PENGA'LAMANNJA HENOCH

Tentang Henoch adalah ditoeliskan bahwa dia hidoep enam poeloeh lima tahoen dan beranak satoe anak laki-laki; sesoedah itoe dia berdjalan poela dengan Allah selama tiga ratoes tahoen. Sepandjang tahoen-tahoen jang pertama, Henoch tjinta dan takoet sama Allah serta toeroet segala hoekoemnja. Kemoedian dari pada kelahiran anak soeloengnja, maka dia lantas tjapai lagi satoe penga'laman jang lebih tinggi karena dia telah tertarik lebih dekat kepada Allah. Kapan dia lihat ketjintaan dan kepertjajaannja anak soeloengnja itoe sama dia; serta merasa bahwa ketjintaannja makin tertarik sama anak soeloengnja itoe, maka mengertilah dia berapa besar ketjintaan Allah kepada manoesia oleh memberikan Aanknja, dan bagaimana anak-anak Allah boleh bergantoeng kepada Bapanja jang disoerga. Maka ketjintaan Allah oleh al-Maseh itoelah jang mendjadi kenang-kenangan hatinja siang dan malam. Dengan segala kehangatan hatinja dia tjari djalan akan menjatakan ketjintaan itoe kepada orang-orang jang berkeliling dia.GI 70.2

Adapoen perdjalanan Henoch dengan Allah itoe boekanlah dalam soeatoe chajal atau mimpi, melainkan dalam segala pekerdjaannja hari-hari belaka. Boekan dia mendjadi seorang bertapa, mengasingkan dirinja dari pada orang banjak; karena dalam doenia ini adalah satoe pekerdjaan jang dia hendak boeat bagai Allah. Dalam roemahnja, dan dalam pergaoelannja sama orang banjak sebagai soeatoe soeami dan bapa, soeatoe sobat dan soeatoe ra'iat, maka berlakoelah dia selaloe sebagai hamba Allah jang benar, toeloes, dan tetap.GI 71.1

Dalam satoe hidoep jang beroesaha, maka Henoch selaloe teroeskan perhoeboengannja jang rapat dengan Allah. Apabila pekerdjaannja lebih besar dan penting, terlebih keraslah permintaan do'anja. Dia kerapkali saingkan diri dari pada pergaoelan. Sesoedah bekerdja boeat beberapa lama diantara orang banjak, jaitoe menolong mereka itoe dengan toeladan dan pengadjaran, lantas dia oendoerkan diri ketempat jang soenji dimana dia berhaoes dan berlapar sama pengetahoean soetji jang boleh diberikan oleh Allah sadja.GI 71.2

Oleh perhoeboengan dengan Allah jang begitoe, maka makin lama Henoch poen meniroe peta jang soetji. Moekanja bertjahaja dengan satoe sinar soetji seperti jang terdapat dalam moekanja Toehan Isa. Maka kapan dia keloear dari pada pertemoean soenji ini mendapatkan orang-orang jang tidak pertjaja, maka dia orang lantas takoet melihat terang soetji jang dimoekanja itoe.GI 71.3

Kepertjajaannja makin lama makin koeat, dan ketjintaannja poen makin lama makin bertambah besar dalam abad-abad jang datang kemoedian. Permintaan do'a itoelah kehidoepan djiwanja. Dia soedah hidoep dalam awannja soerga.GI 72.1

Sesoedah hal-hal jang akan datang dinjatakan kepadanja, maka Henoch poen mendjadi satoe pahlawan kebenaran, membawa pekabaran Allah kepada semoea orang jang soeka mendengar perkataan nasihatnja. Dalam negeri dimana Kain ada diam serta meninggalkan hadirat soerga, hamba Allah ini soedah njatakan segala pemandangan heran jang soedah laloe dihadapannja. Sabdanja, “Bahwa sesoenggoehnja Toehan telah datang dengan orang soetjinja beriboe-riboe akan membawa pehoekoeman atas segala orang dan akan menjiksakan segala orang doerdjana diantara mereka itoe, sebab segala perboeatannja jang doerhaka, jang diboeatnja dengan djahatnja ”^{1Jehoeda 14, 15.}GI 72.2

Segala orang jang mendengar sama hamba Allah ini soedah merasa koeasa Allah. Beberapa orang soedah bertobat dan meninggalkan dosanja: tetapi kebanjakan orang soedah mengolokolokkan pekabaran jang penting itoe. Begitoe djoega hamba-hamba Allah dalam achir zaman ini akan mengabarkan satoe pekabaran jang sematjam itoe kepada doenia, akan tetapi hal itoe akan diterima oleh kebanjakan orang dengan olok-olokan dan hinaan.GI 72.3

Sedang tahoen lewat tahoen, kedjahatan manoesia itoe poen makin bertambah-tambah, maka hari pehoekoeman jang soetji itoe poen adalah mendekati. Tetapi Henoch, saksi kepertjajaan itoe, teroeskan sadja perd.jalanannja. menasihatkan, mengadjar, dan mengadjak orang akan menoelakkan aroesan kesalahan serta menahan hari pembalasan.GI 73.1

Orang-orang dalam zaman itoe soedah olokolokkan dia jang tidak goenakan waktoenja akan mengoempoelkan emas, perak, atau harta benda diatas boemi ini. Tetapi hatinja Henoch soedahlah tertarik kepada harta jang kelak. Dia memandang kepada kota jang disoerga. Dia melihat Radja dalam kemoeliaannja diantara boekit Sion. Makin besar kedjahatan itoe, makin kepinginlah dia sama roemah Allah jang disoerga. Selagi dalam doenia ini, dalam kepertjajaan dia soedah tinggal dalam keradjaan terang.GI 73.2

“Berbahagialah orang jang soetji hatinja, karena dia orang akan melihat Allah.” ^{2Matioes 5:8.} Boeat tiga ratoes tahoen Henoch soedah mentjahari kesoetjian hati soepaja dia boleh sedjahtera dengan soerga. Boeat tiga abad dia berdjalan dengan Allah. Tiap-tiap hari dia rindoe sama satoe persatoean jang lebih rapat; makin rapatlah perhoeboengan itoe sehingga Allah soedah angkat dia kesoerga. Dia berdiri ditangganja doenia jang kekal, hanja satoe langkah sadja diantaranja dengan negeri jang berbahagia itoe; dan sekarang pintoe poen terboeka, dan perdjalanan dengan Allah jang soedah lama diperhoeboengkan diatas doenia ini akan diteroeskan djoega, maka masoeklah dia kepada pintoe gerbang kota jang soetji itoe,—orang jang pertama sekali masoek kesitoe.GI 73.3

“Maka oleh pertjaja Henoch diangkat, sehingga tidak dirasanja mati . . . maka dahoeloe dari pada diangkat diperolehinja kenjataan bahwa iapoen berkenan kepada Allah.”^{3Iberani 11:5.}GI 74.1

Kepada persekoetoean jang demikianlah kita dipanggil oleh Allah. Sebagai kelakoeannja Henoch, mesti begitoelah kesoetjian tabiat orang jang akan diteboeskan dari doenia ini pada kedatangan Toehan jang kedoea kali.GI 74.2