KEPERLOEN KEPADA PEKERDJAAN

BELAS KASIHAN

Allah ingin akan satoekan pengerdja-pengerdjanja oleh satoe belas kasihan jang biasa, satoe ketjintaan jang bersih. Ketjintaan al-Maseh jang melipoeti djiwa orang pertjaja itoelah jang berboeat dia satoe baoean hidoep kepada kehidoepan, dan berboeat Allah akan memberkati oesahanja. Agama Masehi tiada membangoenkan satoe tembok pertjeraian diantara manoesia dengan sesamanja, melainkan mengikat semoea machloekmachloek kepada Allah dan satoe sama lain.GI 199.1

Perhatikanlah bagaimana belas kasihan alMaseh itoe kepada semoea machloeknja. Dia tjinta sama anaknja jang bersalah, dan dipoedjoeknja dia kembali. Lengannja Bapa adalah ditaroehkan keliling toeboeh anaknja jang bertobat; djoebahnja menoetoepi pakaiannja jang kojak; dan tjintjinnja ditaroehkan didjarinja sebagai satoe tanda kehormatan. Akan tetapi berapa banjaknja jang berlakoe bengis sama anak jang hilang itoe. Sebagai orang Parisi, dia orang bilang, “Ja Allah, bahwa mengoetjap sjoekoerlah akoe kepadamoe, sebab boekan akoe ini seperti orang lain.”^{1Loekas 18:11.} Tetapi bagaimanakah pikiranmoe, adalah Allah memandang orang-orang jang mengakoe teman sepekerdjaan dengan al-Maseh, jang berdiri sebagai saudara soeloeng dalam peroempamaan itoe, degil, maoe sendiri, dan kikir, meskipoen djiwa saudaranja itoe sedang bergoemoel dengan aroesan penggodaan besar?GI 199.2

Kita koerang masoek dalam belas kasihannja al-Maseh jang mendjadi ikatan dari persatoean jang paling koeat diantara kita dan Dia, jaitoe, belas kasihan atas orang jang kedji, bersalah, bersengsara, dan mati dalam pelanggaran dan dosa! Kebengisan kepada sesama manoesia itoelah dosa kita jang paling besar. Banjak orang pikir jang dia orang ada menoendjoekkan keadilan Allah, meskipoen dia orang tidak menoendjoekkan kasihan dan tjintanja jang besar. Seringkali orang jang didjoempainja dengan kekerasan dan kebengisan ada dalam tekanan penggodaan. Iblis ada bergoeloet dengan djiwa-djiwa ini, maka perkataan jang kasar dan jang tidak berkasihan nanti membikin mereka itoe djatoeh djadi satoe mangsa bagai koeasanja penggoda itoe.GI 200.1

Kita perloe beroleh belas kasihan Masehi; boekan sadja belas kasihan sama orang-orang jang nampak tidak bersalah kepada kita, tetapi djoega belas kasihan sama orang miskin, bersengsara, djiwa-djiwa jang bergoemoel, jang seringkali dapat dalam kesalahan, berdosa, dan bertobat, tergoda dan poetoes harap. Kita akan pergi kepada sesama kita manoesia, merasa belas kasihan sebagai Imam Besar kita, dengan perasaan sama kelemahannja.GI 200.2