Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    50—DI ANTARA JERAT-JERAT

    SELAMA Yesus di Yerusalem sepanjang hari raya itu Ia dibayangi oleh mata-mata. Dari har. ke hari rencana-rencana baru untuk mendiamkan Dia telah dicoba. Imam-imam dan penghulu-penghulu memperhatikan dengan cermat untuk menjebak Dia. Mereka sedang berencana hendak menghentikan Dia dengan kekerasan. Tetapi bukan itu saja. Mereka mau merendahkan Rabi Galilea mdi hadapan orang banyak.KSZ2 65.1

    Pada hari pertama kehadiran-Nya pada hari raya itu penghulu-penghulu telah datang kepada-Nya, sambil menuntut dengan kuasa apa Ia mengajar. Mereka ingin mengalihkan perhatian dari Dia kepada pertanyaan mengenai hak-Nya untuk mengajar, dan dengan demikian kepada pentingnya mereka dan kekuasaan mereka sendiri.KSZ2 65.2

    “Ajaran-Ku tidak berasal dari din-Ku sendiri, kata Yesus, tetapi dan Dia yang telah mengutus Aku. Barangsiapa mau melakukan kehendakNya ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dan Allah, entah Aku berkata-kata dan diri-Ku sendiri.” Yoh. 7:16, T7 Pertanyaan para pengritik ini dihadap” oleh Yesus, bukannya oleh menjawab kritik itu, melainkan oleh memaparkan kebenaran yang penting sekali demi keselamatan jiwa, la mengatakan bahwa pengertian dan penghargaan akan kebenaran bergantung pada hati lebih daripada pikiran. Kebenaran harus diterima ke dalam jiwa, dan dituntutnya pernyataan bakti dari Kemauan. Jika kebenaran dapat diserahkan kepada pertimbangan itu saja, maka kesombongan tidak akan merupakan penghalang untuk menerimanya. Tetapi kebenaran itu harus diterima dengan perantaraan pekerjaan anugerah dalam hati; dan penerimaannya bergantung pada pembuangan setiap dosa yang dinyatakan oleh Roh Allah. Kesempatan manusia untuk mendapat pengetahuan akan kebenaran, betapa besarnya sekalipun, akan terbukti tidak bermanfaat baginya kecuali hati terbuka untuk menerima kebenaran, dan dengan sungguh-sungguh ada penyerahan setiap kebiasaan yang bertentangan dengan prinsip-prinsipnya. Bagi mereka yang menyerahkan diri dengan cara demikian kepada Allah, dengan kerinduan yang jujur untuk mengetahui dan melakukan kehendak-Nya, kebenaran itu dinyatakan sebagai kuasa Allah untuk keselamatan mereka. Orang-orang ini akan sanggup membedakan antara Dia yang berbicara bagi Allah, dan dia yang berbicara hanya dari curinya sendiri. Orang Farisi tidak menaruh kemauan mereka di pihak kemauan Allah Mereka tidak berkuasa mengetahui Kebenaran, melainkan mencari alasan untuk menghindarinya; Kristus menunjukkan bahwa itulah sebabnya mereka tidak mengerti akan ajaran-Nya.KSZ2 65.3

    Sekarang la memberikan suatu ujian yang dengan itu Guru sejati dapat dibedakan dari si penipu: “Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.” Yoh. 7:18. Ia yang mencari kemuliaannya sendiri berbicara hanya dari dirinya sendiri. Roh itu menunjukkan bahwa hal itu sangat memanjakan dirinya. Tetapi Kristus mencari kemuliaan Allah. Ia mengucapkan sabda Allah. Inilah bukti kekuasaan-Nya sebagai seorang guru kebenaran.KSZ2 66.1

    Yesus memberikan kepada para rabi suatu bukti Keilahian-Nya dengan menunjukkan bahwa Ia membaca hati mereka. Sejak penyembuhan di Betesda mereka telah bersekongkol hendak membunuh Dia. Dengan demikian mereka sendiri melanggar hukum yang sedang mereka purapura pertahankan. “Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu? Namun tidak seorang pun di antara kamu yang melakukan hukum Taurat itu. Mengapa kamu berusaha membunuh Aku?”KSZ2 66.2

    Laksana suatu cahaya sinar yang cepat perkataan ini menyatakan kepada para rabi jurang kebinasaan yang ke dalamnya mereka hampir jatuh. Seketika lamanya mereka dipenuhi dengan ketakutan. Mereka melihat bahwa mereka ada dalam pertentangan dengan R lasa Yang Tidak Terbatas Tetapi mereka tidak mau diamarkan. Untuk mempertahankan pengaruh mereka kepada orang banyak, rencana mereka untuk membunuh harus disembunyikan. Untuk menghindari pertanyaan Yesus, mereka berseru, “Engkau, kerasukan setan; siapakah yang berusaha membunuh Engkau?” Mereka menyindir bahwa perbuatan Yesus yang ajaib itu dihasut oleh roh jahat.KSZ2 67.1

    Kristus tidak menghiraukan sindiran itu. Ia terus untuk menunjukkan bahwa penyembuhan-Nya di Betesda sesuai dengan hukum Sabat, dan bahwa hal itu dibenarkan oleh tafsiran orang Yahudi sendiri terhadap hukum itu. Ia berkata, “Jadi, Musa menetapkan supaya kamu bersunat..dan kamu menyunat orang pada * ari Sabat.” Sesuai dengan hukum, setiap anak harus disunat pada hari kedelapan. Sekiranya hari kedelapan jatuh pada hari Sabat, upacara harus dilakukan pada i saat itu. Lebih-lebih pula hal itu harus sesuai dengan roh hukum itu untuk me-nyembuhkan seluruh tubuh seorang pada hari Sabat.” Dan Ia mengamarkan kepada mereka agar jangan “menghaKimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil.”KSZ2 67.2

    Penghulu-penghulu terdiam, dan banyak dan antara mereka berseru, Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan lihatlah Ia berbicra dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mung kinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu bahwa Ia adalah Kristus?”KSZ2 67.3

    Banyak dari antara para pendengar Kristus yang tinggal di Yerusalem, yang ikannya tidak tahu akan rencana jahat penghulu-penghulu untuk melawan Dia, merasa diri mereka tertarik kepada-Nya oleh kuasa yang tidak dapat dihalangi. Keyakinan menyatakan dengan tegas kepada mereka bahwa Ialah Anak Allah. Tetapi Setan bersedia memasukkan kebimbangan, dan untuk ini jalan disediakan oleh pendapat mereka sendiri yang keliru tentang Mesias dan kedatangan-Nya. Umumnya orang percaya bahwa Kristus akan dilahirkan di Betlehem, tetapi bahwa beberapa waktu lamanya Ia akan menghilang, dan pada waktu Ia muncul kedua kalinya tidak seorang pun mengetahui dari mana Ia datang. Bukan sedikit orang yang percaya bahwa Mesias tidak akan mempunyai hubungan alamiah dengan manusia. Dan karena pendapat khalayak ramai tentang kemuliaan Mesias tidak dipenuhi oleh Yesus orang Nazaret, maka banyak orang memperhatikan perasaan itu, “Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya.”KSZ2 67.4

    Sementara mereka ragu-ragu antara kebimbangan dan iman, Yesus membaca pikiran mereka dan menjawab mereka: “Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.” Mereka menuntut suatu pengetahuan tentang apa sebenarnya asal mula Kristus, tetapi mereka sangat tidak mengetahuinya. Sekiranya mereka telah hidup sesuai dengan kehendak Allah, maka mereka akan mengenal Anak-Nya ketika la dinyatakan kepada mereka.KSZ2 68.1

    Setidak-tidaknya Dara pendengar mengerti akan perkataan Kristus. Jelaslah bahwa perkataan itu merupakan ulangan tuptutan yang telah diadakan-Nya di hadapan Sanhedrin berbulan-bulan sebelumnya, ketika Ia menyatakan diri-Nya sebagai Anak Allah. Sebagaimana pada saat itu penghulu-penghulu berusaha merencanakan kematian-Nya, demikian juga sekarang mereka berusaha menangkap Dia; tetapi mereka dihalangi oleh kuasa yang tidak kelihatan, yang membatasi amarah mereka, yang mengatakan kepada mereka, sekian jauhnya kamu boleh pergi, dan jangan lebih jauh.KSZ2 68.2

    Di antara khalayak ramai banyak yang percaya kepada-Nya, dan berkata, “Apabila Kristus datang, mungkinkah Ia mengadakan lebih banyak mukjizat daripada yang diadakan oleh orang ini?” Para pemimpin orang Farisi, yang memperhatikan dengan cemas jalannya peristiwa, melihat adanya pernyataan simpati di antara orang banyak itu. Setelah segera mendapatkan imam-imam besar, mereka mengadakan rencana untuk menangkap Dia.KSZ2 68.3

    Tetapi mereka mengatur hendak menangkap Dia ketika Ia sendirian, karena mereka tidak berani menangkap Dia di hadapan orang banyak. Sekali lagi Yesus menunjukkan dengan jelas bahwa Ia membaca niat mereka. “Tinggal sedikit waktu saja Aku ada bersama kamu dan sesudah itu Aku akan pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku. Kamu akan mencari Aku, tetapi tidak akan bertemu dengan Aku, sebab kamu tidak dapat datang ke tempat di mana AKU berada.” Tidak lama lagi Ia akan mendapat perlindungan yang tidak dapat dicapai oleh celaan dan kebencian merel a Ia akan naik kepada Bapa, sekali lagi dipuja oleh malaikatmalaikat; dan ke tempat itulah para pembunuh-Nya sekali-kali tidakKSZ2 68.4

    Dengan nada mengejek para rabi berkata, “Ke manakah Ia akan pergi, sehingga kita tidak dapat bertemu dengan Dia? Adakah maksud-Nya untuk pergi kepada mereka yang tinggal di perantauan, di antara orang Yu-nani untuk mengajar orang Yunani?” Sedikit sekal, para pengritik ini memikirkan bahwa dalam perkataan mereka yang mengejek itu mereka sedang menggambarkan tugas Kristus. Sepanjang hari telah mengulurkan tangan-Nya kepada orang banyak yang tidak menurut dan membantah itu meskipun demikian Ia akan didapat oleh mereka yang tidak mencari Dia; di antara orang banyak yang tidak menyebut nama-Nya Ia akan dinyatakan.” Roma 10:20,21.KSZ2 69.1

    Banyak orang yang diyakinkan bahwa Yesus adalah Anak Allah dise-satkan oleh pertimbangan yang keliru dari imam-imam dan para rabi. Guru-guru ini telah mengulangi nubuatan-nubuatan tentang Mesias dengan pengaruh yang besar hasilnya bahwa Ia akan “memerintah di Gunung Sion dan di Yerusalem, dan Ia akan menunjukkan kemuliaan-Nya di depan tua-tua umat-Nya.” “Kiranya iapemerintah c r. laut ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi! ‘ Yes. 24:23, Mzm. 72 8. Kemudian mereka mengadakan perbandingan yang memandang rendah antara kemuliaan yang digambarkan di sini .lengan rupa Yesus yang hina itu. Justru perkataan nubuatan sangatlah diputarbalikkan agar membenarkan kesalahan Sekiranya orang banyak dengan ketulusan hati mempelajari sabda itu bagi diri mereka sendiri, maka sudah tentu mereka tidak akan tersesat Yesaya pasal enam puluh satu menyaksikan bahwa Kristus harus melakukan pekerjaan yang dilakukan-Nya itu. Pasal lima puluh tiga menyatakan perihal Ia ditolak serta penderitaan-Nya di dunia, dan pasal lima puluh sembilan melukiskan tabiat imam-imam dan para rabi.KSZ2 69.2

    Allah tidak memaksa manusia meninggalkan ketidakpercayaan mereka. Di hadapan mereka adalah terang dan kegelapan, kebenaran dan kesalahan. Merekalah yang harus memutuskan mana yang akan mereka terima. Pikiran manusia dianugerahi kuasa untuk membedakan yang benar dan yang salah. Allah merencanakan agar manusia tidak mengambil keputusan dari dorongan hati, melainkan dari kuatnya bukti, mem bandingkan ayat Kitab Suci dengan ayat Kitab Suci dengan saksama. Sekiranya orang Yahudi telah mengesampingkan prasangka dan mem-bandingkan nubuatan yang tersurat dengan kenyataan yang menjadi ciri-ciri kehidupan Yesus, maka sudah tentu mereka akan melihat keselarasan yang indah antara nubuatan-nubuatan dan kegenapannya dalam kehidupan dan pelayanan orang Galilea yang hina itu.KSZ2 69.3

    Dewasa ini banyak orang tertipu dalam cara yang sama seperti orang Yahudi. Guru-guru agama membaca Alkitab dalam terang pengertian mereka sendiri dan tradisi; dan orang banyak tidak menyelidiki Alkitab bagi diri sendiri, dan menghakimkan bagi diri sendiri mengenai apakah kebenaran itu; tetapi mereka meninggalkan pertimbangan mereka dan menyerahkan jiwa mereka kepada para pemimpin mereka. Memasyhurkan dan mengajarkan sabda-Nya, adalah salah satu ikhtiar yang telah ditentukan Allah untuk memancarkan terang; tetapi kita harus menguji setiap ajaran manusia dengan Kitab Suci. Siapa saja yang mau menyelidiki Alkitab dengan doa, dengan keinginan untuk mengetahui kebenaran agar ia menurutnya, akan menerima penerangan Ilahi. Ia akan mengerti Kitab Suci. “Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diriKu sendiri.” Yoh. 7:17.KSZ2 70.1

    Pada hari terakhir hari raya, hamba-hamba yang diutus oleh imamimam dan penghulu-penghulu untuk menangkap Yesus, kembali tanpa Dia. Mereka ditanyai dengan murka, “Mengapa kamu tidak membawaNya? Jawab penjaga-penjaga itu: “Belum pernah seorang manusia berkata seperti Orang itu.”KSZ2 70.2

    Imam-imam dan penghulu-penghulu, ketika datang mula-mula ke ha-dapan Kristus, telah merasakan keyakinan seperti itu. Hati mereka sangat terharu, dan pendapat dipaksakan kepada mereka, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti Orang itu.” Tetapi mereka telah memadamkan keyakinan Roh Kudus. Sekarang, dalam kemarahan karena alat hukum sekalipun dipengaruhi oleh orang Galilea yang dibenci itu, mereka be seru, “Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang diantara pemimpin pe-- mimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang Farisi? Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hokum Taurat, terkutuklah mereka!”KSZ2 70.3

    Mereka yang kepadanya pekabaran kebenaran diucapkan jarang ber-tanya, “Benarkah itu?” melainkan, “Oleh siapakah hal itu dianjurkan?” Orang banyak menilainya oleh banyaknya orang yang menerimanya, dan pertanyaan masih ditanyakan, “Adakah orang terpelajar atau pemimpin agama yang telah mempercayainya?” Orang-orang tidak lebih menyuka! kesalehan sejati sekarang daripada pada zaman Kristus. Mereka justru bersungguh-sungguh mencari keuntungan duniawi. sehingga melalaikan kekayaan abadi; dan hal itu bukannya merupakan suatu bantahan terhadap kebenaran, yang banyak orang tidak bersedia menerimanya, atau tidak diterima oleh orang-orang besar di dunia, malah oleh para pemimpin agama.KSZ2 71.1

    Sekali lagi imam-imam dan penghulu-penghulu melanjutkan rencana hendak menangkap Yesus. Ditegaskan bahwa jika Ia diberi kebebasan lebih lama, Ia akan menarik orang banyak dari para pemimpin yang sudah ditetapkan, dan satu-satunya jalan yang aman ialah mendiamkan Dia tanpa bertangguh. Ketika mereka sedang ramai memperbincangkannya. dengan tiba-tiba mereka dihentikan. Nikodemus bertanya, Apakah hukum Taurat kiia menghukum seseonmg sebelum ia d.dengadan sebelum orang mengetahui apa yang telan dibuatnya? Perhimpunan itu pun terdiam. Perkataan Nikodemus menempelak angan-angan hati mereka Mereka tidak dapat mempersalahkan seseorang tanpa memberi dia kesempatan untuk membela diri. Tetapi bukan saja untuk alasan ini penghulu-penghulu yang congkak itu tinggal diam sambil memandang kepadanya yang telah berani berbicara di pihak keadilan. Mereka dikejutkan dan dikecewakan karena salah seorang dan mereka sendiri sudah sangat dipengaruhi dengan tabiat Yesus sehingga ia mengucapkan suatu perkataan untuk membela-Nya. Setelah sadar kembali dan keheranan, mereka menyapa Nikodemus dengan sindiran yang tajam, Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.”KSZ2 71.2

    Meskipun demikian protes itu mengakibatkan Ditangguhkannya tindakan majelis itu. Penghulu-penghulu tidak sanggup melaksanakan niat mereka dan menghukum Yesus tanpa memberikan kesempatan untuk membela diri. Karena telah dikalahkan pada saat itu, “Lalu mereka pulang, ke rumahnya masing-masing. Tetapi Yesus pergi ke Bukit Zaitun.”KSZ2 71.3

    Dari kesibukan dan kebingungan kota itu, dari orang banyak yang berhasrat dan para rabi yang tidak dapat dipercayai, Yesus berbalik ke ketenangan semak pohon zaitun, di mana la dapat menyendiri dengan Allah. Tetapi pagi-pagi benar Ia pun kembali ke bait suci, dan ketika orang banyak mengerumuni Dia, Ia pun duduk dan mengajar mereka.KSZ2 72.1

    Tidak lama kemudian Ia pun terganggu. Serombongan orang Farisi dan ahli Taurat menghampiri Dia, dengan menyeret seorang wanita yang sangat ketakutan, yang dengan suara yang keras penuh hasrat mereka tuduh melanggar hukum ketujuh. Setelah mendorong dia ke hadapan Yesus, mereka mengatakan kepada-Nya, dengan pura-pura menunjukkan hormat. “Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapatMu tentang hal itu?”KSZ2 72.2

    Rasa penghormatan mereka yang pura-pura menyelubungi rencana jahat yang terpendam dalam hati mereka untuk membinasakan Dia. Mereka telah menggunakan kesempatan ini untuk menyalahkan Dia, dengan berpendapat bahwa keputusan apa saja yang diambil-Nya, mereka akan mendapat alasan untuk menuduh Dia. Seandainya Ia membebaskan wanita itu, Ia mungkin dituduh menghina hukum Musa. Seandainya Ia menyatakan wanita itu patut dibunuh. Ia dapat dituduh kepada orang Roma sebagai seorang yang mengambil kekuasaan yang hanya menjadi hak mereka.KSZ2 72.3

    Yesus memandang seketika lamanya pada peristiwa itu—mangsa yang gemetar dalam perasaan malu, para pemuka yang berwajah kejam, yang tidak mempunyai peri kemanusiaan sedikit pun. Roh kesucian-Nya yang tidak bercacatcela itu tidak menyukai pemandangan yang ada di hadapan-Nya. Ia mengetahui benar untuk maksud apa perkara ini telah dibawa kepada-Nya. Ia membaca hati, dan mengetahui tabiat dan sejarah hidup setiap orang di hadapan-Nya. Orang-orang yang seharusnya menjaga ke-adilan justru mereka sendirilah yang menuntun mangsa mereka ke dalam dosa, supaya mereka dapat memasang jerat bagi Yesus. Tanpa memberikan tanda bahwa Ia telah mendengar pertanyaan mereka, Ia pun membungkuk, sambil menatap tanah, mulailah Ia menulis di tanah.KSZ2 72.4

    Karena tidak sabar lagi melihat Yesus berlambat-lambat dan tampaknya bersikap acuh tak acuh, para penuduh itu pun mendekati-Nya, sambil mendesakkan persoalan itu agar mendapat perhatian-Nya. Tetapi ketika mata mereka mengikuti mata Yesus dan tertuju di tempat Ia berdiri, berubahlah air muka mereka. Di situlah, tertera di hadapan mereka rahasia-rahasia kesalahan dari kehidupan mereka sendiri. Orang banyak yang menonton melihat perubahan air muka yang tiba-tiba, dan mendesak maju hendak mengetahui apa yang sedang mereka perhatikan dengan perasaan heran dan malu.KSZ2 73.1

    Dengan segala pengakuan bahwa mereka menghormati hukum, para rabi ini tidak mengindahkan syarat-syaratnya dalam menuduh wanita itu. Suamilah yang berkewajiban mengambil tindakan terhadap dia, dan pihak pihak yang bersalah harus sama-sama dihukum, Tindakan para penuduh itu semata-mata tidak dikuasakan kepada mereka. Meskipun demikian Yesus menemui mereka sebagaimana mereka ada. Hukum memperincikan bahwa dalam menghukum dengan melempari batu, saksi-saksi dalam perkara itu harus mula-mula melontarkan sebuah batu. Sekarang sambil berdiri dan menatap tua-tua yang berencana jahat ini, Yesus berkata “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Dan sambil membungkuk, Ia meneruskan menulis di tanah.KSZ2 73.2

    Ia tidak mengesampingkan hukum yang diberikan dengan perantaraan Musa, ataupun melanggar kekuasaan Roma. Para penuduh sudah dikalahkan Sekarang, karena jubah kesucian sekadar rupa itu sudah dicarik dari mereka be ««irilah mereka dalam keadaan bersalah dan dihukum di hadapan Kesucian Yang Tidak Terbatas. Mereka gemetar agar jangan kesalahan dalam kehidupan mereka yang tersembunyi itu dipaparkan kepada orang banyak; dan seorang demi seorang, dengan menundukkan kepala dan mata yang memandang ke bawah, mereka pun pergi dengan diam-diam, seraya meninggalkan mangsa mereka dengan Juruselamat yang penuh belas kasihan.KSZ2 73.3

    Yesus berdiri, dan sambil memandang pada perempuan itu berkata, “Hai perempuan, di manakah mereka itu? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau? Jawabnya: Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”KSZ2 73.4

    Wanita telah berdiri di hadapan Yesus, sambil membungku karena ketakutan. Perkataan-Nya, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu,” telah sampai Kepadanya sebagai suatu hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya. Ia tidak berani memandang kepada wajah Juruselamat, melainkan menunggu nasibnya dengan tenang. Dengan keheranan ia melihat para penuduhnya meninggalkan tempat itu dalam keadaan bungkam dan bingung; kemudian perkataan harapan itu sampai ke telinganya, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi, mulai dari sek£ang.” Hatinya hancur, dan «a tersungkur d, kak, Yesus, sambil tersedu-sedu karena kasihnya yang penuh rasa terima kasih, dan dengan air mata sedih mengakui dosadosanya.KSZ2 74.1

    Inilah permulaan hidup baru baginya, suatu hidup kesucian dan damai, diabdikan pada pekerjaan Allah. Dalam mengangkat jiwa yang jatuh ini, Yesus mengadakan suatu mukjizat yang lebih besar daripada dalam me-nyembuhkan penyakit jasmani yang paling menyedihkan; Ia menyem-buhkan penyakit rohani yang membawa kepada kematian kekal. Wanita yang bertobat ini menjadi salah seorang pengikut-Nya yang paling tekun.Dengan kasih dan ketekunan yang mengorbankan diri ia membalas kemurahan-Nya yang mengampuni itu.KSZ2 74.2

    Dalam tindakan-Nya memaafkan wanita ini serta memberanikan dia untuk hidup lebih baik, tabiat Yesus bersinar dalam keindahan kebenaran yang sempurna. Meskipun ia tidak memaafkan dosa, ataupun mengurangi perasaan bersalah, namun Ia tidak berusaha menghukum, melainkan menyelamatkan. Dunia memberikan hanya penghinaan dan ejekan kepada wanita yang bersalah ini; tetapi Yesus mengucap an perkataan penghiburan dan harapan. Ia Yang Tidak Berdosa menaruh belas kasihan terhadap kelemahan orang berdosa dan mengulurkan tangan untuk menolong dia. Meskipun orang Farisi yang pura-pura itu menuduh, namun Yesus menyuruh dia. “Pergilah engkau dan .. .jangan berbuat dosa lagi.’ Orang yang mengalihkan pandangan dan berbalik dari orang yang bersalah, meninggalkan mereka dengan leluasa untuk mengikuti jalan mereka kepada kebinasaan, bukanlah pengikut Kristus. Mereka yang cepat menuduh orang-orang lain, dan rajin membawa orang-orang itu untuk aiadui, sering dalam kehidupan mereka sendiri lebih bersalah dari orang-orang yang mereka tuduh itu. Manusia membenci orang berdosa, sedangkan mereka mengasihi dosa. Kristus membenci dosa, tetapi mengasihi orang berdosa. Inilah yang akan menjadi roh semua orang yang mengikut Dia. Kasih orang Kristen lambat mengritik, cepat melihat penyesalan, bersedia mengampuni, memberanikan, menuntun orang yang tersesat pada jalan kesucian, dan menetapkan kakinya dijalan itu.KSZ2 74.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents