Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents
Kisah Para Rasul - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Bab 26— Apolos di Korintus

    Sesudah meninggalkan Korintus, pekerjaan Paulus yang berikutnya ialah Efesus. Ia dalam perjalanannya ke Yerusalem untuk menghadiri pesta yang akan datang, dan ia singgah sebentar saja di Efesus. Ia bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi di dalam rumah ibadat, dan begitu baik kesan yang diadakan kepada mereka sehingga mereka memohon kepadanya untuk meneruskan pekerjaannya di antara mereka. Renca-nanya untuk mengunjungi Yerusalem mencegah dia daripada tinggal, tetapi ia menjanjikan untuk kembali kepada mereka, “jika Allah meng-hendakinya.” Akwila dan Priskila telah menemaninya ke Efesus dan meninggalkan mereka di sana untuk melaksanakan pekerjaan yang telah dimulainya.KR 227.1

    Pada waktu inilah “ seorang Yahudi bemama Apolos, yang berasal dari Aleksandria, ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. “Ia telah mendengar Yohanes Pembaptis berkhotbah, telah menerima baptisan pertobatan, dan adalah seorang saksi yang hidup bahwa pekerjaan nabi itu tidaklah sia-sia. Catatan Kitab Suci tentang Apolos ialah bahwa “ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes.”KR 227.2

    Sementara di Efesus, Apolos “mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat.” Di antara pendengarnya adalah Akwila dan Priskila yang, melihat bahwa ia belum menerima terang yang sempurna dari Injil, “mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.” Dengan ajaran mereka ia memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang Kitab Suci dan menjadi salah satu daripada penganjur yang paling gigih untuk iman orang Kristen.KR 227.3

    Apolos rindu sekali untuk pergi ke Akhaya, dan saudara-saudara di Efesus, “mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia” sebagai seorang guru sesuai benar dengan sidang Kristus. Ia pergi ke Korintus, di mana dalam pekerjaan untuk khalayak ramai dan dari rumah ke rumah, “ia membantah orang-orang Yahudi . . . dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.” Paulus telah menanam benih kebenaran; Apolos sekarang menyiraminya. Kemajuan yang mengikuti Apolos dalam mengkhotbahkan Injil memimpin beberapa orang percaya untuk meninggikan pekerjaannya melebihi yang dikerjakan oleh Paulus. Membandingkan orang dengan orang hal ini membawa ke dalam sidang suatu roh perpecahan yang sangat menghambat pesatnya perkembangan kemajuan Injil.KR 228.1

    Selama satu setengah tahun yang digunakan oleh Paulus di Korintus, ia bermaksud untuk mempersembahkan Injil dalam kesederhanaannya. “Aku tidak datang dengan kata-kata yang indah” di Korintus; “tetapi dengan takut dan gentar, dan “dengan keyakinan akan kekuatan Roh telah ia nyatakan “kesaksian Allah,” bahwa mereka “jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.” 1 Korintus 2:1, 4, 5.KR 228.2

    Paulus perlu menyesuaikan cara mengajarnya kepada keadaan sidang. “Aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani,” ia sesudah itu menerangkan kepada mereka, “tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya.” 1 Korintus 3:1,2. Banyak dari orang-orang percaya di Korintus lamban mempelajari pelajaranpelajaran yang ia coba ajarkan kepada mereka. Pengetahuan mereka dalam perkara rohani tidak seimbang dengan hak dan kesempatan mereka. Bila mereka telah maju dalam pengalaman Kristen, dan sanggup mengerti dan mempraktikkan kebenaran-kebenaran yang lebih dalam dari perkataan itu, mereka sedang berdiri di mana murid-murid itu berdiri bila Kristus mengatakan kepada mereka, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggung-nya.” Yohanes 16:12. Kecemburuan, sangka-sangka jahat, dan dakwaan telah menutup hati dari banyak orang percaya di Korintus terhadap pekerjaan sepenuhnya daripada Roh Kudus, yang “menyelidik segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.” 1 Korintus 2:10. Betapa bijaksana keadaan mereka dalam perkara-perkara duniawi sehingga mereka adalah bayi-bayi dalam pengetahuan akan Kristus.KR 228.3

    Adalah pekerjaan Paulus untuk menasihati orang-orang yang bertobat di Korintus tentang dasar-dasar, abjad dari iman Kristen. Ia telah diharuskan untuk menasihati mereka seperti mereka yang tidak tahu tentang cara kerja kuasa Ilahi ke atas hati mereka. Pada waktu itu mereka tidak sanggup mengerti rahasia keselamatan; karena “manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.” Ayat 14. Paulus telah berusaha untuk menaburkan benih, namun harus diairi oleh orang lain. Mereka yang mengikuti dia harus menjalankan pekerjaan dari batas di mana ia meninggalkannya, memberikan terang rohani dan pengetahuan pada waktu yang tepat, seperti sidang itu sanggup menahannya.KR 229.1

    Bila rasul itu menerima pekerjaannya di Korintus, ia menyadari bahwa ia harus memperkenalkan kebenaran yang besar itu yang ingin diajarkannya dengan hati-hati. Ia mengetahui bahwa di antara para pendengarnya akan ada orang percaya yang sombong dalam teori manusia, orang-orang yang menguraikan sistem yang salah dari perbaktian, yang meraba-raba dengan mata yang buta, mencoba mencari dalam buku alam teori-teori yang akan berlawanan dengan kenyataan kehidupan rohani dan kehidupan yang kekal sebagaimana yang dinyatakan dalam Kitab Suci. Ia juga mengetahui bahwa pengecam-pengecam akan mencoba membalikkan tafsiran Kristen mengenai perkataan yang dinyatakan, dan bahwa orang-orang yang suka meragukan akan memperlakukan Injil Kristus dengan ejekan dan cemooh.KR 229.2

    Sementara ia berusaha memimpin jiwa-jiwa ke kaki salib, Paulus tidak mencoba mempersalahkan secara langsung mereka yang tak bermoral, dan untuk menunjukkan berapa ngeri dosa mereka pada pemandangan Allah yang suci. Agaknya ia menentukan di hadapan mereka tujuan yang benar dari kehidupan dan mencoba mengesankan kepada pikiran mereka pelajaran-pelajaran dari Guru Ilahi, yang kalau diterima, akan mengangkat mereka dari keduniawian dan dosa kepada kesucian dan kebenaran. Ia bahas terutama dengan kesalehan dan kesucian yang praktis kepada siapa mereka harus mendapat yang akan dianggap layak dalam kerajaan Allah. Dia rindu untuk melihat terang Injil Kristus menembus kegelapan dari pikiran mereka, supaya mereka dapat melihat bagaimana ngeri pada pemandangan Allah kebiasaan-kebiasaan mereka yang salah. Sebab itu beban ajarannya di antara mereka adalah Kristus dan Dia yang disalibkan. Ia berusaha menunjukkan kepada mereka, bahwa pelajaran mereka yang paling sungguh-sungguh dan kesukaan mereka yang terbesar haruslah menjadi kebenaran keselamatan yang ajaib melalui pertobatan kepada Allah dan iman dalam Tuhan Yesus Kristus.KR 229.3

    Ahli filsafat mengesampingkan terang keselamatan, sebab hal itu teori yang sombong itu kepada perasaan malu; orang duniawi enggan meneri-manya, sebab itu akan memisahkan dia dari berhala-berhala duniawi. Paulus melihat bahwa tabiat Kristus harus dipahami sebelum manusia dapat mengasihi Dia atau memandang salib dengan mata iman. Di sinilah harus mulai pelajaran itu yang akan menjadi ilmu pengetahuan dan nyanyian orang-orang tebusan selama masa kekekalan Dalam terang salib saja dapatlah nilai yang benar dari jiwa manusia dinilai.KR 230.1

    Pengaruh yang menghaluskan dari rahmat Allah mengubah pembawaan manusia yang alam i itu. Surga tidak dapat merindukan pikiran yang bersifat jasmani; hati mereka yang alami dan tidak disucikan itu akan merasa tidak ada penarikan kepada tempat yang suci, jika itu mungkin bagi mereka untuk memasuki, mereka tidak akan mendapat sesuatu yang cocok. Kecenderungan yang mengendalikan hati alamiah harus ditaklukkan oleh anugerah Kristus sebelum manusia yang telah jatuh diserasikan untuk memasuki surga dan menikmati masyarakat malaikat-malaikat yang suci. Bila manusia mati kepada dosa dan dipercepat dengan kehidupan yang baru dalam Kristus, kasih Ilahi memenuhi hatinya; pengertiannya disucikan; ia minum dari mata air kesukaan dan pengetahuan yang tidak habis-habisnya dan terang dari hari yang kekal menerangi jalannya, karena dengan dia terus-menerus adalah Terang kehidupan.KR 230.2

    Paulus telah berusaha memberi kesan kepada pikiran saudara-saudara orang Korintus fakta bahwa ia dan pendeta-pendeta yang bekerja sama hanyalah orang-orang yang diperintahkan oleh Allah untuk mengajarkan kebenaran, sehingga semua terlibat dalam pekerjaan yang sama, dan bahwa mereka bersama-sama bergantung kepada Allah untuk kemajuan dalam pekerjaan mereka. Perbincangan yang timbul dalam sidang mengenai kebaikan yang relatif dari pendeta-pendeta yang berbeda-beda tidaklah dalam perintah Allah, tetapi adalah akibat dari menghargai sifat hati alamiah. “Karena jika yang seorang berkata: ‘Aku dari golongan Paulus,’ dan yang lain berkata: ‘Aku dari golongan Apolos,’ bukanlah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.” 1 Korintus 3:4-7.KR 231.1

    Pauluslah yang mula-mula mengkhotbahkan Injil di Korintus, dan yang telah mengorganisasikan sidang di tempat itu. Inilah pekerjaan yang telah ditentukan Tuhan baginya. Kemudian, oleh petunjuk Tuhan, pekerja-pekerja yang lain telah dibawa ke dalam, untuk berdiri pada nasib dan tempat mereka. Benih yang telah ditaburkan haruslah diairi, dan inilah pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Apolos. Ia mengikuti Paulus dalam pekerjaannya, untuk memberikan instruksi yang lebih lanjut, dan menolong benih yang ditaburkan untuk berkembang. Ia mendapatkan jalannya kepada hati orang banyak, tetapi Aliahlah yang memberikan pertumbuhan. Bukanlah kuasa manusia, tetapi kuasa Ilahi, yang mengerjakan perubahan dalam tabiat. Mereka yang menanam dan mereka yang mengairi tidaklah menyebabkan pertumbuhan benih; mereka bekerja dengan Allah, sebagai alat yang telah ditentukan-Nya, untuk bekerja sama dengan Dia dalam pekerjaan-Nya. Kepada Pekerja Yang Agung itu adalah kehormatan dan kemuliaan yang datang dengan kemajuan.KR 231.2

    Hamba-hamba Allah tidak semuanya mempunyai pemberian-pemberian yang sama, tetapi mereka semuanya adalah pekerja-pekerja-Nya. Semuanya haruslah belajar dari Guru Yang Besar itu dan kemudian harus memancarkan apa yang telah dipelajarinya. Allah telah memberikan kepada tiap-tiap pesuruh-Nya suatu pekerjaan pribadi. Ada berbagai-bagai pemberian, tetapi semua pekerja haruslah bersatu-padu dalam keselarasan, dikendalikan oleh pengaruh yang menyucikan dari Roh Kudus. Sementara mereka memberitahukan Injil keselamatan, banyak yang akan diyakinkan dan ditobatkan oleh kuasa Allah. Alat manusia tersembunyi dengan Kristus dalam Allah, dan Kristus kelihatan yang paling utama di antara sepuluh ribu, dan Seorang yang sama sekali menyenangkan.KR 231.3

    “Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.” Ayat 8, 9. Dalam tulisan ini Paulus mengumpamakan sidang dengan ladang yang dikerjakan, dalam mana tukang kebun bekerja, menjaga anggur yang ditanam oleh Tuhan; dan juga kepada suatu bangunan, yang harus bertumbuh menjadi bait suci yang suci bagi Tuhan. Allah adalah Pekerja Yang Agung, dan Ia menentukan kepada setiap orang apa pekerjaannya. Semuanya harus bekerja di bawah pengawasan-Nya, membiarkan mereka bekerja untuk dan melalui pekerja-pekerja-Nya. Ia memberikan kepada mereka akal budi dan kesanggupan, dan jika mereka memperhatikan petunjuk-Nya, memahkotai usaha mereka dengan kemenangan.KR 232.1

    Hamba-hamba Allah harus bekerja bersama-sama, bersatu padu dalam peraturan yang ramah-tamah dan sopan, “saling mendahului dalam memberi hormat.” Roma 12:10. Tidak boleh ada kritik yang tidak baik, tidak boleh menghancurluluhkan pekerjaan orang lain; dan tidak boleh ada rombongan yang terpisah-pisah. Tiap-tiap orang mempunyai kepribadiannya sendiri, yang tidak boleh dihanyutkan dalam kepribadian orang lain. Namun demikian masing-masing harus bekerja selaras dengan saudara-saudaranya. Dalam pelayanan mereka pekerja-pekerja Allah harus menjadi satu. Tidak ada seorang pun dapat menyatakan dirinya sebagai suatu patokan, berbicara dengan tidak hormat tentang teman sekerjanya atau memperlakukan mereka sebagai orang bawahan. Di bawah Allah masing-masing harus melakukan pekerjaan yang sudah ditentukan, dihormati, dikasihi, dan diberanikan oleh pekerja-pekerja yang lain. Bersama-sama mereka harus menjalankan pekerjaan sampai selesai.KR 232.2

    Prinsip-prinsip ini harus tinggal berkepanjangan dalam suratan Paulus yang pertama kepada sidang di Korintus. Rasul itu menyebut “hambahamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah,” dan mengenai pekerjaan mereka ia menjelaskan: “Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiri pun tidak kuhakimi. Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.” 1 Korintus 4:1-5.KR 233.1

    Tidaklah diberikan kepada seseorang manusia untuk menghakimi antara berbagai-bagai hamba Allah. Tuhan saja yang menghakimi pekerjaan manusia, dan Ia akan memberi kepada masing-masing pahalanya yang adil.KR 233.2

    Rasul itu, meneruskan, menunjuk dengan langsung kepada perbedaan yang telah diadakan antara pekerjaannya dan pekerjaan Apolos: “Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: ‘Jangan melampaui yang ada tertulis,’ supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu daripada yang lain. Sebab siapakah yang kau anggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?” Ayat 6, 7.KR 233.3

    Paulus dengan jelas menghadapkan kepada sidang bahaya-bahaya dan kesukaran-kesukaran yang ia dan teman-temannya telah menanggung dengan sabar dalam pelayanan untuk Kristus. “Sampai pada saat ini,” ia menyatakan, “kami lapar, haus, telanjang, dipukul, dan hidup mengembara, kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini. Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegur kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi. Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.” Ayat 11-15.KR 233.4

    Ia yang mengirim pekerja-pekerja Injil sebagai utusan-utusan-Nya tidak dihormati bila dinyatakan di antara para pendengarnya cinta kasih yang kuat kepada beberapa pekerja yang kenamaan sehingga tidak ada kerelaan untuk menerima pekerja-pekerja dari guru yang lain. Tuhan mengirim pertolongan kepada umat-Nya, bukan selamanya sebagaimana mereka pilih, tetapi sebagaimana mereka perlukan; karena manusia itu berpandangan dangkal dan tak dapat melihat apa yang terbaik untuk mereka. Jarang seorang pendeta mempunyai segala kecakapan yang perlu untuk menyempurnakan suatu sidang dalam segala tuntutan Kekristenan; sebab itu Allah sering mengirim mereka kepada pendeta-pendeta yang lain, masing-masing mempunyai beberapa kesanggupan dalam mana orang lain kekurangan.KR 234.1

    Sidang harus menerima hamba-hamba Kristus dengan perasaan terima kasih, sebagaimana mereka mau menerima Tuhan Sendiri. Mereka harus berusaha untuk mendapat segala keuntungan dari petunjuk itu yang setiap pendeta boleh berikan kepada mereka dari sabda Allah. Kebenaran yang hamba-hamba Allah bawa harus diterima dan dihargai dalam kerendahan, tetapi tak ada pendeta yang harus didewa-dewakan.KR 234.2

    Melalui rahmat Kristus, pendeta-pendeta harus dijadikan pesuruh-pe-suruh terang dan berkat. Sebagaimana dengan doa yang sungguh-sungguh dan tabah mereka mendapat anugerah Roh Kudus dan keluar dengan beban menyelamatkan jiwa, hati mereka penuh dengan semangat untuk menyampaikan kemenangan salib, mereka akan melihat buah-buah dari pekerjaan mereka. Enggan untuk mempertunjukkan akal budi manusia atau meninggikan diri sendiri, mereka akan melaksanakan suatu pekerjaan yang akan menahan serbuan Setan. Banyak jiwa akan ber balik dari gelap kepada terang, dan banyak gereja akan didirikan. Manusia akan bertobat, bukan kepada alat manusia, tetapi kepada Kristus. Diri sendiri akan ditahan di belakang; Yesus saja, Manusia di Kalvari itu, akan kelihatan.KR 234.3

    Mereka yang sedang bekerja bagi Yesus hari ini boleh menyatakan keistimewaan yang menarik serupa dengan yang dinyatakan oleh mereka yang dalam zaman rasul-rasul memasyhurkan Injil. Allah sudah sedia untuk mengaruniakan kepada hamba-hamba-Nya hari ini sebagaimana Ia memberikan kuasa kepada Paulus dan Apolos, kepada Silas dan Timotius, kepada Petrus, Yakobus dan Yohanes.KR 235.1

    Pada zaman rasul-rasul ada beberapa jiwa yang salah jalan yang menuntut percaya pada Kristus, namun enggan menunjukkan penghormatan kepada utusan-utusan-Nya. Mereka menyatakan bahwa mereka tidak mengikuti guru manusia, tetapi diajar langsung oleh Kristus tanpa pertolongan pendeta-pendeta Injil. Mereka tidak bergantung pada roh dan tidak rela untuk menyerah kepada suara sidang. Orang seperti itu ada dalam bahaya besar untuk diperdaya.KR 235.2

    Allah menempatkan di dalam sidang, sebagai penolong-penolong yang ditentukan-Nya manusia dengan talenta yang beraneka ragam, sehingga melalui akal budi yang dipersatukan dari banyak pendapat Roh itu boleh ditemui. Manusia yang bergerak dengan tabiat yang kuat, enggan untuk menanggung orang lain yang telah berpengalaman dalam pekerjaan Allah, akan menjadi buta oleh kepercayaan pada diri sendiri, tidak sanggup melihat antara yang salah dan yang benar. Tidaklah aman bagi orang-orang seperti itu dipilih sebagai pemimpin-pemimpin di dalam sidang; karena mereka akan mengikuti pertimbangan dan rencana mereka sendiri, tidak mempedulikan pertimbangan dari saudara-saudara mereka sendiri. Mudahlah bagi musuh bekerja melalui mereka yang, diri sendiri memerlukan nasihat pada setiap langkah, menjalankan perwalian jiwa dalam kekuatan sendiri, tanpa mempelajari sifat rendah hati Kristus.KR 235.3

    Kesan saja tidak menjadi penuntun yang aman kepada kewajiban. Musuh sering mendesak manusia untuk pereaya bahwa Allah yang memimpin mereka, sedangkan sebenarnya mereka sedang mengikuti dorongan manusia. Tetapi bila kita memperhatikan dengan teliti, dan minta nasihat kepada saudara-saudara kita, kita akan diberikan pengertian tentang kemauan Tuhan; karena perjanjian adalah, “Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.” Mazmur 25:9.KR 235.4

    Dalam gereja Kristen yang mula-mula ada beberapa orang yang menolak untuk mengakui baik Paulus atau Apolos, tetapi mengatakan bahwa Petruslah pemimpin mereka. Mereka menegaskan bahwa Petrus telah erat sekali dengan Kristus sementara Tuhan mereka tinggal di atas dunia, sementara Paulus adalah penganiaya orang-orang percaya. Pandangan dan perasaan mereka terikat oleh prasangka. Mereka tidak menunjukkan kebebasan, kedermawanan, dan sikap lemah lembut, yang menunjukkan bahwa Kristus tinggal di dalam hati.KR 236.1

    Ada bahaya bahwa roh berpihak-pihak ini akan berakibat dalam kejahatan yang besar kepada gereja Kristen, dan Paulus dinasihatkan oleh Tuhan untuk mengutarakan perkataan nasihat yang sungguh-sungguh dan kecaman yang serius. Tentang mereka yang berkata, “yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus. Adakah Kristus itu terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?” “Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia,” ia memohon, “sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya. Tetapi adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.” 1 Korintus 1:12, 13: 3:21-23.KR 236.2

    Paulus dan Apolos adalah dalam keselarasan yang sempurna. Orang terakhir ini dikecewakan dan disusahkan sebab perpecahan dalam sidang di Korintus; ia tidak mengambil keuntungan yang memihak yang ditunjukkan kepada dirinya sendiri, pula tidak menganjurkannya, tetapi dengan lekas meninggalkan ladang pergumulan. Sesudah itu bila Paulus mendesak dia untuk berkunjung kembali ke Korintus, ia menolak dan tidak lagi bekerja di sana sampai jauh sesudahnya apabila sidang telah mencapai keadaan kerohanian yang lebih baik.KR 236.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents