Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    57—“HANYA SATU LAGI KEKURANGANMU”

    “Pada waktu Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya, datanglah i seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya, ia bertanya: Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”KSZ2 135.1

    Orang muda yang menanyakan pertanyaan ini adalah seorang penghulu. Ia amat kaya, dan menjabat suatu kedudukan yang penuh tanggung jawab. Ia melihat kasih yang ditunjukkan oleh Kristus terhadap anakanak yang dibawa kepada-Nya; ia pun melihat betapa lemah lembutnya Ia menerima mereka, dan mengangkat mereka pada lengan-Nya, dan hatinya pun menyala dengan kasih terhadap Juruselamat. Ia merasakan suatu kerinduan untuk menjadi murid-Nya. Ia sangat terharu sehingga ketika Yesus sedang meneruskan perjalanan-Nya, ia pun menyusul Dia, dan sambil bertelut di kaki-Nya, menanyakan dengan ketulusan dan kesungguh-sungguhan pertanyaan yang begitu penting bagi jiwanya dan bagi jiwa setiap manusia, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untukmemperoleh hidup yang kekal?’ “Mengapa kaukatakan Aku baik?” kata Kristus, ‘Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.” Yesus ingin menguji ketulusan penghulu itu, dan memancing dari padanya cara yang dalamnya ia menganggap Dia baik. Apakah ia menyadari bahwa Seorang yang kepadanya sedang berbicara adalah Anak Allah? Apakah perasaan hati yang sebenarnya?KSZ2 135.2

    Penghulu ini mempunyai penilaian yang tinggi tentang kebenarannya sendiri la sebenarnya tidak mengira bahwa ia bercacat dalam sesuatu, namun ia sama sekal, tidak puas. Ia merasakan kekurangan sesuatu yang tidak dimilikinya. Tidak dapatkah Yesus memberkatinya sebagaimana Ia memberkati anak-anak kecil, serta memuaskan jiwanya?KSZ2 136.1

    Dalam menjawab pertanyaan ini Yesus mengatakan kepadanya bahwa penurutan akan hukum-hukum Allah sangat perlu kalau ia ingin mendapat hidup kekal, dan Ia mengutip beberapa hukum yang menunjukkan kewajiban manusia kepada sesamanya manusia. Jawab penghulu itu tegas: “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?”KSZ2 136.2

    Kristus menatap wajah orang muda itu, seakan-akan membaca kehi-dupannya serta menyelidiki tabiatnya. “Hanya satu lagi kekuranganmu,” kata-Nya, “Pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah kepada orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, lalu marilah, dan ikutlah Aku.”KSZ2 136.3

    Kristus tertarik pada orang muda ini. Ia mengetahui bahwa ia jujur dalam pertanyaannya, “Semuanya itu sudah kuturuti sejak masa mudaku.” Penebus ingin menciptakan dalamnya pengertian itu yang akan memungkinkan dia melihat perlunya ketekunan hati serta kebaikan Kristen. Ia ingin melihat dalamnya hati yang rendah dan penuh penyesalan, sadar akan kasih yang tertinggi harus diberikan kepada Allah, dan menyembunyikan kekurangannya dalam kesempurnaan Kristus.KSZ2 136.4

    Yesus melihat dalam diri penghulu ini pertolongan yang justru diperlukan-Nya jika orang muda ini mau menjadi pekerja bersama dengan Dia dalam pekerjaan keselamatan. Jika ia mau menempatkan dirinya di bawah bimbingan Kristus, ia akan menjadi suatu kuasa untuk kebaikan. Dalam taraf yang nyata sebenarnya penghulu itu dapat menunjukkan Kristus, karena ia memiliki kesanggupan, yang akan memungkinkan dia menjadi kuasa Ilahi di antara manusia, kalau saja ia bersatu dengan Juruselamat. Kristus, yang menyelami tabiatnya, mengasihi dia. Kasih bagi Kristus sedang timbul dalam hati penghulu itu, karena kasih menghasil kan kasih. Yesus ingin melihat dia sebagai pekerja bersama-sama dengan Dia. Ia ingin menjadikan dia seperti diri-Nya sendiri, suatu cermin yang dalamnya rupa Allah akan dipantulkan. Ia ingin mengembangkan keung-gulan tabiatnya, serta menyucikan untuk digunakan oleh Tuhan. Jika pada waktu itu penghulu itu telah menyerahkan dirinya kepada Kristus, sudah tentu ia akan bertumbuh dalam suasana hadirat-Nya. Jika ia telah mengadakan pilihan ini, alangkah berbedanya masa depannya!KSZ2 136.5

    “Hanya satu lagi kekuranganmu,” kata Yesus, “Jikalau engkau hendak menjadi sempurna, pergilah, juallah apa yang ada padamu, dan berikanlah kepada orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga; kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.” Kristus membaca hati penghulu itu. Hanya satu perkara yang kurang padanya, tetapi hal itu merupakan suatu prinsip yang penting sekali. Ia memerlukan kasih Allah dalam jiwa. Kalau tidak dipenuhi, kekurangan ini akan terbukti mendatangkan bahaya baginya, semua sifatnya akan menjadi rusak. Oleh memanjakan diri, sifat mementingkan diri dikuatkan. Cinta yang utama akan dirinya sendiri harus ditinggalkan, agar ia dapat menerima kasih Allah.KSZ2 137.1

    Kristus memberi orang ini suatu ujian. Ia memanggil dia untuk memiliki antara harta surga dan kebesaran duniawi. Hana surga sudah dipastikan kepadanya, jika ia mau mengikuti Kristus. Tetapi diri sendiri harus diserahkan, kemauannya harus diberikan untuk dikendalikan oleh Kristus. Kesucian Allah ditawarkan kepada penghulu muda itu. la mendapat kesempatan untuk menjadi seorang anak Allah, serta menjadi ahli waris bersama-sama dengan Kristus terhadap harta surga. Tetapi ia harus memikul salib, dan mengikut Juruselamat dengan jalan penyangkalan diri.KSZ2 137.2

    Perkataan Kristus sesungguhnya merupakan undangan bagi penghulu itu, “Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah.” Yosua 24:15. Pilihan terserah kepadanya. Yesus merindukan pertobatannya. Ia telah menunjukkan cacat dalam tabiatnya, dan alangkah besarnya minatNya memperhatikan persoalan itu sementara orang muda itu memper-timbangkan pertanyaan itu! Jika ia memutuskan untuk menurut Kristus, ia harus mentaati Derkataan-Nya dalam segala perkara. Ia harus berbalik dari rencana-rencananya yang penuh cita-cita. Dengan kerinduan yang sungguh-sungguh dan penuh kecemasan, dengan perasaan lapar bagi jiwa, Juruselamat memandang pada orang muda itu, dengan mengharapkan bahwa ia akan menyerah pada undangan Roh Allah.KSZ2 137.3

    Kristus memberikan satu-satunya syarat yang dapat memberi peluang bagi penghulu itu untuk menyempurnakan suatu tabiat Kristen. Perkataan-Nya merupakan perkataan akal budi, meskipun tampaknya keras dan banyak tuntutannya. Dalam menerima dan mentaatinya terdapatlah satu-satunya harapan keselamatan bagi penghulu itu. Kedudukannya yang tinggi serta hartanya sedang mempengaruhi tabiatnya kepada Kejahatan. Jika dipelihara dalam hati, hal itu akan menggantikan Allah dalam kasih-Nya.KSZ2 138.1

    Menahan sedikit atau banyak dari Allah berarti menahan sesuatu yang akan mengurangi kekuatan dan kesanggupan akhlaknya; karena jika per-karaperkara dunia ini dipelihara dalam hati, meskipun tampaknya tidak menentu dan tidak pantas, namun akan sangat berpengaruh.KSZ2 138.2

    Penghulu itu mengerti segala perkara yang terkandung dalam perkataan Kristus, dan ia menjadi gelisah. Kalau saja ia telah menyadari nilai pemberian yang ditawarkan itu, maka tentu ia sudah mendaftarkan dirinya sebagai salah seorang pengikut Kristus. Ia salah seorang anggota majelis Yahudi yang dihormati, dan Setan sedang menggoda dia dengan harapan adanya masa depan yang muluk-muluk. Ia mengingini harta surga, tetapi ia mengingini juga keuntungan duniawi yang akan diperolehnya dari kekayaannya. Ia menyesal melihat adanya syarat seperti itu, ia menghendaki hidup kekal, tetapi ia tidak rela berkorban. Harga hidup kekal tampaknya terlampau besar. Sebab itu ia pun pergi dengan sedih, “karena ia banyak harta-Nya.”KSZ2 138.3

    Pengakuannya bahwa ia telah memelihara hukum Allah adalah suatu penipuan, la menunjukkan bahwa kekayaan merupakan ilahnya. Ia tidak dapat memelihara hukum Allah selama dunia diutamakan dalam kasihnya. Ia mengasihi pemberian Allah lebih daripada ia mengasihi Pemberi. Kristus telah menawarkan kepada orang muda itu persekutuan dengan Dia. “Ikutlah Aku,” kata-Nya. Tetapi Juruselamat tidak terlalu berarti baginya sebagaimana pentingnya namanya sendiri di antara manusia atau miliknya. Meninggalkan hartanya di dunia, yang kelihatan itu, untuk mencari harta surga, yang tidak kelihatan, merupakan suatu risiko yang terlalu besar. Ia menolak tawaran hidup kekal, dan pergilah ia, dan sejak saat itu dunialah yang disembahnya. Beribu-ribu orang sedang melalui ujian berat ini, sambil menimbang Kristus terhadap dunia, dan banyak orang memilih dunia. Sebagaimana halnya dengan penghulu muda itu, mereka berbalik dari Juruselamat, seraya berkata dalam hati, saya tidak mau mengambil Orang ini sebagai pemimpin saya.KSZ2 138.4

    Perlakuan Kristus terhadap orang muda itu dikemukakan sebagai suatu pelajaran teladan. Allah telah memberi kita peraturan buai pekerti yang harus diikuti oleh setiap hamba-Nya. Penurutan akan hukum-Nya, bukan saja suatu penurutan yang sah, melainkan suatu penurutan yang memasuki kehidupan, dan diteladani dalam tabiat. Allah telah menentukan ukuran-Nya Sendiri untuk tabiat bagi semua orang yang mau menjadi warga kerajaan-Nya. Hanya mereka yang mau bekerja bersamasama dengan Kristus, hanya mereka yang mau mengatakan: Tuhan, segala sesuatu yang aku miliki dan segenap diriku adalah milik-Mu, akan diakui sebagai anak-anak Allah. Semua orang harus mempertimbangkan apa artinya merindukan surga, dan meskipun demikian menghindar karena adanya syarat-syarat yang dinyatakan. Pikirkanlah tentang apa artinya mengatakan “Tidak” kepada Kristus. Penghulu itu mengatakan, Tidak, saya tidak dapat memberikan semuanya kepada-Mu. Apakah kita mengatakan demikian? Juruselamat menawarkan untuk mengambil bagian bersama dengan kita dalam melakukan pekerjaan yang diberikan Allah kepada kita untuk kita lakukan. Ia menawarkan hendak menggunakan alat yang telah diberikan Allah kepada kita, untuk memajukan pekerjaan-Nya di dunia ini. Hanyalah dengan jalan ini Ia dapat menyelamatkan kita. Harta benda penghulu itu dipercayakan kepadanya agar ia dapat membuktikan dirinya sebagai seorang juru kunci yang setiawan, ia harus membagikan harta ini untuk mendatangkan berkat kepada mereka yang berkekurangan. Demikianlah Allah mempertunjukkan tabiatNya.KSZ2 139.1

    Bagi mereka yang, seperti halnya dengan penghulu muda itu, diperca-yakan dengan menjabat kedudukan tinggi serta memiliki banyak harta, mungkin tuntutan untuk menyerahkan segala sesuatu agar mengikut Kristus tampaknya merupakan suatu pengorbanan yang terlalu besar. Tetapi inilah peraturan budi pekerti bagi semua orang yang mau menjadi murid-murid-Nya. Penurutan yang kurang dari itu tidak dapat diterima. Penyerahan diri sendiri merupakan bahan ajaran Kristus. Sering ajaran itu dikemukakan dan diperintahkan dalam bahasa yang tampaknya bersifat memerintah, sebab tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan manusia daripada menghilangkan perkara-perkara yang, jika diberi peluang, akan menurunkan akhlak segenap tubuh.KSZ2 139.2

    Bila para pengikut Kristus mengembalikan milik-Nya kepada Tuhan, mereka mengumpulkan harta yang akan diberikan kepada mereka ketika mereka mendengar perkataan, “Baik sekali perbuatanmu itu hai hambaku yang baik dan setia! Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” “Maka, la yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” Mat. 25:23; Ibr. 12:2 Kegembiraan dalam hal melihat jiwa-jiwa ditebus, jiwa-jiwa diselamatkan selama-lamanya, merupakan pahala bagi semua orang yang mengikuti jejak kaki-Nya yang mengatakan, “Ikutlah Aku.”KSZ2 140.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents