Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Para Nabi Dan Raja - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    59 - “Rumah Israel”

    DALAM MEMBERITAKAN kebenaran-kebenaran Injil yang kekal itu kepada segala bangsa, kaum, suku dan bahasa, gereja Allah di bumi sekarang sedang menggenapi nubuatan dahulu kala, “Israel akan berkembang dan bertunas dan memenuhi muka bumi dengan hasilnya.” Yesaya 27:6. Para pengikut Yesus, bekerja sama dengan malaikat-malaikat surga, dengan cepat mendatangi tempat-tempat di bumi yang dilalaikan; dan sebagai hasil pekerjaan mereka, kelimpahan buah-buah yakni jiwa-jiwa yang indah sedang bertambah-tambah. Pada masa kini, sebagaimana yang belum pernah terjadi, penaburan kebenaran Alkitab melalui sarana-sarana gereja yang berserah sedang mendatangkan kepada anak-anak manusia keuntungan-keuntungan yang diramalkan berabad-abad lamanya dalam perjanjian kepada Abraham dan kepada semua orang Israel,--kepada gereja Allah di bumi dalam segala zaman,--“Aku akan . . . memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.” Kejadian 12:2.PR 409.1

    Janji untuk memperoleh berkat ini seharusnya digenapi dengan ukuran yang limpah selama abad-abad yang mengikuti kembalinya orang-orang Israel dari negeri di mana mereka diperhambakan. Adalah menjadi rencana Allah supaya segenap bumi bersedia untuk kedatangan Kristus yang pertama, sama seperti sekarang cara menyediakan diri untuk kedatangan-Nya yang kedua kali. Pada akhir tahun-tahun pembuangan yang telah merendahkan derajat mereka, dengan penuh kemurahan Allah memberikan kepastian kepada umat-Nya Israel, melalui Zakharia: “Aku akan kembali ke Sion dan akan diam di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung Tuhan semesta alam akan disebut Gunung Kudus.” Dan tentang umat-Nya Ia bersabda, “Sesungguhnya, . . . Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.” Zakharia 8:3, 7, 8.PR 409.2

    Perjanjian-perjanjian ini diberikan dengan syarat-syarat penurutan. Dosa-dosa yang menandai orang-orang Israel sebelum penawanan itu, tidak akan diulangi. “Laksanakanlah hukum yang benar,” Tuhan menasihati mereka yang terlibat dalam pembangunan kembali; “dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing; janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin; dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing.” “Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu.” Zakharia 7:9, 10; 8:16. Limpahlah pahala, baik secara jasmani maupun rohani, yang dijanjikan kepada mereka yang akan melakukan prinsip-prinsip dan kebenaran-kebenaran ini. “Aku akan menabur damai sejahtera,” kata Tuhan memaklumkan, “Maka pohon anggur akan memberi buahnya dan tanah akan memberi hasilnya dan langit akan memberi air embunnya. Aku akan memberi semuanya itu kepada sisa-sisa bangsa ini sebagai miliknya. Dan kalau dahulu kamu telah menjadi kutuk di antara bangsa-bangsa, hai kaum Yehuda dan kaum Israel, maka sekarang Aku akan menyelamatkan kamu, sehingga kamu menjadi berkat.” Zakharia 8:12, 13.PR 409.3

    Dengan ditawan oleh orang-orang Babel, orang-orang Israel berhasil disembuhkan daripada perbaktian kepada patung-patung berhala. Setelah mereka pulang, mereka sangat memperhatikan petunjuk-petunjuk keagamaan dan mempelajari apa yang telah dituliskan dalam buku undang-undang dan apa yang ditulis para nabi mengenai ibadah kepada Allah yang benar. Pemulihan bait suci menyanggupkan mereka untuk melaksanakan upacara-upacara rumah Allah. Di bawah pimpinan Zerubabel, Ezra dan Nehemia mereka berjanji kembali untuk memelihara segala perintah dan peraturan Yehova. Masa-masa kemakmuran yang mengikuti menunjukkan contoh bukti kerelaan Allah untuk menerima dan mengampuni, namun dengan pikiran pendek yang fatal mereka berulang-ulang meninggalkan tujuan yang mulia dan dengan mementingkan diri sendiri mereka menahan untuk diri sendiri apa yang dapat sebenarnya membawa mereka kepada kesembuhan dalam kehidupan rohani orang-orang yang tak terhitung banyaknya.PR 410.1

    Kegagalan memenuhi rencana Ilahi ini sangat mencolok pada zaman Maleakhi. Dengan tegas utusan Tuhan itu menghadapi kejahatan-kejahatan yang sedang merampok kemakmuran jasmani dan kuasa rohani Israel. Dalam peringatannya yang keras terhadap para pendurhaka, nabi itu tidak memandang baik imam maupun orang biasa. “Ucapan Ilahi. Firman Tuhan kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi” ialah bahwa pelajaran-pelajaran masa yang lampau supaya tidak dilupakan dan supaya perjanjian yang dilakukan Yehova dengan keluarga Israel dipelihara dengan setia. Hanyalah dengan pertobatan yang dirasakan dalam hati berkat Allah itu dapat disadari. “Maka sekarang:” Kata nabi itu memohon, “Cobalah melunakkan hati Allah, supaya Ia mengasihani kita!” Maleakhi 1:1, 9.PR 410.2

    Namun, bukanlah dengan kegagalan Israel yang bersifat sementara, sehingga rencana sepanjang zaman untuk penebusan manusia akan dibatalkan. Mungkin kepada siapa nabi itu berbicara mereka tidak memperhatikan pekabaran yang diberikan itu, tetapi rencana-rencana Yehova bagaimanapun juga harus tetap maju ke arah kegenapannya yang lengkap. “Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari,” Tuhan memaklumkan melalui utusan-Nya, “nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku, dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa.” Maleakhi 1:11.PR 410.3

    Perjanjian “kehidupan dan sejahtera” yang dibuat Allah dengan anak-anak Lewi--merupakan perjanjian yang jikalau dipelihara, akan mendatangkan berkat yang tak terkatakan--kini Tuhan tawarkan untuk dibarui dengan mereka yang tadinya adalah pemimpin-pemimpin kerohanian, tetapi yang melalui pendurhakaan telah menjadi “hina dan rendah bagi seluruh umat ini.” Maleakhi 2:5, 9.PR 410.4

    Dengan khidmatnya orang-orang yang berbuat jahat diberi amaran tentang hari pehukuman yang akan berlaku dan rencana Yehova yang akan datang dengan cepat membinasakan setiap orang durhaka. Namun tidak ada orang yang ditinggalkan tanpa pengharapan; nubuatan-nubuatan Maleakhi tentang pehukuman itu disertai dengan undangan-undangan kepada orang-orang yang tegar tengkuk supaya berdamai dengan Allah. “Kembalilah kepada-Ku,” kata Tuhan mendesak; “maka Aku akan kembali kepadamu.” Maleakhi 3:7. Tampaknya seakan-akan setiap hati harus menyambut akan undangan tersebut. Allah yang di surga sedang memohon supaya anak-anak-Nya yang bersalah kembali kepada-Nya, supaya mereka boleh bekerja sama dengan Dia kembali dalam melaksanakan pekerjaan-Nya di bumi. Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk memegang tangan Israel dan menolong mereka ke jalan penyangkalan diri dan pengorbanan diri, untuk mendapat bagian bersama dengan Dia dalam warisan sebagai anak-anak Allah. Maukah mereka datang? Maukah mereka mengerti akan satu-satunya pengharapan mereka?PR 411.1

    Betapa sedihnya catatan itu, bahwa pada zaman Maleakhi orang-orang Israel ragu-ragu untuk menyerahkan hati mereka yang congkak dalam penurutan yang serentak berdasarkan kasih dan kerja sama dengan segenap hati! Ingin membenarkan diri sendiri kelihatan dalam jawaban mereka, “Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?” Tuhan menyatakan kepada umat-Nya salah satu dari dosa-dosa mereka yang terutama. “Bolehkah manusia menipu Allah?” tanya-Nya. “Namun kamu menipu Aku.” Masih tetap belum yakin akan dosa, orang-orang yang durhaka itu bertanya, “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?”PR 411.2

    Sesungguhnya tegaslah jawab Tuhan: “Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, Firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, Firman Tuhan semesta alam. Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, Firman Tuhan semesta alam.” Ayat 7-12.PR 411.3

    Allah memberkati pekerjaan tangan manusia, supaya mereka dapat mengembalikan kepada-Nya bagian-Nya. Ia memberi mereka sinar matahari dan hujan; Ia yang menumbuhkan sayur-sayuran dengan segar; Ia memberi kesehatan dan kesanggupan untuk memperoleh pendapatan. Setiap berkat berasal dari tangan-Nya yang berkelimpahan, dan Ia menginginkan pria dan wanita supaya menunjukkan rasa syukur dan terima kasih mereka dengan mengembalikan kepada-Nya sebagian dalam bentuk persepuluhan dan persembahan-persembahan--dalam persembahan syukur, dalam persembahan suka rela, dalam persembahan pelanggaran. Mereka harus mengabdikan harta mereka kepada pekerjaan-Nya, supaya kebun anggur-Nya tidak tinggal hampa dan tandus. Mereka harus mempelajari apa yang akan dilakukan Tuhan sekiranya Ia berada di tempat mereka. Mereka harus menghadapkan segala perkara yang sulit kepada-Nya di dalam doa. Mereka harus menunjukkan perhatian yang tidak mementingkan diri sendiri dalam membangun pekerjaan-Nya di seluruh pelosok dunia.PR 411.4

    Melalui pekabaran-pekabaran seperti yang diberitakan oleh Maleakhi tersebut, nabi yang terakhir dalam Perjanjian Lama, sama seperti melalui penindasan dari musuh-musuh bangsa kafir, akhirnya Israel mempelajari pelajaran bahwa kemakmuran sejati bergantung atas penurutan terhadap hukum Allah. Tetapi dengan sebagian besar orang banyak, penurutan bukanlah pencurahan iman dan kasih. Dorongan hati mereka ialah mementingkan diri. Pelayanan secara luar diberikan sebagai suatu sarana untuk mencapai kebesaran nasional. Bangsa pilihan itu tidak menjadi terang dunia, tetapi mengurung diri mereka sendiri dari dunia sebagai suatu jaminan perlindungan jangan sampai terbujuk kepada penyembahan berhala. Pembatasan yang telah diberikan Allah, yang melarang perkawinan antara umat-Nya dan orang kafir, dan melarang Israel supaya jangan mengikuti praktik-praktik penyembahan berhala di sekeliling bangsa-bangsa, telah begitu dilangkahi bagaikan hendak membangun tembok pemisah antara orang-orang Israel dan semua bangsa lain, dengan demikian menutup untuk orang lain berkat-berkat istimewa yang Allah telah tugaskan kepada Israel supaya diberikan kepada dunia.PR 412.1

    Pada saat yang sama orang-orang Yahudi, karena dosa-dosa mereka, memisahkan diri mereka dari Allah. Mereka tidak sanggup melihat besarnya makna kerohanian yang dalam terhadap pelayanan mereka secara simbolis. Dalam kebenaran diri mereka sendiri mereka mengandalkan pekerjaan mereka, kepada korban-korban dan upacara-upacara mereka sendiri, gantinya bergantung atas jasa-jasa-Nya kepada siapa segala perkara ini ditujukan. Dengan demikian “mereka berusaha mendirikan kebenaran mereka sendiri” (Roma 10:3), mereka mengadakan bagi diri mereka sendiri kepuasan diri dalam bentuk secara lahiriah. Kekurangan Roh dan anugerah Allah, mereka berusaha menutupi kekurangan itu dengan jalan memelihara upacara-upacara dan acara-acara keagamaan yang ketat. Tidak merasa puas dengan peraturan-peraturan yang ditetapkan Allah sendiri, mereka menghambat perintah-perintah Ilahi dengan tuntutan-tuntutan yang bukan-bukan yang tidak terhitung banyaknya yang mereka rancang sendiri. Semakin jauh mereka terpisah dari Allah, semakin ketat mereka memelihara bentuk-bentuk upacara agama ini.PR 412.2

    Dengan segala keputusan dan tuntutan-tuntutan yang bukan-bukan yang merupakan beban berat ini maka secara praktis tidaklah mungkin bagi bangsa itu untuk memelihara hukum. Prinsip-prinsip kebenaran besar yang dinyatakan dalam Sepuluh Hukum, dan kebenaran-kebenaran yang dibayangkan dalam upacara secara simbolis (lambang), sama-sama kabur, terkubur di bawah tumpukan tradisi dan adat istiadat manusia. Mereka yang benar-benar mempunyai kerinduan untuk melayani Allah, dan yang berusaha untuk memelihara seluruh hukum itu sebagaimana yang diperintahkan oleh para imam dan penguasa, mengeluh di bawah tekanan beban yang berat.PR 412.3

    Sebagai suatu bangsa, rakyat Israel, sementara merindukan kedatangan Mesias, begitu jauh terpisah dari Allah dalam hati dan kehidupan mereka sehingga mereka tidak mungkin mendapat wawasan yang benar tentang tabiat atau tugas Penebus yang dijanjikan itu. Gantinya merindukan penebusan dari dosa, dan kemuliaan serta damai yang kudus, hati mereka tertuju kepada kelepasan dari musuh-musuh nasional, dan pemulihan kekuasaan secara duniawi. Mereka mengharapkan supaya Mesias datang sebagai penakluk, untuk mematahkan setiap kuk, dan meninggikan Israel kepada kekuasaan atas segala bangsa. Begitulah Setan telah berhasil dalam menyediakan hati orang banyak untuk menolak Juruselamat itu apabila Ia akan datang. Kesombongan hati mereka sendiri, dan wawasan-wawasan mereka yang keliru tentang tabiat dan tugas-Nya, akan menghalangi mereka dalam mempertimbangkan dengan jujur bukti-bukti tentang diri-Nya sebagai Mesias.PR 413.1

    Selama lebih dari seribu tahun orang-orang Yahudi telah menunggu-nunggu kedatangan Juruselamat yang dijanjikan itu. Pengharapan mereka yang gilang gemilang terletak di atas peristiwa ini. Selama seribu tahun, dalam nyanyian dan nubuatan, di dalam upacara-upacara bait suci dan doa dalam rumah-rumah tangga, nama-Nya telah tersimpan sebagai barang yang suci; namun ketika Ia datang, mereka tidak mengenal Dia sebagai Mesias yang telah lama mereka nanti-nantikan “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.” Yohanes 1:11. Bagi hati mereka yang mengasihi dunia Yang Kekasih dari surga adalah “sebagai tunas dari tanah kering.” Pada pemandangan mata mereka Ia tidak “tampan dan semarak-Nya pun tidak ada;” dalam penglihatan mereka Ia tidak mempunyai keindahan sehingga mereka tidak menginginkan-Nya. Yesaya 53:2.PR 413.2

    ketgamPR 413.3

    Juruselamat yang dinanti-nantikan itu sedang diadili oleh Pilatus.PR 413.4

    Seluruh kehidupan Yesus orang Nazaret itu di antara orang-orang Yahudi merupakan suatu teguran kepada sifat mereka yang mementingkan diri, sebagaimana yang dinyatakan dalam ketidakrelaan mereka untuk mengetahui tuntutan yang adil dari si Pemilik kebun anggur atas mana mereka telah ditempatkan sebagai penggarap kebun anggur itu. Mereka membenci teladan-Nya yang penuh kebenaran dan saleh; dan ketika ujian akhir tiba, yakni ujian yang berarti penurutan yang menuju kehidupan yang kekal atau pendurhakaan yang menuju kepada kematian yang kekal, mereka menolak Yang Kudus dari Israel dan harus bertanggung jawab atas penyaliban-Nya di atas salib Golgota.PR 413.5

    Dalam perumpamaan kebun anggur, Kristus mendekati penutupan pekerjaan-Nya di bumi memintakan perhatian guru-guru orang Yahudi kepada berkat-berkat yang berlimpah yang dicurahkan ke atas bangsa Israel, dan di dalamnya ini ditunjukkan tuntutan Allah terhadap penurutan mereka. Dengan jelas Ia meletakkan di hadapan mereka kemuliaan rencana Allah, yang mana melalui penurutan itu dapat dipenuhi. Dengan menyisihkan tirai masa depan, Ia menunjukkan bagaimana dengan kegagalan memenuhi rencana-Nya, seluruh bangsa itu menghalangi berkat-Nya dan mendatangkan kebinasaan ke atas bangsa itu sendiri.PR 413.6

    “Adalah seorang tuan tanah,” kata Kristus, “membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.” Matius 21:33.PR 414.1

    Demikianlah Juruselamat mengutip tentang “kebun anggur Tuhan semesta alam,” yang nabi Yesaya berabad-abad sebelumnya telah nyatakan sebagai “kaum Israel.” Yesaya 5:7.PR 414.2

    “Ketika hampir tiba musim petik,” kata Kristus melanjutkan, maka pemilik kebun anggur itu “menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak daripada yang semula, tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya.”PR 414.3

    Setelah membentangkan di hadapan para imam puncak kejahatan mereka, kini Kristus mengajukan pertanyaan kepada mereka, “Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?” Para imam telah mengikuti cerita itu dengan perhatian yang mendalam; dan tanpa memikirkan kaitan pokok cerita itu kepada diri mereka sendiri, mereka bersatu dengan orang banyak ketika menjawab, “‘Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakan kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya.’”PR 414.4

    Dengan tiada sadar mereka telah memaklumkan nasib mereka sendiri yang malang. Yesus memandang kepada mereka, dan di bawah pandangan-Nya mereka mengetahui bahwa Ia sedang membaca rahasia hati mereka. Keilahian-Nya memancar di hadapan mereka dengan kuasa yang tidak dapat salah. Mereka melihat gambaran diri mereka sendiri di dalam penggarap-penggarap kebun itu, dan mereka dengan tidak senang berseru, “Dijauhkan Allah!”PR 414.5

    Dengan khidmat dan dengan menyesal Kristus bertanya: “’BelumPR 414.6

    pernahkah kamu membaca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil daripadamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk.’” Matius 21:34-44.PR 414.7

    ketgamPR 415.1

    Gereja Allah ditugaskan untuk membawakan Injil keselamatan itu kepada semua bangsa, sehingga setiap orang boleh mendapat terang itu di manapun ia berada.PR 415.2

    Kristus akan dapat menyingkirkan nasib malang bangsa Yahudi itu jikalau orang banyak itu telah menerima Dia. Tetapi iri hati dan kecemburuan menjadikan mereka tidak dapat didamaikan. Mereka menetapkan bahwa mereka tidak akan menerima Yesus orang Nazaret sebagai Mesias. Mereka menolak Terang dunia itu, dan sejak saat itu kehidupan mereka dikelilingi dengan kegelapan seperti kegelapan tengah malam. Nasib malang yang diramalkan menimpa bangsa Yahudi itu. Hawa nafsu mereka yang dahsyat, yang tak terkendali, mengakibatkan keruntuhan mereka. Dalam amarah yang buta mereka saling membinasakan. Kesombongan mereka yang suka memberontak dan keras kepala, menyebabkan kemarahan bangsa Roma yang menjajah tambah menindas mereka. Yerusalem dibinasakan, bait suci dihancurkan, dan tempatnya dibajak seperti sebuah ladang. Anak-anak Yehuda tewas oleh keadaan kematian yang paling mengerikan. Berjuta-juta dijual untuk bekerja sebagai budak di negeri-negeri orang kafir.PR 415.3

    Yang direncanakan Allah untuk dilakukan bagi dunia melalui Israel, bangsa pilihan itu, akhirnya Ia akan selesaikan melalui gereja-Nya di bumi sekarang. Ia telah membiarkan kebun anggurnya “disewakan kepada penggarap-penggarap lain,” yaitu kepada umat yang memelihara perjanjian-Nya, yang dengan setia, “menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya.” Belum pernah Tuhan tanpa wakil-wakil yang benar di bumi ini yang telah menjadikan perhatian-Nya menjadi milik mereka. Saksi-saksi bagi Allah banyak jumlahnya di antara Israel rohani, dan kepada mereka akan digenapkan segala perjanjian yang dijanjikan oleh Yehova kepada umat-Nya dahulu kala.PR 415.4

    Pada zaman ini gereja Allah bebas melaksanakan perampungan rencana Ilahi demi keselamatan bangsa yang hilang itu. Berabad-abad lamanya umat Allah telah mengalami pembatasan kebebasan mereka. Pemberitaan Injil dengan kesuciannya dilarang, dan hukuman yang paling keras dikenakan kepada mereka yang berani melanggar mandat manusia. Sebagai akibatnya, kebun anggur moral Tuhan hampir seluruhnya tidak dikerjakan. Orang banyak dihalang-halangi untuk menerima terang Firman Allah. Kegelapan kesalahan dan takhyul mengancam untuk melenyapkan pengetahuan akan agama yang benar. Gereja Allah di bumi benar-benar berada dalam tawanan selama masa penganiayaan yang tidak mengenal belas kasihan yang panjang ini sama seperti anak-anak Israel tertawan di Babel selama masa pembuangan.PR 415.5

    Tetapi syukur kepada Allah, karena gereja-Nya tidak lagi dalam perhambaan. Kepada Israel rohani telah dipulihkan kesempatan-kesempatan yang sesuai dengan hak-hak Allah pada zaman kelepasan mereka dari Babel. Di setiap pelosok bumi, pria dan wanita menyambut pekabaran yang dikirim surga yang dinubuatkan oleh Yohanes pewahyu itu yang akan diberitakan sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali; “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya.” Wahyu 14:7.PR 415.6

    Kuasa pasukan kejahatan tidak dapat lagi tetap menawan gereja itu; karena “‘sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya;’ ‘dan kepada Israel rohani diberikan pekabaran,’ ‘Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah daripadanya, supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.’” Ayat 8; 18:4. Sebagaimana orang-orang buangan yang tertawan itu memperhatikan pekabaran itu, “Larilah dari tengah-tengah Babel” (Yeremia 51:6), dan telah dikembalikan ke Tanah Perjanjian, begitulah mereka yang takut akan Allah pada zaman ini harus memperhatikan pekabaran supaya ke luar dari Babel rohani, dan segera mereka akan berdiri sebagai tanda kemenangan kasih karunia Ilahi di bumi yang dibarui, yaitu Kanaan surgawi. Pada zaman Maleakhi pertanyaan mengolok dari orang-orang yang tegar tengkuk, “Di manakah Allah yang menghukum?” telah dijawab dengan khidmat: “Dengan mendadak Tuhan, . . . akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu . . . .PR 416.1

    Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.” Maleakhi 2:17; 3:1-4.PR 416.2

    Ketika Mesias yang dijanjikan sudah hampir akan datang, pekabaran orang yang membuka jalan kedatangan Kristus ialah: “Bertobatlah, hai para pemungut cukai dan orang-orang berdosa; bertobatlah hai orang-orang Farisi dan Saduki; sebab Kerajaan Surga sudah dekat.” Matius 3:2.PR 416.3

    Pada masa sekarang, dalam Roh dan kuasa Elia dan Yohanes Pembaptis, utusan-utusan yang disuruh Allah memintakan perhatian terhadap penghukuman yang mengikat dunia kepada peristiwa-peristiwa khidmat yang segera akan terjadi sehubungan dengan saat pintu kasihan ditutup dan kedatangan Yesus Kristus sebagai Raja segala raja dan Tuhan atas segala tuan. Segera setiap manusia akan diadili karena perbuatan-perbuatan yang dilakukan dalam tubuh. Saat penghukuman Allah telah tiba, dan di atas anggota-anggota gereja-Nya di bumi terletak tanggung jawab khidmat memberi amaran kepada mereka yang sedang berdiri tepat di tepi jurang kebinasaan yang kekal. Kepada setiap makhluk manusia di dunia yang luas ini yang mau memperhatikan harus dijelaskan prinsip-prinsip yang menentukan dalam peperangan besar yang sedang diperjuangkan prinsip-prinsip di atas mana bergantung nasib segala bangsa manusia.PR 416.4

    Pada saat-saat terakhir pintu kasihan bagi anak-anak manusia ini, apabila nasib setiap jiwa begitu segera akan diputuskan selama-lamanya, Tuhan dari langit dan bumi mengharapkan gereja-Nya supaya bangkit dan bertindak sebagaimana yang belum pernah dilakukan. Mereka yang telah dibebaskan dalam Kristus melalui pengetahuan akan kebenaran yang indah, dianggap oleh Tuhan Yesus sebagai umat pilihan-Nya, dikasihi di atas segala orang lain di atas muka bumi; dan Ia mengharapkan mereka supaya menunjukkan kepujian-Nya yang telah memanggil mereka ke luar dari kegelapan ke dalam terang yang ajaib itu. Berkat-berkat yang diberikan dengan begitu limpahnya, harus disampaikan kepada orang lain. Kabar baik tentang keselamatan harus sampai kepada setiap bangsa, suku, kaum dan bahasa.PR 417.1

    Dalam khayal-khayal para nabi dahulu kala Tuhan yang mulia itu dinyatakan sedang mencurahkan terang istimewa ke atas gereja-Nya pada zaman kegelapan dan ketidakpercayaan mendahului kedatangan-Nya yang kedua kali. Sebagai Matahari Kebenaran, Ia akan bangkit di atas gereja-Nya, “dengan kesembuhan pada sayap-Nya.” Maleakhi 4:2. Dan dari setiap murid yang sejati harus dipancarkan suatu pengaruh untuk kehidupan, keberanian, penuh pertolongan, dan kesembuhan yang benar.PR 417.2

    Kedatangan Kristus akan terjadi pada masa yang paling gelap dalam sejarah dunia ini. Zaman Nuh dan Lot menggambarkan keadaan dunia tepat sebelum kedatangan Anak manusia itu. Kitab Suci yang menunjuk ke depan kepada zaman ini, menyatakan bahwa Setan akan bekerja dengan segala kuasa dan “dengan rupa-rupa tipu daya jahat.” 2 Tesalonika 2:9, 10. Pekerjaannya jelas dinyatakan, dengan cepatnya kegelapan bertambah-tambah, rupa-rupa kesalahan, kemurtadan, dan penyesatan pada akhir zaman ini, Setan bukan saja hendak menyeret dunia sampai tertawan, melainkan penipuan-penipuannya sedang menghampiri gereja-gereja yang mengakui Tuhan kita Yesus Kristus. Kemurtadan besar akan berkembang kepada kegelapan pekat seperti tengah malam. Bagi umat Allah hal itu akan merupakan suatu malam pencobaan, malam ratapan, malam penganiayaan demi mempertahankan kebenaran. Tetapi di luar kegelapan malam itu terang Allah akan bersinar.PR 417.3

    Ia akan menyebabkan “Dari dalam gelap akan terbit terang!” 2 Korintus 4:6. Ketika “bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raja,” “Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah terang.’ Lalu terang itu jadi.” Kejadian 1:2, 3. Begitulah pada malam kegelapan rohani, Firman Allah akan ke luar, “Jadilah Terang.” Kepada umat-Nya Ia berkata, “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu.” Yesaya 60:1.PR 417.4

    “Sebab sesungguhnya,” kata Kitab Suci, “kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.” Ayat 2. Kristus, yang menyinarkan kemuliaan Bapa, datang ke dunia sebagai terang itu. Ia datang untuk menyatakan Allah kepada manusia, dan tentang Dia adalah tertulis bahwa Ia diurapi “dengan Roh Kudus dan kuat kuasa,” dan “berjalan berkeliling sambil berbuat baik.” Kisah 10:38. Di dalam rumah sembahyang yang di Nazaret Ia berkata, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Lukas 4:18, 19. Inilah pekerjaan yang ditugaskan-Nya supaya dilakukan oleh murid-murid-Nya. “Kamu adalah terang dunia,” katanya. “Hendaklah terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.” Matius 5:14, 16.PR 417.5

    Inilah pekerjaan yang dilukiskan nabi Yesaya ketika ia berkata: “Supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu.” Yesaya 58:7, 8.PR 418.1

    Begitulah pada malam kegelapan rohani kemuliaan Tuhan akan bersinar melalui gereja-Nya dalam mengangkat mereka yang tertindas dan menghibur mereka yang berdukacita.PR 418.2

    Di mana-mana di sekeliling kita terdengar ratapan kesusahan dunia. Di kiri dan kanan terdapat orang-orang yang kekurangan dan yang tertekan. Adalah kewajiban kita menolong melegakan dan melembutkan kesukaran dan kemalangan hidup. Kebutuhan jiwa hanyalah kasih Kristus yang dapat memuaskannya. Jikalau Kristus tinggal di dalam diri kita, maka hati kita akan dipenuhi dengan kasih sayang Ilahi. Sumber air ketekunan yang ditutup, yakni kasih yang serupa dengan Kristus akan dibukakan.PR 418.3

    Banyak orang yang telah kehilangan pengharapan. Bawalah kembali kesukaan kepada mereka. Banyak yang telah kehilangan semangatnya. Sampaikanlah kata-kata menggembirakan kepada mereka. Doakan mereka. Ada banyak orang yang memerlukan roti kehidupan. Bacakanlah Firman Allah kepada mereka. Banyak jiwa yang sedang sakit sedangkan tidak ada obat penawar atau dokter duniawi yang dapat menyembuhkannya. Berdoalah untuk jiwa-jiwa ini. Bawalah mereka kepada Yesus. Katakan kepada mereka bahwa ada obat penawar sakit di Gilead dan seorang dokter di sana.PR 418.4

    Terang adalah suatu berkat, merupakan berkat seluruh dunia yang mencurahkan kekayaannya ke atas suatu dunia yang tidak berterima kasih, tidak kudus, dan yang telah merosot akhlaknya. Begitulah dengan terang Matahari Kebenaran. Seluruh dunia, terbungkus sebagaimana adanya dengan kegelapan dosa dan kesusahan serta kesakitan, harus diterangi dengan pengetahuan akan kasih Allah. Terang yang bercahaya dari takhta surga tidak akan dikecualikan dari golongan, pangkat atau kelas orang banyak.PR 418.5

    Pekabaran tentang pengharapan dan rahmat harus disampaikan sampai ke ujung bumi. Barangsiapa yang mau, dapat mencapai dan memegang kekuatan Allah dan berdamai dengan Dia, dan ia akan memperoleh kedamaian itu. Orang-orang kafir tidak lagi lama terbungkus dalam kegelapan tengah malam. Kabut yang menyelubungi itu akan lenyap di hadapan terang bercahaya dari Matahari Kebenaran.PR 418.6

    Kristus telah membuat setiap persediaan supaya gereja-Nya akan menjadi suatu badan yang diubahkan, yang diterangi dengan Terang dunia, yang memiliki kemuliaan Imanuel. Adalah merupakan rencana-Nya supaya setiap orang Kristen akan dikelilingi dengan suatu suasana terang kerohanian dan damai sejahtera. Ia menginginkan supaya kita akan menyatakan kesukaan-Nya sendiri di dalam kehidupan kita.PR 419.1

    “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu.” Yesaya 60:1. Kristus akan datang dengan kuasa dan kemuliaan besar. Ia akan datang dengan kemuliaan-Nya sendiri dan kemuliaan Bapa. Dan malaikat-malaikat yang kudus akan menyertai Dia dalam perjalanan-Nya itu. Sementara seluruh dunia terjerumus dalam kegelapan, ada terang di setiap tempat tinggal orang saleh. Mereka akan melihat terang pertama kedatangan-Nya yang kedua kali. Terang yang tidak bercacat akan bercahaya dari takhta kemuliaan-Nya, dan Kristus Juruselamat itu akan dikagumi oleh semua orang yang telah melayani-Nya. Sementara orang-orang jahat melarikan diri, para pengikut Kristus akan bersorak-sorai di hadapan-Nya.PR 419.2

    Kemudian orang-orang yang telah ditebus dari antara manusia akan menerima warisan yang telah dijanjikan kepada mereka. Demikianlah rencana Allah bagi Israel akan digenapi secara harafiah. Bahwa apa yang menjadi rencana Allah, tidak dapat dibatalkan dengan kuasa manusia. Bahkan di tengah-tengah pekerjaan kejahatan, rencana-rencana Allah telah bergerak dengan tetap maju menuju penyelesaiannya. Demikianlah juga dengan rumah Israel sepanjang sejarah kerajaan yang terbagi; demikianlah juga dengan Israel rohani sekarang.PR 419.3

    Si pelihat di Patmos itu, yang telah memandang sepanjang zaman sampai kepada saat pemulihan Israel ini di bumi yang dijadikan baru, menyaksikan:PR 419.4

    “Kemudian daripada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: ’Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhtaPR 419.5

    dan bagi Anak Domba!’ “Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, sambil berkata: ‘Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya!’”PR 419.6

    “Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: ‘Haleluya!’ Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!” “Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.” Wahyu 7:9-12; 19:6, 7; 17:14.PR 419.7

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents