Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Perdjuangan Segala Zaman - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Masa Kemakmuran

    Anak-anak Israil bukanlah hamba adanja. Mereka tidak pernah mendjual lembu-kambingnja, tanahnja, dan dirinjapun kepada Piraun untuk membeli makanan, seperti banjak diantara orang Mesir telah berbuat. Kepada mereka telah diberikan sebidang tanah buat tempat kediamannja, serta dengan lembu-kambingnja, oleh karena djasa jang telah diberikan oleh Jusuf kepada keradjaan itu. Radja Piraun menghargakan kebidjaksanaannja dalam mengurus segala perkara jang berhubung dengan keradjaan itu, terutama dalam persediaan untuk masa kelaparan jang begitu lama jang telah datang atas negeri Mesir. Radja Piraun merasa bahwa seluruh keradjaan adalah berhubung akan kemakmurannja kepada pimpinan jang bidjaksana dari Jusuf; maka sebagai tanda keterima-kasihannja, Piraun berkata kepada Jusuf, “Tanah Mesir ini adalah dihadapan tuan; dudukkanlah bapa tuan dan segala saudara tuan ditanah jang terbaik, suruhlah mereka itu duduk dinegeri Gosjen. Maka kalau tuan tahu, bahwa diantara mereka itu ada orang jang pandai, djadikanlah dia penghulu gembala atas segala milikku.”PZ 125.1

    “Maka disediakan Jusuf tempat duduk bagai bapanja dan segala saudaranja, diberikannja mereka itu milik dalam negeri Mesir, tanah jang terbaik, jaitu tanah Ramesis, setudju dengan titah Piraun. Maka dipeliharakanlah Jusuf bapanja dan segala saudaranja dan segala isi rumah bapanja dengan makanan, sehingga sampai segala kanak-kanak-nja pun.”PZ 125.2

    Tidak dituntut belasting daripada bapanja Jusuf dan saudara-saudara-nja oleh radja Mesir, dan Jusufpun dibolehkan kehormatan memberikan mereka itu makanan dengan limpahnja. Radja Mesir berfirman kepada segala penghulunja. Bukankah kita berhutang kepada Allah Jusuf, dan kepadanja, karena makanan kita jang berkelimpahan ini? Bukankah oleh karena kebidjaksanaan Jusuf kita dapat menjimpan makanan jang begitu limpah? Sementara negeri-negeri lain sedang binasa kelaparan, kita beroleh tjukup! Pimpinannja telah mendjadikan keradjaan kita kaja.PZ 126.1

    “Setelah sudah mati Jusuf dan lagi segala saudaranja dan segala orang zaman itu, lalu bani Israel pun biaklah dan makin ber-tambah-ber-tambah banjaknja dan mendjadi amat besar kuasanja, sehingga negeri itupun ramailah dengan mereka itu. Kemudian naiklah keradjaan di-Mesir seorang radja lain, jang ta’ tahu kenal akan Jusuf. Maka titah baginda kepada segala rajatnja: Bahwasanja bangsa bani Israil itu makin banjak dan lebih kuasa daripada kita. Marilah kita berlaku kepadanja dengan akal, supaja djangan makin ber-tambah-ber-tambah banjaknja dan djangan pula apabila kita masuk perang, mereka itu sepakat dengan musuh kita lalu keluar dari negeri ini.”PZ 126.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents