Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Perdjuangan Segala Zaman - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Bimbang Pada Segala Djandji Allah

    Setelah Ibrahim bertjerai dari Lut Tuhan berkata kepadanja, “Sekarang angkatlah matamu, lihatlah dari tempat engkau berdiri itu, kesebelah utara dan kesebelah selatan, kesebelah timur dan kesebelah barat; karena segala tanah jang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada anak-tjutjumu sampai se-lama-se-lama-nja. Maka Aku akan mendjadikan anak-tjutjumu itu seperti lebu tanah banjaknja. Djikalau kiranja dapat dibilang akan lebu tanah itu baharulah dapat dibilang akan anak-tjutjumu djuga.” “Datanglah sabda Tuhan kepada Ibrahim dalam suatu chajal, katanja: Djangan engkau takut, hai Aberam, karena Akulah perisaimu dan pahalamu, jang amat besar . . . . .Dan lagi sembah Aberam: Bahwa sesungguhnja tidak Tuh vn karuniakan anak-buah kepada hamba; nistjaja seorang abdi, jang telah djadi dalam rumah hamba itu akan mendjadi waris hamba.”PZ 89.1

    Oleh karena Ibrahim tidak mempunjai seorang anak, pada mulanja timbullah dalam pikirannja bahwa hamba jang dipertjajainja, Eliezar, kelak akan mendjadi anak angkatnja, dan djadi warisnja. Tetapi Allah beritahukan kepada Ibrahim bahwa hambanja itu tidak akan mendjadi anak dan warisnja, melainkan ia dengan sungguh akan beroleh seorang anak. “Maka oleh Tuhan dibawa akandia keluar, lalu sabdaNja: Tengadahlah olehmu kelangit; bilanglah segala bintang, djikalau kiranja dapat engkau membilang dia. Maka sabda Tuhan kepadanja: Demikianlah akan djadi anak-tjutjumu.”PZ 89.2

    Kalau Ibrahim dan Sarah suka menunggu dalam pertjaja jang teguh akan kegenapan djandji bahwa mereka akan memperoleh anak, banjak kesusahan pasti dapat dihindarkan. Mereka pertjaja bahwa akan djadilah tepat seperti jang telah didjandjikan oleh Allah, tetapi tidak pertjaja bahwa Sarah jang sudah tua itu akan beroleh seorang anak. Sarah mengusulkan satu rentjana dengan mana menurut pikirannja djandji Allah itu dapat digenapkan. Dibudjuknja Ibrahim supaja mengambil Hagar sebagai isterinja. Dalam hal ini keduanja kekurangan pertjaja dan harap jang teguh pada kuasa Allah. Oleh menurut permintaan Sarah itu serta mengambil Hagar sebagai isterinja, Ibrahim telah kalah dalam udjian pertjajanja akan kuasa Allah jang tidak terhingga itu, serta mendatangkan banjak kesusahan kepada dirinja sendiri dan kepada Sarah. Tuhan bermaksud hendak mengudji keteguhan pertjaja dan persandaran Ibrahim kepada segala djandji jang Tuhan telah berikan kepadanja.PZ 89.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents