24. — Talenta-Talenta Kita

Jikalau perumpamaan tentang talenta benar-benar dimengerti hal itu akan mencegah sifat tamak yang dikatakan Allah sebagai penyembahan berhala. 3T 387.NP 71.1

Allah telah meminjamkan talenta kepada manusia—sebuah pikiran un-tuk membuat hati menjadi tahtaNya, kasih untuk mengalirkan berkat kepada orang lain, suara hati untuk menyadarkan akan dosa. Setiap orang telah menerima sesuatu dari Tuhan, dan masing-masing harus melaksanakan bagiannya untuk menyediakan apa yang perlu bagi pekerjaan Allah.NP 71.2

Harta adalah sebuah talenta. Kepada umatNya Tuhan mengirim pesan, “Juallah apa yang engkau miliki dan berilah sedekah.” . . . Cara Allah masuk akal dan benar, dan kita harus menjalankan uang kita, mengem-balikan persembahan kita dengan rela hati kepadaNya untuk membantu jiwa-jiwa kepada Kristus. Uang yang jumlahnya banyak atau sedikit mengalir ke dalam perbendaharaan Tuhan. . . .NP 71.3

Kefasihan berbicara merupakan talenta. Dari semua talenta yang di-karuniakan kepada manusia, tak ada yang patut lebih dihargai daripada karunia berbicara. Talenta ini harus digunakan untuk menyatakan hikmat dan kasih Allah yang ajaib. Maka berkat-berkat anugerah dan hikmatNya harus disampaikan kepada orang lain.NP 71.4

Tinggalnya Juruselamat dalam diri kita dinyatakan untuk memuliakan Allah.NP 71.5

Kekuatan itu satu talenta, dan harus digunakan untuk memuliakan Allah. Tubuh kita adalah milikNya. Ia telah membayar harga tebusan tubuh dan juga jiwa. Kita dapat melayani Allah lebih baik dengan tubuh yang sehat daripada dengan tubuh yang sakit, oleh sebab itu kita harus bekerjasama dengan Allah dalam pemeliharaan kesehatan tubuh kita. Kasih kepada Allah perlu bagi hidup dan kesehatan. Percaya pada Allah itu perlu bagi kesehatan. Untuk memiliki kesehatan yang sempurna, hati kita harus diisi dengan kasih dan pengharapan serta kegembiraan dalam Tuhan.NP 71.6

Pengaruh itu talenta, dan merupakan suatu kuasa untuk mewujudkan yang baik bila api suci Allah itu dibawa ke dalam pelayanan kita. Pengaruh suatu hidup yang suci dapat dirasakan di dalam dan di luar keluarga.NP 71.7