Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Goeroe Indjil - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    BERLAPAR SAMA ROTI KEHIDOEPAN

    Satoe perempoean jang berbakti soedah berkata, “O kalau sadja kita boleh mendengar indjil jang bersih sebagaimana doeloe biasa diberikan dari mimbar! Pendeta kita adalah seorang jang baik, tapi dia tidak mengerti keperloean rohani orang banjak. Dia menghiasi salib al-Maseh dengan boenga-boenga jang tjantik sehingga soedah seloeboengi semoea kemaloean, dan menjemboenjikan segala olok-olokan. Djiwa saja sangat lapar akan rotl kehidoepan. Betapa menjegarkan hai itoe kepada berratoes orang jang berhaoes sebagai saja ini akan mendengar pengadjaran jang ringkas dan terang dari Perkataan Allah, jang boleh soeboerkan hati kita.GI 45.2

    Perloe sekali sama orang-orang pertjaja jang boekan sadja soeka berchotbah, tetapi maoe djoega akan melajani orang banjak. Perloe sekali sama orang-orang jang berdjalan tiap-tiap hari dengan Allah, orang-orang jang berhoeboeng rapat dengan soerga soepaja bitjaranja boleh menjempelakkan hati orang banjak sehingga bertobat. Boekannja soepaja hamba-hamba itoe boleh toendjoekkan kepintarannja atau pengetahoeannja dalam pekerdjaan, melainkan soepaja kebenaran itoe menoesoek kedalam djiwa sebagai anak panah dari jang maha koeasa.GI 46.1

    Satoe pendeta jang soedah menggerakkan hatinja seorang jang mendengar soeatoe chotbah, soedah ditanja dengan pertanjaan ini, “Betoelkah engkau pertjaja sama apa jang engkau bitjarakan tadi?”GI 46.2

    “Sebenarnjalah,” dia mendjawab.GI 46.3

    “Tetapi sesoenggoehnjakah begitoe?” bertanja lagi orang itoe.GI 46.4

    “Sebenarnjalah,” katanja pendeta itoe sedang dia maoe mendjempoet Kitab Soetjinja.GI 46.5

    Lantas orang itoe berkata dengan njaring, “O, kalau inilah kebenaran itoe, apakah kita haroes boeat?GI 47.1

    ” Apakah kita haroes boeat?” berpikir pendeta itoe—“kita?” Apakah maksoed orang itoe? Tetapi pertanjaan itoe soedah menoesoek hatinja. Dia soedah pergi akan minta do'a kepada Toehan soepaja Dia kasi tahoe apa jang dia haroes boeat. Dan selagi dia meminta do'a, datanglah kepadanja satoe pengertian bahwa padanja adalah kebenaran-kebenaran jang kekal jang dia haroes toendjoekkan kepada doenia jang berdoesa. Selama tiga minggoe, tempatnja dalam mimbar itoe soedahlah kosong. Dia mentjari djawab kepada pertanjaan ini, “Apakah kita haroes boeat?”GI 47.2

    Pendeta itoe kembali kepada pendjagaannja dengan penjiraman dari pada jang Maha Ssoetji. Dia mengerti jang pengadjarannja doeioe tidaklah memberikan perasaan apa-apa kepada perhimpoenan. Sekarang dia merasa tangoengannja jang berat sebab djiwa-djiwa jang hilang. Sedang dia mendekati mimbar itoe, boekanlah dia datang sendirian. Adalah satoe pekerdjaan besar jang akan diperboeat, tetapi dia tahoe bahwa Allah tidak akan tinggalkan sama dia. Dihadapan orang banjak dia tinggikan Djoeroeselamat dengan ketjintaannja jang tidak ada bandingkan. Satoe kenjataan Anak Allah soedah diberikannja maka satoe pergerakan baroe telah terdjadi sehingga hal itoe soedah menoelar kepada geredjageredja jang berkeliling.GI 47.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents