Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Para Nabi Dan Raja - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    23 - Tawanan Asyur

    TAHUN-TAHUN penutupan kerajaan Israel yang tidak sehat itu ditandai dengan kekejaman dan pertumpahan darah seperti yang belum pernah disaksikan walaupun pada masa kesukaran dan penderitaan yang terburuk di bawah pemerintahan seisi keluarga Ahab. Selama dua abad lebih raja-raja kesepuluh suku itu telah menabur angin; maka sekarang mereka menuai dengan keributan. Raja demi raja dibunuh untuk mengadakan jalan bagi orang lain yang berambisi untuk memerintah. “Mereka telah mengangkat raja,” kata Tuhan terhadap perampas kuasa yang tidak bertuhan ini, “tetapi tanpa persetujuan-Ku.” Hosea 8:4. Semua asas keadilan telah dikesampingkan; mereka yang harus berdiri di hadapan bangsa-bangsa di bumi sebagai tempat penyimpanan karunia Ilahi, “telah berkhianat terhadap Tuhan” dan kepada satu dengan yang lain. Hosea 5:7.PR 161.4

    Dengan teguran yang paling keras, Allah berusaha membangkitkan bangsa yang tidak menyesali dosanya terhadap terwujudnya bahaya yang sudah dekat yaitu kebinasaan yang mutlak. Melalui Hosea dan Amos, Ia mengirim pekabaran demi pekabaran kepada kesepuluh suku itu, sambil mendesak supaya bertobat dengan sepenuhnya, dan memberikan ancaman bahaya terhadap akibat pelanggaran yang terus-menerus. “Kamu telah membajak kefasikan,” kata Hosea, “telah menuai kecurangan, telah memakan buah kebohongan; oleh karena engkau telah mengandalkan diri pada keretamu, pada banyaknya pahlawan-pahlawanmu. Maka keriuhan perang akan timbul di antara bangsamu, dan segala kubumu akan dihancurkan. . . . Pada waktu fajar akan dilenyapkan sama sekali raja Israel.” Hosea 10:13-15. Akan hal Efraim nabi itu menyatakan, “Orang-orang luar memakan habis kekuatannya, tetapi ia sendiri tidak mengetahuinya; juga ia sudah banyak beruban, tetapi ia sendiri tidak mengetahuinya.” (Nabi Hosea sering mengutip Efraim, sebagai pemimpin kemurtadan di antara suku-suku Israel, menjadi lambang bangsa yang murtad). “Israel telah menolak yang baik,” “diremukkan oleh hukuman, ” tidak sanggup mengerti akan bahaya sebagai hasil perbuatan jahatnya, kesepuluh suku itu segera akan “mengembara di antara bangsa-bangsa.” Hosea 7:9; 8:3; 5:11; 9:17.PR 162.1

    Beberapa dari para pemimpin di Israel merasa dengan tajam akan kerugian nama baik mereka dan menginginkan supaya prestasi itu dicapai kembali. Tetapi gantinya menjauhkan diri dari praktik-praktik yang menyebabkan kelemahan terhadap kerajaan itu, mereka terus melakukan kejahatan, memuji-muji diri mereka sendiri keadaan menggemparkan, mereka akan mencapai kuasa politik yang mereka inginkan dengan mengadakan persekutuan diri mereka sendiri bersama orang kafir. “Ketika Efraim melihat penyakitnya, dan Yehuda melihat bisulnya, maka pergilah Efraim ke Asyur.” “Efraim telah menjadi merpati tolol, tidak berakal, dengan memanggil kepada Mesir, dengan pergi kepada Asyur.” “Mereka mengadakan perjanjian dengan Asyur.” Hosea 5:13; 7:11; 12:2.PR 162.2

    Melalui pesuruh Allah yang telah muncul di muka mezbah di Betel, melalui Elia dan Elisa, melalui Amos dan Hosea, Tuhan berulang-ulang membentangkan jahatnya pendurhakaan di muka kesepuluh suku itu. Tetapi walaupun ada tegoran dan ancaman, Israel telah tenggelam semakin lama semakin rendah ke dalam kemurtadan. “Israel degil seperti lembu yang degil,” demikianlah Firman Tuhan, “Umat-Ku betah dalam membelakangi Aku.” Hosea 4:16; 11:7.PR 162.3

    Ada saat-saatnya bilamana hukuman surga yang berat jatuh ke atas umat yang memberontak. “Sebab Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi,” demikianlah Firman Tuhan; “Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku; dan hukum-Ku ke luar seperti terang. Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada korban-korban bakaran. Tetapi mereka itu telah melangkahi perjanjian di Adam, di sana mereka telah berkhianat terhadap Aku.” Hosea 6:5-7.PR 162.4

    “Dengarlah Firman Tuhan, hai orang Israel,” adalah pekabaran yang akhirnya datang kepada mereka: “karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu. Makin bertambah banyak mereka, makin berdosa mereka kepada-Ku; kemuliaan merekaPR 162.5

    akan Kutukar dengan kehinaan. . . . Aku akan menghukum dia karena tindakan-tindakannya dan Aku akan membalaskan perbuatan-perbuatannya kepadanya.” Hosea 4:1, 6-9.PR 163.1

    Kejahatan di Israel selama setengah abad terakhir sebelum tawanan Asyur sama seperti kejahatan pada zaman Nuh, dan pada setiap zaman lain ketika manusia menolak Allah dan membiarkan diri mereka sendiri seluruhnya berbuat kejahatan. Penyembahan terhadap alam di atas Allah alam itu, penyembahan terhadap makhluk kejadian gantinya Sang Pencipta, telah selalu menjadi akibat kejahatan yang paling mencolok. Jadi ketika umat Israel dalam penyembahan mereka kepada Baal dan Astoret, mengagung-agungkan penghormatan kepada kekuatan-kekuatan alam, mereka memutuskan hubungan mereka dengan semua yang mengangkat derajat dan memuliakan, dan jatuh menjadi mangsa yang mudah kepada pencobaan. Dengan pertahanan jiwa yang telah hancur, para penyembah yang diselewengkan tidak mempunyai penghalang terhadap dosa dan memasrahkan diri mereka sendiri kepada nafsu-nafsu jahat hati manusia.PR 163.2

    Terhadap penindasan yang mencolok, ketidakadilan yang menonjol, kemewahan dan pemborosan yang luar biasa, pesta pora dan memabukkan yang tidak mengenal malu, kemerosotan moral yang jahat dan pelanggaran kesusilaan, pada zaman mereka, para nabi mengangkat suara mereka; tetapi protes mereka sia-sia saja, percuma saja celaan mereka terhadap dosa. “Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang,” kata Amos, “dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.” “Kamu yang menjadi orang benar terjepit, yang menerima uang suap dan yang mengenyampingkan orang miskin di pintu gerbang.” Amos 5:10, 12.PR 163.3

    Yang tersebut adalah beberapa dari akibat yang mengikuti peristiwa dua lembu emas yang dibuat oleh Yeroboam. Perpisahan pertama dari bentuk-bentuk perbaktian yang telah ditetapkan telah mengakibatkan pengenalan terhadap bentuk-bentuk penyembahan berhala yang lebih kasar, sampai pada akhirnya hampir seluruh penduduk negeri itu telah membiarkan diri mereka sendiri terpikat kepada praktik-praktik menyembah alam. Dengan melupakan Pencipta mereka, Israel “busuk sangat perbuatan mereka.” Hosea 9:9.PR 163.4

    Para nabi terus menerus mengadakan protes terhadap kejahatan-kejahatan ini dan mengajak supaya berbuat yang benar. “Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia,” kata Hosea mendesak; “bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari Tuhan, sampai ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan.” “Engkau ini harus berbalik kepada Allahmu; peliharalah kasih setia dan hukum, dan nantikanlah Allahmu senantiasa.” “Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu; sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu: . . .PR 163.5

    katakanlah kepada-Nya, Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik.” Hosea 10:12; 12:6; 14:2, 3.PR 163.6

    Para pendurhaka diberi banyak kesempatan untuk bertobat. Pada saat kemurtadan mereka yang memuncak dan kebutuhan yang terbesar, pekabaran Allah pada mereka adalah pengampunan dan pengharapan. Ia berfirman, “aku membinasakan engkau, hai Israel, siapakah yang dapat menolong engkau? Di mana gerangan rajamu, supaya diselamatkannya engkau?” Hosea 13:9, 10.PR 163.7

    “Mari, kita akan berbalik kepada Tuhan,” ajak nabi itu; “sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya. Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” Hosea 6:1-3.PR 164.1

    Kepada mereka yang telah kehilangan pandangan terhadap rencana dari zaman ke zaman demi kelepasan orang-orang berdosa yang terperangkap oleh kuasa Setan, Allah menawarkan pemulihan dan perdamaian. “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela,” kata-Nya memaklumkan: “sebab murka-Ku telah surut daripada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon mawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau. Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, daripada-Ku engkau mendapat buah.PR 164.2

    font kecilPR 164.3

    “Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini;
    Siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya;
    sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus,
    dan orang benar menempuhnya,
    tetapi pemberontak tergelincir di situ.”
    PR 164.4

    Hosea 14:5-10.

    Keuntungan mencari Allah dinyatakan dengan kuat. “Carilah Aku,” kata Tuhan memberi undangan, “maka kamu akan hidup. Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal, dan janganlah menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap.”PR 164.5

    “Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Tuhan, Allah semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan. Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik, dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin Tuhan, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf.” Amos 5:4, 5, 14, 15.PR 164.6

    Sebegitu jauh lebih banyak jumlah orang yang mendengar akan undangan-undangan ini tidak mau menarik keuntungan daripadanya. Begitu bertentangan dengan keinginan-keinginan jahat orang-orang yang tidak mau bertobat dengan kata-kata pesuruh-pesuruh Allah, sehingga imam berhala di Betel dikirim kepada raja di Israel, dengan mengatakan, “Amos telah mengadakan persepakatan melawan tuanku di tengah-tengah kaum Israel; negeri ini tidak dapat lagi menahan segala perkataannya.” Amos 7:10.PR 164.7

    Melalui Hosea Tuhan berfirman, “Apabila Aku menyembuhkan Israel, maka tersingkaplah kesalahan Efraim dan kejahatan-kejahatan Samaria.” “Kecongkakan Israel menjadi saksi terhadap dirinya, namun mereka tidak berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan tidak mencari Dia kendati semuanya ini.” Hosea 7:1, 10.PR 165.1

    Dari keturunan kepada keturunan Tuhan telah berlaku sabar dengan anak-anak-Nya yang tidak mau menurut, dan bahkan sekarang di muka pemberontak yang melawan, ia masih rindu menyatakan diri-Nya sendiri kepada mereka yang mau selamat. Ia berseru, “Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.” Hosea 6:4.PR 165.2

    Kejahatan yang melanda negeri itu sudah tidak dapat disembuhkan lagi; dan ke atas Israel telah dinyatakan kalimat yang mengerikan: “Efraim bersekutu dengan berhala-berhala, biarkanlah dia.” “Sudah datang hari-hari pehukuman, sudah datang hari-hari pembalasan, Israel akan mengalaminya.” Hosea 4:17; 9:7.PR 165.3

    Kini kesepuluh suku Israel itu harus memetik buah-buah kemurtadan yang telah terjadi dengan mendirikan mezbah yang asing di Betel dan di Dan. Pekabaran Allah kepada mereka ialah: “Aku menolak anak lembumu, hai Samaria; murka-Ku menyala terhadap mereka; sampai berapa lama tidak dapat disucikan, orang-orang Israel itu? Itu dibuat oleh tukang, dan itu bukan Allah; sungguh, akan menjadi serpih anak lembu Samaria itu.” “Penduduk Samaria gentar mengenai anak lembu Bet-Awen. Sungguh, rakyatnya akan berkabung oleh karenanya, dan imam-imamnya akan meratap oleh karenanya. . . .PR 165.4

    Anak lembu itu sendiri akan dibawa ke Asyur sebagai persembahan kepada Raja Agung” (Senherib). Hosea 8:5, 6; 10:5, 6. “Sesungguhnya, Tuhan Allah sudah mengamat-amati kerajaan yang berdosa ini, Aku akan memunahkannya dari muka bumi; tetapi Aku tidak akan memunahkan keturunan Yakub sama sekali, demikianlah Firman Tuhan. Sebab sesungguhnya, Aku memberi perintah, dan Aku mengiraikan kaum Israel di antara segala bangsa, seperti orang mengiraikan ayak, dan sebiji batu kecil pun tidak akan jatuh ke tanah. Oleh pedang akan mati terbunuh semua orang berdosa di antara umat-Ku yang mengatakan: Malapetaka itu tidak akan menyusul dan tidak akan mencapai kami.”PR 165.5

    “Hancurlah rumah-rumah gading, dan habislah rumah-rumah gedang, demikianlah Firman Tuhan.” “Tuhan Allah semesta alamlah yang menyentuh bumi, sehingga bergoyang, dan semua penduduknya berkabung.” “Anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang; tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan.” “Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiaplah untuk bertemu dengan Allahmu, hai Israel.” Amos 9:8-10; 3:15; 9:5; 7:17; 4:12. Untuk suatu jangka waktu ramalan pehukuman ini tertunda dan selama masa pemerintahan Yeroboam II yang lama itu tentara Israel tampaknya meraih kemenangan-kemenangan; tetapi waktu kemakmuran yang sementara ini tidak membawa perubahan dalam hati orang-orang yang tegar tengkuk, dan pada akhirnya dimaklumkan, “Yeroboam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan.” Amos 7:11.PR 165.6

    Ucapan yang terang-terangan ini sudah hilang pada raja dan orang banyak, sebegitu jauh mereka melangkah dalam ketegartengkukan. Amasia, si pemimpin di antara para imam penyembah berhala di Betel, digerakkan oleh kata-kata jelas yang diucapkan oleh nabi terhadap bangsa dan raja mereka, berkata kepada Amos, “Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda, carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana; tetapi janganlah lagi bernubuat di Betel, sebab inilah tempat kudus raja, inilah bait suci kerajaan.” Ayat 12, 13.PR 166.1

    Terhadap hal ini dengan tegas nabi itu menjawab: “Sebab itu beginilah Firman Tuhan, . . . Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan.” Ayat 17.PR 166.2

    Kata-kata yang diucapkan terhadap suku-suku yang murtad itu digenapi secara harafiah; namun kebinasaan kerajaan itu berlangsung pelahan-lahan. Dalam memberikan hukuman, Tuhan mengingat kasih setia, dan pada mulanya, ketika “Pul, raja Asyur, datang menyerang negeri itu,” Menahem, raja Israel, tidak ditawan, tetapi diizinkan tetap menduduki takhta kerajaan sebagai pengikut kerajaan Asyur. “Menahem memberi seribu talenta perak kepada Pul, supaya dibantunya dia mengukuhkan kerajaan itu di tangannya. Menahem mengeluarkan uang ini atas beban Israel dan atas beban semua orang yang kaya raya untuk diberikan kepada raja Asyur: limapuluh syikal perak dari setiap orang.” 2 Raja-raja 15:19, 20. Orang-orang Asyur merasa kasihan kepada sepuluh suku itu, kembali ke negeri mereka sendiri untuk suatu jangka waktu.PR 166.3

    Menahem, yang jauh dari pertobatan daripada kejahatan yang telah mendatangkan kehancuran dalam kerajaannya, melanjutkan “dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula.” Pekahya dan Pekah, penggantinya, juga “melakukan apa yang jahat di mata Tuhan” Ayat 18, 24, 28. “Dalam zaman Pekah,” yang memerintah duapuluh tahun, Tiglat Pileser, raja Asyur, menyerang Israel lalu membawa sertanya orang banyak sebagai tawanan dari antara suku-suku yang tinggal di Galilea dan di sebelah timur Yordan. “Yaitu orang Ruben, orang Gadis dan setengah suku Manasye,” dan penduduk lain dari “Gilead dan Galilea, seluruh tanah Naftali” (1 Tawarikh 5:26; 2 Raja-raja 15:29), disebarkan di antara negeri-negeri kafir jauh terasing dari Palestina.PR 166.4

    Dari pukulan yang mengerikan ini kerajaan utara tidak pernah pulih kembali. Pemerintah sisa yang lemah meneruskan bentuk-bentuk pemerintahan, walaupun tidak lama-lama memiliki kuasa. Hanya satu raja lagi, yaitu Hosea, yang harus mengikuti Pekah. Segera kerajaan itu akan dilenyapkan selama-lamanya. Tetapi pada masa kesusahan dan kepicikan itu Allah masih mengingat kasih setia, dan memberi kesempatan lain kepada umat itu untuk berbalik dari penyembahan berhala. Pada tahun ketiga pemerintahan Hosea, raja Hizkia yang baik mulai memerintah di Yehuda dan dengan secepat mungkin mengadakan pembaruan penting dalam upacara-upacara baitsuci di Yerusalem. Perayaan Paskah pun diaturlah, dan kepada pesta ini bukan saja diundang suku-suku Yehuda dan Benyamin, atas mana Hizkia telah dinobatkan menjadi raja, tetapi seluruh suku di utara pun diundang. Suatu maklumat disiarkan, “di seluruh Israel, dari Bersyeba sampai Dan, supaya masing-masing datang ke Yerusalem merayakan Paskah bagi Tuhan, Allah Israel, karena mereka belum merayakannya secara umum seperti yang ada tertulis.”PR 166.5

    ketgamPR 167.1

    Para pesuruh telah diutus oleh raja Hizkia dan para pemimpin ke seluruh Israel dan Yehuda, dengan undangan yang mendesak agar mereka bertobat dan turut Tuhan, dan datang untuk Perayaan Paskah.PR 167.2

    “Maka berangkatlah pesuruh-pesuruh cepat ke seluruh Israel dan Yehuda,” dengan undangan yang mendesak, “Hai orang Israel, kembalilah kepada Tuhan, Allah Abraham, Ishak dan Israel, maka Ia akan kembali kepada yang tertinggal daripada kamu, yakni mereka yang terluput dari tangan raja-raja Asyur. . . . Janganlah tegar tengkuk seperti nenek moyangmu, serahkanlah dirimu kepada Tuhan dan datanglah ke tempat kudus yang telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya, serta beribadahlah kepada Tuhan, Allahmu, supaya murka-Nya yang menyala-nyala undur daripadamu. Karena bilamana kamu kembali kepada Tuhan, maka saudara-saudaramu dan anak-anakmu akan mendapat belas kasihan dari orang-orang yang menawan mereka, sehingga mereka kembali ke negeri ini. Sebab Tuhan, Allahmu, pengasih dan penyayang, Ia tidak akan memalingkan wajah-Nya daripada kamu, bilamana kamu kembali kepada-Nya.” 2 Tawarikh 30:5-9.PR 167.3

    Dari kota ke kota melintasi tanah Efraim dan Manasye sampai ke Zebulon,” pesuruh-pesuruh itu dikirim oleh Hizkia membawa berita. Seharusnya orang Israel mengetahui di dalam undangan ini tercantum suatu himbauan untuk bertobat dan kembali kepada Allah. Tetapi yang sisa dari kesepuluh suku itu tetap tinggal di wilayah kerajaan utara yang pernah mengalami masa kejayaannya memperlakukan pesuruh-pesuruh raja dari Yehuda dengan tidak peduli dan malahan dengan sikap yang sombong. “Mereka ditertawakan dan diolok-olok.” Namun, walaupun hanya sedikit yang menyambut. “Beberapa orang dari Asyer, Manasye dan Zebulon merendahkan diri dan datang ke Yerusalem, . . . untuk merayakan hari raya Roti tidak beragi.” Ayat 10-13.PR 167.4

    Kira-kira dua tahun kemudian, Samaria dikepung oleh pasukan Asyur di bawah Salmaneser; dan pada pengepungan yang berikutnya, banyak orang binasa dengan menyedihkan karena kelaparan dan penyakit sama saja menjadi korban dengan pedang. Kota dan bangsa itu jatuh, dan sisa-sisa sepuluh suku itu yang terpecah-pecah dibawa dengan tertawan dan disebarkan di provinsi-provinsi kerajaan Asyur. Kebinasaan yang terjadi atas kerajaan utara adalah hukuman langsung dari surga. Bangsa Asyur adalah semata-mata perkakas yang digunakan Allah untuk menjalankan maksud-Nya. melalui Yesaya, yang mulai bernubuat tidak lama sebelum kejatuhan Samaria, Tuhan menjuluki pasukan Asyur sebagai “cambuk murka-Ku.” “Yang menjadi tongkat amarah-Ku.” Yesaya 10:5.PR 167.5

    Dengan sangat menyedihkan anak-anak Israel “berdosa kepada Tuhan, Allah mereka, . . . dan melakukan hal-hal yang jahat.” “Mereka tidak mau mendengarkan, melainkan . . . menolak ketetapan-Nya dan perjanjian-Nya, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, juga peraturan-peraturan-Nya yang telah diperingatkan-Nya kepada mereka.” Sebabnya ialah mereka telah “meninggalkan segala perintah Tuhan, Allah mereka, dan telah membuat dua anak lembu tuangan; juga mereka membuat patung Asyera, sujud menyembah kepada segenap tentara di langit dan beribadah kepada Baal,” dan dengan tegas tidak mau bertobat, sehingga Tuhan “menindas mereka, dan menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok-perampok, sampai habis mereka dibuangkan-Nya dari hadapan-Nya,” sesuai dengan amaran jelas yang telah Ia kirimkan “dengan perantaraan semua hamba-Nya, para nabi.”PR 168.1

    “Orang Israel diangkut dari tanahnya ke Asyur,” “oleh karena mereka tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allah mereka, dan melanggar perjanjian-Nya, yakni segala yang diperintahkan oleh Musa, hamba Tuhan.” 2 Raja-raja 17:7, 11, 14-16, 20, 23; 18:12.PR 168.2

    Dalam hukuman mengerikan yang berlaku bagi sepuluh suku itu Tuhan mempunyai suatu maksud yang bijaksana dan belas kasihan. Apa yang Ia tidak lagi lakukan melalui mereka di negeri nenek moyang mereka maka Ia berusaha menyelesaikannya dengan jalan menyebarkan mereka di antara orang kafir. Rencana-Nya untuk keselamatan semua orang yang harus memilih bagi diri mereka sendiri pengampunan melalui Juruselamat bangsa manusia, bagaimanapun harus digenapi; dan dalam kesukaran yang ditimpakan kepada Israel, ia sedang menyediakan jalan supaya kemuliaan-Nya dapat dinyatakan kepada bangsa-bangsa di bumi. Tidak semua yang ditawan adalah tegar tengkuk. Di antara mereka ada yang tetap benar pada Allah, dan yang lain merendahkan diri mereka di hadapan-Nya. Melalui “anak-anak Allah yang hidup,” ini Ia akan membawa orang-orang di dalam kerajaan Asyur kepada suatu pengetahuan tentang tanda-tanda sifat tabiat-Nya dan kebajikan hukum-Nya. (Lihat Hosea 1:10).PR 168.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents