MENGABARKAN AL-MASEH

Banjak telah dikatakan tentang pengerdjapengerdja kita jang menekankan dari hal taurat, boekan Isa dalam pengadjarannja. Toedoehan ini sekali-kali tiada benar, akan tetapi boekankah ada lantarannja sebab begitoe? Boekan adakah orang-orang dimimbar jang beloem berpendapatan benar dalam barang-barangnja Allah, orangorang jang beloem menerima kebenarannja alMaseh? Banjak dari pendeta-pendeta kita hanja berchotbah sadja serta menghadapkan pengadjaran-pengadjaran dalam djalan persoealan sadja, dan djarang menjeboetkan hal koeasanja Peneboes jang menjelamatkan itoe. Kesaksiannja telah kehilangan darahnja al-Maseh jang menjelamatkan itoe. Persembahannja sebagai meniroe persembahannja Kain. Dia telah membawa boeahboeah dari pada tanah jang boleh diterima dalam pemandangannja Allah. Bagoes betoellah boeahboeah itoe: tetapi artinja persembahan itoe,— darahnja domba jang menoendjoekkan darahnja al-Maseh—tiadalah kedapatan. Maka begitoe djoega dengan chotbah-chotbah jang tidak berisi al-Maseh. Hatinja orang banjak tiadalah tertoesoek olehnja; dia orang tiada terpimpin akan bertanja, Apakah jang patoet saja boeat, soepaja saja mendapat selamat?GI 221.1

Dari pada semoea orang jang mengakoe orang Masehi, kaoem Zevende Dag Adventist itoelah jang patoet dimoeka sekali akan meninggikan alMaseh dihadapannja doenia. Seroean pekabaran ketiga malaekat itoe memanggil akan menghadapkan kebenaran Sabat. Kebenaran ini beserta jang lain haroes dimashoerkan; tetapi poesat penarikan hati jang teroetama, al-Maseh Isa, sekali-kali djangan ditinggalkan. Disalibnja al-Maseh, kemoerahan dan kebenaran akan bertemoe bersamasama, maka adalat dan salam akan bertjioem-tjioeman. Orang berdosa itoe mesti dipimpin akan memandang kepada Golgata; dia mesti berharap dalam kemoerahan al-Maseh dengan pertjajanja satoe anak, serta menerima kebenarannja, dan pertjaja dalam kasihannja.GI 221.2