Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Perdjuangan Segala Zaman - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 2—Kedjadian

    Bapa dan Anak mulaikan pekerdjaan besar dan adjaib jang telah mereka rentjanakan — mendjadikan bumi. Bumi terdjadi dari tangan Chalik itu dengan sangat eloknja. Ada gunung-gunung dan bukit-bukit serta lembah-lembah; dan bertaburan diantaranja ada banjak sungai dan tempat-tempat pengumpulan air. Dunia ini bukanlah suatu lembah jang amat luas, melainkan hal keadaan pemandangan jang serupa itu dipetjahkan oleh bukit-bukit dan gunung-gunung, tidak tinggi dan ber-batu-ber-batu seperti keadaannja sekarang, melainkan beratur dan indah rupanja. Batu-batu jang tinggi dan terbuka itu tidak pernah kelihatan diatasnja, melainkan tertanam didalam tanah, se-olah-se-olah mendjadi tulang kepada tanah itu. Segala airpun terpantjar dengan teratur. Bukit-bukit, gunung-gunung, dan lembah-lembah jang amat elok itu dihiasi dengan tumbuh-tumbuhan dan berbagai kembang’serta pohon-pohon kaju jang tinggi dan mulia jang berbagai matjam pula, pohon-pohon mana adalah ber-kali-ber-kali lebih besar dan djauh lebih indah daripada pohon-pohon kaju jang sekarang Hawa udara bersih dan sehat, dan bumi se-olah-se-olah seperti satu’ istana jang mulia. Malaikat-malaikat memandang dan bersuka-ria memandang pekerdjaan tangan Allah jang adjaib dan elok itu.PZ 19.1

    Setelah bumi didjadikan serta binatang-binatang jang diatasnja, Bapa dan Anak menjelesaikan maksudNja, jang telah direntjanakan sebelum Setan djatuh kedalam dosa, hendak mendjadikan manusia menurut peta Bapa dan Anak sendiri. Bapa dan Anak telah bekerdja ber-sama-ber-sama dalam mendjadikan bumi dan segala sesuatu jang hidup diatasnja. Maka sekarang Allah bersabda kepada AnakNja, “Baiklah kita mendjadikan manusia atas peta dan atas teladan kita.” Ketika Adam didjadikan Chalik, adalah ia berbadan tinggi dan mulia serta mempunjai perimbangan jang amat tjantik. Adalah Adam lebih dua kali setinggi manusia jang hidup dalam dunia sekarang, dan tubuhnja seimbang betul. Sendi-sendi-nja sempurna dan elok. Wadjah mukanja bukannja putih atau putjat-kuning, melainkan ke-merah-ke-merahan, bersinar dengan warna kesehatan. Hawa tidaklah setinggi Adam. Kepalanja ada sedikit lebih tinggi daripada bahu Adam. Tetapi, Hawapun adalah mulia, sempurna dalam perimbangannja, dan amat elok parasnja.PZ 19.2

    Suami-isteri jang tak berdosa itu tidaklah memakai pakaian manusia. Mereka dibungkus dengan pakaian terang dan kemuliaan, seperti pakaian malaikat-malaikat. Selama mereka hidup dalam penurutan kepada Allah, lingkungan terang ini membungkus mereka. Meskipun segala sesuatu jang telah didjadikan Allah sempurna keelokannja, dan tidak ada suatu apapun jang kekurangan diatas bumi jang telah didjadikan Allah itu untuk men-djadikan Adam dan Hawa senang, tetapi dinjatakanNja tjintaNja jang besar kepada mereka itu oleh mengadakan satu taman istimewa bagi mereka itu. Sebahagian daripada waktu mereka haruslah digunakan dalam pekerdjaan gembira untuk mengurus taman itu, dan sebahagian untuk menerima kundjungan malaikat-malaikat, mendengarkan petundjuk mereka, dan dalam pikiran-pikiran jang gembira. Pekerdjaan mereka itu tidaklah memenatkan, melainkan senang dan menjegarkan. Taman jang indah itulah jang akan mendjadi tempat kediaman mereka.PZ 20.1

    Dalam taman ini ditempatkan Tuhan segala matjam pohon untuk keperluan mereka dan ketjantikan. Disana ada pohon-pohon kaju jang penuh dengan buah-buah jang lezat-lezat, harum baunja, dan sedap untuk dimakan, jang dimaksudkan oleh Allah supaja mendjadi makanan kepada suami-isteri jang sutji itu. Disana ada pula segala matjam pokok mendjalar jang tumbuh lurus, dan buahnja pun banjak-banjak, beda daripada sesuatu jang pernah dilihat manusia sedjak kedjatuhan kedalam dosa. Buahnja pun besar dan warnanja ber-matjam-ber-matjam; ada jang hampir hitam, ada jang wungu, merah, merah muda, dan hidjau muda. Buah-buah jang indah dan lezat jang keluar dari tjabang-tjabang pokok jang mendjalar itu disebutkan anggur. Tidaklah jaitu mendjalar diatas tanah, meskipun tidak didjundjung oleh djala-djala, tetapi berat buah-buah itu membengkukkan pokok itu. Adalah pekerdjaan Adam dan Hawa jang gembira untuk mengadakan lengkungan dari tjabang-tjabang pokok anggur itu serta memeliharakannja, dan mendjadikan daripadanja tempat tinggal daripada pohon-pohon dan daun-daun jang hidup dan tjantik, penuh dengan buah-buah jang harum baunja.PZ 20.2

    Bumi dibungkus dengan tumbuh-tumbuhan hidjau jang indah, sedang ber-djuta-ber-djuta kembang jang harum baunja serta beraneka warna tumbuh dengan suburnja pada sekelilingnja. Segala sesuatu telah diatur dengan manis dan mulia sekali. Di-tengah-di-tengah taman itu tumbuhlah pohon kehidupan, jang kemuliaannja melebihi segala pohon-pohon jang lainBuahnja kelihatan seperti buah kesturi keemasan dan perak, dan adalah jaitu mengekalkan keadaan jang tiada fana. Daun-daun-nja berisi sifat-sifat jang menjembuhkan penjakit.PZ 21.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents