Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Para Nabi Dan Raja - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    14 - “Dalam Roh dan kuasa Elia”

    BERABAD-ABAD lamanya telah berlalu sejak zaman Elia catatan kehidupannya telah membawa ilham dan keberanian kepada mereka yang telah dipanggil untuk mempertahankan kebenaran di tengah-tengah kemurtadan. Dan bagi kita, “di mana zaman akhir telah tiba” (1 Korintus 10:11), hal ini mempunyai makna yang tersendiri. Sejarah sedang berulang kembali. Dunia sekarang mempunyai Ahab dan Izebelnya. Zaman kini adalah zaman berhala, betul-betul seperti pada zaman Elia. Mungkin tak tampak kuil secara luar; barangkali tak ada bentuk benda yang dapat dilihat oleh mata; namun ribuan yang menjadi pengikut-pengikut ilah-ilah dunia ini--seperti kekayaan, kemasyhuran, kepelesiran, dan cerita-cerita yang dibuat-buat yang mengenakkan yang meluaskan manusia untuk mengikuti kehendak hati yang tidak ada rasa menyesal. Orang banyak mempunyai pandangan yang salah terhadap Allah dan kebesaran-Nya, dan sama sekali benar-benar melayani Allah yang palsu sebagaimana para penyembah Baal. Banyak orang hingga sampai kepada mereka yang mengaku orang Kristen telah menggabungkan diri mereka sendiri dengan pengaruh-pengaruh yang tak terubahkan melawan Allah dan kebenaran-Nya. Dengan demikian mereka terbawa hanyut dari Ilahi dan meninggikan manusia.PR 102.1

    Roh yang berhasil pada zaman kita salah satunya ialah ketidaksetiaan dan kemurtadan--suatu roh yang menyatakan penerangan sebab pengetahuan akan kebenaran, tetapi sebenarnya adalah kesombongan yang paling buta. Teori-teori manusia ditinggikan dan menempatkannya di mana Allah dan hukum-Nya yang seharusnya ditempatkan. Setan menggoda pria dan wanita untuk melanggar, dengan menjanjikan bahwa di dalam pelanggaran mereka akan memperoleh kebebasan dan kemerdekaan yang akan menjadikan mereka sama seperti dewa-dewa. Ternyata ada perlawanan terhadap pekerjaan Allah yang baik, yang berasal dari pemujaan kepada berhala dari hikmat manusia yang ditempatkan di atas kenyataan Ilahi. Manusia telah membiarkan pikiran-pikirannya menjadi begitu gelap dan kacau oleh menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dan pengaruh-pengaruh duniawi sehingga tampaknya mereka telah kehilangan segala daya untuk membedakan mana yang terang dan yang gelap, mana yang benar dan yang salah. Begitu jauh mereka menyimpang dari jalan yang benar bahwa mereka menganut pandangan-pandangan segelintir ahli filsafat, yang dikatakan, lebih dapat diterima daripada kebenaran-kebenaran Alkitab. Permohonan-permohonan dan janji-janji Firman Allah, hal itu mengancam melawan ketidakpatuhan dan penyembahan berhala--tampaknya ini tak berdaya mencairkan hati mereka. Suatu iman sebagaimana yang ditunjukkan oleh Paulus, Petrus dan Yohanes dianggap mereka telah ketinggalan zaman, berbau mistik dan tak berarti apa-apa dibanding dengan kecerdasan ahli-ahli pikir modern.PR 102.2

    Pada mulanya, Allah memberikan hukum-Nya kepada umat manusia sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan dan hidup yang kekal. Pengharapan Setan sajalah yang menghalang-halangi rencana Allah yakni memimpin pria dan wanita untuk tidak mentaati hukum ini, dan usahanya yang tetap yaitu menyatakan ajaran-ajaran yang salah dan mengecilkan kepentingan hukum itu. Pukulannya yang utama ialah percobaannya untuk mengubahkan hukum itu sendiri, jadi sementara memimpin manusia untuk menghancurkan hukum-hukum itu, sambil mengaku untuk menurut ajaran itu.PR 103.1

    Seorang penulis telah menyamakan usaha mengubahkan hukum Allah dengan pekerjaan merugikan zaman dulu yaitu mengalihkan tonggak penunjuk jalan ke arah yang salah pada suatu tempat yang penting di mana dua jalan bertemu. Kebingungan dan kesulitan yang disebabkan oleh praktik begini banyak kali akibatnya besar. Suatu tonggak penunjuk jalan telah didirikan Allah bagi orang-orang yang berjalan di dalam dunia ini. Satu tangan pada suatu tonggak tanda penunjuk, menunjuk ke arah rela mematuhi akan sang Khalik sebagai jalan yang menuju kehidupan dan kebahagiaan, sedangkan tangan yang lain menunjukkan ketidakpatuhan sebagai jalan yang menuju maut dan kesengsaraan. Jalan menuju kebahagiaan jelas telah dipancangkan sebagaimana jalan menuju kota perlindungan pada zaman orang Yahudi yang memberikan perlindungan. Tetapi dalam suatu masa yang jahat bagi perlombaan kita, musuh segala kebaikan yang besar itu mengalihkan tonggak penunjuk jalan, dan orang banyak telah mengikuti jalan yang salah.PR 103.2

    Melalui Musa Allah menasihati orang Israel: “Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara; sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu turun temurun; sehingga kamu mengetahui bahwa Akulah Tuhan yang menguduskan kamu. Haruslah kamu pelihara hari Sabat itu; sebab itulah hari kudus bagimu: siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah dihukum mati: sebab setiap orang yang melakukanPR 103.3

    pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya. . . . Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan Sabat, turun temurun menjadikan perjanjian kekal. Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang Ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.” Keluaran 31:13-17.PR 103.4

    Di dalam kata-kata ini Tuhan dengan jelas menggariskan penurutan sebagai jalan menuju Kota Allah; tetapi orang berdosa telah mengubahkan tiang penunjuk jalan, mengarahkannya ke tujuan yang salah. Manusia telah membuat Sabat palsu dan telah menyebabkan pria dan wanita merasa bahwa oleh berhenti pada hari itu mereka telah menurut akan perintah Khaliknya.PR 103.5

    ketgamPR 103.6

    Di atas gunung Sinai hukum Allah itu telah diucapkan, dan hukum itu telah diberikan kepada Israel oleh Musa di atas dua loh batu. “Yang ditulis oleh jari Allah.”PR 103.7

    Allah telah mengumumkan bahwa hari yang Ketujuh adalah Sabat Tuhan. Ketika “diselesaikan langit dan bumi,” Ia meninggikan hari ini sebagai suatu peringatan akan pekerjaan-Nya yang menciptakan. Berhenti pada hari yang Ketujuh” dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu,” “Allah memberkati hari Ketujuh itu dan menguduskannya.” Kejadian 2:1-3.PR 104.1

    Pada waktu Keluaran dari Mesir, lembaga hari Sabat telah diperkenalkan dengan jelas di hadapan umat Allah. Ketika mereka masih ada dalam perhambaan, mandor-mandor mereka telah berusaha memaksa mereka bekerja pada hari Sabat oleh menambah jumlah pekerjaan yang dituntut setiap minggu. Berulang kali syarat-syarat pekerjaan lebih dipersukar dan dipersulit. Tetapi orang Israel telah dilepaskan dari perhambaan dan dibawa ke suatu tempat di mana mereka dapat memelihara hukum-hukum Yehova tanpa diganggu. Di Sinai hukum itu telah diucapkan; dan salinannya ada di atas dua loh batu, “yang ditulis oleh jari Allah” yang diserahkan kepada Musa. Keluaran 31:18. Dan selama hampir empat puluh tahun mengembara orang Israel tetap diingatkan akan hari perhentian yang ditetapkan Allah, dengan menahan manna pada setiap hari yang Ketujuh dan persediaan secara ajaib dengan adanya dua kali ganda banyaknya yang jatuh pada hari persediaan.PR 104.2

    ketgamPR 104.3

    Kristus mengajarkan kepada manusia bahwa hari Sabat adalah berkat, bukannya beban. Ia menyatakan bahwa kedatangan-Nya bukan untuk meniadakan hukum itu.PR 104.4

    Sebelum memasuki Tanah Perjanjian, orang Israel telah diperingatkan oleh Musa untuk “tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat.” Ulangan 5:12. Tuhan telah merencanakan bahwa dengan kesetiaan memelihara hukum hari Sabat, Israel akan terus menerus mengingat perhitungan mereka kepada-Nya sebagai Khalik dan Penebus mereka. Bila mereka memelihara hari Sabat dalam roh yang tetap, maka penyembahan berhala tak dapat mengambil tempat; akan tetapi sekiranya tuntutan memelihara Sepuluh Hukum itu dikesampingkan yang tidak lagi mengikat, maka Khalik akan dilupakan dan manusia akan berbakti kepada ilah-ilah lain. Allah menyatakan, “Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka, menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah Tuhan, yang menguduskan mereka. Namun “mereka menolak peraturan-peraturan-Ku dan tidak hidup menurut ketetapan-ketetapan-Ku dan melanggar kekudusan hari-hari Sabat-Ku; sebab hati mereka mengikuti berhala-berhala mereka.” Dan Ia mengajak mereka untuk kembali kepada-Nya, Ia meminta mereka untuk membaharui perhatiannya kepada pentingnya menguduskan hari Sabat. Ia berfirman: “Akulah, Tuhan Allahmu: Hiduplah menurut ketetapan-ketetapan-Ku dan lakukanlah peraturan-peraturan-Ku dengan setia, kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku, sehingga itu menjadi peringatan di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Allahmu.” Yehezkiel 20:12, 16, 19, 20.PR 104.5

    Dalam meminta perhatian Yehuda terhadap dosa-dosa yang akhirnya menyebabkan mereka menjadi tawanan Babilon, Tuhan menyatakan: “. . . hari-hari Sabat-Ku kau najiskan.” “Maka Aku mencurahkan geram-Ku atas mereka dan membinasakan mereka dengan api kemurkaan-Ku; kelakuan mereka Kutimpakan atas kepala mereka.” Yehezkiel 22:8, 31.PR 105.1

    Ketika pemulihan Yerusalem pada zaman Nehemia, pelanggaran akan hari Sabat ditegur dengan keras, “Bukankah nenek moyangmu telah berbuat demikian, sehingga Allah kita mendatangkan seluruh malapetaka ini atas kita dan atas kota ini? Apakah kamu bermaksud memperbesar murka yang menimpa Israel dengan melanggar kekudusan hari Sabat?” Nehemia 13:18.PR 105.2

    Selama pekerjaan-Nya di bumi, Kristus menekankan tuntutan Hari Sabat yang mengikat; di dalam semua ajaran-Nya Ia menunjukkan penghormatan kepada lembaga yang Ia sendiri telah adakan. Pada zaman-Nya hari Sabat telah begitu diselewengkan sehingga pemeliharaannya membiasakan tabiat mementingkan diri dan mengutamakan manusia daripada tabiat Allah. Kristus menyingkirkan ajaran palsu yang diadakan oleh orang-orang yang mengaku mengenal Allah yang salah menafsirkan-Nya. Walaupun diikuti dengan perlakuan yang tidak menyenangkan oleh para Rabi, Ia sama sekali tidak mau menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan mereka, tetapi maju terus pantang mundur memelihara hari Sabat sesuai dengan hukum Allah.PR 105.3

    Dengan bahasa yang tidak bisa salah Ia menyaksikan pandangan-Nya terhadap hukum Yehova. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi,” Ia berkata; “Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu nokta atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang paling tinggi di dalam Kerajaan Surga.” Matius 5:17-19.PR 105.4

    Selama sejarah orang Kristen, musuh besar manusia dalam kebahagiaan telah menjadikan hari Sabat hukum keempat itu sebagai sasaran khusus untuk menyerang. Setan mengatakan, “Aku akan bekerja bertentangan dengan rencana-rencana Allah. Aku akan memberikan kuasa kepada para pengikutku untuk menyingkirkan hari peringatan Allah, yaitu hari Sabat hari yang Ketujuh. Dengan demikian aku akan tunjukkan kepada dunia bahwa hari yang disucikan dan diberkati Allah telah berubah. Hari tersebut tak boleh hidup di dalam pikiran manusia. Aku akan menghapuskan peringatannya. Aku akan menggantikan tempat hari itu dengan satu hari yang tidak diresmikan Allah, suatu hari yang tidak bisa menjadi tanda di antara Allah dan umat-Nya. Aku akan memimpin mereka yang menerima hari ini dengan menempatkan kesucian yang Allah tempatkan pada hari yang Ketujuh.PR 105.5

    “Melalui wakilku, aku akan meninggikan diriku sendiri. Hari yang pertama akan ditinggikan, dan dunia Protestan dan Sabat yang palsu ini akan diterima sebagai Sabat yang tulen. Dengan jalan tidak memelihara hari Sabat yang dilembagakan Allah, aku akan membuat hukum-Nya menjadi hina. Perkataan yang mengatakan, ‘Suatu tanda di antara Aku dengan kamu turun temurun,’ Aku akan jadikan perbaktian di samping hari Sabat-Ku.PR 106.1

    “Dengan demikian dunia akan menjadi milikku. Aku akan menjadi pemerintah bumi, raja dunia. Aku akan mengendalikan pikiran-pikiran manusia sedemikian rupa di bawah kuasaku sehingga hari Sabat Allah akan menjadi satu sasaran penghinaan yang khusus. Suatu tanda? Aku akan menjadikan pemeliharaan hari yang Ketujuh itu suatu tanda ketidaksetiaan terhadap penguasa di bumi. Hukum-hukum manusia akan dijadikan begitu keras sehingga pria dan wanita tidak akan berani memelihara hari Sabat hari yang Ketujuh itu. Takut akan kebutuhan makanan dan pakaian, mereka akan bergabung dengan dunia dalam mendurhaka kepada hukum Allah. Bumi seluruhnya akan berada di bawah kekuasaanku.”PR 106.2

    Dengan menempatkan hari Sabat yang palsu, musuh itu bermaksud untuk mengubahkan masa dan hukum. Tetapi berhasilkah ia dengan sungguh-sungguh mengubahkan hukum Allah? Kata-kata dalam Keluaran pasal tigapuluh satu adalah jawabnya, Ia yang sama seperti kemarin, sekarang dan selamanya, telah menyatakan mengenai hari Sabat: “Sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu turun-temurun.” “Suatu peringatan. . . selama-lamanya.” Keluaran 31:13, 17. Tanda penunjuk jalan yang telah diubahkan sedang menunjuk jalan yang salah, tetapi Allah tidak berubah. Ia masih tetap Allah Israel yang Mahakuasa. “Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya. Libanon tidak mencukupi bagi kayu api dan margasatwanya tidak mencukupi bagi korban bakaran. Segala bangsa seperti tidak ada di hadapan-Nya mereka dianggap-Nya hampa dan sia-sia saja.” Yesaya 40:15-17. Dan ia masih tetap cemburuan karena hukum-Nya sekarang sama seperti Ia berlaku pada zaman Ahab dan Elia.PR 106.3

    Tetapi bagaimanakah hukum itu tidak diindahkan! Camkan sekarang dunia sedang dalam pemberontakan melawan Allah. Ini memang benar bagi generasi yang mendatang, yang penuh dengan kesombongan, sekadar rupa saja, pura-pura, membesarkan diri, dan kemurtadan. Manusia melalaikan Alkitab dan membenci kebenaran. Yesus melihat hukum-Nya ditolak, kasih-Nya diremehkan, duta-duta-Nya diperlakukan dengan sewenang-wenang. Ia telah berkata dengan anugerah-Nya, tetapi ini tidak diketahui; Ia telah memberikan amaran-amaran, tetapi ini tidak digubris. Halaman-halaman baitsuci jiwa manusia telah berubah menjadi lalu lintas yang najis. Mencintai diri sendiri, iri hati, sombong, dengki--semua itu yang diindahkan.PR 106.4

    Banyak yang tidak ragu-ragu mengejek Firman Allah itu. Mereka percaya bahwa membaca perkataan itu hanyalah mendatangkan kehinaan. Penghinaan kepada hukum dan peraturan sedang bertumbuh, yang kalau dijajaki secara langsung ini sedang menuju kepada penggagahan terhadap hukum-hukum Yehova. Perkosaan dan kejahatan adalah akibat daripada meninggalkan jalan penurutan. Lihatlah keadaan yang menyedihkan dan kesengsaraan banyak orang yang berbakti kepada dewa-dewa di kuil dan yang mencari kebahagiaan dan damai dengan sia-sia.PR 106.5

    Tengoklah hampir semuanya tidak mengindahkan hukum hari Sabat. Tengoklah juga keberanian orang-orang yang tidak bertuhan yang sementara menjadikan undang-undang untuk keselamatan dengan mengharapkan kesucian hari yang pertama dalam pekan, pada saat yang sama membuat undang-undang yang mensahkan lalu-lintas minuman keras. Di atas apa yang telah tersurat, mereka mencoba memaksakan keyakinan-keyakinan manusia, sementara meminjamkan sangsi mereka kepada kejahatan yang merusak dan menghancurkan makhluk-makhluk yang diciptakan dalam peta Allah. Setan sendirilah yang mengilhamkan pensahan demikian. Ia mengetahui dengan sebaik-baiknya akan kutuk yang akan didatangkan Allah ke atas orang-orang yang mengatas-ataskan pekerjaan manusia di atas Ilahi, dan ia berusaha dengan segala kuasanya untuk memimpin manusia ke jalan yang lebar yang berakhir di ujung kebinasaan.PR 107.1

    Manusia sudah begitu lama berbakti pada pandangan-pandangan dan lembaga-lembaga manusiawi sehingga hampir seluruh dunia mengikut ilah-ilah. Dan dia yang telah berusaha mengubahkan hukum Allah menggunakan setiap kelicikan yang menipu untuk menyedot pria dan wanita berbaris melawan Allah dan melawan tanda yang oleh mana kebenaran dapat diketahui. Akan tetapi Tuhan tidak akan terus membiarkan hukum-Nya dipecahkan dan disingkirkan dengan semena-mena. Akan datang waktunya apabila “Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan, dan hanya Tuhan sajalah yang maha tinggi pada hari itu.” Yesaya 2:11. Kecurigaan akan menutupi tuntutan-tuntutan hukum Allah dengan olok-olok, ejekan, dan penyangkalan. Roh keduniawian akan mencemarkan banyak orang dan mengendalikan yang sedikit, rencana Allah akan berakar dengan baik hanya oleh mengerahkan tenaga yang sebesar-besarnya, dan pengorbanan yang tidak putus-putusnya, namun pada akhirnya kebenaran akan menang dengan megahnya.PR 107.2

    Pada penutupan pekerjaan Allah di bumi, standar hukum-Nya akan ditinggikan kembali. Agama yang palsu boleh berhasil, kejahatan boleh naik setinggi-tingginya, pengasihan orang banyak boleh menjadi tawar, salib Golgota boleh tak kelihatan, dan kegelapan seperti selimut kematian, boleh menudungi dunia; seluruh kuasa aliran kemasyhuran boleh bangkit melawan kebenaran; rencana demi rencana boleh berdiri untuk menghempaskan umat Allah; tetapi pada saat kebinasaan terbesar Allah Elia akan mengangkat manusia sebagai perkakas-perkakas yang akan membawa pekabaran yang tak dapat dibungkamkan. Di kota-kota yang padat penduduknya, dan di tempat-tempat di mana perguncingan melawan Yang Maha Tinggi telah sangat meluas, suara teguran yang keras akan terdengar. Manusia-manusia yang berasal dari Allah akan dengan beraninya mencela penyatuan gereja dengan dunia. Dengan bersungguh-sungguh mereka akan mengajak pria dan wanita untuk berpaling dari pemeliharaan kepada lembaga yang dibuat oleh manusia kepada pemeliharaan hari Sabat yang benar. Mereka akan berseru kepada setiap bangsa; “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air. . . .PR 107.3

    Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya.” Wahyu 14:7-10.PR 108.1

    Allah tidak akan mengingkari perjanjian-Nya, juga tidak akan mengubahkan apa yang telah diucapkan oleh lidah-Nya. Firman-Nya akan bertahan selama-lamanya tidak dapat berubah sama seperti takhta-Nya. Pada hari pehukuman perjanjian ini akan dihadapkan, dengan jelas ditulis oleh jari Allah, dan dunia akan dituduh di hadapan kursi pengadilan Hakim Yang Kekal untuk menerima hukuman. Pada masa kini, sebagaimana pada zaman Elia, garis demarkasi antara orang-orang yang memelihara hukum Allah dan para penyembah ilah terbentang dengan jelas. Elia berseru: “Berapa lama lagi kamuPR 108.2

    berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau Tuhan itu Allah, ikutlah Dia: dan kalau Baal, ikutlah dia.” 1 Raja-raja 18:21. Dan pekabaran pada dewasa ini ialah: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu. . . . Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah daripadanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya. Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.” Wahyu 18:2, 4, 5.PR 108.3

    Waktunya tidak lama lagi bilamana ujian itu datang kepada masing-masing. Pemeliharaan kepada Sabat yang palsu akan dipaksakan kepada kita. Perlombaan akan terjadi antara hukum-hukum Allah dan hukum-hukum manusia. Orang-orang yang sedikit demi sedikit mengikuti kemauan duniawi dan bersatu dengan kebiasaan-kebiasaan duniawi akan pasrah mengikuti kuasa-kuasa itu, daripada memberanikan diri mereka sendiri diejek, dihina, diancam masuk penjara, dan kematian. Pada saat itu emas akan dipisahkan dari sana. Kesalehan yang sejati akan dapat dibedakan dengan jelas dari rupa dan dari keadaannya yang mengkilat tetapi tak berharga. Banyak bintang yang kita telah kagumi karena kecemerlangannya yang akan menjadi gelap kemudian. Orang-orang yang telah menerima perhiasan-perhiasan rumah suci, tetapi tidak berpakaikan jubah kebenaran, akan muncul sama dalam keadaan mereka sendiri yang bertelanjang.PR 108.4

    Di antara para penduduk bumi yang tersebar di seluruh negeri, ada orang-orang yang tidak pernah menyembah Baal. Laksana bintang-bintang di langit, yang hanya muncul pada waktu malam, orang-orang yang setiawan ini akan memancarkan sinarnya apabila kegelapan menudungi bumi dan kegelapan besar atas manusia. Di Afrika yang kafir, di negeri Katolik Eropa dan Amerika Selatan, di Tiongkok, di India, di pulau-pulau yang tersebar di laut, dan ke seluruh pelosok bumi yang gelap, Allah mempunyai orang-orang yang terpilih di cakrawala yang akan bersinar di tengah-tengah kegelapan, yang menyatakan dengan tandas kepada dunia yang murtad akan kuasa yang mengubahkan terhadap penurutan pada hukum-Nya. Sekarang pun mereka muncul pada setiap bangsa, kaum dan bahasa; dan di saat kemurtadan yang dalam, ketika usaha Setan dilakukan mati-matian untuk menyebabkan “semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba,” untuk menerima hukuman kematian, tanda kesetiaan pada hari perhentian yang palsu, orang-orang yang setiawan ini, “tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela,” akan “bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.” Wahyu 13:16; Filipi 2:15. Lebih gelap malam itu, lebih cemerlanglah mereka bercahaya.PR 108.5

    Sungguh suatu pekerjaan yang aneh yang harus dilakukan Elia menghitung orang Israel pada saat pehukuman Allah sedang berlaku ke atas orang-orang yang murtad! Ia sendiri sajalah yang berdiri di pihak Allah. Tetapi ketika ia berkata, “hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku,” perkataan Tuhan mengejutkannya, “tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal.” 1 Raja-raja 19:14, 18.PR 109.1

    Kiranya tak seorang pun yang mencoba menghitung jumlah orang Israel sekarang, tetapi biarlah masing-masing orang memiliki suatu hati daging, hati yang lemah lembut penuh kasihan, suatu hati yang sama seperti hati Kristus, yang menjangkau untuk keselamatan suatu dunia yang hilang.PR 109.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents