PENDETA MEMBERI SATOE TOELADAN JANG BAIK

Pendeta-pendeta haroes berikan kepada pemoeda-pemoeda satoe toeladan jang sepadan dengan djawatannja jang soetji itoe. Dia orang haroes menolong jang moeda akan teroes terang, tetapi sederhana dan sopan dalam segala pertjampoerannja. Hari-hari dia orang ada menaboerkan benih jang nanti akan toemboeh dan berboeah. Dia orang haroes boeangkan segala kekasaran, dan segala jang tidak lajak, serta ingat jang dia orang adalah pendidik-pendidik; bahwa maoe atau tidak, maka perkataan dan perboeatannja akan djadi satoe baoean kepada kematian atau kehidoepan bagai orang-orang jang ditjampoerinja.GI 179.2

Jang perloe ialah atoerannja roh, kebersihannja hati dan pikiran. Kebersihan kelakoean adalah bergantoeng atas berpikir dan berboeat jang benar. Pikiran jang djahat meroesakkan djiwa, sedang satoe pengatoeran jang menahankan segala pikiran itoe adalah menjediakan hati itoe akan bekerdja bersama-sama dengan Toehan. Tiaptiap pikiran haroeslah ditawan kepada penoeroetan sama al-Maseh.GI 180.1

Goeroe-goeroe kebenaran itoe mestilah orangorang jang bidjaksana, dan jang berhati-hati dalam bahasa dan perboeatannja. Dia orang mesti orang-orang jang maoe berikan makanan dalam moesimnja kepada kambing-dombanja Allah; orang-orang jang tidak setoedjoe dengan atoeran hidoep jang rendah; orang-orang jang pertjajanja beroesaha oleh tjinta, dan membersihkan djiwa itoe dari pada segala kepikiran dan keinginan daging. Pengerdja-pengerdja jang berkelakoean begini sekali-kali tiada nanti maoe hinakan dirinja dalam kedoeniaan; dia orang tidak maoe di- perhambakan oleh manoesia atau penggodaannja Iblis. Dia orang akan sikapkan dirinja dengan koeat sebagai laki-laki. Dia orang akan balikkan moekanja kepada Matahari Kebenaran, serta melepaskan dirinja dari pada barang-barang jang hina kedalam satoe oedara jang bebas dari pada ketjemaran badan dan pikiran.GI 180.2

Dia jang menoeroet peratoerannja agama dari Kitab Soetji, sekali-kali tidak akan djadi lemah dalam kekoeatan pikiran. Dibawah pengaroenja Roh Soetji, maka keinginan dan tjenderoengan hati itoe djadi bersih dan soetji. Tiada satoe barang jang boleh menarik ketjintaan begitoe keras, mentjapai keinginan perboeatan, berpengaroe atas hidoep, dan memberi ketetapan dan ketegoehan kelakoean, sebagai agamanja al-Maseh. Ia selaloe pimpin jang berolehnja keatas, digembirakannja dianja dengan toedjoean-toedjoean jang moelia, diadjarnja dia dari hal kesenonohan kelakoean, dan diberikan satoe deradjat jang patoet kepada tiap-tiap perboeatan.GI 181.1

* * * * *

Dengan djalan apakah orang moeda itoe boleh menahankan tjenderoeng hatinja jang djahat itoe, serta mengadakan satoe hal jang moelia dan baik dalam kelakoeannja? Biarlah dia perhatikan perkataan ini. “Maka sebab itoe, baik kamoe makan atau minoem, baik barang sesoeatoe perboeatanmoe, hendaklah kamoe memboeat sekalian ini akan kemoeliaan Allah.”^{51 Korinti 10:31.} Disinilah satoe peratoeran jang mendjadi alasannja tiap-tiap maksoed, pikiran, dan perboeatan. Semoea pikirran jang tjemar haroes disalibkan. Pikiran jang begitoe akan gemar sama keinginan doenia, tetapi Allah soedah tanamkan didalam hati itoe toedjoean dan keinginan jang moelia dan soetji, maka perkara-perkara ini tidak patoet ditjemarkan. Kita akan tertarik kebawah hanja oleh perlawanan sama pertimbangan dan perasaan. Paoeloes soedah terangkan “Maka segala perkara itoe dapat koetanggoeng oleh al-Maseh, jang mengoeatkan dakoe.”^{6Philipi 4:13.}GI 181.2

* * * * *

Kalau engkau rapatkan dirimoe sama Toehan Isa, dan tjahari djalan akan mengasihi pekerdjaanmoe itoe oleh satoe hidoep jang beratoer baik dan pembitjaraan jang soetji, maka kakimoe akan didjaga dari pada menjimpang kepada djalan jang terlarang. Kalau sadja engkau maoe berdjaga selaloe, dan minta do'a, kalau engkau maoe berboeat segala apa sebagai engkau ada dihadapan Allah, maka engkau akan diselamatkan dari pada djatoeh kedalam penggodaan, dan engkau boleh berharap akan terdjaga djadi soetji, tiada bernoda, dan tiada tjemar sampai perhoedjoengan. Kalau engkau pegang permoelaan pertjajamoe itoe dengan keras sampai perhoedjoengan, maka perdjalananmoe nanti ditetapkan dalam Allah, dan apa jang soedah dimoelai oleh kasihan, akan dimahkotai dengan kemoeliaan dalam kera- djaan Allah kita. Bahwa boeah-boeahnja Roh ialah kasih, kesoekaan, perdamaian, sabar hati, kemoerahan, kebadjikan, kepertjajaan, lemah lemboet hati, dan pertarakan; maka taurat poen tidak melawan perkara jang demikian. Kalau al-Maseh serta kita, kita akan salibkan daging serta keinginan dan nafsoenja.GI 182.1