Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Amanat Kepada Orang Muda Lengkap - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    PASAL 44 - PENYANGKALAN DIRI

    Yesus mengosongkan DiriNya sendiri, dan di dalam segala perkara yang dibuatNya, diri itu tidak kelihatan. Dia menaklukkan segala perkara kepada kehendak BapaNya. Pada waktu pekerjaanNya dalam dunia sudah hampir selesai, Dia dapat berkata, “Telah Kupermuliakan Dikau di atas bumi dan Kusampaikan pekerjaan yang Kau berikan kepadaKu akan dikerjakan.” Dan Dia perintahkan pada kita “Belajarlah padaKu, karena Aku ini lembut dan rendah hati.” “Kalau barang seorang mau mengikut Aku, hendaklah ia manyangkal dirinya;” biarlah diri itu diturunkan dari atas takhtanya, dan tidak lagi memerintahkan jiwa.AML 147.1

    Barang siapa yang memandang Kristus dalam penyangkalanNya akan DiriNya, kelembutan dan kerendahan hatiNya, akan terpaksa mengatakan, “Mukaku pun pucat lesu dan tidak aku bersemangat lagi. . . .” Keadaan kemanusiaan itu selalu berjuang hendak diketengahkan, siap sedia hendak bertempur; akan tetapi barang siapa yang belajar tentang Kristus, adalah dikosongkannya dirinya, kesombongan, cinta akan kedudukan yang lebih tinggi, dan terdapatlah ketenangan yang adem dalam jiwa. Diri berserah demi menurut kehendak Roh Suci. Lantas kita pun tidak rindu lagi hendak mendapat kedudukan yang paling tinggi. Kita tidak lagi mempunyai keinginan hati tinggi hendak menonjolkan diri supaya mendapat perhatian; melainkan kita merasa bahwa tempat kedudukan kita yang tertinggi adalah dekat kaki Juruselamat kita. Kita memandang kepada Yesus, menunggu pimpinan tanganNya, mendengarkan suaraNya yang memimpin. Rasul Paul mendapat pengalaman ini, lalu katanya, “Aku sudah tersalib serta dengan Kristus. Adapun hidupku ini bukannya aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku; tetapi hidup yang sekarang aku hidup di dalam tubuh ini, aku hidup di dalam iman kepada Anak Allah, yang mengasihi aku dan yang menyerahkan DiriNya karena aku.”— Thoughts from the Mount of Blessing, hal. 30, 31.AML 147.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents