Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Goeroe Indjil - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    PERATOERAN DALAM PERKARA SOETJI

    Sekarang ini kabar indjil ada dilawan dari pada segala pihak. Dari dahoeloe beloemlah ada perseteroean kedjahatan jang lebih koeat dari pada sekarang ini. Roh-roh kedjahatan ada berdjabat tangan dengan manoesia akan melawan hoekoem-hoekoem Allah. Pengadjaran orang toeatoea dan kedoestaan ada lebih ditinggikan diatas perkataan al-Kitab; pertimbangan dan ilmoe diatas kenjataan; kepandaian manoesia diatas pengadjarannja koeasa perbaktian hidoep. Dosadosa besar telah tjeraikan orang banjak dari pada Allah. Penjangkalan kepada Allah makin sangat ladjoenja. “Kita tidak soeka orang ini akan memerintah diatas kita,” ialah bahasanja riboean orang. Semoea hambanja Allah mesti angkat soearanja sebagai nafiri dan toendjoekkan kepada orang banjak dari hal pelanggarannja. Segala chotbah jang lemah lemboet itoe tiadalah berboeat pergerakan apa-apa. Hatinja orang banjak tiada tertoesoek karena kebenaran jang njata dan tadjam itoe tiada dioetjapkan kepadanja.GI 210.1

    Banjak orang jang mengakoe akan pertjaja sama kebenaran itoe nanti berkata, kalau semoeanja soedah menjeboetkan arti jang benar, Apa perloenja akan membitjarakannja dengan terang? Boekan lebih baik dia orang bertanja, Kenapa perloe Jahja Pembaptist berkata kepada orang Parisi, “Hai bangsa oelar biloedak, siapa gerangan mengingatkan kamoe akan lari berlepas dirimoe dari pada moerka jang akan datang ke- lak?”5Matioes 3:7. Kenapakah perloe dia membangoenkan amarahnja Herodias oleh berkata kepada radja Herodes bahwa dia tidak patoet mengambil bini saudaranja? Dia soedah diboenoeh oleh berkata teroes terang. Kenapakah dia tidak bisa teroeskan pekerdjaannja dengan tiada membangkitkan amarahnja Herodias?GI 210.2

    Begitoelah orang banjak soedah bertengkar sehingga moeslihat soedah mengambil tempatnja kesetiaan. Dosa ada dibiarkan dengan tiada dapat tegoeran. Kapankah akan kedengaran sekali lagi dalam geredja itoe soeara tegoeran jang setia ini, “Toeankoe djoega orang itoe!” Kalau perkataan ini boekan begitoe djarang kedengaran, tentoe sadja kita akan melihat lebih banjak koeasa Allah. Soeroehan-soeroehan Toehan tidak haroes mengomel tentang oesahanja jang tidak berboeah sebeloem bertobat dari pada tjinta mengambil berkenannja orang banjak, jang memimpin dia orang menahankan kebenaran itoe, dan berseroe, Damai, sedangkan Allah tiada berkata damai.GI 211.1

    Kita kepingin sekali melihat satoe-satoe hamba Allah mengerti dari hal kesoetjian pekerdjaannja dan kemoeliaan djawatannja. Sebagai soeroehan-soeroehan soetji jang ditentoekan, amat beratlah tanggoengannja pendeta-pendeta itoe. Ditempatnja al-Maseh, dia orang akan bekerdja sebagai djoeroe koentji dari pada rahasianja soerga, serta menggembirakan jang soeka menoeroet dan menasihatkan jang tidak soeka menoeroet. Maka moeslihat doenia ini akan djaoeh dari pada dirinja. Sekali-kali dia orang tidak patoet menjimpang dari pada djalan jang dioendjoekkan oleh Toehan Isa bagainja. Dia orang akan madjoe dalam pertjaja, serta ingat bahwa dia orang ada dikelilingi oleh saksi-saksi jang banjak. Dia orang boekan akan bitjarakan perkataan sendiri, melainkan perkataannja Dia jang lebih besar dari pada segala jang dipertoean didoenia ini. Pekabarannja ialah, “Beginilah sabda Toehan.”GI 211.2

    Allah memanggil orang-orang sebagai Nathan, Elia, dan Jahja, jang maoe membawa pekabaran Toehan dengan berani dan ta'perdoeli sama apa jang akan djadi; orang-orang jang maoe bitjarakan kebenaran itoe, meskipoen akan merngoerbankan segala hartanja.GI 212.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents