Kitab di Atas Segala Kitab

Keadaan hidup peribadatan seseorang dinyatakan oleh jenis buku- buku yang dipilihnya untuk dibaca pada waktu senggangnya. Supaya mempunyai suasana pikiran yang sehat dan azas-azas agama yang tulen orang-orang muda haruslah hidup dalam perhubungan dengan Allah melalui SabdaNya. Menunjukkan jalan selamat melalui Kristus, Kitab Suci adalah menjadi pengantar kita kepada kehidupan yang lebih tinggi dan hidup yang lebih baik. Di dalamnya terdapat sejarah dan hikayat hidup orang-orang yang paling menarik dan mengandung pendidikan yang pernah dituliskan. Mereka yang pikirannya belum dirusakkan oleh bacaan pada buku dongeng akan merasa bahwa Kitab Suci itulah satu Kitab yang paling menyenangkan dari atas segala kitab-kitab yang lain.AML 255.1

Kitab Suci itulah Kitab di atas segala kitab. Kalau engkau cinta perkataan Allah, menyelidik dia sementara engkau mempunyai kesempatan, supaya engkau boleh mendapat hartanya yang berkelimpahan, dan lengkap betul kepada segala pekerjaan yang baik, dan tahulah engkau dengan pasti bahwa Yesus menarik engkau kepadaNya. Tetapi membaca Kitab Suci sepintas lalu saja, dengan tidak ada maksud akan mengetahui pelajaran Kristus supaya engkau boleh memenuhi kehendakNya, tidaklah cukup. Di dalam Kitab Allahlah tersembunyi harta benda yang bisa didapati cuma dengan jalan menyelam jauh ke dalam tambang kebenaran.AML 255.2

Pikiran jasmani menolak kebenaran, tetapi jiwa yang sudah bertobat mendapat perobahan yang ajaib. Kitab yang tadinya tidak memberi penarikan apa-apa sebab menyatakan kebenaran yang menjadi saksi melawan orang yang berdosa, sekarang menjadi makanan jiwa, menjadi kesukaan dan penghiburan kehidupan. Matahari Kebenaran menerangi halaman-halamannya yang suci, dan Roh Suci bicara dari lembarannya kepada jiwa. . . .AML 255.3

Biarlah mereka yang sudah mempertumbuhkan kesukaan untuk membaca sedikit-sedikit buku roman, sekarang membalikkan perhatiannya kepada perkataan nubuatan yang pasti itu. Ambillah Kitab Sucimu, dan mulailah mempelajari hikayat yang suci dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan kesukaan yang baru. Lebih sering dan lebih rajin engkau mempelajari Kitab Suci, lebih penting dan elok kelihatannya, dan makin kurang kesukaanmu untuk membaca buku-buku roman. Ikatlah Kitab yang indah itu di dalam hatimu. Kitab itu akan menjadi teman dan pemimpin bagimu.— The Youth’s Instructor, 9 Oktober, 1902.AML 255.4