pencobaan Setan. Pekeijaan yang besar terbentang di hadapan mereka, oleh sebab itu pertama-tama mereka harus belajar bahwa ke-kuatan mereka bukanlah di dalam diri sendiri, melainkan di dalam Allah. Sebagaimana Musa di padang belantara Sinai seperti Daud di antara bu-kit-bukit Yudea. atau Elia di pinggir Sungai Kerit, murid-murid itu perlu menjauhkan diri dari kesibukan mereka, untuk berhubungan dengan Kristus, dengan alam terbuka, dan dengan segenap hati mereka sendiri.KSZ1 389.4

    Ketika murid-murid pergi dalam perjalanan pengabaran Injil. Yesus melawat negeri dan kampung yang lain, memberitakan Injil kerajaan itu. Kira-kira pada saat itulah Ia menerima kabar tentang kematian ‘Yohanes Pembaptis. Peristiwa ini membawa dengan jelas di hadapan-Nya ujung langkah ke mana jejak-Nya sedang memimpin. Bayang-bayang menebal pada jalan-Nya. Imam-imam dan para rabi mencari jalan hendak mem-bunuh Dia, pengintai mengikuti setiap jejak-Nya, dan setiap saat rencana untuk kebinasaan-Nya bertambah-tambah. Kabar mengenai khotbah rasul-rasul di seluruh Galilea sampai kepada Herodes, menarik perha-tiannya kepada Yesus dan pekerjaan-Nya. “Inilah Yohanes Pembaptis,” katanya, “ia sudah bangkit dari antara orang mati;” dan ia menyatakan keinginan untuk melihat Yesus. Herodes sangat takut jangan-jangan dengan diam-diam terjadi pemberontakan, dengan tujuan menurunkan dia dari takhtanya, lalu memutuskan penjajahan Roma atas bangsa Yahudi. Rasa tidak puas dan roh pemberontakan sudah lazim terdapat di kalangan khalayak ramai. Nyatalah bahwa tugas Kristus di hadapan orang banyak di Galilea tidak lama lagi. Pemandangan mengenai penderitaan-Nya sudah sangat dekat, dan Ia ingin mengasingkan diri sesaat dari orang banyak yang sedang kacau itu.KSZ1 390.1

    Dengan hati yang sedih murid-murid Yohanes telah membawa jenazahnya yang puntung itu ke kuburan. “Lalu pergilah mereka mem-beritahukannya kepada Yesus.” Murid-murid ini merasa iri hati kepada Yesus waktu Ia kelihatannya menarik orang menjauh dari Yohanes. Mereka memihak kepada orang Farisi di dalam menuduh Dia waktu Ia duduk dengan pemungut cukai di pesta yang diadakan Maiius. Mereka telah meragukan Keilahian-Nya sebab Ia tidak melepaskan Yohanes Pembaptis. Tetapi sekarang guru mereka sudah berpulang, dan mereka ingin mendapat penghiburan atas dukacita mereka yang besar itu. dan bimbingan dalam pekerjaan mereka di hari-hari mendatang, mereka da-tang kepada Yesus, dan memadukan perhatian mereka kepada-Nya. Me-reka juga memerlukan waktu yang tenang untuk mengadakan hubungan dengan Juruselamat.KSZ1 390.2

    Dekat Betsaida, pada bagian utara danau itu, tadinya adalah suatu daerah yang sunyi, sekarang sangat indah dengan pohon-pohonnya yang menghijau, menyambut kedatangan Yesus dan murid-murid-Nya untuk mengasingkan diri sejenak. Ke tempat yang mereka tentukan inilah me-reka pergi menyeberang dengan perahu. Di sini mereka jauh dari lalu lintas yang ramai, dan keributan serta keresahan kota. Pemandangan alam adalah suatu keteduhan bagi mereka, suatu perubahan yang mem-perbaiki hati mereka. Di sinilah mereka dapat mendengar ucapan Kristus tanpa mendengar gangguan teriakan amarah, jawaban dan tuduhan ahli Taurat serta orang Farisi. Di sini mereka dapat menikmati suatu saat persekutuan yang amat berharga di dalam lingkungan Tuhan.KSZ1 391.1

    Istirahat yang digunakan Kristus dengan murid-murid-Nya bukanlah istirahat menyenang-nyenangkan diri sendiri. Waktu yang mereka guna-kan itu bukanlah untuk mencari kepelesiran. Mereka berbicara bersamasama mengenai pekerjaan Allah, dan segala kemungkinan yang lebih besar untuk memajukan pekerjaan itu. Murid-murid telah bersama-sama dengan Kristus, dan dapat mengerti akan Dia; kepada mereka itu Ia tidak perlu berbicara dengan perumpamaan Ia memperbaiki kesalahan mereka, dan menerangkan kepada mereka cara yang baik untuk mendekati orang banyak. Ia membentangkan lebih jelas lagi kepada mereka keindahan kebenaran itu. Mereka diberi semangat oleh kuasa surga, dan digerakkan dengan pengharapan dan keberanian.KSZ1 391.2

    Walaupun Yesus dapat mengadakan mukjizat, dan menguatkan murid-murid-Nya dengan kuasa untuk dapat mengerjakan mukjizat, la menyuruh hamba-hamba-Nya supaya pergi mengasingkan diri ke dalam negeri itu untuk beristirahat. Apabila Ia mengatakan bahwa tuaian besar adanya, sedang para pekerja hanya sedikit, Ia tidak mendesak muridmurid-Nya agar bekerja dengan tiada berhenti, tetapi mengatakan: “Ka-rena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengi-rimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Matius 9:38. Allah telah menunjuk kepada tiap-tiap orang bagiannya, menurut kesanggupan ma-sing-masing (Efesus 4:11-13), dan Ia tidak memberati beberapa orang dengan berbagai tanggung jawab sedang yang lain tidak menanggung beban, tiada tanggungan jiwa.KSZ1 391.3

    Ucapan Kristus yang penuh belas kasihan kepada pekerja-pekerjaNya sekarang ini adalah sama seperti waktu diucapkan kepada muridmurid-Nya yang dahulu. “Marilah kamu ... beristirahatlah seketika” Ia mengucapkannya kepada orang yang letih dan lelah. Tidaklah bijaksana jika kita selalu berada di bawah tekanan pekerjaan dan ketegangan pera-saan, walaupun melayani keperluan rohani manusia; karena dengan de-mikian ketaatan pribadi dilalaikan, dan kuasa pikiran iiwa dan tubuh terlalu dipaksakan. Penyangkalan diri adalah keharusan bagi muridmurid Kristus, dan pengorbanan harus diadakan; tetapi pemeliharaan diri haruslah dilakukan supaya jangan sampai karena semangat mereka yang berlebihan itu Setan mengambil kesempatan atas kelemahan manusia, sehingga pekerjaan Allah dinodai.KSZ1 392.1

    Menurut anggapan para rabi soal agama hendaknya selalu berada di dalam suatu kegiatan yang menyibukkan. Mereka bergantung pada per-nyataan secara luar untuk menunjukkan ketaatan mereka yang lebih tinggi. Jadi mereka memisahkan diri mereka dari Allah, dan mengalaskan diri mereka di atas keperluan sendiri. Bahaya yang serupa itu tetap masih ada. Jika kegiatan bertambah dan orang berhasil melakukan pekerjaan apa pun untuk Tuhan, maka terdapatlah bahaya di dalam berharap kepada rencana dan cara manusia. Ada pula kecenderungan kurang ber-doa, dan mempunyai kurang iman. Seperti halnya dengan murid-murid, kita berada di dalam bahaya kehilangan pandangan atas ketergantungan kita kepada Allah, dan berusaha mencari keselamatan melalui pekerjaan kita sendiri. Kita perlu memandang terus kepada Yesus, dengan keinsaf-an bahwa kuasa-Nyalah yang melakukan pekerjaan itu. Sementara kita bekerja dengan sungguh-sungguh untuk keselamatan orang yang hilang, kita juga harus mengambil waktu untuk merenungkan, berdoa, dan mem-pelajari firman Allah. Hanya pekerjaan yang dikerjakan dengan banyak berdoa, dan disucikan oleh jasa Kristus, yang pada akhirnya terbukti ber-manfaat bagi kebaikan.KSZ1 392.2

    Tiada kehidupan yang diberati pekerjaan dan berbagai tanggung jawab lebih daripada Yesus; namun demikian betapa sering Ia kedapatan berdoa! Betapa tetap hubungan-Nya dengan Allah! Berkali-kali di dalam sejarah hidup-Nya di atas dunia ini terdapat catatan seperti yang berikut ini: “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar, Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.” “Dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.” “Akan tetapi Ia meng-undurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.” “Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.” Markus 1:35; Lukas 5: 15-16; 6:12.KSZ1 392.3

    Di dalam kehidupan yang sepenuhnya diserahkan demi kebaikan orang lain, Juruselamat merasa perlu untuk mengundurkan airi dari jalan yang ramal dan dari orang banyak yang mengikuti Dia dari hari ke hari. Ia harus mengasingkan diri sebentar dari kegiatan yang tanpa henti dan hubungan dengan keperluan manusia untuk menyendiri dalam hubungan yang tidak putus dengan Bapa-Nya. Sebagaimana satu dengan kita, Seorang yang turut merasakan keperluan dan kelemahan kita, Ia bergan-tung sepenuhnya kepada Allah, dan dalam doa yang dilayangkan di tem-pat yang sunyi itu Ia berusaha memperoleh kekuatan Ilahi, agar dengan demikian Ia dapat melaksanakan tugas dan menghadapi pencobaan. Di dalam dunia yang berdosa ini Yesus tahan menghadapi pergumulan dan siksaan jiwa. Di dalam hubungan-Nya dengan Allah Ia dapat melepaskan dukacita yang menimpa Dia. Di sini Ia mendapat penghiburan dan sukacita.KSZ1 393.1

    Di dalam Kristus ratapan manusia sampai ke takhta Bapa yang penuh kasihan. Sebagai seorang manusia Ia memohon ke takhta Allah sampai kemanusiaan-Nya diisi dengan suatu aliran surga yang akan menghu-bungkan kemanusiaan dengan Keilahian. Melalui hubungan yang tidak pemah putus itu Ia menerima hidup dari Allah, supaya Ia dapat membagi-kan hidup kepada dunia ini. Pengalaman-Nya akan menjadi milik kita.KSZ1 393.2

    “Marilah ke tempat yang sunyi,” Yesus mengundang kita. Jikalau kita mau memperhatikan perkataan-Nya, maka kita akan lebih kuat dan ber-tambah baik. Murid-murid itu mencari Yesus, dan menceritakan segala sesuatu kepada-Nya, lalu la memberanikan serta mengajar mereka itu. Jikalau hari ini kita mau mengambil waktu pergi kepada Yesus dan menceritakan kepada-Nya keperluan kita, kita tidak perlu kecewa. Ia mau berada di sisi kanan kita untuk menolong kita. Kita memerlukan lebih banyak kesungguh-sungguhan, lebih percaya dan berharap pada Juruselamat kita. Ia yang dinamakan “Allah yang Perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai,” Ia yang biasa ditulis “lambang pemerintahan ada di atas bahu-Nya,” adalah Penasihat yang Ajaib. Kita diundang supaya memohon hikmat dari pada-Nya. Ia telah “memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit.” Yesaya 9:6; Yakobus 1:5.KSZ1 393.3

    Pada semua orang yang berada di bawah pelatihan Allah hendaknya menunjukkan suatu kehidupan yang tidak sama dengan yang duniawi, adat kebiasaannya, praktik-praktiknya; dan setiap orang memerlukan suatu pengalaman pribadi dalam usaha memperoleh suatu pengetahuan akan kehendak Allah. Kita harus secara pribadi mendengarkan Dia ber-bicara ke dalam hati. Bila setiap suara yang lain didiamkan, lalu dalam ketenangan kita menunggu di hadapan-Nya, ketenangan jiwa itu membuat lebih jelas suara Allah. Ia mengundang kita: “Diamlah dan ketah jilah, bahwa Akulah Allah!” Mazmur 46:11. Di sini sajalah perhentian yang benar didapat. Dan inilah persediaan yang tepat bagi semua orang yang bekerja bagi Allah. Di tengah-tengah keriuhan orang banyak, dan ketegangan hidup yang amat hebat, jiwa yang sudah disegarkan itu akan dilingkari dengan suasana damai dan terang. Hidup akan menghembus-kan wewangian, dan akan menunjukkan kuasa Ilahi yang akan sampai ke hati manusia.KSZ1 394.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents