Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Perdjuangan Segala Zaman - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Kelepasan di Laut Kolzum

    “Hata, maka sabda Tuhan kepada Musa: Mengapa engkau berseru kepadaKu? Suruhlah bani Israil berdjalan dari sini. Dan engkau ini angkatlah tungkatmu, undjukkan tanganmu keatas laut, belahkanlah airnja, supaja dapat bani Israil berdjalan di-tengahlaut diatas kekeringan itu.” Allah mau supaja Musa mengerti bahwa Dia mau bekerdja bagi umatNja — bahwa kesukaran mereka itulah kesempatan bagiNja. Setelah mereka sudah berdjalan se-djauh-se-djauh-nja mereka dapat, dia mesti perintahkan mereka supaja madju lebih djauh lagi; ia harus pakai tungkat jang telah diberikan Allah kepadanja untuk membelah air itu.PZ 149.2

    “Tetapi akan Daku, bahwa sesungguhnja Aku akan mengeraskan hati segala orang Mesir, supaja mereka itupun masuk mengikut bani Israil, maka Aku dipermuliakan kelak akan Piraun dan akan segala tentaranja, akan segala ratanja dan akan segala orangnja jang berkuda. Maka akan aiketahui oleh segala orang Mesir bahwa Akulah Tuhan, apabila Aku dipermuliakan akan Piraun dan segala ratanja dan akan segala orangnja jang berkuda. Bermula, maka malaikat Allah, jang ada berdjalan pada hulu tentara Israil itu, undur lalu kebelakang mereka itu, sehingga tiang awan itupun undur dari hulu mereka itu lalu terdiri dibelakangnja. Maka datanglah ia diantara tentara orang Mesir dengan tentara Israil, maka adalah awan itu sebelahnja gelap, sebelahnja menerangi malam, sehingga tentara ta’dapat menghampiri tentara se-malam-se-malam itu.”PZ 149.3

    Tentara orang Mesir tidak dapat melihat orang Ibrani itu, karena awan kegelapan jang tebal ada dihadapannja, awan mana adalah menerangi bangsa Israil. Demikianlah Allah menundjukkan kuasanja untuk mengudji umatNja, apakah mereka mau pertjaja kepadaNja setelah memberikan kepadanja begitu banjak bukti-bukti pemeliharaan dan kasihNja kepada mereka itu, dan menegur kurang pertjaja dan persungutan mereka. “Hata serta diundjuk Musa tangannja keatas laut, maka diundurkan Tuhan air laut itu oleh angin timur jang besar se-malam-se-malaman itu, maka laut itupun kekeringanlah dan airnja pun terbelahlah. Maka masuklah bani Israil ke-tengah-ke-tengah laut dengan berdjalan pada kekeringan dan adalah air itu akan dewala pada sebelah kiri-kanannja.” Air itu naik dan berdiri, seperti tembok jang keras pada kedua belah pihak sementara bangsa Israil berdjalan di-tengah-di-tengah laut atas tanah jang kering.PZ 150.1

    Tentara Mesir itu ber-magah-ber-magah sepandjang malam bahwa bani Israil sudah kembali lagi dibawah kekuasaannja. Mereka berpikir bahwa tidaklah ada kemungkinan mereka akan terlepas; karena dihadapannja terdapat Laut Kolzum, sedangkan tentaranja jang besar itu sudah ada dibelakangnja. Pada waktu pagi, ketika mereka sampai dipinggir laut, heran, disana ada satu djalan jang kering, airnja telah terbelah dua, dan berdiri seperti tembok pada kedua belah pihak, dan bani Israil sudah sampai separuh perdjalanan ditengah laut, berdjalan atas tanah jang kering. Mereka menunggu sebentar untuk memutuskan apakah djalan jang sebaiknja mereka perbuat. Mereka merasa ketjewa dan marah karena sementara bangsa Ibrani itu sudah hampir pada genggamannja, dan mereka telah merasa pasti akan kemenangan, satu djalan jang tak di-sangka-di-sangka telah terbuka bagi mereka di-tengah-di-tengah laut. Mereka memutuskan hendak mengikuti bani Israil itu.PZ 150.2

    “Maka oleh orang Mesir dikedjar akan mereka itu, diturutnja masuk dengan segala kuda Piraun dan segala ratanja dan segala orangnja jang berkuda itu ke-tengah-ke-tengah laut. Maka djadi pada ketika djaga, pagi-pagi itu djuga, dipandang Tuhan dari dalam tiang api dan awan itu kepada tentara orang Mesir, dikedjutkanNja tentara orang Mesir itu, dan ditahankanNja djentera segala rata mereka itu, sehingga jaitu ta’boleh mara. Maka pada masa itu kata orang Mesir: Baik kita lari dari hadapan orang Israil, karena Tuhan djuga jang berperang dengan orang Mesir akan ganti mereka itu.”PZ 151.1

    Orang Mesir berani mendjedjakkan kakinja pada djalan jang Allah telah sediakan bagi umatNja, maka malaikat-malaikat Allah berdjalan melalui tentaranja lalu melepaskan roda-roda keretanja. Mereka disusahkan. Mereka hanja dapat madju dengan pe-lahan-pe-lahan, dan mulailah mereka dikedjutkan. Diingatnjalah segala hukuman jang telah didjatuhkan Allah orang Ibrani itu atas mereka dinegeri Mesir untuk memaksa mereka membiarkan bani Israil pergi, lalu mereka berpikir bahwa Allah mungkin akan menjerahkan mereka semuanja kedalam tangan bangsa Israil itu. Mereka mengatakan bahwa Allah djuga jang berperang bagi orang Israil, dan merekapun ketakutan amat sangat lalu hendak berbalik melarikan diri daripadanja, apabila “sabda Tuhan kepada Musa: Undjuklah tanganmu keatas laut, supaja balik pula. airnja keatas segala orang Mesir dan keatas segala ratanja dan segala orangnja jang berkuda.PZ 151.2

    “Maka diundjuk Musa tangannja keatas laut, lalu laut itupun baliklah pula kira-kira pada waktu terbit padjar, sehingga pasang besar airnja; maka larilah orang Mesir mendapatkan air itu, demikian peri ditjampak Tuhan segala orang Mesir itu ke-tengah-ke-tengah laut. Karena apabila berbalik pasang air itu diliputinja segala rata dan orang jang berkuda dan segenap tentara Piraun, jang telah turut akan orang Israil masuk kedalam laut; daripada mereka itu sekalian seorang pun tiada jang terlepas. Tetapi segala bani Israil berdjalan pada kekeringan di-tengah-di-tengah laut, maka airnja mendjadi bagai mereka itu akan dewala pada sebelah kiri-kanannja. Demikianlah peri dilepaskan Tuhan segala orang Israil pada hari itu djuga daripada tangan orang Mesir, maka dilihat orang Israil akan segala orang Mesir itu mati terhantar dipantai laut. Dan lagi dilihat orang Israil kodrat besar jang dilakukan Tuhan atas segala orang Mesir itu, lalu takutlah mereka itu akan Tuhan dan pertjajalah mereka itu akan Tuhan dan akan Musa, hambanja.”PZ 152.1

    Ketika bangsa Ibrani menjaksikan pekerdjaan Tuhan jang adjaib dalam kebinasaan tentara Mesir itu, mereka bersatu dalam njanjian pudji-pudjian dan sukur kepada Allah.PZ 152.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents