Kesetiaan Dalam Hidup Sehari-hari

Pekerjaan Allah adalah sempurna seluruhnya karena adalah yaitu sempurna pada tiap-tiap bahagian, betapapun kecilnya. DijadikanNya pucuk rumput yang kecil dengan teliti sebagaimana dibuatNya dalam menjadikan satu dunia. Kalau kita ingin menjadi sempurna, sama seperti Bapa kita yang di surga sempurna adanya, kita mesti setia dalam mengerjakan pekerjaan yang kecil-kecil. Segala sesuatu yang ada faedahnya dikerjakan baiklah dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Apa saja pekerjaanmu itu kerjakanlah dia dengan setia. Bicaralah benar tentang perkara- perkara yang terkecil sekalipun. Tiap-tiap hari lakukanlah perbuatan yang berkasihan dan membicarakan ucapan-ucapan gembira. Sebarkanlah senyuman sepanjang perjalanan hidup. Sementara engkau bekerja dengan cara demikian, Tuhan Allah akan berkenan atasmu, dan harinya kelak datang apabila Kristus akan berkata kepadamu, “Sabaslah, hai hamba yang baik dan setiawan.”AML 131.1

Pada masa hari pehukuman, semua orang yang sudah berlaku setia dalam kehidupannya sehari-hari, yang sudah melihat kewajibannya dengan segera dan melakukan itu, dengan tidak memikirkan pujian atau keuntungan diri, akan mendengar ucapan, “Marilah kamu, hai orang yang diberkati oleh AyahKu, terimalah olehmu pusaka kerajaan, yang disediakan bagimu daripada permulaan dunia.” Kristus tidak memuji mereka itu dengan pidato-pidato yang bersemangat, kepintaran yang berapi-api yang ditunjukkannya, ataupun pemberian besar yang telah diberikannya. Adalah dengan mengerjakan pekerjaan kecil-kecil, yang pada umumnya kurang mendapat perhatian, mereka itu diberikan upah. “Aku lapar, kamu beri makan kepadaKu,” kata Tuhan. “Seberapa banyak kamu perbuat itu kepada seorang juapun daripada segala saudaraKu yang terkecil ini, maka yaitu sama seperti kalau kamu perbuat itu akan Daku.” —The Youth’s Instructor, 17 Januari 1901.AML 131.2