Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    60—UNDANG-UNDANG KERAJAAN YANG BARU

    HARI raya Paskah sudah dekat dan sekal lagi Yesus kembali ke Yerusalem. Dalam hati-Nya terdapatlah damai karena adanya keesaan yang sempurna dengan kehendak Bapa, dan dengan langkah yang penuh keinginan Ia menuju ke tempat korban. Tetapi suatu perasaan terpendam, kesangsian dan ketakutan, menimpa murid-murid. Juruselamat berjalan di depan murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut.”KSZ2 163.1

    Sekali lagi Kristus memanggil kedua belas murid kepada-Nya, dan dengan tegas lebih daripada biasanya, Ia memberitahukan kepada mereka tentang pengkhianatan terhadap-Nya serta penderitaan-Nya. Ia berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolokolokkan, dihina dan diludahi, dan mereka memukul serta membunuh Dia. dan pada hari ketiga Ia akan bangkit. Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan.”KSZ2 163.2

    Bukankah belum berapa lama berselang mereka telah memasyhurkan di mana-mana, “Kerajaan surga sudah dekat?” Bukankah Kristus sendiri menjanjikan bahwa banyak orang akan duduk dengan Abraham dan Ishak dan Yakub dalam kerajaan Allah? Bukankah Ia telah menjanjikan bahwa semua orang yang telah meninggalkan segala sesuatu karena nama-Nya akan mendapat seratus kali lipat dalam hidup ini, dan sebagian dalam kerajaan-Nya? Dan bukankah Ia telah memberikan kepada kedua belas murid-Nya suatu janji istimewa tentang kedudukan tinggi yang penuh kehormatan dalam kerajaan-Nya—duduk di takhta menghakimi kedua belas suku bangsa Israel? Sekarang pun Ia telah mengatakan bahwa segala sesuatu yang ditulis oleh nabi-nabi mengenai Dia akan digenapi? Dan bukankah nabi-nabi telah menubuatkan kemuliaan pemerintahan Mesias? Oleh adanya buah pikiran ini, perkataan-Nya mengenai pengkhianatan terhadap-Nya, aniaya, dan kematian tampaknya samarsamar dan kabur. Kesulitan-kesulitan apa pun yang menghalanginya, mereka percaya bahwa kerajaan itu segera akan didirikan.KSZ2 163.3

    Yohanes, anak Zebedeus, adalah seorang dari dua murid yang pertama-tama telah mengikut Yesus. Ia dan saudaranya, Yakobus, tergolong di antara rombongan pertama yang telah meninggalkan semuanya untuk bekerja bagi-Nya. Dengan senang hati mereka telah meninggalkan rumah dan sahabat-sahabat supaya mereka dapat bersama-sama dengan Dia, mereka telah berjalan dan bercakap-cakap dengan Dia; mereka telah bersama-sama dengan Dia dalam keadaan terasing di rumah, dan dalam perhimpunan orang banyak. Ia telah meneduhkan rasa takut mereka, me-luputkan mereka dari bahaya, meringankan penderitaan mereka, meng-hiburkan kesusahan mereka, dan dengan kesabaran dan kelemahlembutan telah mengajar mereka, sampai hati mereka tampaknya dihubungkan dengan hati-Nya, dan dalam kasih yang berapi-api mereka ingin lebih dekat kepada-Nya dalam kerajaan-Nya. Pada setiap kesempatan yang diperoleh, Yohanes mengambil tempatnya di samping Juruselamat, dan Yakobus ingin dihormati dengan hubungan yang sedekat-dekatnya dengan Dia.KSZ2 164.1

    Ibu mereka adalah seorang pengikut Kristus, dan telah memberikan kepada-Nya hartanya dengan limpahnya. Dengan kasih sebagai seorang ibu serta dengan cita-cita untuk anak-anaknya, mengingini tempat yang paling terhormat bagi mereka dalam kerajaan yang baru. Untuk mak- sud ini ia mengajak mereka untuk mengajukan permohonan.KSZ2 164.2

    Ibu itu datang bersama anak-anaknya kepada Yesus, meminta agar Ia mau mengabulkan permohonan mereka yang sangat mereka harapkan.KSZ2 165.1

    “Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu? tanya-Nya.KSZ2 165.2

    Ibu itu menjawab, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.”KSZ2 165.3

    Yesus bersikap lemah lembut kepada mereka, tidak menempelak sifat mementingkan diri dalam mencari keunggulan melebihi saudara-saudara mereka. Ia membaca hati mereka. Ia mengetahui dalamnya kasih mereka kepada-Nya. Kasih mereka bukan hanya sekadar kasih sayang manusia; meskipun dinajiskan dengan saluran kemanusiaan yang duniawi, kasih itu meluap dari pancaran kasih penebusan-Nya sendiri. Ia tidak mau memarahi, melainkan menguatkan an menyucikan. Ia berkata, “Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?” Mereka teringat perkataan-Nya yang penuh rahasia itu, yang menunjuk kepada ujian dan penderitaan, namun menjawab dengan penuh keyakinan. Boleh. “Mereka menganggap suatu kehormatan tertinggi untuk membuktikan kesetiaan mereka oleh turut mengambil bagian dari segala sesuatu yang akan menimpa Tuhannya.KSZ2 165.4

    “Memang kamu akan minum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang akan Kuterima, kata-Nya, di hadapanNya sebuah salib gantinya takhta, dua penjahat menemani Dia di sebelah kanan-Nya dan di sebelah kiri-Nya. Yohanes dan Yakobus arus turut mendapat bagian dengan Guru mereka dalam penderitaan, yang satu, ialah yang pertama-tama binasa dengan pedang di antara saudara-saudara; yang lain lagi, yang paling lama dari semuanya menanggung kerja berat dan celaan, dan aniaya.KSZ2 165.5

    “Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya. Dalam kerajaan Allah, kedudukan bukan didapat melalui sistem pilih kasih. Kedudukan tidak dicari, atau diterima secara dianugerahkan sewenang-wenang. Kedudukan itu adalah hasil tabiat. Mahkota dan takhta merupakan tanda suatu syarat yang dicapai, hal itu menandakan penaklukan diri sendiri dengan perantaraan Tuhan kita Yesus Kristus.KSZ2 165.6

    Lama sesudah itu, ketika murid itu sudah dibawa ke dalam simpati dengan Kristus melalui persekutuan penderitaan-Nya, Tuhan menya-takan kepada Yohanes apa yang menjadi syarat dekatnya kerajaan-Nya. “Barangsiapa yang menang,” kata Kristus, “Ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.” Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam bait suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku... dan nama-Ku yang baru.” Why. 3:21, 12. Rasul Paulus menulis, “Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.” 2 Tim. 4:b-8.KSZ2 166.1

    Orang yang akan berdiri paling dekat dengan Kristus ialah orang yang selama di dunia ini telah minum paling banyak dari Roh kasih-Nya yang mengorbankan diri—kasih yang “tidak memegahkan dirinya, tidak som-bong,. . . tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang.” (1 Kor. 13:4, 5)—kasih yang menggerakkan murid itu, sebagaimana kasih itu menggerakkan Tuhan kita, memberikan semuanya, hidup dan bekerja dan berkorban sampai kepada kematian sekalipun, untuk menyelamatkan umat manusia. Roh ini sudah ditunjukkan dalam kehidupan Rasul Paulus. Ia berkata, “Karena bagiku hidup adalah Kristus,” karena hidupnya menyatakan Kristus kepada manusia, “dan mati adalah keuntungan.”--keuntungan bagi Kristus; kematian itu sendiri akan menunjukkan kuasa anugerah-Nya, dan mengumpulkan jiwa-jiwa kepada-Nya. “Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku,” katanya, “baik oleh hidup maupun oleh kematian.” Flp. 1:21,22.KSZ2 166.2

    Ketika kesepuluh murid mendengar permohonan Yakobus dan Yohanes, mereka merasa sangat tidak senang. Justru tempat yang paling tinggi dalam kerajaan inilah yang sedang dicari oleh mereka masing-masing bagi diri sendiri, dan mereka marah karena kedua murid itu tampaknya telah mendapat kedudukan yang lebih baik daripada mereka semuanya.KSZ2 166.3

    Sekali lagi pertikaian tentang siapa seharusnya yang terbesar tampaknya akan timbul kembali, ketika Yesus, yang memanggil mereka kepada-Nya, mengatakan kepada muria-murid yang marah, Kamu tahu bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.”KSZ2 167.1

    Dalam kerajaan-kerajaan duniawi, kedudukan berarti membesarkan diri. Rakyat harus ada demi kepentingan golongan-golongan yang memerintah. Pengaruh kekayaan, pendidikan, merupakan banyak ikhtiar yang digunakan untuk menguasai rakyat jelata agar menguntungkan para pemimpin. Golongan-golongan yang lebih tinggi harus memikirkan, me-mutuskan, menikmati, dan memerintah; yang lebih rendah harus mentaati dan melayani. Sebagaimana halnya dengan segala perkara yang lain, agama merupakan persoalan kekuasaan. Rakyat jelata diharapkan percaya dan menjalankan sama seperti petunjuk atasannya. Hak manusia sebagai manusia, berpikir dan bertindak bagi dirinya sendiri, sama sekali tidaklah diakui.KSZ2 167.2

    Kristus sedang mendirikan sebuah kerajaan di atas prinsip-prinsip yang berbeda. Ia memanggil manusia, bukannya kepada kekuasaan, melainkan kepada pelayanan, orang yang kuat menanggung kelemahan orang yang lemah. Kuasa, kedudukan, talenta, pendidikan, memberi para pemiliknya kewajiban yang lebih besar untuk melayani sesamanya manusia. Kepada murid-murid Kristus yang paling rendah sekalipun dikatakan, “Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu. 2 Kor. 4:15.KSZ2 167.3

    “Karena Anak manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Di antara murid-murid-Nya, Kristus menjadi seorang penjaga dalam segala pengertian, seorang penanggung beban. Ia turut merasai kemiskinan mereka, Ia mempraktikkan penyangkalan diri untuk kepentingan mereka, Ia berjalan di hadapan mereka untuk melicinkan tempat-tempat yang lebih sulit, dan tidak lama kemudian Ia akan menyelesaikan pekerjaan-Nya di dunia ini dengan memberikan nyawa-Nya. Prinsip dasar yang digunakan oleh Kristus dalam bertindak ialah untuk menggerakkan anggota-anggota sidang yang menjadi tubuh-Nya. Rencana dan dasar keselamatan ialah kasih. Dalam kerajaan Kristus orangorang yang terbesar mengikuti teladan yang telah diberikan-Nya, dan bertindak sebagai gembala-gembala kawanan domba-Nya.KSZ2 167.4

    Perkataan Paulus menyatakan keluhuran dan kehormatan sejati dari kehidupan Kristen: “Sungguh pun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang,” “bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.” 1 Kor. 9:19; 10:33.KSZ2 168.1

    Dalam hal kata hati jiwa itu harus dibiarkan dalam keadaan tidak ter-kekang. Tidak seorang pun harus mengendalikan pikiran orang lain, menghakimi bagi orang lain, atau menentukan kewajibannya. Allah memberi setiap jiwa kebebasan untuk berpikir, serta mengikuti keyakin-annya sendiri. “Demikianlah seuap orang di antara kita akan memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah.” Tidak seorang pun berhak mencampurkan kepribadiannya sendiri dengan kepribadian orang lain. Dalam segala perkara yang menyangkut prinsip, “Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri.” Roma 14:12, S. Dalam kerajaan Kristus tidak ada penindasan kaum ningrat, tidak ada paksaan untuk budi pekerti. Malaikat-malaikat surga tidak datang ke dunia untuk memerintah, dan untuk memaksakah penghormatan, melainkan sebagai pesuruh kemurahan, untuk bekerjasama dengan manusia dalam mengangkat derajat manusia.KSZ2 168.2

    Prinsip-prinsip dan perkataan dalam ajaran Juruselamat, dalam kein-dahan Ilahi-Nya, diingat baik-baik oleh murid-murid yang kekasih. Sampai pada masa hidupnya yang terakhir, beban kesaksian Yohanes kepada sidang-sidang ialah, “Sebab inilah berita yang telah kami dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita saling mengasihi.” “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” 1 Yohanes 3:11, 16.KSZ2 168.3

    Inilah Roh yang memenuhi jemaat yang mula-mula. Sesudah kecurahan Roh Kudus, “kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati, sejiwa, dan tidak seorang pun berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri.” “Sebab itu tidak ada seorang pun yang berke-kurangan di antara mereka.” “Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.” Kis. 4:32, 34, 33.KSZ2 168.4

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents