Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Perdjuangan Segala Zaman - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 6—Kain Dan Habil Serta Persembahannja

    Kain dan Habil, anak Adam, adalah bertentangan betul tabiatnja. Habil takut kepada Allah. Kain memeliharakan perasaan tidak senang dalam hatinja dan ber-sungut-ber-sungut kepada Allah karena kutuk jang didjatuhkan atas Adam dan oleh karena bumi pun kena kutuk karena dosanja. Kedua bersaudara ini telah diadjar berhubung dengan peraturan jang telah diadakan untuk keselamatan bangsa manusia. Mereka dituntut supaja mendjalankan satu sistim penurutan dengan rendah hati, menundjukkan hormat kepada Allah dan pertjaja serta persandarannja atas Penebus jang telah didjandjikan itu, oleh menjembelih anak sulung daripada lembu-kambingnja serta mempersembahkannja dengan tekun ber-sama-ber-sama dengan darah sebagai satu korban bakaran kepada Allah. Korban ini akan mengadjak mereka selamanja mengingat dosanja dan Penebus jang akan datang itu, jang kelak akan mendjadi korban jang besar bagi manusia.PZ 59.1

    Kain membawa.persembahannja kepada Tuhan dengan ber-sungut-ber-sungut serta rasa tiada pertjaja dalam hatinja berhubung dengan Korban jang didjandjikan itu. Ia tidak mau menurut dengan betul rentjana penurutan itu dan memperoleh seekor anak domba lalu mempersembahkannja ber-sama-ber-sama dengan buah-buah ladangnja. Ia hanja mengambil buah-buah ladangnja dan tidak mengindahkan tuntutan Allah. Allah telah memberitahukan kepada Adam bahwa kalau darah tidak ditumpahkan tidak akan ada keampunan dosa. Kain pun tidak begitu perdulikan supaja membawa buah-buah jang paling baik. Habil menasihatkan saudaranja supaja djangan datang dihadapan Tuhan dengan tiada membawa darah seekor korban. Karena jang lebih tua, Kain tidak mau mendengarkan nasihat saudaranja itu. Dihinakannja nasihat itu, serta dengan kebimbangan dan sungut-sungut berhubung dengan perlunja persembahan korban itu, dihadapkannjalah persembahannja. Tetapi Allah tidak menerima persembahannja itu.PZ 59.2

    Habil membawa anak sulung daripada lembu-kambingnja serta lemaknja, seperti telah diperintahkan oleh Allah; maka dengan penuh pertjaja kepada Messias jang akan datang itu, serta dengan hormat jang tekun, dihadapkannjalah persembahannja. Allah telah berkenan menerima persembahannja itu. Satu api bernjala dari sorga dan menghanguskan persembahan Habil. Kain tidak melihat suatu kenjataan bahwa persembahannja diterima. Iapun marahlah kepada Tuhan dan kepada adiknja. Allah berkenan dalam mengirimkan seorang malaikat kepada Kain dan ber-kata-ber-kata dengan dia.PZ 60.1

    Malaikat itu bertanja kepadanja kenapa ia marah, dan memberitahukan kepadanja bahwa kalau kiranja ia berbuat baik dan menurut segala petundjuk jang telah diberikan Tuhan, Dia akan menerima dia dan menghormat persembahannja. Tetapi kalau ia tidak mau menurut segala peraturan Allah dengan rendah hati, lalu pertjaja dan menurut Dia, tidak dapat Tuhan menerima persembahannja. Malaikat itu memberitahukan kepada Kain bahwa bukanlah Allah kurang adil, atau berat sebelah kepada Habil, melainkan adalah jaitu terdjadi karena dosa dan pelanggarannja sendiri kepada perintah Allah jang njata sehingga Dia dapat menghormati persembahannja — maka kalau ia mau berbuat baik, iapun akan diperkenankan oleh Allah, dan saudaranja wadjib mendengarkan perkataannja, serta ialah jang patut memimpin, karena ialah jang sulung.PZ 60.2

    Tetapi meskipun Kain telah dinasihatkan dengan begitu tekun, tidaklah ia bertobat. Ganti mentjelakan serta membentji dirinja karena kurang pertjajanja, tetaplah ia ber-sungut-ber-sungut bahwa Allah tidak adil dan berat sebelah. Maka dalam dengki dan bentjinja bertengkarlah ia dengan Habil lalu menjalahkan dia. Habil dengan lemah lembut menundjukkan kesalahan abangnja dan menjatakan kepadanja bahwa kesalahan itu adalah pada dirinja sendiri. Tetapi Kain bentji kepada adiknja sedjak saat Allah menjatakan kepadanja bukti-bukti penerimaanNja itu. Adiknja Habil berusaha menghilangkan murkanja oleh membela kemurahan Allah dalam menjelamatkan njawa ibu-bapanja pada waktu Dia boleh membunuh mereka itu dengan segera. Diberitahukannja kepada Kain bahwa Allah tjinta kepada mereka, kalau tidak tentulah tidak akan diserahkanNja AnakNja sendiri, jang tiada bersalah dan sutji, supaja menanggung murka jang patut ditanggung oleh manusia karena pelanggarannja.PZ 60.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents