Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Perdjuangan Segala Zaman - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Hawa Mendjadi Penggoda

    Lantas dipetiknja sendiri buah itu lalu dimakannja, serta menjangka dirasanja kuasa jang menghidupkan daripada suatu kehidupan jang lebih mulia sebagai hasil dari pengaruh jang menjegarkan dari buah larangan itu. Adalah Hawa dalam suatu kegembiraan jang aneh serta luar biasa ketika ia mentjahari suaminja dengan tangannja penuh buah-buah larangan itu. Ditjeritakannja kepada suaminja bitjara jang bidjaksana dari ular itu, lalu inginlah ia dengan segera hendak membawa dia kepada pohon pengetahuan itu. Ditjeritakannja pula bahwa ia telah memakan buah pohon itu, dan ganti mengalami suatu perasaan mati, diperolehnja suatu pengaruh jang senang dan menjegarkan. Segera setelah Hawa telah melanggar, iapun mendjadi satu perkakas jang berpengaruh besar jang menjebabkan kedjatuhan suaminja.PZ 38.1

    Saja melihat bajang dukatjita pada wadjah Adam Ia kelihatan takut dan tertjengang. Satu pergumulan kelihatan sedang bergolak dalam pikirannja. Diberitahukannja kepada Hawa bahwa diketahuinja dengan pasti inilah musuh buat mana mereka telah didjagakan, maka kalau kiranja betul demikian, iapun mesti mati. Hawa memberikan kepastian kepadanja bahwa tidak dirasainja sesuatu akibat jang djahat melainkan suatu pengaruh jang senang, lalu membudjuk dia supaja memakannja.PZ 38.2

    Adam mengetahui dengan terang bahwa temannja telah melanggar larangan satu-satu-nja jang telah diletakkan atas mereka sebagai udjian kesetiaan dan tjinta mereka. Hawa membantah bahwa ular itu telah mengatakan bahwa mereka nistjaja tidak akan mati, maka perkataannja itupun mestilah benar adanja, karena ia sendiri tidak merasa tanda-tanda kemurkaan Allah, melainkan satu pengaruh jang pada sangkanja dirasai oleh malaikat-malaikat.PZ 38.3

    Adam merasa menjesal bahwa Hawa telah pergi djauh daripadanja, tetapi sekarang perbuatan itu telah dilakukan. Ia mesti ditjeraikan daripada isteri jang pergaulannja digemari benar olehnja. Bagaimanakah ia dapat menahankan jang demikian? Tjintanja kepada Hawa itu kuat adanja. Maka dalam keadaannja jang putus harap se-mata-se-mata itu, diambilnjalah ketetapan hendak aenasib dengan dia. Dikatakannja kepada dirinja bahv/a Hawa itu ada sebahagian daripada dirinja sendiri, maka kalau kiranja Hawa mesti mati, iapun akan mati bersama-bersama, kairena tidaklah dapat dipikirkannja hendak menanggung pertjeraian dari isterinja itu. Ia kekurangan pertjaja kepada Chaliknja jang penuh kemurahan dan kebadjikan ltu. Ia tidak merasa bahwa Allah, jang telah mendjadikan dia daripada lebu tanah mendjadi satu badan jang hidup dan tjantik, dan telah mendjadikan Hawa sebagai kawannja, dapat menggantikan tempat Hawa itu. Pada hakekatnja tidakkah mungkin perkataan ular itu benar adanja? Hawa masih berdiri dihadapannja, sama tjantiknja dan eloknja, dan rupanja tiada bersalah pula sama seperti ia melakukan perbuatan pendurhakaan itu. Diutjapkannja tjinta jang lebih besar dan lebih tinggi kepadanja daripada waktu sebelum ia mendurhaka, sebagai akibat dari ia memakan buah itu Adam tidak melihat pada isterinja itu suatu tanda kematian. Telah ditjeritakannja kepadanja pengaruh jang gembira jang diperolehnja dari buah itu, serta tjintanja jang sungguh kepadanja, lalu diberanikannjalah dirinja hendak menghadapi segala akibat jang didatangkannja. Dipetiknja buah itu dengan tiba-tiba lalu dimakannja, maka seperti Hawa, iapun tidak merasa akibatnja jang djahat dengan segera.PZ 39.1

    Hawa telah merasa dirinja sanggup untuk memilih diantara jang benar dan jang salah. Pengharapan jang sia-sia hendak memperoleh deradjat pengetahuan jang lebih tinggi telah mengadjak dia berpikir bahwa ular itulah sahabatnja jang istimewa, jang mempunjai perhatian besar terhadap kesedjahteraannja. Kalau kiranja ia telah mentjahari suaminja, dan mereka telah tjeritakan kepada Chaliknja segala perkataan ular itu, mereka pasti telah dilepaskan dengan segera dari pentjobaannja jang tjerdik itu. Tuhan pasti tidak akan mau membiarkan mereka memeriksa buah pohon pengetahuan itu, karena dengan demikian mereka pun akan tidak terlindung lagi kepada Setan jang bertopeng. Tuhan tahu bahwa mereka akan selamat kalau mereka tidak mendjamah buah itu.PZ 39.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents