Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Para Nabi Dan Raja - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    33 - Kitab Undang-undang

    PENGARUH yang diam-diam namun berkuasa yang terjadi dengan adanya pekabaran para nabi mengenai Penawanan Babel banyak faedahnya dalam menyediakan jalan untuk mengadakan pembaruan yang terjadi pada tahun ke delapan belas pemerintahan Yosia. Gerakan pembaruan ini, yang olehnya ancaman pehukuman dapat ditunda untuk sementara waktu, telah dilaksanakan dalam suatu cara yang seluruhnya tidak diharap-harapkan melalui penemuan dan mempelajari sebagian dari Kitab Suci yang selama bertahun-tahun telah salah ditaruh dan hilang secara aneh.PR 226.1

    Hampir satu abad sebelumnya, ketika pesta Paskah dirayakan oleh Hizkia, jaminan telah dibuat untuk pembacaan kitab undang-undang secara umum setiap hari kepada orang banyak oleh para imam yang mengajar. Adalah dengan pemeliharaan peraturan-peraturan yang dicatat oleh Musa, teristimewa yang tercantum dalam buku perjanjian yang berbentuk satu bagian dalam buku Ulangan, yang membuat pemerintahan Hizkia begitu makmur. Tetapi Manasye telah berani menyampingkan peraturan-peraturan ini; dan selama pemerintahannya salinan kitab undang-undang di bait suci, dengan jalan dilalaikan telah hilang. Dengan demikian selama bertahun-tahun orang banyak para umumnya kehilangan nasihat-nasihat dari kitab itu.PR 226.2

    Naskah yang sudah lama hilang itu ditemukan oleh Hilkia, imam besar di dalam bait suci, ketika gedung itu sedang mengalami perbaikan dan penambahan sesuai dengan rencana Raja Yosia untuk pemeliharaan bangunan yang kudus. Imam besar itu menyerahkan kitab yang indah itu kepada Safan, seorang guru yang berpendidikan, yang membacanya dan membawanya kepada raja sambil menceritakan bagaimana kitab itu ditemukan.PR 226.3

    Yosia sangat tergugah ketika ia mendengar kitab itu dibaca untuk pertama kali yang berisi nasihat-nasihat dan amaran yang tercatat di dalam naskah yang sudah tua ini. Belum pernah ia menyadari dengan begitu sepenuhnya keterangan yang jelas yang telah dibentangkan Allah di hadapan Israel “Kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk” (Ulangan 30:19); dan berapa banyak kali diulang-ulangi mereka telah diberi dorongan untuk memilih jalan kehidupan, supaya mereka menjadi suatu kepujian di bumi, suatu berkat kepada segala bangsa. “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar,” Israel telah dinasihati melalui Musa; “Sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” Ulangan 31:6.PR 226.4

    Buku itu penuh dengan kepastian tentang kesediaan Allah untuk menyelamatkan dengan sekuat tenaga mereka yang mau memberikan kepercayaan mereka dengan sepenuhnya kepada-Nya. Sebagaimana Ia telah bertindak dalam kelepasan mereka dari perhambaan Mesir, begitu juga Ia mau bekerja dengan sekuat kuasa-Nya dalam mendudukkan mereka di Tanah Perjanjian dan dalam menempatkan mereka pada bagian kepala dari bangsa-bangsa di bumi.PR 226.5

    Semangat keberanian yang ditawarkan sebagai pahala penurutan disertai dengan nubuatan-nubuatan tentang pehukuman terhadap pelanggaran; dan ketika raja itu mendengar kata-kata yang diilhamkan itu, ia mengetahui dalam gambaran yang dibentangkan di hadapannya, akan keadaan-keadaan yang mirip dengan mereka yang berada di dalam kerajaannya. Sehubungan dengan pemisahan dari Allah yang menyolok ini secara nubuatan, ia dikejutkan ketika menemukan pernyataan-pernyataan tegas terhadap akibat bahwa hari malapetaka akan segera terjadi dan tidak ada yang dapat menangkisnya. Bahasa itu tegas; tidak mungkin ada yang salah dalam arti perkataan itu. Pada bagian akhir buku itu, dalam ringkasan tentang perlakuan Allah terhadap Israel dan tentang gambaran peristiwa-peristiwa yang akan datang, maka hal-hal ini menjadi jelas dua kali lipat. Dalam mendengar semua orang Israel, Musa telah menyatakan:PR 227.1

    fotn kecilPR 227.2

    “Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara,
    Dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
    Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan,
    Perkataanku menetes laksana embun,
    Laksana hujan renai ke atas tunas muda,
    Dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan:
    Sebab nama Tuhan akan kuserukan:
    Berilah hormat kepada Allah kita,
    Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna,
    Karena segala jalan-Nya adil;
    Allah yang setia, dengan tiada kecurangan,
    Adil dan benar Dia.”
    PR 227.3

    Ulangan 32:1-4

    “Ingatlah kepada zaman dahulu kala,
    Perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu,
    Tanyakanlah kepada ayahmu, maka ia memberitahukannya kepadamu,
    Kepada para tua-tuamu,
    Maka mereka mengatakannya kepadamu.
    Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada
    bangsa-bangsa,
    Ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia,
    Maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa
    Menurut bilangan anak-anak Israel.
    Tetapi bagian Tuhan ialah umat-Nya,
    Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya.
    Didapati-Nya dia di suatu negeri,
    Di padang gurun, Di tengah-tengah ketandusan dan auman ladang belantara.
    Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya,
    Dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.”
    PR 227.4

    Ayat 7-10.

    Dan ia meninggalkan Allah yang telah menjadikan dia,
    Ia memandang rendah gunung Batu keselamatannya.
    Mereka membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing,
    Mereka menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa kekejian;
    Mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah,
    Kepada allah yang tidak mereka kenal, allah baru yang belum lama timbul,
    Yang kepadanya nenek moyangmu tidak gentar.
    Gunung batu yang memperanakkan engkau, telah kau lalaikan,
    Dan telah kau lupakan Allah yang melahirkan engkau.

    “Ketika Tuhan melihat hal itu, maka Ia menolak mereka,
    Karena Ia sakit hati oleh anak-anaknya lelaki dan perempuan.
    Ia berfirman, Aku hendak menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka,
    Dan melihat bagaimana kesudahan mereka,
    Sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok,
    Anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan.
    Mereka membangkitkan cemburu-Ku Dengan yang bukan Allah,
    Mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka.
    Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat,
    Dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal.”

    “Aku akan menimbun malapetaka ke atas mereka,
    Seluruh anak panah-Ku akan Kutembakkan kepada mereka.
    Apabila mereka sudah lemas karena lapar
    Dan merana oleh demam yang membara,
    Dan oleh penyakit sampar,
    Maka Aku akan melepaskan taring binatang buas kepada mereka,
    Dengan racun binatang yang menjalar di dalam debu.”

    “Sebab mereka itu suatu bangsa yang tidak punya pertimbangan,
    Dan tidak ada pengertian pada mereka.
    Sekiranya mereka bijaksana, tentulah mereka mengerti hal ini.
    Dan memperhatikan kesudahan mereka.
    Bagaimana mungkin satu orang dapat mengejar seribu orang,
    Dan dua orang dapat membuat lari sepuluhribu orang,
    Kalau tidak gunung batu mereka telah menjual mereka,
    Dan Tuhan telah menyerahkan mereka!
    Sebab bukanlah seperti gunung batu kita gunung batu orang-orang itu;
    Musuh kita boleh menjadi hakim!”
    PR 228.1

    “Bukankah hal itu tersimpan pada-Ku,
    Termeterai dalam perbendaharaan-Ku?
    Hak-Kulah dendam dan pembalasan,
    Pada waktu kaki mereka goyang,
    Sebab hari bencana bagi mereka telah dekat,
    Akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka.”
    PR 229.1

    Ayat 15-21, 23, 24, 28-31, 34, 35.

    biasaPR 229.2

    Bagian-bagian yang mirip ini mengungkapkan kepada Yosia kasih Allah bagi umat-Nya dan kebencian-Nya terhadap dosa. Ketika raja itu membaca nubuatan-nubuatan mengenai pehukuman yang segera akan terjadi kepada mereka yang tetap melakukan pelanggaran, maka ia gemetar memikirkan masa yang akan datang. Sifat suka melawan Yehuda begitu besar; apakah yang akan menjadi akibat kemurtadan yang berkesinambungan?PR 229.3

    Pada tahun-tahun sebelumnya raja itu tidak bersikap acuh tak acuh terhadap penyembahan berhala yang merajalela. “Pada tahun ke delapan dari pemerintahannya, ketika ia masih muda belia, . . .” ia telahPR 229.4

    menyerahkan dirinya sendiri sepenuhnya kepada pekerjaan Allah. Empat tahun kemudian, ketika berusia duapuluh tahun, ia mengadakan suatu usaha yang sungguh-sungguh untuk melenyapkan pencobaan dari rakyatnya dengan membersihkan” . . . Yehuda dan Yerusalem daripada bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan. Mezbah-mezbah para Baal dirobohkan di hadapannya; ia menghancurkan pedupaan-pedupaan yang ada di atasnya; ia meremukkan dan menghancur-luluhkan tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan, dan menghamburkannya ke atas kuburan orang-orang yang mempersembahkan korban kepada berhala-berhala itu. Tulang-tulang para imam dibakarnya di atas mezbah-mezbah mereka. Demikianlah ia mentahirkan Yehuda dan Yerusalem.” 2 Tawarikh 34:3-5.PR 229.5

    ketgamPR 229.6

    Pada waktu pemerintahan Yosia, Hilkia imam besar itu menemukan Taurat Tuhan, yang dibacakan Safan kepada raja.PR 229.7

    Tidak puas dengan melakukan pekerjaan yang baik di negeri Yehuda, raja yang masih muda ini melebarkan usahanya sampai kepada bagian-bagian tanah Palestina yang tadinya diduduki oleh sepuluh suku Israel, yaitu yang sisa dan yang kini sudah lemah. “Juga,” catatan yang terbaca, ” . . . di kota-kota Manasye, Efraim, dan Simeon, sampai di kota-kota Naftali. . .” Ia belum berhenti sampai sudah menjelajahi seluruh pelosok daerah rumah-rumah yang hancur ini, dan “. . . merobohkan segala mezbah dan tiang berhala, meremukkan segala patung pahatan serta mehancurluluhkannya, dan menghancurkan semua pedupaan di seluruh tanah Israel. Sesudah itu ia kembali ke Yerusalem. Ayat 6, 7.PR 229.8

    Begitulah Yosia sejak awal kedewasaannya, telah berusaha menarik keuntungan dari jabatannya sebagai raja untuk meninggikan prinsip-prinsip hukum Allah yang kudus. Maka kini, sementara Safan ahli kitab membacakan kepadanya isi kitab undang-undang itu, raja itu melihat di dalam buku ini suatu perbendaharaan pengetahuan, suatu gabungan yang berkuasa, dalam pekerjaan pembaruan yang ia sangat rindu menyaksikannya dilaksanakan di negeri itu. Ia memutuskan untuk berjalan dalam terang nasihat-nasihat kitab itu, dan juga hendak melakukan dengan sekuat kuasanya untuk memperkenalkan pengajaran-pengajaran yang terdapat di dalamnya kepada rakyatnya dan sekiranya mungkin, menuntun mereka mengembangkan penghormatan dan kasih terhadap undang-undang surga.PR 230.1

    Tetapi adakah kemungkinannya mengadakan pembaruan yang dibutuhkan itu? Israel sudah hampir mencapai batas panjang sabar Ilahi; segera Allah akan muncul untuk menghukum mereka yang telah menyebabkan nama-Nya dihina. Murka Tuhan telah menyala-nyala terhadap orang-orang itu. Dirundung duka dan kesedihan, Yosia merobek jubahnya lalu sujud menyembah kepada Allah dengan roh yang penuh kesusahan, memohon pengampunan atas dosa-dosa bangsa yang tegar tengkuk itu.PR 230.2

    Pada zaman itu nabiah Hulda tinggal di Yerusalem, dekat bait kudus. Pikiran sang raja, yang penuh dengan kegelisahan, tertuju kepada nabiah itu, dan ia berketetapan untuk bertanya kepada Tuhan melalui utusan yang terpilih ini untuk mengetahui, jika sekiranya mungkin, apakah dengan sesuatu hal dalam batas-batas kekuasaannya ia dapat menyelamatkan Yehuda yang bersalah, yang kini sudah berada di tepi jurang kebinasaan.PR 230.3

    Kegentingan situasi dan perhatian terhadap masalah ini di mana ia memegang nabiah itu menyebabkan dia memilih sebagai para utusannya orang-orang yang terkemuka dalam kerajaannya. “Pergilah,” katanya menyuruh mereka, “mintalah petunjuk Tuhan bagiku, bagi rakyat dan bagi seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab hebat kehangatan murka Tuhan yang menyala-nyala terhadap kita, oleh karena nenek moyang kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dengan berbuat tepat seperti tertulis di dalamnya.” 2 Raja-raja 22:13.PR 230.4

    Melalui Hulda, Tuhan memberitakan kepada Yosia bahwa kebinasaan Yerusalem tidak akan dapat dihindarkan. Walaupun kini orang-orang merendahkan diri mereka sendiri di hadapan Allah, mereka tidak akan dapat luput dari hukuman. Sudah begitu lama perasaan mereka mati dengan pelanggaran sehingga jikalau hukuman tidak menimpa mereka, maka mereka akan segera kembali kepada jalan berdosa mereka yang sama. “. . . Katakanlah kepada orang yang menyuruh kamu kepada-Ku! nabiah itu menyatakan, “Beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan malapetaka atas tempat ini dan atas penduduknya, yakni segala perkataan kitab yang telah dibaca oleh raja Yehuda; karena mereka meninggalkan Aku dan membakar korban kepada allah lain dengan maksud menimbulkan sakit hati-Ku dengan segala pekerjaan tangan mereka; sebab itu kehangatan murka-Ku akan bernyala-nyala terhadap tempat ini dengan tidak padam-padam. Ayat 15-17.PR 230.5

    Tetapi oleh sebab raja itu telah merendahkan hatinya di hadapan Allah, maka Tuhan akan mengakui kesungguh-sungguhannya dalam memohon pengampunan dan rahmat. Kepadanya dikirimkan berita: “Oleh karena engkau sudah menyesal dan engkau merendahkan diri di hadapan Tuhan pada waktu engkau mendengar hukuman yang Kufirmankan terhadap tempat ini dan terhadap penduduknya, bahwa mereka akan mendahsyatkan dan menjadi kutuk, dan oleh karena engkau mengoyakkan pakaianmu dan menangis di hadapan-Ku, Aku pun telah mendengarnya, demikianlah firman Tuhan. Sebab itu, sesungguhnya Aku akan mengumpulkan engkau kepada nenek moyangmu, dan engkau akan dikebumikan ke dalam kuburmu dengan damai, dan matamu tidak akan melihat segala malapetaka yang akan Kudatangkan atas tempat ini. . . .” Ayat 19, 20.PR 231.1

    Raja itu harus membiarkan peristiwa-peristiwa yang akan datang kepada Allah; ia tidak dapat mengubah pernyataan Yehova yang kekal. Tetapi dalam mengumumkan hukuman pembalasan Surga, Tuhan tidak mencabut kesempatan untuk bertobat dan mengadakan pembaruan; dan Yosia di sini melihat, kerelaan di pihak Allah menahan hukuman-Nya dengan rahmat, berketetapan membuat pembaruan yang menentukan dengan segenap kuat kuasanya. Dengan segera ia mengadakan rapat besar, di mana diundang ketua-ketua dan para penguasa di Yerusalem dan Yehuda, bersama-sama dengan rakyat biasa. Orang-orang ini, dengan para imam dan orang-orang Lewi, bertemu dengan raja di halaman bait suci. Kepada perkumpulan yang besar ini raja itu sendiri membaca “. . . segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah Tuhan itu.” 2 Raja-raja 23:2. Raja yang membaca itu sangat terkesan, lalu ia menyampaikan amanatnya dengan kesedihan hati yang hancur. Para pendengar sangat tergerak. Kehebatan perasaan tercermin di wajah raja itu, kekhidmatan pekabaran itu sendiri, amaran terhadap hukuman yang akan datang--segala perkara ini mempunyai akibatnya, dan banyak orang yang menentukan untuk bersatu dengan raja dalam memohon pengampunan.PR 231.2

    Kini Yosia menganjurkan supaya mereka yang menjabat kekuasaan tertinggi bersatu dengan rakyat dalam perjanjian khidmat di hadapan Allah supaya saling bekerja sama dalam suatu usaha untuk melembagakan perubahan-perubahan yang menentukan. “Sesudah itu berdirilah raja dekat tiang dan diadakannyalah perjanjian di hadapan Tuhan untuk hidup dengan mengikuti Tuhan, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan dengan seganap jiwa dan untuk menepati perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu”. Sambutan lebih besar daripada apa yang diharapkan raja karena: “. . . Seluruh rakyat mendukung perjanjian itu.” Ayat 3.PR 231.3

    Dalam pembaruan sebagai tindakan selanjutnya, raja mengalihkan perhatiannya kepada pemusnahan setiap bentuk penyembahan berhala yang tersisa. Sudah begitu lama penduduk negeri itu mengikuti kebiasaan-kebiasaan bangsa-bangsa di sekeliling dalam menyembah patung yang terbuat dari kayu dan batu, sehingga tampaknya hampir tidak mungkin dalam batas kuasa manusia untuk melenyapkan setiap bekas kejahatan-kejahatan ini. Dengan tegas ia menghadapi penyembahan berhala ini dengan membunuh “. . . semua imam bukit-bukit pengorbanan;” “Para pemanggil arwah, dan para pemanggil roh peramal, juga terafim, berhala-berhala dan segala dewa kejijikan yang terlihat di tanah Yehuda dan Yerusalem, dihapuskan oleh Yosia dengan maksud menepati perkataan Taurat yang tertulis dalam kitab yang telah didapati oleh imam Hilkia di rumah Tuhan.” Ayat 20, 24.PR 232.1

    Pada zaman kerajaan itu terbagi, berabad-abad sebelumnya, ketika Yerobeam bin Nebat, yang dengan beraninya menentang Allah yang disembah Israel, sudah berusaha untuk mengalihkan hati orang banyak jauh dari upacara-upacara bait suci di Yerusalemn kepada bentuk perbaktian yang baru, ia telah mendirikan sebuah mezbah di Betel yang tidak ditahbiskan. Selama membaktikan mezbah ini, dimana banyak orang datang selama bertahun-tahun hanyalah karena terpikat kepada praktek-praktek penyembahan berhala, tiba-tiba muncullah di sana seorang utusan Allah dari Yehuda, dengan kata-kata tuduhan terhadap upacara-upacara yang melanggar kesucian. “. . . Berserulah orang itu terhadap mezbah itu, katanya: ’Hai mezbah, hai mezbah, beginilah firman Tuhan: Bahwasanya seorang anak akan lahir pada keluarga Daud, Yosia namanya; ia akan menyembelih di atasmu imam-imam bukit pengorbanan yang membakar korban di atasmu, juga tulang-tulang manusia akan dibakar di atasmu.’” 1 Raja-raja 13:2. Pemberitahuan ini disertai dengan suatu tanda bahwa perkataan yang diucapkan itu berasal dari Tuhan.PR 232.2

    Tiga abad telah berlalu. Selama pembaruan yang dilancarkan oleh Yosia, maka raja itu mendapati dirinya sendiri berada di Betel, di mana mezbah kuno ini berdiri. Nubuatan yang diucapkan bertahun-tahun sebelumnya di hadapan Yerobeam, kini digenapi secara harafiah. “Juga mezbah yang ada di Betel, bukit pengorbanan yang dibuat oleh Yerobeam bin Nebat yang mengakibatkan orang Israel berdosa, mezbah dan bukit pengorbanan itupun dirobohkannya dan batu-batunya dipecahkannya, lalu dirobohkanya halus-halus menjadi abu, dan dibakarnyalah tiang berhala.PR 232.3

    “Dan ketika Yosia berpaling, dilihatnya kuburan-kuburan yang ada di gunung di sana, lalu menyuruh orang mengambil tulangt-tulang dari kuburan-kuburan itu, membakarnya di atas mezbah dan menajiskannya, sesuai dengan firman Tuhan yang telah diserukan oleh abdi Allah yang telah menyerukan hal-hal ini.PR 232.4

    “Ia berkata: Apakah tanda keramat yang kulihat ini? Lalu orang-orang di kota itu menjawab dia: Itulah kuburan abdi Allah yang sudah datang dari Yehuda dan yang telah menyerukan segala hal yang telah kau lakukan terhadap mezbah Betel ini!” Lalu katanya: “Biarkanlah itu, janganlah ada orang yang menjamah tulang-tulangnya. Jadi mereka tidak mengganggu tulang-tulangnya, dan tulang-tulang nabi yang telah datang dari Samaria itu.” 2 Raja-raja 23:15-18.PR 233.1

    Di atas lereng gunung Zaitun, berhadapan dengan bait suci Yehova di atas Gunung Moria, terdapat kuil-kuil dan patung-patung berhala yang ditempatkan Salomo di sana untuk menyenangkan istri-istrinya yang menyembah berhala. Lihat 1 Raja-raja 11:6-8. Sudah sampai tiga abad lamanya patung-patung berhala yang dibuat dengan kesalahan besar telah berdiri di atas “Gunung Kejahatan,” menjadi saksi bisu terhadap kemurtadan raja Israel yang paling pintar. Yang inipun, semuanya dilenyapkan dan dihancurkan oleh Yosia.PR 233.2

    ketgamPR 233.3

    Salomo membangun kuil-kuil dan berhala-berhala untuk disembah istri-istrinya.PR 233.4

    Sang raja bertindak lebih jauh untuk membangun iman Yehuda kepada Allah nenek moyang mereka dengan mengadakan pesta Paskah yang besar, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalam kitab undang-undang itu. Persiapan dilakukan oleh mereka yang memangku tanggung jawab mengatur acara-acara kudus, dan pada hari besar pesta itu, persembahan-persembahan diadakan dengan bebas. “Sebab tidak pernah lagi dirayakan Paskah seperti itu sejak zaman para hakim yang memerintah atas Israel dan sepanjang zaman raja-raja Israel dan raja-raja Yehuda.” 2 Raja-raja 23:22. Tetapi kegiatan Yosia, walaupun berkenan kepada Allah, tidak dapat menebus dosa generasi-generasi yang lalu; maupun kesalehan yang ditunjukkan oleh para pengikut raja tidak dapat lagi menghasilkan perubahan dalam hati banyak orang yang dengan keras kepala menolak untuk berbalik dari penyembahan berhala kepada perbaktian kepada Allah yang benar. Untuk selama lebih dari satu dekade mengikuti perayaan Paskah itu, Yosia terus memerintah. Pada usia tigapuluh sembilan tahun ia menemui kematian dalam pertempuran dengan pasukan Mesir, “lalu dikuburkan di pebukuran nenek moyangnya.” “. . . Seluruh Yehuda dan Yerusalem berkabung karena Yosia. Yeremia membuat suatu syair ratapan mengenai Yosia. Dan sampai sekarang ini semua penyanyi laki-laki dan penyanyi perempuan menyanyikan syair-syair ratapan mengenai Yosia, dan mereka jadikan itu suatu kebiasaan di Israel. Semuanya itu tertulis dalam Syair-syair Ratapan.” 2 Tawarikh 35:24, 25. Sama seperti sampai kepada Yosia “sebelum dia tidak ada raja seperti dia yang berbalik kepada Tuhan dengan segenap hatinya, dengan segenap jiwanya dan dengan segenap kekuatannya, sesuai dengan segala Taurat Musa; dan sesudah dia tidak ada bangkit lagi yang seperti dia. Tetapi Tuhan tidak beralih dari murka-Nya yang sangat bernyala-nyala itu, . . . oleh karena segala sakit hati-Nya yang ditimbulkan Manasye.” 2 Raja-raja 23:25, 26. Waktunya tiba dengan cepat ketika Yerusalem akan dibinasakan dengan tuntas dan para penduduk negeri itu dibawa dengan tertawan ke Babilon, di sana mereka harus mempelajari pelajaran yang mereka tidak mau pelajari dalam keadaan-keadaan yang lebih menyenangkan.PR 233.5

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents