Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Para Nabi Dan Raja - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    4 - Akibat-akibat Pendurhakaan

    DI ANTARA sebab-sebab utama yang paling menonjol yang membawa Salomo kepada pemborosan dan penindasan ialah kegagalannya mempertahankan dan memelihara roh penyangkalan diri.PR 36.1

    Musa menyampaikan kepada orang banyak perintah Ilahi itu, ketika berada di kaki gunung Sinai, “Maka hendaklah mereka itu membangun sebuah bait suci bagi-Ku, supaya Aku diam di antara mereka itu,” orang-orang Israel menyambutnya dengan memberikan sumbangan. “Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya,” membawa persembahan. Keluarga 25:8. Untuk pembangunan bait suci sangatlah penting mengadakan persediaan secara besar-besaran dan mahal; dibutuhkan sejumlah besar bahan-bahan yang paling besar dan berharga, tetapi Tuhan hanya menerima persembahan yang suka-rela. “Dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu,” adalah perintah yang diulangi Musa kepada orang banyak itu. Keluarga 25:2. Berserah kepada Allah dan roh penyangkalan diri adalah tuntutan yang pertama dalam menyediakan tempat tinggal bagi Yang Mahatinggi.PR 36.2

    Panggilan yang sama untuk mengadakan penyangkalan diri dilakukan pada waktu Daud mengalihkan tanggung jawab pembangunan bait suci. Daud bertanya kepada orang banyak yang berhimpun, “Maka siapakah pada hati ini yang rela memberikan persembahan kepada Tuhan?” 1 Tawarikh 29:5. Panggilan untuk berserah dan rela memberikan persembahan ini selalu harus ada di dalam benak orang-orang yang akan bekerja dalam pembangunan bait suci.PR 36.3

    Oleh karena pembangunan kemah sembahyang di padang belantara, dilakukan oleh orang-orang terpilih yang dikaruniai Allah kecakapan dan keahlian yang istimewa. Maka “berkatalah Musa kepada orang Israel, Lihatlah TUHAN telah menunjuk Bezaleel . . .dari suku Yehuda; dan telah memenuhinya dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan, dan segala macam pekerjaan, . . . Dan TUHAN menanamkan dalam hatinya, dan dalam hati Aholiab. . . dari suku Dan kepandaian untuk mengajar. Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat tenunan, . . . dan pekerjaan seorang tukang tenun, yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan . . . . Demikianlah harus bekerja Bezaleel dan Aholiab keahlian dan pengertian”. Keluaran 35:30-35; 36:1. Kecerdasan surgawi dipadukan dengan tenaga manusia yang ahli yang dipilih Allah sendiri.PR 36.4

    Keturunan orang-orang yang ahli ini mewarisi talenta-talenta yang luas tingkatannya sebagai anugerah pada leluhur mereka. Selama satu jangka waktu orang-orang ini sebagai keturunan Yehuda dan Dan bersikap rendah hati dan tidak mementingkan diri sendiri; tetapi lambat laun, hampir tidak terasa mereka kehilangan pegangan dan kerinduan melayani dengan tidak mementingkan diri sendiri pada Allah. Mereka meminta bayaran yang lebih tinggi atas pekerjaan mereka, oleh karena kelebihan mereka dalam kecakapan sebagai tenaga ahli dalam bentuk seni. Telah beberapa kali terjadi tuntutan mereka dipenuhi, tetapi lebih sering mereka kedapatan bekerja pada bangsa-bangsa di sekelilingnya. Di tempat roh penyangkalan diri yang agung yang dulu memenuhi hati para leluhur mereka sebagai leluhur teladan, mereka ketagihan dengan roh keserakahan yang suka mengeruk keuntungan terus-menerus. Untuk memenuhi keinginan mereka yang mementingkan diri sendiri, mereka memanfaatkan keahlian yang dikaruniakan Allah untuk melayani raja-raja bangsa kafir, dan meminjamkan talenta mereka untuk menyempurnakan pekerjaan-pekerjaan yang tidak menghormati Khalik mereka.PR 36.5

    Dari antara orang-orang inilah Salomo mencari seorang tenaga ahli untuk mengawasi pembangunan bait suci di Gunung Moria. Perincian-perincian yang lengkap, mengenai setiap bagian dari bangunan yang suci itu, dicatat, dipercayakan pada raja; dan ia dapat menengadah kepada Allah dalam iman dalam rangka mencari pembantu--pembantu yang berserah, yang telah dikaruniai keahlian istimewa untuk mengerjakan dengan teliti pekerjaan yang harus dilaksanakan. Tetapi Salomo kehilangan pandangan terhadap kesempatan untuk menjalankan iman pada Allah. Ia menyuruh utusan kepada raja Titus untuk mencari “seorang yang ahli dalam mengerjakan emas, perak, tembaga, kain ungu muda, kain kirmizi, kain ungu tua, dan juga pandai membuat ukiran . . . di Yehuda dan di Yerusalem”. 2 Tawarikh 2:7.PR 37.1

    Raja Fenisia membalas dengan mengirimkan Huram “anak seorang perempuan dari bangsa Dan, sedang ayahnya orang Tirus”. ayat 14, Huram, dari silsilah ibunya adalah keturunan Aholiab, yang ratusan tahun sebelumnya dikaruniai Allah keahlian yang istimewa untuk pembangunan kemah sembahyang.PR 37.2

    Dengan demikian sebagai kepala barisan tenaga kerja Salomo telah ditempatkan seorang yang semangat kerjanya tidak dibarengi dengan suatu kerinduan yang tidak mementingkan diri untuk melayani Allah. Ia berbakti pada Mamon, ilah dunia. Sifat akhlak kemanusiaannya telah ditempa dengan asas-asas mementingkan diri sendiri.PR 37.3

    Oleh karena keahliannya yang luar biasa, Huram menuntut bayaran yang tinggi. Lama kelamaan asas-asas salah yang dianutnya berjangkit kepada pembantu-pembantunya. Sementara mereka bekerja dengan dia hari demi hari, merek tergoda kepada kecenderungan untuk membanding-bandingkan upahnya dengan upah mereka sendiri, dan mereka kehilangan pandangan terhadap sifat pekerjaan mereka yang suci. Roh penyangkalan diri telah lenyap dari mereka, dan tempatnya telah diganti oleh roh keserakahan. Akibatnya tuntutan meminta upah yang lebih tinggi, terpaksa dipenuhi. Pengaruh-pengaruh jahat yang terjadi dalam pekerjaan merembes ke segala cabang pekerjaan Tuhan, dan meluas ke seluruh kerajaan. Upah tinggi yang dituntut dan dipenuhi memberikan banyak kesempatan untuk menjadi ketagihan dalam bermewah-mewah dan pemborosan. Orang-orang miskin ditindas oleh orang kaya, dan roh penyangkalan diri sudah lenyap sama sekali. Akibat-akibat jauh dari pengaruh-pengaruh ini dapat dijajaki sebagai satu penyebab utama kemurtadan yang mengerikan daripada dia yang dulu pernah dinyatakan paling arif dari antara manusia yang fana.PR 37.4

    Perbedaan yang mencolok antara semangat dan tujuan dari orang-orang yang membangun kemah sembahyang di padang belantara dan mereka yang ikut serta dalam mendirikan bait suci Salomo, mempunyai suatu pelajaran bermakna yang mendalam. Sifat mengutamakan diri sendiri yang menandai para pekerja di bait suci itu menemukan pasangannya pada dewasa ini dalam hal mementingkan diri sendiri yang memerintah di dalam dunia. Roh keserakahan, dalam mengejar kedudukan dan bayaran yang paling tinggi berada di mana-mana. Kesukaan melayani dan kerelaan menyangkal diri daripada pekerja kemah sembahyang dulu sudah jarang ditemukan. Tetapi inilah semangat satu-satunya yang harus menggerakkan para pengikut Yesus. Guru Ilahi kita telah memberikan teladan bagaimana murid-muridnya harus bekerja. Kepada barangsiapa yang dipanggilnya, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia,” (Matius 4:19), Ia tidak menyatakan jumlah upah untuk pelayanan-pelayanan mereka. Mereka harus menyangkal diri dan berkorban bersama-sama.PR 37.5

    Karena bukan upah yang kita terima sehingga kita bekerja. Di dalam maksud hati yang mengajak kita untuk bekerja bagi Allah hendaknya tidak terdapat hal yang mengutamakan diri sendiri. Suatu roh berkorban dan penyerahan yang tidak mementingkan diri akan senantiasa dan selamanya menjadi kebutuhan pertama dari pelayanan yang wajar. Tuhan dan Guru kita merancang agar tidak ada selembar benang mementingkan diri sendiri yang akan ditenunkan ke dalam pekerjaan-Nya,. Kita harus memasukkan kecakapan dan keahlian, ketelitian dan pengertian ke dalam usaha-usaha kita, karena itulah yang dituntut Allah yang sempurna dari para pembangun kemah sembahyang di dunia; sehingga di dalam segala pekerjaan kita hendaklah kita mengingat bahwa bakat-bakat yang terbesar atau pelayanan yang paling mulia dapat diterima hanya apabila diri sendiri ditempatkan di atas mezbah, menjadi suatu korban hidup yang bermanfaat.PR 38.1

    Penyimpangan lain dari asas-asas yang benar yang akhirnya memimpin pada kejatuhan Raja orang Israel ialah penyerahannya kepada pencobaan untuk mengambil pada saat penyelesaiannya, maksud yang dinyatakannya ialah, “mendirikan rumah untuk nama TUHAN, Allah orang Israel”. 2 Tawarikh 6:7. Maksud ini telah dibentangkan sepenuhnya di hadapan perhimpunan besar orang-orang Israel pada waktu penahbisan bait suci itu. Dalam doanya raja maklum bahwa Yehova telah berfirman, “Nama-Ku akan tinggal di sana”. I Raja-raja 8:29.PR 38.2

    Salah satu bagian yang paling menggugah dari doa penahbisan Salomo adalah permohonannya untuk orang-orang asing yang akan datang dari negeri-negeri yang jauh untuk mempelajari hari hal Dia yang kemasyhuran=-Nya telah tersebar luas di antara bangsa-bangsa. Raja memohon agar, “orang akan mendengar tentang nama-Nya yang teracung”. Atas nama setiap orang asing yang ingin berbakti Salomo memohon: “Engkau pun kiranya mendengar, . . . dan Engkau kiranya bertindak sesuai dengan segala yang diserukan kepada-Mu oleh orang asing itu, supaya segala bangsa di bumi mengenal nama-Mu, sehingga mereka takut akan Engkau sama seperti umat-Mu Israel dan sehingga mereka tahu, bahwa nama-Mu telah diserukan atas rumah yang telah kudirikan ini”. Ayat 42, 43.PR 38.3

    Pada penutup acara itu, Salomo telah memperingatkan orang Israel agar berlaku setia dan benar pada Tuhan, agar supaya, “segala bangsa di bumi tahu, bahwa Tuhanlah Allah, dan tidak ada yang lain”. Ayat 60PR 38.4

    Yang lebih besar daripada Salomo ialah si perancang bait suci itu, hikmat dan kemuliaan Allah nyatanya berdiri di sana. Mereka yang mengenal bukti ini dengan sendirinya kagum dan memuji Salomo sebagai perencana dan pembangun, tetapi raja tidak menuntut penghormatan atas rencana dan pembangunan tersebut.PR 38.5

    Begitulah hal yang berlangsung sampai saat Ratu Syeba datang mengunjungi Salomo. mendengar akan kepintarannya dan kehebatan kemuliaan bait suci yang dibangunnya, ia memutuskan “hendak mengujinya dengan teka-teki” dan untuk menyaksikan sendiri hasil karyanya yang termasyhur. Datang dengan pasukan pengiring yang amat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal,” ia mengadakan perjalanan jauh ke Yerusalem”. Setelah ia sampai kepada Salomo, dipercakapkannyalah segala yang ada dalam hatinya”. Ia berbicara kepadanya tentang rahasia-rahasia alam; dan Salomo mengajarkan kepada-Nya tentang Allah alam itu, Khalik yang besar, yang diam di ketinggian langit dan yang memerintah sekaliannya. “Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu: bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu”. 1 Raja-raja 10:1-3; 2 Tawarikh 9:1, 2. “Ketika ratu negeri Syeba melihat hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, . . . maka tercenganglah ratu itu”. Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan mereka sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh, setengah dari hikmatmu yang besar itu belum diberitahukan kepadaku; engkau melebihi kabar yang kudengar. Berbahagialah orang-orangmu, dan berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu”. I Raja-raja 10:4-8; 2 Tawarikh 9:3-6.PR 38.6

    Sampai pada saat kunjungan berakhir ratu itu telah sepenuhnya diajar oleh Salomo bahwa sumber hikmat dan kemakmurannya yang mencengangkannya, bukan menyanjung-nyanjung agen manusia, tetapi menyatakan: “Terpujilah TUHAN Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena TUHAN mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran”. I Raja-raja 10:9. Inilah kesan yang direncanakan Allah yang harus dibuat untuk semua orang. Dan ketika “semua raja di bumi berikhtiar menghadap Salomo untuk menyaksikan hikmat yang telah ditaruh Allah di dalam hatinya” (2 Tawarikh 9:23), untuk suatu jangka waktu Salomo menghormati Allah oleh menunjukkan kepada mereka dengan hormatnya akan Khalik langit dan bumi, Pemerintah semesta alam, Yang Mahabijaksana.PR 39.1

    Sekiranya Salomo terus-menerus merendahkan diri untuk mengalihkan perhatian manusia dan ia sendiri kepada Oknum yang mengaruniakan hikmat dan kekayaan serta kemuliaan kepadanya, alangkah indah sejarahnya! Tetapi sementara pena ilham mencatat jas-jasanya, juga harus dengan setia menyaksikan keruntuhannya. Bertumbuh dalam kebesaran yang menjulang tinggi dan dikelilingi karunia-karunia yang menguntungkan Salomo menjadi pusing, kehilangan keseimbangannya lalu jatuh. Dengan terus-menerus disanjung-sanjung oleh manusia di dunia, ia telah jauh dan tak sanggup berdiri menghadapi kemegahan yang disodorkan kepadanya. Hikmat yang dipercayakan kepadanya agar ia boleh mempermuliakan si Pemberi memenuhinya dengan kesombongan. Akhirnya ia memperbolehkan manusia membicarakan dirinya sebagai satu orang yang paling terpuji karena kemuliaan yang tiada taranya dalam merencanakan dan mendirikan bangunan untuk penghormatan “nama TUHAN, Allah orang Israel”.PR 39.2

    Dengan demikian bait suci Yehova menjadi terkenal kepada bangsa-bangsa sebagai “bait suci Salomo”. Pejabat manusia telah mengambil bagi dirinya sendiri kemuliaan yang sebenarnya adalah milik Satu “yang tinggi daripada segala ketinggian”. Pengkhotbah 5:7 (terjemahan lama). Sampai hari ini pun bait suci yang dimaklumkan Salomo, “bahwa nama-Mu telah diserukan atas rumah yang telah kudirikan ini” (2 Tawarikh 6:33), sering disebut bukan sebagai bait suci Yehova, melainkan sebagai “bait suci Salomo”.PR 39.3

    Manusia tidak dapat menunjukkan kelemahan lebih besar oleh membiarkan orang-orang menganggap kemuliaan karunia-karunia yang diberikan Surga kepadanya berasal dari dia sendiri. Orang Kristen yang sejati akan menjadi Allah yang pertama dan terakhir dan terbaik di dalam segala perkara. Tidak ada niat yang ambisius yang akan mendinginkan kasih untuk Allah; dengan tetap, dengan tekun, ia akan menyatakan penghormatan yang berakhir pada Bapanya yang di surga. Adalah bila kita setia meninggikan nama Allah itu menunjukkan dorongan hati kita berada di bawah pengawasan Ilahi, dan kita disanggupkan untuk memperkembangkan kuasa rohani dan akal budi.PR 40.1

    Yesus Guru Ilahi itu, senantiasa meninggikan nama Bapa-Nya yang di surga. ia mengajarkan murid-murid-Nya berdoa, “Bapa kami yang di surga, dipermuliakanlah kiranya nama-Mu”. Matius 6:9 (terjemahan lama). Dan mereka tidak akan melupakan, Engkaulah yang . . . kemuliaan”. Ayat 13. Tabib yang besar itu sangatlah berhati-hati mengarahkan perhatian dari Dia sendiri kepada Sumber kuasa-Nya, agar orang banyak yang keheran-heran karena, “melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat,” tidak mempermuliakan Dia, tetapi “mempermuliakan Allah Israel”. Matius 15:31. Dalam doa ajaib yang dilayangkan Kristus tidak lama sebelum penyaliban-Nya, Ia memaklumkan, “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi”. Ia memohon, “permuliakanlah anak-Mu, supaya anak-Mu mempermuliakan Engkau”. “Ya Bapa yang adil memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukannya: supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka”. Yohanes 17:1, 4, 25, 26. “Beginilah Firman Tuhan, janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya: tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut, bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi: sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN”. Yeremia 9:23, 24PR 40.2

    font kecilPR 40.3

    “Aku akan memuji-muji nama Allah. . .

    Mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur”.

    “Ya TUHAN dan Allah kami,
    Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa”.

    “Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN,
    Allahku, dengan segenap hatiku:
    Dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya”.

    “Muliakanlah TUHAN BERSAMA-SAMA DENGAN AKU,
    Marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya”.
    PR 40.4

    Mazmur 69:31: Wahyu 4:11; Mazmur 86:12; 34:4

    Pengendalian akan asas-asas yang menjauhkan roh berkorban dan kecenderungan kepada mempermuliakan diri sendiri, telah disertai oleh pemutarbalikan yang jahat terhadap rencana Ilahi bagi orang Israel. Allah telah merancang bahwa umat-Nya haruslah menjadi terang dunia. Dari merekalah dipancarkan kemuliaan hukum-Nya sebagaimana yang dinyatakan dalam praktik kehidupan. Dalam rangka penyebarluasan rancangan ini, Ia telah menetapkan bangsa pilihan itu untuk menempati suatu kedudukan yang strategis di tengah-tengah bangsa-bangsa di bumi.PR 40.5

    Pada zaman Salomo kerajaan Israel membentang dari Hamat di Utara sampai ke Mesir di Selatan, dari Laut Tengah sampai ke sungai Efrat. Wilayah ini dilintasi jalan raya perdagangan dunia, dan kafilah dari negeri-negeri yang jauh tidak putus-putusnya hilir-mudik lewat di sini. Begitulah Salomo dan rakyatnya dikaruniai kesempatan untuk menyatakan kepada sebagai bangsa manusia akan tabiat Raja segala raja, dan mengajar mereka agar bertobat dan menurut Dia. Pengetahuan ini harus diberikan ke seluruh dunia. Melalui ajaran persembahan korban, Kristus akan ditinggikan di hadapan bangsa-bangsa, agar semuanya boleh hidup.PR 41.1

    Ditempatkan sebagai kepala suatu bangsa yang telah dipasang sebagai mercusuar untuk bangsa-bangsa di sekitar, seharusnyalah Salomo menggunakan hikmat karunia Allah dan kuasa pengaruh menyusun dan mengatur suatu pergerakan untuk menerangi mereka yang acuh tak acuh terhadap Allah dan kebenaran-Nya. Dengan demikian orang banyak seharusnya dimenangkan menjadi setia pada perintah-perintah Ilahi, orang Israel seharusnya dapat dilindungi dari kejahatan-kejahatan yang dijalankan oleh orang kafir, dan Tuhan yang mulia seharusnya dapat dihormati secara besar-besaran. Tetapi Salomo kehilangan pandangan terhadap maksud yang tinggi ini. Ia gagal dalam menggunakan kesempatan-kesempatan emasnya untuk menerangi mereka yang mondar-mandir melewati wilayahnya atau yang tinggal di kota-kota besar.PR 41.2

    Roh mengabarkan Injil yang ditanam Allah di dalam hati Salomo dan di dalam hati orang-orang Israel yang benar telah diganti oleh suatu roh berdagang. Kesempatan-kesempatan yang menghasilkan kontak dengan banyak bangsa hanyalah digunakan untuk kemuliaan pribadi. Salomo berusaha memperkuat kedudukannya secara politis oleh membangun benteng kota-kota di pintu-pintu gerbang perdagangan. Ia membangun Gezer kembali, yang berdekatan dengan Yope, yang terbentang di sepanjang jalan antara Mesir dan Siria; dari Bet-Horon ke arah barat Yerusalem, menguasai lalu lintas dari jantung Yehuda menuju Gezer dan pesisir pantai; Megido, yang terletak di jalan kafilah dari Damaskus ke Mesir, dan dari Yerusalem ke utara; Dan “Tadmor di padang gurun” (2 Tawarikh 8:4), sepanjang jalur kafilah-kafilah dari Timur. Semua kota ini diperkuat dengan benteng. Keuntungan-keuntungan dagang dari jalan keluar di kepala Laut Merah diikuti dengan pembuatan kapal-kapal di Ezion-Geber, . . . di tepi laut Teberau di tanah Edom, “Pelaut-pelaut yang terlatih dari Tirus, menyertai anak buah Salomo,” berhasil membawa kapal-kapal ini ke “Ofir, dan mengambil emas,” serta “sangat banyak kayu cendana, dan batu permata yang mahal-mahal”. Ayat 18; I Raja-raja 9:26, 28; 10:11.PR 41.3

    ketgamPR 41.4

    Rumah Tuhan yang telah dibangun raja Salomo menjadi kebangunan bangsa Israel, dan para duta besar datang mengunjungi raja yang bijaksana itu dan menyaksikan kekayaannya. Pendapatan raja dan sebagian besar rakyatnya bertambah-tambah, tetapi harus dibayar dengan mahal! Oleh ketamakan dan penglihatan dekat dari mereka yang diberi kepercayaan memelihara sabda Allah, orang banyak yang tak terhitung jumlahnya yang lalu lalang di jalan-jalan raya itu telah diizinkan untuk tinggal di sana dengan tidak mempedulikan Yehova.PR 41.5

    Perbedaan yang mencolok pada tujuan yang dikejar-kejar Salomo adalah tujuan yang diikuti Kristus ketika Ia berada di atas dunia ini. Walaupun Juruselamat memiliki “segala kuasa”, Ia tidak pernah menggunakan kuasa ini untuk kemuliaan diri sendiri. Tiada impian kemenangan dunia, kebesaran dunia yang menodai kesempurnaan pelayanan-Nya bagi bangsa manusia. Ia berkata: “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya”. Matius 8:20. Mereka yang menyambut panggilan pada waktunya, telah memasuki pelayanan terhadap Pekerja Agung, dapat mempelajari sebaik-baiknya akan metode-metode-Nya. Ia mengambil keuntungan dari kesempatan-kesempatan yang terdapat di sepanjang perjalanan di jalan raya yang besar itu.PR 42.1

    Dalam waktu istirahat dari perjalanan-Nya yang melelahkan, Yesus tinggal di Kapernaum, yang kemudian dikenal sebagai “kota-Nya sendiri”. Matius 9:1. Oleh karena terletak di jalan raya yang menghubungkan Damaskus, Yerusalem dan Mesir serta terus ke Laut tengah, maka kota tersebut tetap menjadi pusat pekerjaan Juruselamat. Orang-orang dari negeri-negeri lain yang melewati kota ini biasanya singgah menginap. Di kota inilah Yesus bertemu dengan orang-orang dari segala bangsa dan segala tingkat kedudukan, dengan demikian pengajaran-Nya tersebar ke seluruh pelosok negeri dan negara-negara lain. Dengan keadaan ini perhatian tertuju kepada nubuatan yang menceritakan tentang Mesias, perhatian ditujukan langsung kepada Juruselamat, dan pekerjaan-Nya tersebar ke seluruh dunia.PR 42.2

    Pada masa kini kesempatan-kesempatan untuk dapat berhubungan dengan pria dan wanita dari segala golongan dan kebangsaan adalah lebih besar daripada zaman orang-orang Israel. Walaupun biaya perjalanan telah menanjak seribu kali lipat.PR 42.3

    Tidak berbeda dengan Kristus, pesuruh-pesuruh Yang Mahatinggi pada zaman ini harus menempatkan diri mereka dalam lintasan yang besar ini di mana mereka akan bertemu dengan orang-orang yang hilir mudik dari segala penjuru dunia. Tidak berbeda dengan Dia, yang menggantungkan diri-Nya pada Allah, maka para pesuruh-Nya harus menebarkan benih Injil, menyatakan kepada orang-orang lain kebenaran-kebenaran Kitab Suci yang harus berakar dalam pikiran dan hati dan berpencar kepada hidup yang kekal.PR 42.4

    Berhikmat adalah pelajaran-pelajaran di mana orang-orang Israel gagal yaitu pada tahun-tahun ketika raja dan rakyatnya berpaling dari tujuan yang tinggi atas mana mereka telah dipanggil untuk menggenapinya. Walaupun dalam kelemahan, yang mungkin berada pada titik kegagalan, orang-orang Israel Allah sekarang, menjadi wakil-wakil surga yang membangun gereja Kristus yang benar, haruslah kuat, karena di atas pundak mereka ditanggungkan kewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah dipercayakan kepada manusia, dan yang menjadi penuntun menyongsong hari pemberian pahala. Olehnya pengaruh-pengaruh yang sama yang berhasil mengalahkan Israel pada zaman raja Salomo memerintah, haruslah dihadapi, dengan kepala dingin. Pasukan-pasukan musuh kebenaran yang dipersenjatai dengan kuat, hanya dapat dikalahkan dengan kuasa Allah. Pertikaian yang terbentang di hadapan kita menuntut suatu roh penyangkalan diri, agar tidak berharap pada diri sendiri melainkan bergantung pada Allah saja, demi penggunaan setiap kesempatan untuk penyelamatan jiwa-jiwa. Berkat Allah akan tercurah kepada gereja-Nya apabila mereka maju dengan bersatu hati, menyatakan indahnya kesucian itu kepada dunia yang berada di dalam kegelapan dosa, sebagaimana yang dinyatakan dalam roh mengorbankan diri sama seperti Kristus, dalam meninggikan Ilahi daripada manusia, dan di alam pelayanan kasih yang tidak mengenal lelah bagi mereka yang begitu besar kebutuhannya akan berkat Injil itu.PR 42.5

    ketgamPR 43.1

    Dengan pasukan pengiring yang sangat besar, ratu negeri Syeba datang ke Yerusalem mengunjungi Salomo.PR 43.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents