Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Perdjuangan Segala Zaman - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Satu Peladjaran

    Jakub dan Esap mengibaratkan dua kelas orang: Jakub jang benar, dan Esap jang djahat. Dukatjita Jakub ketika didengarnja bahwa Esap sedang datang hendak melawan dia dengan empat ratus orang, mengibaratkan kesukaran orang jang benar ketika titah dikeluarkan supaja mereka dihukum mati dekat kepada kedatangan Tuhan. Sementara orang-orang djahat itu mengelilingi mereka, hatinjapun akan dipenuhi oleh keluh kesah, karena seperti Jakub, mereka tidak akan melihat djalan kelepasan bagi njawanja. Malaikat itu berdiri dihadapan Jakub, lalu dipegangojalah malaikat itu dan bergumul dengan dia sepandjang malam. Begitulah pula halnja dengan orang jang benar, pada waktu masa kesengsaraan dan. keluh kesahnja, bergumul dalam pĕrmintaan doa dengan Allah, sama seperti Jakub telah bergumul dengan malaikat itu. Dalam kesukarannja Jakub telah minta doa sepandjang malam supaja dilepaskan dari tangan Esap. Orang jang benar dalam keluh-kesah djiwanja akan berseru kepada Allah siang dan malam supaja dilepaskan dari tangan orang-orang djahat jang mengepung mereka itu.PZ 116.2

    Jakub mengaku bagaimana ia tidak lajak: “Bahwa hamba ini tidak patut beroleh sedikit pun daripada segala kebadjikan dan setia, jang Tuhan lakukan akan hambamu ini.” Orang jang benar dalam kesukarannja akan beroleh suatu perasaan jang sungguh tentang bagaimana mereka tidak lajak serta dengan mentjurahkan air mata mengaku keadaannja jang tidak patut se-mata-se-mata, lalu seperti Jakub, akan bermohon segala djandji Allah oleh al-Maseh, jang telah diadakan kepada orang berdosa jang begitu berharap, tiada berdaja dan bertobat.PZ 117.1

    Jakub berpegang teguh kepada malaikat itu dalam kesukarannja dan tidak mau melepaskan Dia. Ketika ia bermohon dengan tangisan, malaikat itu mengingatkan kepadanja segala kesalahannja jang sudah lalu dan berusaha hendak melepaskan diri dari Jakub, untuk mengudji dan mentjobai dia. Begitulah pula halnja dengan orang jang benar, pada masa kesukarannja kelak, akan diudji, ditjobai, dan disiasat, untuk menundjukkan kekuatan pertjajanja, ketjekalan hatinja, serta harapnja jang tidak terguntjang dalam kuasa Allah buat melepaskannja.PZ 117.2

    Jakub tidak mau ditolak begitu sadja. Diketahuinja bahwa Allah rahmani adanja, maka ia berseru akan kemurahanNja. Ditundjukkannja dukatjita hatinja jang sudah lalu serta pertobatannja karena segala kesalahannja, lalu menjerukan permohonannja supaja dilepaskan dari tangan Esap. Demikianlah permohonannja jang amat sangat itu diteruskan sepandjang malam. Ketika ia menoleh kembali kepada segala kesalahannja jang telah lalu, hatinja pun hampirlah putus asa. Tetapi tahulah ia bahwa harus padanja ada pertolongan jang dari Allah, kalau tidak ia akan binasa. Dipegangnja malaikat itu kuat-kuat sei’ta mendesakkan seruannja dengan tangisan jang penuh kesengsaraan dan ketekunan, sampai berhasil.PZ 117.3

    Demikianlah kelak akan djadi kepada orang jang benar. Ketika mereka menjiasat kembali kehidupannja jang telah lalu, harapnja kelak hampir akan terbenam. Tetapi ketika mereka insjaf bahwa adalah jaitu satu soal hidup atau mati, mereka akan berseru dengan tekun kepada Allah, lalu bermohon kepadanja berhubung dengan dukatjita mereka jang telah lalu serta pertobatannja jang sungguh daripada dosa-dosa-nja jang banjak, dan kemudian mengingatkan Tuhan akan djandjiNja, “Djikalau sadja didjamahnja kuatKu, nistjaja berdamai kelak ia dengan Aku; nistjaja berdamailah kelak ia dengan Aku.” Jesaja 27:5. Demikianlah seruan mereka jang tekun itu akan dipersembahkan kepada Allah siang dan malam. Allah tidak akan mau mendengar doa Jakub serta dengan murah hati menjerahkannja djiwanja kalau kiranja ia belum bertobat lebih dahulu daripada segala kesalahannja dalam memperoleh berkat itu oleh tipu-daja.PZ 117.4

    Seperti hal Jakub, orang jang benar itu akan menjatakan pertjaja jang tidak mau ta’luk dan ketetapan hati jang tekun, jang tidak akan mau terima penolakan. Akan dirasainja bagaimana tidak patut keadaannja tetapi padanja tidak akan ada dosa tersembunji jang akan dinjatakan. Kalau kiranja pada waktu itu mereka masih mempunjai dosa jang belum diaku dan belum disesalkan, sementara disiksa dengan ketakutan dan keluh-kesah, dengan suatu perasaan jang sungguh tentang bagaimana tidak patut adanja mereka itu, mereka akan merasa tak berdaja. Putus harap akan memutuskan pertjajanja jang tekun, maka mereka tak akan dapat mempunjai kepertjajaan hendak berseru kepada Allah dengan begitu tekun supaja dilepaskan, dan segala waktunja jang berharga itu akan digunakan dalam pengakuan dosa-dosa jang tersembunji serta meratapi keadaannja jang tiada harapan itu.PZ 118.1

    Masa sebelum pintu kasihan ditutup itulah waktu jang diberikan kepada semua orang untuk menjediakan diri buat hari besar Tuhan. Kalau sesuatu orang lalai dalam persediaan serta tidak memperhatikan segala amaran jang diberikan, padanja tidak akan ada ma’af. Pergumulan Jakub jang tekun dan bertjekal dengan malaikat itu haruslah mendjadi satu teladan bagi orang-orang Kristen; Jakub mentjapai maksudnja karena ia terus bertjekal dan tetap hati.PZ 118.2

    Semua orang jang ingin mendapat berkat Allah, seperti halnja Jakub, dan mau berpegang teguh kepada djandji itu, seperti telah dibuatnja, akan bei’ hasil seperti Jakub telah berhasil. Maka hanja sedikit sadja usaha pertjaja jang benar dan begitu sedikit sadja artinja kebenaran itu tergantung atas banjak orang jang mengaku dirinja pertjaja, karena adalah mereka itu malas dalam perkara-perkara rohani. Mereka tidak mau mengadakan suatu pergerakan, menjangkal diri, serta berkeluh-kesah dihadapan Allah, minta doa banjak dan tekun untuk mendapat berkat, maka oleh karena itu tidaklah jaitu diperolehnja. Pertjaja jang akan dapat mengatasi masa kesukaran itu mestilah dilatih tiap-tiap hari sekarang ini. Barang siapa jang tidak berusaha keras melatih pertjaja jang teguh sekarang ini, tidak akan sungguh bersedia melatih pertjaja jang akain menjanggupkan mereka berdiri pada masa kesukaran.PZ 119.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents