Bagian V - Penatalayan Harta Kekayaan

28 — Kekayaan Adalah Suatu Talenta Yang Dipercayakan

Pengikut-pengikut Kristus janganlah mencela kekayaan. Mereka harus menganggap kekayaan itu sebagai talenta yang dipercayakan oleh Tuhan. Dengan cara menggunakan pemberian-pemberianNya yang bijaksana keka-yaan akan mendatangkan manfaat, tetapi kita harus selalu mengingat bahwa Tuhan tidak memberikan kita kekayaan untuk digunakan hanya untuk kesenangan, memanjakan keinginan-keinginan kita, memberikannya kepada orang lain atau menahannya menurut kehendak kita. Janganlah kita menggunakan kekayaan itu berdasarkan kepentingan diri, dan meng-gunakannya hanya untuk kesenangan kita sendiri. Cara yang demikian tidaklah benar di hadapan Allah, atau di hadapan sesama manusia, dan akhirnya hanya akan membawa kekacauan pikiran dan kesulitan. Mengapa kekayaan disebut mamon yang najis? Tidak lain karena Iblis menggunakan kekayaan dunia untuk menjerat, menipu dan mencemarkan jiwa-jiwa, untuk membawa kebinasaan mereka. Allah telah memberikan petunjuk- petunjuk tentang bagaimana mereka harus mengendalikan hartaNya yaitu untuk meringankan penderitaan manusia, memajukan pekerjaanNya, Membangun kerajaanNya di atas dunia, mengutus misionaris-misionaris ke seberang, dan menyebarkan pengetahuan tentang Kristus ke seluruh pelosok bumi. Apabila harta yang telah dipercayakan Tuhan itu tidak dija-lankan dengan cara demikian, apakah Allah tidak akan menuntut semua perkara ini? Jiwa-jiwa dibiarkan binasa dalam dosa-dosa mereka, sementara anggota-anggota gereja yang mengaku sebagai orang Kristen sedang menggunakan harta yang dipercayakan Tuhan untuk memuaskan hawa nafsu yang keji dalam rangka memanjakan diri.NP 80.1