Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Membina Keluarga Sehat - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Tanggung Jawab Agama

    Kepentingan akan minuman keras ini adalah satu kekuatan di dunia. Di pihaknya terdapat perpaduan antara kekuatan dengan uang, kebiasaan, dan selera. Bahkan kekuasaannya itu terasa dalam jemaat. Orang-orang yang uangnya diinvestasikan secara langsung atau tidak di dalam perdagangan minuman keras terdapat anggota-anggota jemaat “yang baik dan setia.” Banyak di antara mereka yang dengan limpah memberi bantuan-bantuan yang populer. Sumbangan mereka menunjang kegiatan agama dan menyokong para pemimpin agamanya. Mereka mengalihkan perhatian kepada kuasa uang. Jemaat yang menerima anggota seperti itu sebenarnya mendukung perdagangan minuman keras. Seringkali para pemimpin tidak cukup berani untuk membela kebenaran. Dia tidak menyatakan kepada jemaatnya apa yang dikatakan Allah tentang pekerjaan penjualan minuman keras. Berbicara tegas bisa berarti menyinggung jemaatnya, mengorbankan popularitasnya, dan kehilangan gajinya.MKS 308.2

    Tetapi di atas majelis agama ada pengadilan Allah. Ia yang telah menyatakan kepada si pembunuh pertama itu, “Darah adikmu itu ber-teriak kepada-Ku dari tanah”2 Kej 4:10 tidak akan menerima untuk mezbah-Nya persembahan dari penjual minuman keras. Amarah-Nya meluap terhadap mereka yang berusaha menyembunyikan kesalahan dalam jubah kedermawanan. Uang mereka ternoda dengan darah. Ada kutuk di atasnya.MKS 308.3

    “Bebaskan mereka yang diangkut untuk dibunuh, selamatkan orangorang yang terhuyung-huyung menuju tempat pemancungan. Kalau engkau berkata: “Sungguh kami tidak tahu hal itu! Apakah Dia yang menguji hati ti-dak tahu yang sebenarnya? Apakah Dia yang menjaga jiwamu tidak menge-tahuinya, dan membalas manusia menurut perbuatannya.” 3 Ams 24:11, 12MKS 309.1

    ‘“Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?’ firman
    Tuhan:....
    Apabila kamu datang untuk menghadap hadirat-Ku,
    Siapakah yang menuntut itu dari padamu?
    Bahwa kamu menginjak-injak pelataran bait suci-Ku?
    Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh...
    Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa,
    Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa,
    Aku tidak akan mendengarkannya,
    Sebab tanganmu penuh dengan darah.” 4Yes 1:11-15
    MKS 309.2

    Seorang pemabuk sanggup melakukan hal-hal yang lebih baik. Dia telah dipercaya dengan talenta-talenta untuk memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi dunia ini; tetapi sesama temannya telah memasang jerat bagi jiwanya dan membangun diri mereka sendiri dengan kemerosotannya. Mereka sudah hidup dalam kemewahan sementara korbankorban miskin yang telah mereka rampoki itu hidup dalam kemiskinan dan kemelaratan. Tetapi Tuhan akan menuntut ini dari tangan orang yang mendorong pemabuk ke dalam kehancuran. Ia yang memerintah di langit tidak kehilangan penglihatan akan penyebab pertama dan akibat terakhir dari kemabukan. Ia yang memelihara burung pipit dan mendandani rumput di padang itu tidak akan melewatkan orang-orang yang telah dibentuk dalam citra-Nya sendiri, dan dibeli dengan darahNya sendiri, tentu memperhatikan tangisan mereka. Allah menandai semua kejahatan yang menunjang kejahatan dan kemelaratan.MKS 309.3

    Mungkin saja dunia dan agama mengakui orang yang telah men-dapat kekayaan dengan memerosotkan jiwa manusia. Mereka mungkin tersenyum kepada orang yang menuntun manusia selangkah demi selangkah ke jalan kemerosotan yang memalukan. Tetapi Allah mencatat semua ini dan menjatuhkan hukuman yang adil atasnya. Penjual minuman keras mungkin disebut oleh dunia sebagai pengusaha yang sukses; tetapi Tuhan berkata, “Celakalah dia.” Dia akan dipersalahkan karena keputusasaan, kemelaratan, dan penderitaan yang menimpa dunia ini akibat penjualan minuman keras. Dia harus bertanggung jawab atas kekurangan dan kesengsaraan para ibu dan anak-anak yang telah menderita karena kekurangan pangan, sandang dan papan, dan yang telah mengubur semua pengharapan dan kegembiraan. Dia harus bertanggung jawab bagi jiwa-jiwa yang sudah mati tanpa persiapan untuk keselamatan. Dan mereka yang mempertahankan penjual minuman keras dalam pekerjaannya itu juga ikut bersalah bersamanya. Kepada mereka Allah berfirman, “Tanganmu berlumuran darah.”MKS 309.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents