Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Untuk Kawan Kambing Jang Ketjil Itu

    SAUDARA2 JANG KEKASIH: Tuhan telah memberikan kepada saja satu chajal pada tanggai 26 Djanuari 1850, jang saja mau tjeritakan disini. Saja melihat bahwa ada beberapa orang diantara umat Allah jang bodoh dan mengantuk dan setengah bangun adanja; mereka tidak insjaf akan zaman dimana kita sekarang hidup; tidak diketahuinja bahwa orang dengan “sapu”*).Lihat mimpi William Miller, muka 102. itu telah masuk, dan beberapa orang dalam bahaja kalau2 dia nanti disapukan keluar. Saja mohon kepada Jesus supaja mereka diselamatkan, dan biarkan mereka hidup sebentar lagi dan ditjelekkan matanja supaja melihat bahaja hebat jang mengantjam mereka, supaja mereka ber-kemas2 sebelum terlambat untuk se-lama2nja. Maka kata malaekat itu: “Tjelaka itu akan datang seperti angin puting beliung” Saja mohon kepada malaekat itu supaja berkasihan atas orang jang kasih akan dunia ini dan .selamatkan mereka, orang2 jang terikat kepada harta2nja dan tak suka melepaskan diri daripadanja serta enggan membawa korban untuk belandja suruhan indjil supaja lebih tjepat mereka pergi membawa makanan domba2 jang lapar dan mati karena kekurangan makanan rohani.TP 58.1

    Waktu saja melihat djiwa2 jang hendak mati karena ketiadaan kebenaran sekarang, sedang orang jang mengaku pertjaja kebenaran itu membiarkan mereka mati oleh menahankan uang jang perlu buat mendjalankan pekerdjaan Tuhan, maka penglihatan ini sedihlah dalam hati saja, lantas saja minta supaja malaekat itu melalukan chajal ini dari pandangan saja. Saja lihat bahwa bila pekerdjaan Allah minta sedikit dari harta mereka, maka seperti orang muda jang datang kepada Jesus (Matius 19:16-22) mereka pergi dengan susah hati; maka tiada lama lagi tjemeti jang menjapu itu akan lalu dan hapuskan segala harta mereka itu. Pada masa itu sudah terlambat waktunja buat mengorbankan harta dunia dan mengumpulkan harta disorga.TP 58.2

    Kemudian saja melihat Penebus jang mulia itu, indah dan penuh dengan kasih sajang, Dia tinggalkan tachta kemuliaan dan turun kedunia jang gelap dan sunji ini buat memberikan njawaNja jang indah itu serta mati, jang Benar itu ganti orang jang tiada benar. Dia menanggung olok2an dan tjemeti jang kedjam itu, pakai mahkota duri, dan Dia berpeluhkan darah ditaman itu waktu beban dosa seluruh dunia tertimpa atasNja. Malaekat itu tanjakan: “Buat apa?” Aduh, saja lihat dan tahu itu adalah buat kita; oleh karena dosa2 kita Dia menanggung segala perkara ini, supaja oleh darahNja jang indah itu Dia dapat menebus kita kepada Allah.TP 59.1

    Kemudian ditundjukkan lagi kepada saja orang2 jang tak suka memberi harta dunianja untuk menjelamatkan djiwa2 jang hendak binasa dengan djalan mengirimkan kebenaran itu kepada mereka waktu Jesus berdiri dihadapan Bapa menghadapkan darahNja, sengsara dan kematianNja itu buat mereka; dan sedangkan suruhan Allah me-nanti2, sedia membawa kepada mereka kebenaran keselamatan itu, supaja mereka itu dimeterai dengan tjap Allah jang hidup itu. Sukarlah bagi beberapa orang jang mengaku mempertjajai kebenaran sekarang untuk berbuat sedikit pun buat pekabaran itu, seperti memberikan kepada suruhan2 itu dari wang Allah sendiri, jang Tuhan pindjamkan kepada mereka itu sebagai djuru kuntji atasnja.TP 59.2

    Jesus jang sengsara itu, tjintaNja jang begitu dalam sehingga Dia menjerahkan njawaNja ganti manusia dihadapkan lagi kepada saja dalam chajal; djuga dinjatakan kepada saja hidup orang2 jang mengaku pengikut Jesus, jakni orang jang kaja2, tetapi menganggap itu satu perkara jang berat buat menolong pekerdjaan menjela-matkan djiwa. Malaekat itu bertanja: “Bolehkah orang2 jang begitu masuk surga?” Seorang malaekat jang lain mendjawab: “Tidak, mana boleh, mana boleh, mana boleh. Barang siapa jang tidak ada perhatian dalam pekerdjaan Allah didunia ini, tak dapat menjanjikan njanjian tebusan tjinta Allah nanti disorga.” Saja lihat bahwa pekerdjaan tjepat jang Tuhan djalankan didunia ini akan lekas dihabiskan dalam kebenaran dan suruhan2 itu mesti dengan tjepat pergi mentjari kawan domba jang tertjerai-berai itu. Ada seorang malaekat bertanja: “Adakah sekalian suruhan?” Malaekat jang lain mendjawab: “Bukan, bukan; adapun suruhan Allah padanja ada pekabaran.”TP 59.3

    Saja lihat bahwa pekerdjaan Allah telah di-halang2i dan dipermalukan oleh beberapa orang jang djuga djalan keluar tetapi tidak mempunjai pekabaran dari Allah. Orang2 jang begitu harus nanti memberi perhitungan kepada Allah buat tiap2 rupiah jang mereka telah belandjakan dalam perdjalanan dimana bukan kewadjiban mereka pergi, karena uang jang dipakainja itu dapat tadinja digunakan dalam pekerdjaan Tuhan; maka oleh karena kekurangan makanan rohani jang tadinja dapat disadjikan kepada mereka oleh suruhan2 jang dipanggil dan dipilih oleh Allah, djikalau kiranja mereka ada belandja, djiwa2 telah kelaparan dan mati. Saja lihat bahwa orang2 jang ada tenaga buat bekerdja dengan tangannja dan turut menjokong pekerdjaan itu, sama2 bertanggung djawab atas kekuatannja seperti orang2 lain atas harta-bendanja.TP 60.1

    Penampihan jang hebat itu telah mulai dan akan djalan terus, maka semua orang akan terbuang jaitu orang2 jang tak suka mengambil pendirian tegas dan teguh dalam kebenaran serta berkorban bagi Allah dan kabar selamat itu. Kata malaekat itu: “Apa engkau pikir ada orang dipaksa berkorban? Tidak, tidak. Pengorbanan itu mesti pemberian suka rela. Semua dibutuhkan untuk membeli bendang itu.” Saja mohon kepada Tuhan, supaja mengasihani umatNja jang diantaranja ada beberapa jang letih hampir2 mati. Kemudian saja lihat bahwa hari pehukuman Jang Maha Kuasa itu datang dengan tjepatnja dan saja mohon kepada malaekat itu supaja berkata dalam bahasanja kepada orang banjak itu. Katanja: “Segala guntur dan halilintar gunung Sinai tidak akan menggerakkan orang2 jang tidak sudi tergerak oleh kebenaran perkataan Allah jang njata, pekabaran malaekatpun tak akan bangunkan mereka.”TP 60.2

    Kemudian saja melihat keindahan dan keelokan Jesus. DjubahNja lebih putih daripada putih jang paling putih. Tidak ada bahasa dapat mentjeritakan kemuliaan dan keelokanNja jang maha tinggi itu. Semua, bahkan semua orang jang memelihara hukum Allah akan masuk dari pintu gerbang kedalam kota itu dan berhak kepada pohon alhajat itu dan mereka pun akan tinggal kekal dihadapan hadirat Jesus jang kasih sajang itu, jang wadjah mukaNja bertjahaja lebih terang dari matahari waktu lohor.TP 61.1

    Ditundjukkan pada saja Adam dan Hawa ditaman Eden. Mereka makan dari pohon larangan itu lalu dihalau dari taman itu, dan kemudian pedang ber-njala2 itu mendjaga keliling pohon alhajat itu, supaja mereka djangan makan buahnja dan mendjadi orang berdosa jang kekal. Adapun pohon alhajat itu ialah buat melandjutkan kekekalan itu. Saja dengar seorang malaekat bertanja: “Siapakah dari keturunan Adam pernah melalui pedang jang bernjala2 dan makan dari pohon kehidupan itu?” Saja dengar seorang malaekat lain mendjawab: “Seorang pun dari keluarga Adam tidak pernah melalui pedang jang bernjala2 itu dan makan dari buah pohon itu; sebab itu tidak ada seorang berdosa jang kekal. Djiwa jang berdosa itu akan mati, kematian jang kekal — kematian jang kekal se-lama2nja, tidak ada pengharapan orang boleh bangkit dari situ; sesudah itu baharulah murka Allah itu lewat.TP 61.2

    “Orang2 saleh itu akan berhenti di Kota Sutji itu lamanja; kemudian Jesus akan turun dengan orang2 sutji keatas Gunung Zaitun, dan gunung itu akan terbelah dua dan mendjadi satu tanah lapang jang amat luas untuk tempat hinggap Firdaus Allah. Sisa dunia ini tidak akan dibersihkan sampai hudjung seribu tahun itu, bila orang2 durdjana jang mati itu dibangkitkan dan berkumpul keliling kota itu. Kaki orang2 durdjana itu tidak akan pernah menadjiskan dunia jang dibaharui itu. Api turun dari Allah disorga dan hanguskan mereka itu — bakar habis2 akar dan tjabang. Setanlah akarnja dan anak2rija itulah tjabang2nja. Api jang akan musnahkan orang durdjana itu akan membersihkan dunia ini.”TP 62.1

    ——————

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents